Anda di halaman 1dari 26

Meropenem Pharmacokinetics in

the Newborn
John N, van den Anker, Pavla, Pokorna,
Martina, Kinzig-Schippers, Jirina
Martinkova, Ronald de Groot,
G.L.Drusano, andFritz Sorgel
LatarBelakang
Di beberapa negara neonatus prematur banyak di rawat di NICU sehingga
banyak yang terkena infeksi nosokomial.

Meropenem merupakan antibiotik berspektrum luas


Meropenem poten terhadap infeksi neonatorum

Masih dibutuhkan pemilihan dosis pemberain dan interval pemberian obat


Penelitian ini meneliti dosis tunggal meropenem dengan dosis 10,20, dan 40
mg/kg pada pre dan full term
Metode

Subyek 38 bayi baru lahir

Tempat
NICU Rumah Sakit Anak Erasmus MC-Sophia, Rotterdam,
Belanda
Rumah Sakit Universitas Charles, Prague, Republik Czech.

Darah (200uL)

Sampel Plasma (30uL)


urin
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Neonatus preterm dan fulterm 4 Sakit berat
minggu pertama kehidupan yang Lahir dari ibu HIV (+)/ hepatitis (+)
mendapatkan antibiotik 48 Lahir dari ibu pecandu obat atau
jamKondisi baik alkohol
Tanda tangan Informed consent Abnormalitas kongenital berat
orang tua/wali yang syah
Riwayat hipersensitivitas lactam
Kejang terakhir sejak 3 hari yang lalu.
Konsentrasi bilirubin tidak
terekonjugasi tinggi
Mendapatkan ceftriaxon/cefotoxin 3
hari terakhir
Kreatinin plasma > 140 umol/liter
Mendapat obat investigasi sistemik
Metode farmakokinetik
NPAG
Bayesian posterior
SYTAT (v.11.0)
Jenis kelamin, usia gestasi, berat badan (kg),
panjang badan (cm), creatinin clearance
Simulasi Monte Carlo
HASIL
38 bayi, preterm dan fullterm
Infus meropenem dosis tunggal
Tidak terdapat hubungan yang berkaitan
dengan efek samping obat.
Preterm (13 laki-laki 10 perempuan) 9
(10mg/kg), 8 (20mg/kg), 6 (40mg/kg)
Fullterm(10 laki-laki 5
perempuan)5(10mg/kg), 5 (20mg/kg),
5(40mg/kg)
Tabel 1
Tabel 2
Rata-rata konsentrasi plasma
A. preterm
B. fullterm
POPULASI
TABEL 3

Final Parameter diliat pada tabel 4


Tabel 4
Simulasi Monte Carlo
Maksimal membuhun sel bakteri terdapat
pada infus meropenem kontinyu (4 jam)
Preterm: Gambar 3A. 20mg/kg
3B. 40 mkg/
Fullterm Gambar 3C. 20mg/kg
3D. 40mg/kg
DISKUSI
Sepsis neonatorum salahsatu penyebab kematian dan morbiditas bayi baru
lahir di NICU
Infeksi infasif seperti pneumonia, meningitis, NEC

Distribusi meropenem secara ekstraseluler


Diekskresi di filtrasi glomerulus

Perubahan cairan tubuh dan perkembangan fungsi ginjal mempengaruhi


disposisi meropenem
Meropenem memiliki V besar dan klirens lebih rendah pada bayi preterm
Usia kehamilan
Klirens usia postnatal
Peningkatan laju glomerulus

V atau oksigenasi ekstrakorporal membran

fungsi renal Paparan indomethacin.

Farmakokinetik ekskresi p[rimer obat terhadap


signifikan ginjal
7 neonatus preterm
FARMAKOKINETIK Waktu paruh 3.4 jam
1 jam lebih lama daripada dewasa.

Penelitian sebelumnya meningkatkan waktu paruh,


2 kali sehari meropenem dosis 15mg/kg
Penelitian Bredly et all: 37 neonatus dengan dosis tunggal
10 dan 20mg/kg infus per 30 menit
sebelumnya interval 8 jam meningkatkan MIC
dosis 40mg/kg digunakan untuk infeksi yang
resisten seperti Pseudomonas aeroginosa
Penelitian ini pada 38 infant (23 preterm 15
fullterm) 3 dosis berbeda (10mg/kg; 20mg/kg;
40mg/kg) dengan MIC lebih tinggi pada20
mg/kg/8 jam
Terdapat perbedaan Clearance signifikan
antara2 kelompok
KLIRENS Tabel 1 dan 2
klirens creatinin lebih rendah pada neonatus
prematur dibandingkan neonatus full term

15 vs 20% overlap antara kelompok pre term dengan full term


Hipotesis kami terdapat perbedaan nonoverlap klirens plasma
meropenem di 2 kelompok.
Tabel 1
Tabel 2
Waktu>MIC di variable farmakodinamik
antibiotik lactam (dilihat gambar 3)
Regimen Konsentrasi obat bebas(2%) . MIC 40% dosis
interval, maksimal membunuh sel
dosis Dosis 40mg/kg/8jam target rate >90%
maksimal membunuh kuman 8mg/L diantara
2 kelompok

30 neonatus
Penelitian rekomendasi interval dosis 12 jam yang berhasil
sebelumnya untuk bakteri non-pseudomonas / acinetobacter,
MIC menjadi 2mg/liter

Dosis 20mg dan 40 mg/kg/8 jam untuk


Penelitian ini nosokomial infeksi.
dosis 40 mg/kg/8 jam untuk meningitis
GAMBAR 3
1.7 kali dari dasar MIC (kombinasi dengan
Kadar obat bebas aminoglikosida)
6.2 kali dasar MIC (monoterapi)

Tam
menekan resisten pseudomonas aeroginosa pada dosis
et
40mg/kg/8 jam dengan infus kontinyu 4 jam
al

Interval 8 jam selama infus 4 jam dosis 40mg/kg target terpenuhi


>80% dan MIC 2mg/L jika dikombinasi dengan aminoglikosida
Pada monoterapi menurunkan resisten di bawah 79% setelah MIC
1mg/L

Anda mungkin juga menyukai