MUHAMMADIYAH SEBAGAI SEBAGAI GERAKAN GERAKAN SOSIAL
SOSIAL
Nama Kelompok Nama
: kelompok : Reninta Anggi S (152030100070) Reninta Anggi S (152030100070) Nilta Manzilah (152030100148) Nilta Manzilah (152030100148) Muhammadiyah sebagai gerakan Sosial
Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Maun dalam Al-Quran
sebagai dasar untuk berjalan pada ranah sosial. Pembahasan mengenai Teologi Al-Maun pun sering digalakkan. Hal ini sebagai telaah kritis terhadap gerakan sosial yang dilakukan Muhammadiyah. Dan bisa kita lihat, bahwa saat ini Muhammadiyah banyak mempunyai amal usaha, mulai dari pondok anak yatim, sekolah/lembaga pendidikan, sampai rumah sakit pun ada. Ini sebagai pengejawantahan dari interpretasi terhadap surat Al- Maun.Muhammadiyah mempunyai cita-cita sosial, yakni kesejahteraan, dan kemakmuran masyarakat yang diridhai Allah.
Revitalisasi gerakan Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai proses
penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuai dengan prinsip- prinsip ideal gerakan menuju pada tercapainya kekuatan muhammadiyah sebagai gerakan islam yang menjalakan fungsi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Nilai-nilai Nilai-nilai Sosial Kemanusiaan Sosial Kemanusiaan (teologi(teologi Al- Al-Maun) Maun) Ayat yang menjadi landasan bagi gerakan-gerakan sosial dalam Islam, Ayat yang menjadi landasan Surah itulah Al-Ma'un. bagi gerakan-gerakan sosial ini pendek, ayatnya dalam tidak Islam, banyak, itulahsekitar hanya Al-Ma'un. Surah tujuhiniayat. pendek, ayatnya tidak banyak, hanya sekitar tujuh ayat. Al-Maun dibuka dengan sebuah pertanyaan lebih tepatnya sindiran: Al-Maun Tahukah engkau dengandibuka paradengan sebuah pendusta pertanyaan lebih tepatnya agama? Ayat kedua sindiran: dan ketiga Tahukah memberikan engkau dengan para penjelasan. pendusta Pertama, orangagama? yang menghardik Ayat anakkedua yatim dan (ayatketiga memberikan 2). Kedua, menolakpenjelasan. memberi makanPertama, orang yang orang miskin (ayatmenghardik 3). anak yatim (ayat 2). Kedua, menolak memberi makan orangitumiskin Kata "menolak" (ayat 3). bermakna membayangkan kebencian yang sangat. Artinya, jika seseorang Kata merasa "menolak" itu benci dengan bermakna anak yatim karena membayangkan kebencian yang keyatimannya, berarti sangat. ia mendustakan Artinya, jika seseorangagama. Sebabnya merasa benci ialah rasaanak dengan sombong yatim dan rasa bakhil, karenamenurut Hamka. Membenci keyatimannya, anak yatim berarti berarti ia mendustakan agama.membenci Sebabnya ialah keberasalanrasa Nabisombong Muhammad. dan Sebab, Nabimenurut rasa bakhil, adalah anak yatim, Hamka. yang Membenci anak dipinggirkanyatim oleh keluarganya, berarti membencihidup keberasalan dengan menggembala, berkutatSebab, Nabi Nabi Muhammad. dengan kemiskinan di masa adalah anak kecilnya. yatim, yang dipinggirkan oleh keluarganya, hidup dengan menggembala, berkutat dengan kemiskinan di masa kecilnya. Nilai-nilai Ajaran Sosial-Kemanusiaan Ada tiga parameter celakanyaMuhammadiyah (wail) orang-orang yang shalat (ayat 4-7). Pertama, mereka yang lalai dalam shalatnya (ayat Surat 5). Kedua,walaupun al-Ma`un mereka yang hanyaberbuat riya' terdiri dari 7 ayat, tetapi pesan yang terkandung (ayat 6). Ketiga, mereka di dalamnya yang menolakpada hakekatnya memberi sangat penting. Antara lain: pertolongan (ayat 7). secara tegas dan jelas bahwa ajaran islam tidak pernah Menjelaskan Buya Hamkamemisahkan menafsirkan Ada tigaibadah bahwa parameter "lalai" ritual berarti dengan ibadah celakanya shalat sosialorang-orang (wail) antara duniawi dan yang tanpa diikuti oleh ukhrowi, kesadaran shalat atau sebagai membiarkan (ayat 4-7). hambatersebut ibadah Pertama, Allah. mereka Kata berjalan yang sendiri-sendiri. lalai dalam Buya Hamka: "Saahuun; shalatnya Keikhlasan. asal (ayat Ikhlas arti katanya 5). memang sulit ialah Kedua, lupa. yang mereka didefenisikan. berbuat Beda orang, riya' beda pula Ibadah tanpa kesadaran, (ayatBanyak definisi. adalah 6). Ketiga, sebuah merekakelalaian. orang mengatakan yang menolak ikhlas berarti memberi tanpa pamrih, atau Mereka yang berbuat pertolongan mengerjakan riya' berarti (ayat sesuatu 7).menodakan hanya mengharap niatridho Allah Swt. Apa pun ikhlasnya pada sesuatu Buya Hamka defenisiikhlas yang bukan pada menafsirkan dikembalikan Allah. bahwa kepada "lalai" karena kita semua, berarti shalat keihklasan Menisbatkan sesuatu seseorang, yangtahu yang tanpa diikuti seharusnya hanya oleh dipersembahkan orang kesadaran yang bersangkutan sebagai hamba dan AllahKata Allah. SWT. pada Allah Ikhlas misalnya: Buya shalatpuncaknya ini Hamka: adalah dan ibadah "Saahuun; justru ibadah asalataukepada artikenikmatan suatu lupa. katanya ialah ibadah. benda ciptaan OrangAllah. yangShalat Ibadah ikhlas dalam adalah kerangka tanpa kesadaran, orang yanginitidak adalahhanya pernah menghitung-hitung sebuah kelalaian. kebaikan yang dilakukannya kepada orang lain, atau mungkin dia membawa kecelakaan. Mereka yang berbuat riya' berarti menodakan niat melupakan Menolak memberi sama sekali pertolongan kalaubentuk adalah dia telahkezaliman berbuat baik kepada orang lain, ikhlasnya pada sesuatu yang baik secara nyata atau pun tidak nyata. Orangbukan pada yangAllah. ihklas adalah orang yang lain lagi. Orang-orang Menisbatkan yang mendustakan sesuatu yang agama dipersembahkan seharusnya yang tidak pernah mendongkol kalau tidak diberi, atau menyebut- selalu mengelakkan pada dari Allahmenolong. misalnya: Riya', kata Buya nyebut kebaikan yang telah shalat dan dilakukannya ibadah justrulain kepadaorang kepada dan Hamka, adalah simbol kebohongan dan kepalsuan, benda ciptaan Allah. Shalat dalam kerangka ini hanya seterusnya. sementara menolak membawa memberi bantuan adalah simbol kecelakaan. individualisme dan kezaliman. Menolak memberi Dua-duanya, pertolongan adalah adalah bentuk kezaliman refleksi pendusta-pendusta yang lain lagi.agama.Orang-orang yang mendustakan agama selalu mengelakkan dari menolong. Gerakan Peduli Pada Fakir Miskin dan Yatim Lanjutan ... Piatu Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah berzakat. Kesediaan Di jelaskan dalam mengulurkan Surat At-Taubah bantuan : 60 tentang kelompok kepadazakat, penerimaan orang- fakir miskin dan yatimorang lemah golongan piatu termasuk yang membutuhkan dalam yang wajib menerima zakat bentuk
Muhammadiyahapa dalampun dansosial
praktisi sekecil denganapapun. pemihakanMembantu terhadap kaumtidakdhuafa, dan anak yatim,mesti menunggu mengilhami Muhammadiyahkayauntuk terlebih dahulu, mendirikan banyakatau lembaga pendidikan, panti asuhan, rumah sakit, dan tempat layanan sosial lainnya. Pendirian menuggu menjadi pejabat/penguasa. Membantu tempat layanan sosial adalah kepedulian Muhammadiyah kepada kaum miskin dan dilakukan kapan pun dan dimana pun. Membantu kepentingan umat. bisa dengan bisa dengan tenaga, pikiran, ilmu pengetahuan, nasehat dan sebagainya. Merevitalisasi Gerakan Muhammadiyah Revitalisasi merupakan salah satu jenis Bidang atau bentuk Pendidikan perubahan (transformasi) yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhanterhadap aspek-aspek yang selama ini dimiliki (proses potensial) maupun dengan Bidang Kesehatan melakukan pengembangan (proses aktual) menuju pada keadaan Bentuk dan Modelyang lebih baik dan lebih maju dari kondisi sebelumnya. Gerakan Sosial Revitalisasi sebagai tahapan penataan, Bidang Kesejahteraan Sosial pemantapan, peningkatan dan pengembangan yang dilakukan Muhammadiyah secara berkesinambungan. Revitalisasi gerakan Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai Bidang Kaderisasi proses penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuai dengan prinsip-prinsip ideal gerakan menuju pada tercapainya kekuatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menjalankan fungsi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah
Langkah-langkah revitalisasi gerakan muhammadiyah:
1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat di daerah lokal, nasional, dan global dengan menjalankan fungsi dakwah dan tajdid. 2. Mengembangkan pemikiran Islam sesuai dengan prinsip Manhaj Tarjih dan ijtihad yang menjadi acuan/pedoman Muhammadiyah. 3. Pengembangan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan semakin mengarah pada pencapaian tujuan Muhammadiyah. 4. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di semua tingkatan (Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting). 5. Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah 6. Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada seluruh tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah 7. Menggerakkan kembali Ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah. Macam macam aspek revitalisasi gerakan