Anda di halaman 1dari 65

Air Limbah

Sumber - Sumber Air Limbah


Air limbah berasal dari rumah tangga
(domestik)
- air mandi
- air cuci
- air kakus
Air limbah industri
infiltrasi air tanah
Air hujan
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
Sistem setempat (on site sanitation)
Contoh : Tanki Septik dengan bidang resapan

Sistem ini digunakan di daerah dengan kepadatan


penduduk yang rendah dan muka air tanah maksimal 2
meter dibawah permukaan tanah

Permasalahan : Saat ini di kota besar umumnya tangki


septik tidak dilengkapi dengan bidang resapan.
Buangan cair dari tanki septik dibuang ke saluran
drainase
Cubluk
Tangki Septik
Johkaso
Sistem Sanitasi Terpusat (off site sanitation)
Sistem ini terdiri dari 2 bagian
- Sistem jaringan perpipaan air limbah (sewerage
system)
- Sistem Pengolahan (treatment system)

Sewerage system terdiri dari:


- Conventional Sewerage
- Shallow sewer
- Sistem Campuran (small bore sewer + tanki
septik)
Jenis - Jenis Saluran Air Limbah
Sanitary sewer berfungsi mengalirkan air limbah
yang berasal dari rumah tangga (domestik), air
limbah industri, air tanah dan air hujan yang
masuk melalui sambungan pipa, tutup manhole
dan sistem yang rusak
Storm sewer didisain untuk menyalurkan air
hujan yang mengalir atau turun pada suatu
daerah pelayanan
Combined sewer berfungsi untuk mengalirkan
seluruh jenis air limbah pada satu saluran yang
sama
Hubungan Air Limbah dan
Penggunaan Air
Air limbah domestik dan industri berasal
dari pemakaian air bersih.
Sangat sedikit jumlah air yang dikonsumsi
manusia dan tidak dikeluarkan sebagai air
limbah
Perhitungan debit air limbah domestik
berdasarkan pemakaian air minum
Perhitungan debit air limbah industri
berdasarkan kebutuhan air dalam proses
produksi
Air Limbah Domestik
Air limbah domestik adalah air yang
berasal dari kegiatan di rumah tangga,
seperti air bekas mandi, mencuci pakaian,
mencuci piring.
Air hujan tidak termasuk kedalam air
limbah domestik, tetapi dalam perhitungan
dimensi pipa air limbah faktor infiltrasi air
tanah dan air hujan selalu diperhitungkan
dengan besaran 35 - 115 m3/km.hari.
Talang Air Hujan

Kamar Mandi
Manhole Air Limbah
Dapur
Box Kontrol Air Limbah Instalasi
Pengolahan
Air Limbah

Saluran
Drainase
Kota
Pipa Air Limbah
Pipa Drainase Air Hujan
Box Kontrol Air Limbah Box Kontrol Air Limbah Box Kontrol Air Hujan

Box Kontrol Air Hujan


Ketentuan Umum
Saluran air limbah harus memiliki diameter
dan slope saluran yang akan memberikan
kecepatan aliran maksimum yang akan
mencegah terakumulasinya endapan di
dasar pipa.
Kedalaman berenang 10 cm (untuk hulu
sebelum dibuang ke badan air
Saluran air limbah dan air hujan sebaiknya
dipisah
Air hujan tidak memerlukan pengolahan
sebelum dibuang ke badan air
Air limbah dialirkan secara gravitasi
Untuk kedalaman tertentu dibutuhkan
pompa untuk menaikkan elevasi air limbah
dan selanjutnya akan dialirkan secara
gravitasi
Kecepatan pengaliran harus cukup besar,
sehingga waktu pengaliran ke bangunan
pengolahan air limbah relatif singkat (18
jam) dan mampu mencapai kecepatan self
cleaning menimbulkan kerusakan pada
dinding pipa
Jenis-Jenis Pipa Air Limbah
Pipa Clay, terbuat dari tanah liat
sangat kuat dan tahan terhadap efek poses
biologi dan bahan kimia
Pipa Beton
tahan terhadap temperatur yang tinggi
tahan terhadap korosif
tidak mudah pecah
Asbestos cement Pipe
tahan terhadap temperatur yang tinggi
tahan terhadap korosif
tidak mudah pecah
Pipa PVC
tidak tahan panas
tahan terhadap bahan kimia
tidak tahan beban yang tinggi
Korosi Pada Perpipaan Air Limbah
Material organik terakumulasi pada pipa air
limbah akibat penumpukan pada saat kecepatan
aliran kecil. Akumulasi material ini akan
didegradasi oleh bakteri yang terdapat di air
limbah.
Kombinasi pengurangan sulfat dan pH yang
rendah mengakibatkan dilepaskannya H2S ke
bagian atas pipa, Bakteri Thiobacillus
mengoksidasi H2S menjadi H2SO4
Keberadaan H2SO4 ini akan mengakibatkan
kerusakan pada permukaan pipa yang pada
akhirnya akan merusak saluran air limbah
Sistem Non Konvensional
Small Bore Sewer System
Saluran air limbah dengan diameter pipa yang kecil,
yang menerima air limbah dari buangan septik tank yang
bebas dari benda padat
Sistem tidak tergantung pada air pembilas
Shallow Sewer System
Saluran air limbah yang dipasang dangkal dengan
kemiringan pipa yang lebih landai dibandingkan system
konvensional
Sistem mengandalkan air pembilas, karena menerima
buangan langsung dari WC yang mengandung benda
padat dan cair
Perencanaan Perpipaan
Air Limbah
Perhitungan Kuantitas Air Buangan
Debit air buangan yang dibuang ke saluran pengumpul
60 % - 80% dari kebutuhan air minum
Debit air buangan non domestik (rumah sakit, sekolah,
pasar, pertokoan, dll) 60% - 80% debit air buangan
domestik
Debit air buangan rata-rata (Qr)adalah gabungan debit
air buangan domestik dan non domestik
Debit infiltrasi, q inf (infiltrasi air tanah akibat pekerjaan
sambungan pipa yang kuarang baik, kondisi tanah dan
aliran air tanah, adanya celah manhole dan bangunan
pelengkap) 1,0 - 3,0 lt/dt/1000 panjang pipa
Debit harian maksimum (Qmd), debit paling tinggi pada
satu hari. Faktor pengalinya 1,25 - 2,0 Qr
Debit puncak, Qpeak = 5 P0,8 X Qmd + Cr x P x Qr
+L/1000 x q inf
P = populasi yang dilayani (dalam ribuan jiwa)
Qmd = debit harian maksimum
Cr = koefisien infiltrasi
L = panjang pipa (m)
qinf = debit infiltrasi
Debit minimum (Qmin) untuk pertimbangan
- pencegahan endapan pada saluran
- pencapaian kedalaman berenang
- terjadi proses pembusukan pada saluran air limbah
Q min = 1/5 P1,2 Qr
Pola Jaringan Perpipaan
Pola Pendicular
biasanya digunakan untuk sistem tercampur
atau air hujan saja, dengan prinsip memakai
jalur terpendek menuju badan air penerima
sehingga dapat membutuhkan bangunan
pengolahan
Pola Interceptor
Digunakan untuk sistem tercampur dan terpisah.
Pola ini biasa digunakan karena faktor curah
hujan yang sangat besar
Pola Zone
Hanya dipergunakan pada jaringan penyaluran
air buangan yang terpisah dari air hujan
Pola Fan
Pola jaringan perpipaan air limbah yang
terpisah, dimana beberapa cabang bergabung
menjadi satu menuju instalasi pengolahan air
limbah
Pola Radial
Adalah pola jaringan perpipaan air limbah yang
pengalirannya dari tengah kota menyebar
kesegala arah sehingga jalur yang ditempuh
menjadi lebih pendek, namun memerlukan
banyak instalasi pengolahan air limbah
Perpipaan

Pipa Persil
Perpipaan yang menyalurkan air limbah dari
rumah ke pipa service dan letaknya masih di
dalam halaman.
Ukuran pipa tidak kurang dari 4". Ukuran
maksimum pipa tergantung kepada volume air
limbah yang akan dialirkan
Pipa Service
Pipa yang menerima aliran dari pipa persil.
Ukuran pipa sevice berkisar antara 6" - 8" dan
diharapkan mampu melayani seitar 50 rumah
Pipa Lateral
Merupakan penyaluran air limbah setelah pipa
service. Ukuran pipa lateral tergantung dari
jumlah pipa service yang dilayani. Untuk sistem
jaringan yang kecil pipa service dapat berfungsi
sebagai pipa lateral. Umumnya berukuran > 12".
Pipa Induk
Merupakan penyaluran air limbah menuju
instalasi pengolahan air limbah
Tinjauan Hidrolis Dalam Saluran
Kecepatan aliran maksimum
- aliran mengandung pasir (2,0 - 2,4 m/det)
- aliran yang tidak mengandung pasir (3 m/det)

Pertimbangan kedua keadaan diatas:


- saluran harus dapat menghantarkan air limbah
secepatnya ke IPAL
- Pada kecepatan tersebut belum terjadi
penggerusan permukaan pipa, sehingga
ketahanan pipa dapat dijaga
Kecepatan aliran minumum
Kecepatan aliran minimum yang diizinkan adlaah 60 cm/det dan
diharapkan pada kecepatan ini aliran mampu membersihkan diri
sendiri
Pertimbangan:
Mencegah agar air limbah tidak terlalu lama berada di dalam pipa,
sehingga terjadi pengendapan dan penguraian dalam air limbah
yang dapat meningkatkan konsentasi sulfur, yang dapat menjadi
media berkembang biak bakteri dan mengubah sulfur menjadi
sulfida. Konsentrasi sulfida yang terlalu tinggi dapat melampaui titik
jenuh di dalam air dan akan keluar membentuk gas H2S yang
sangat berbau dan berbahaya bagi kesehatan. Jiks gas H2S ini
mengalami oksidasi maka akan menbentuk asam sulfat yang sangat
korosif terhadap pipa

Kedalaman Aliran
Kedalaman minimum (kedalaman berenang) 10 cm. Untuk menjaga
aliran tetap bersifat aliran terbuka, maka kedalaman maksimum
80% dari kedalaman aliran penuh.
Bangunan Pelengkap
Manhole
berfungsi sebagai tempat memeriksa atau
memperbaiki serta membersihkan saluran dari
kotoran yang terbawa aliran
Lokasi perletakan manhole
- pada perubahan arah aliran (belokan,
pertemuan saluran)
- pada perubahan diameter pipa
- pada perubahan kemiringan saluran
- pada jarak tertentu seperti pada tabel berikut
Jarak Antar Manhole Untuk Penampang Bulat
No Diameter Saluran Jarak Antar Manhole (m)
INCHI mm
1 8 200 25 - 75
2 20 500 75 - 100
3 30 750 100 - 125
4 40 1000 125 - 150

Jarak Antar Manhole Untuk Penampang Bulat Telur


No Diameter Saluran Jarak Antar Manhole (m)
INCHI mm
1 8 - 12 200 - 300 50 - 100
2 12 - 16 300 - 400 100 - 125
Diameter Manhole Berdasarkan Kedalaman

No Kedalaman (m) Diameter Minimum (m)


1 < 0,8 0,75
2 0,8 - 2,5 1,0 - 1,2
3 >2,5 1,2 - 1,8
Drop Manhole
Berfungsi sama
dengan manhole,
hanya pemakaiannya
berbeda karena drop
manhole dipakai
untuk pertemuan
saluran yang
mempunyai
perbedaan ketinggian
yang relatif besar
(minimum 60 cm)
Terminal Cleanout
Terletak pada awal saluran
yang berfungsi sebagai :
- lubang tempat penyisipan
alat pembersih ke dalam
saluran
- pipa tempat penggelontor
saluran, yakni dengan
memasukkan air dari ujung
bagian atas terminal
cleanout
Bangunan Penggelontor
Bangunan yang dapat mengumpulkan air
serta dilengkapi dengan peralatan untuk
keperluan penggelontoran yang dapat
bekerja secara otomatis atau manual.
Air untuk keperluan penggelontoran daoat
berasal dari PDAM, air sungai, air waduk,
air hujan atau sumber lainnya asal
memenuhi syarat sebagai air penggelontor
yaitu jernih, tidak mengandung partikel
padat atau koloidal dan tidak bersifat
asam atau basa
Faktor Penting Perancangan Sistem
Umum
Penentuan daerah yang akandilayani
Pengamatan topografi
Lokasi sungai dan IPAL
Penentuan konfigurasi jaringan
Terpisah
Gabungan

Sistem penyaluran air limbah


Jumlah populasi
Pelayanan air limbah domestik dan industri
Kuantitas air limbah
Kriteria perencanaan
Kecepatan minimum air dalam pipa (prinsip saluran terbuka)
JarakManhole
Umumnya air limbah domestik diperhitungkan dari 80% air minum
yang digunakan
Langkah Perancangan
PenyaluranAir Limbah
Asumsi1 (satu) unit rumah dengan penghuni 5 (lima)
orang
Pemakaian air 150 liter/orang/hari
Air limbah: 80% x 5 x 150 l/o/hr = 600 l/rumah/hari
Population Equivalent = 600 l/rmh/hr = 0,0069 l/unit/det
Angka selanjutnya digunakan untuk merencanakan
dimensi pipa yang diperlukan pada jaringan pengumpul
Langkah selanjutnya adalah merencanakan dimensi
pipa
Lateral, minimum diameter 150 mm
Submain
Main (pipau tama) diameter bisa mencapai lebih
dari 2000 mm
Perhitungan Dimensi Pipa
Koefisien Kekasaran Pipa
No Jenis Saluran Koefisien Kekasaran Pipa
Manning
1 Pipa besi tanpa lapisan 0,012 - 0,015
2 Pipa besi dengan lapisan semen 0,012 - 0,013
3 Pipa berlapis gelas 0,011 - 0,017
4 Pipa asbestos semen 0,010 - 0,015
5 Saluran pasangan batu bata 0,012 - 0,017
6 Pipa beton 0,012 - 0,016
7 Pipa baja spiral 0,013 - 0,017
8 Pipa PVC 0,002 - 0,012
9 Pipa tanah liat 0,011 - 0,015
Persamaan Manning

2 1
1
v R S 3 2
n
2 2
nv
S 4
3
R
Penentuan Diameter Pipa
Diasumsikan d/D = 0,8, maka dari grafik Hydraulic
Element Graph for Circular Sewer diperoleh Qp/Qf =0,85
Q full = Qp/0,85
Diasumsikan kecepatan pada saat penuh 1 m/det,
maka Q = A. v
D = (4 Q/)1/2
Nilai D yang diperoleh haruslah sesuai dengan diameter
yang ada di pasaran, jika tidak ada maka ambil angka
diatasnya
Hitung V full menggunakan nilai D yang baru

Q
v
1 / 4D 2
Perhitungan Slope
2 2
n .v
S 43
R
dimana :
v = kecepatan aliran (m/det)
R = Jari-jari hidrolis (m)
n = koefisien kekasaran permukaan pipa
Perhitungan Dmin dan V min
Dari perhitungan Qmin/Qfull dari grafik
diperoleh perbandingan Dmin/Dfull dan
Vmin/Vfull.
Maka diperoleh Dmin = a . Dfull
Vmin = b . Vfull
Dengan diketahuinya D min dan Vmin,
maka dapat diketahui apakah saluran
tersebut perlu digelontor atau tidak.
Penggelontoran
Bertujuan untuk menambah debit air pada
saat debit minimum, sehingga aliran dapat
mencapai kedalaman dan kecepatan
minimum dapat dipenuhi.
Qg = Vw (Ag - Amin)
dimana :
Qg = Debit penggelontoran (m3/det)
Vw = kecepatan gelombang (m/det)
Ag = Luas penampang basah saluran
pada saat kedalaman aliran sebesar
10 cm
Kecepatan gelombang air, Vw

Ag.Dg A min .D min


Vw V min g
A min
A min( 1 )
Ag
Dimana :
Vmin = kecepatan aliran pada saat minimum (m/det)
dg = kedalaman titik berat air pada saat mencapai kedalaman berenang dg
( dg = 2/5 dg)
dmin = kedalaman titik berat air saat dmin (dmin=2/5dmin)
Volume Penggelontoran

L
Vg Qg
Vw

Dimana :
Vg = Volume penggelontoran
Qg = debit penggelontoran
Vw = kecepatan gelontor
L = panjang saluran
Waktu Tempuh Alirah Air Limbah
Sesuai dengan kriteria perencanaan bahwa
waktu tempuh maksimum yang diijinkan untuk
mengalirkan air limbah dari titik terjauh sampai
IPAL adalah 18 jam. Untuk itu dilakukan
perhitungan pada jalur yang terjauh sebagai
berikut:
panjang.saluran
t
V min
Minimum Slope Pipa Air Limbah
Diameter Pipa Air Limbah (inch) Minimum Slope

6 0,0043
8 0,0033
10 0,0025
12 0,0019
15 0,0014
18 0,0011
21 0,00092
24 0,00077
Contoh Perhitungan Dimensi Pipa

Suatu kawasan perumahan membuang air


limbahnya ke pipa air limbah dengan debit
rata-rata 0,1 m3/detik yang selanjutnya
akan diolah di IPAL yang berjarak 1000 m.
Hitung diameter pipa yang dibutuhkan
Jawab:
Debit air limbah rata-rata = 0,1 m3/det
= 0,1 x 60 = 6 m3/menit
1. Menggunakan Formula Manning
Jika d/Dfull = 0,8 maka q/Qfull = 0,85
maka Q full = q/0,85
= 0,1/0,85
= 0,118 m3/det
Asumsi kecepatan aliran 1 m/det, maka
diperoleh 4Qfull
Dfull 4 x0,118
Vfull Dfull
x1
Dfull = 0,388 m = 15,3"

Dfull = 0,406 m = 16"


Jika Dfull = 0,406 m,
maka

Q
v
/ 4.D 2

0,118
v
/ 4(0,406) 2

v = 0,9 m/det
2 2
n .v
S 43
R
0,0132 x0,92
S
0,10154 3

S = 0,00289
2. Menggunakan nomogram Manning

Jika d/Dfull = 0,8 maka q/Qfull = 0,85


maka Q full = q/0,85
= 6/0,85
= 7,06 m3/menit
Dari nomogram for sollution of Manning's
equation for circular pipes flowing full (n =
0,013) diperoleh D = 18 inc dengan slope
0,0016 dan kecepatan aliran 0,73 m/det
D = 400 mm 16 inh
S = 0,003
v = 0,92 m/det
Pipa Service = Pipa yang menerima
aliran dari pipa persil. Ukuran pipa sevice
berkisar antara 6" - 8" dan diharapkan
mampu melayani sekitar 50 rumah.
Qps = 1/f n Qpp
Dimana :
f = faktor kekasaran/friksi = 2
n = jumlah sambungan
Pipa Lateral = Merupakan penyaluran air limbah setelah
pipa service. Ukuran pipa lateral tergantung dari jumlah
pipa service yang dilayani. Untuk sistem jaringan yang
kecil pipa service dapat berfungsi sebagai pipa lateral.
Umumnya berukuran > 12".

4mx
QPL Q psr
2mx 2 x 1

Dimana :
m = jalur pipa service
x = perbandingan populasi dengan pelayanan rata-
rata tiap pipa

Q psr m
Qps
Qpsr = debit puncak rata-rata pipa service
Pipa Cabang/Induk = Merupakan
penyaluran air limbah menuju instalasi
pengolahan air limbah
Debit Pipa Induk,
Qp = 5 p0,8 qmd + Cr p qr + (L/1000) qinf
dimana:
Cr = koefisien rata-rata pada daerah
persil (0,1 0,3)
q inf = debit infiltrasi = 2L/det/1000 m
Debit minimum = debit terkecil yang
mengalir di dalam pipa air limbah
Q min = 1/5 P1,2 qr

Anda mungkin juga menyukai