Anda di halaman 1dari 59

Pembesaran Kelenjar Liur

PEMBIMBING: DR. KAMAL BASRI SIREGAR, SP.B (K) ONK


Embriologi
Kehidupan prenatal dibagi menjadi 2 periode:
1. Periode Embrionik : perkembangan 8 minggu pertama kehamilan
2. Periode Fetal/Janin
Eksoderm : susunan saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel sensorik
telinga, hidung dan mata, kulit termasuk rambut dan kuku, kelenjar
hipofisis, kelenjar mammae, kelenjar keringat, email gigi.
Mesoderm: mesenkim kepala, miotom , skeletom dan dermatom, sistem
pembuluh (jantung, pemb. Nadi, pemb. Getah bening, sel darah, dan sel
getah bening), sistem sal kemih, limpa, kel. Adrenal
Endoderm: sal. Pencernaa, sal. Pernapasan, kandung kemih, parenkim
tiroid, paratiroid, hati, kel. Pankreas, epitel kavum timpani, tuba
eustachius,
Perkembangan embriogenik
kelenjar air liur
Kelenjar air
liur terbagi Kelenjar kelenjar parotis, kelenjar
atas 2 air liur submandibula, dan kelenjar
sublingual
mayor
kategori
yaitu:
tersebar di mukosa rongga
Kelenjar mulut dan orofaring,
air liur berjumlah 600-1000 kelenjar
yang memproduksi sebagian
minor kecil saja dari kelenjar liur
Kelenjar Parotis
DUKTUS STENSEN : 4 -
7 mm. Dimulai dari bagian
anterior berjalan di atas
muskulus masseter
masuk ke muskulus
bucchal Papilla parotid
Vaskularisasi
Nervus kranial VII keluar melalui foramen
stylomastoid masuk ke kelenjar parotis dan
membaginya menjadi 2 zona surgikal yaitu:

-Lobus superfisial

-Lobus profunda
Lalu akan bercabang dua:
-Cabang Temporofacial
(atas): Cabang temporal
dan zigomatikum
-Cabang Cerviofacial
(bawah): Cabang bukal,
mandibular, cervical
KELENJAR
SUBMANDIBULARIS
KELENJAR
SUBMANDIBULARIS
Duktus kelenjar
(Whartons duct)
masuk ke rongga
mulut di lateral dari
lingualis frenulum.
Vaskularisasi :
cabang-cabang
a.Fasialis dan
drainagenya melalui
v. Fasialis
Innervasi :
-N. Lingualis berada
disekitar Duktus
Whartons
-N. Hipoglossus paralel
dengan duktus dan
berjalan inferior dari
duktus
KELENJAR SUBLINGUALIS
Sel serosa
: sifat sel
penghasil protein

Sel mukosa
Histologi
Kelenjar Liur : sifat sel
penghasil mukus

Sel campuran
HISTOLOGI
KELENJAR KELENJAR
PAROTIS SUBMANDIBU
LAR DAN
Kelenjar SUBLINGUAL
parotis terdiri
Terdiri dari
dari kelenjar
campuran
serous. Terdiri
kelenjar
dari sel
mucous dan
piramidal
serous. Sel
dengan apeks
serous
yang
tersusun
menyempit KELENJAR
KELENJAR sepertiMINOR
bulan
pada bagian LUDAH
LUDAH MINOR sabit di perifer
lumen dengan DI LIDAH
sel mucous.
DI PALATUM
Sepenuhnya
inti bulat pada Terdiri dari
1/3 basal
terdiri darisel campuran
piramidal.
kelenjar mucous dan
mucous. Pada serous.
sel piramidal, Kemungkinan
terlihat inti dapat terlihat
HISTOLOGI
DUKTUS DUKTUS
INTERCALATED STRIATED
Dikelilingi Ukuran lebih
oleh sel besar dari
kuboid duktus
dengan inti intercalated
oval yang dan dikelilingi
terletak di oleh sel
DUKTUS
sentral. DUKTUS
kolumnar
TRANSISI dengan inti
EXCRETORY
Transisi dari Dikelilingi
bulat padaoleh
duktus striated sel kolumnar
bagian sentral.
ke duktus pseudostratifie
intercalated. d dan terletak
di jaringan ikat
fibrous yang
Fisiologi Kelenjar Liur
Memulai pencernaan karbohidrat
melalui amilase

Mempermudah proses menelan

Antibakteri melalui efek lisozim

Berperan dalam higiene mulut

Menetralkan asam dalam makanan

Sebagai bahan pelarut yang


merangsang kuncup kecap
KONTROL SARAF PARASIMPATIS
TERHADAP SALIVASI
DEFINISI

Neoplasma jinak atau


ganas yang berasal dari
epitel kelenjar liur mayor
maupun minor.

Carlson ER, Ord CR. Textbook and color atlas of salivary gland pathology
diagnosis and management. A John Wiley & Sons, Inc., Publication. 2008
Epidemiologi
Insidensi sangat kecil, bervariasi tiap negara dari 0,4-13,5
kasus per 100.00 populasi.

80 % tumor berada di kelenjar parotis, 1015 % tumor


submandibula, sisanya kelenjar sublingual dan kelenjar liur
minor.

80% tumor parotis adalah tumor jinak, 50% tumor kelenjar


submandibula adalah tumor jinak, <40% tumor kelenjar
sublingual dan kelenjar liur minor adalah jinak

Jarang terjadi pada anak-anak, tapi keganasan sering


terjadi pada anak-anak
KLASIFIKASI DAN JENIS
HISTOPATOLOGI
Insidensi
Tipe Tumor Jinak (Presentase)
Pleomorfik adenoma 53,3
Tumor Warthin 28,3
Tumor jinak lainnya 3,8

Insidensi
Tipe Tumor Ganas (Presentase)
Karsinoma Mukoepidermoid 9
Adenokarsinoma 1,8
Karsinoma sel skuamosa 0,9
Karsinoma sel asinik 0,9
Tumor Ganas campuran 0,9
Tumor ganas lainnya 0,9
Edge SB, Byrd DR, Compton CC, Fritz AG, Greene FL, Trotti A. AJCC Cancer
Staging Manual. 7th Edition. 2010. American Joint Committee on Cancer. Springer-
Verlag. NewvYork. Hlm 79-86
Lesi non-neoplastik

1. Sialadenosis: disebabkan oleh malnutrisi, sirhosis.


2. Sialadenitis : disebabkan karena reaksi inflamasi (trauma
maksilofacial, HIV, infeksi Staphylococcus aureus, sarcoidosis).
3. Sialolithiasis : disebabkan oleh sumbatan batu atau stenosis akibat
trauma pada saluran kelenjar liur.
4. Mucocele: Kista retensi pada kelenjar liur minor disebabkan oleh
trauma, laserasi, penyembuhan sekunder dan akibat jahitan. Lokasi di
bibir bawah.
5. Necrotizing sialometaplasia: pembesaran kelenjar liur minor yang
tidak diketahui penyebabnya, lokasi biasa pada mukosa palatum,
mukosa bukal dan mukosa bibir.

Suyatno, Pasaribu ET. 2009. Bedah Onkologi Diagnostik dan


Terapi. Jakarta: Sagung Seto. Hlm 124-125.
Pleomorfik adenoma
65% dari seluruh tumor kelenjar
liur.
Benjolan, tidak nyeri, lama
membesar.
Tumor kecil tampak lunak, batas
tegas, mobile.
Tumor multiple atau rekuren
terfiksir.
Tumor Warthin
Lebih sering terjadi pada laki-laki usia
lanjut, 10% bilateral. Merokok memilihi
hubungan yang kuat.
Benjolan, tidak nyeri, biasanya lama
membesar.
Konsistensi cenderung padat atau
kenyal, dan terkadang noduler.
Sugestif maligna, apabila:

Nyeri
Paraesthesia
Parese Nervus VII
Berkembang secara progresif
Benjolan terfiksasi ke ujung mastoid
Invasi ke kulit
Karsinoma
Mukoepidermoid
Benjolan yang tidak nyeri di lokasi primernya.
Nyeri dan parese wajah dan adanya massa
di leher, yang biasanya berhubungan dengan
karsinoma mukoepidermoid yang high
grade(rekurensi lokal dan metastase jauh
lebih banyak terjadi).
Karsinoma Kistik Adenoid
Benjolan yang tidak nyeri biasanya
berlokasi di submandibulla dan kelenjar
liur minor.
Parastesi dan parese sering terjadi.
Karsinoma Sel Asinik
Ditandai dengan karakter granula sekretori
pada sitoplasmanya. 80% di parotis.
Wanita > laki-laki.
Benjolan yang lama membesar, soliter dan
tidak terfiksasi, 5-10% kasus terjadi parese n.
fasialis.
Malignant Mixed Tumors
Tdd: karsinoma ex-pleomorfik adenoma,
karsinosarkoma, dan benign metastasizing
pleomorfik adenoma.
Asal pleomorfik adenoma (>5 tahun)
Prognosis buruk.
Prosedur Diagnostik

Pemeriksaa Pemeriksa
Anamnesi
n an Diagnosis
s fisik Penunjang

Foto
mandibula
atau
Pemeriksaa panoramik
Keluhan melihat
Perjalana n
generalisata adakah Biopsi:
n penyakit kerusakan FNAB
Faktor Pemeriksaa
n lokalisata atau infiltarsi Potong
resiko ke mandibula beku
Riwayat Status
Regional pada tumor Biopsi
pengobata ganas eksisi
n (KGB)
Sialografi
Ct-Scan-MRI
USG
Pembedahan Kelenjar
Parotis
Bebarapa jenis pembedahan:
Parotidektomi Superfisial untuk tumor jinak.
Parotidektomi Total dengan Preservasi
Nervus Fasialis untuk tumor ganas.
Parotidektomi Total dengan Reseksi Nervus
Fasialis dan Graft.
Pembedahan Kelenjar
Submandibula
Eksisi kelenjar untuk diagnosis dan kuratif dan
konfirmasi dengan
potong beku. Jinak? -> operasi selesai. Ganas?
Diseksi
Submandibula.
Metastase KGB? -> Radical Neck Dissection.
Pembedahan Kelenjar
Sublingual dan Kelenjar
Liur Minor
Eksisi luas dengan sayatan 1 cm dari tepi
tumor. Jika dekat dengan tulang, maka
lakukan eksisi luas berserta reseksi
tulang dibawahnya.
Radiasi
Indikasi: tidak memungkinkan untuk dilakukan
operasi, adjuvant post operatif pada kanker
grading tinggi atau rekurensi, Adenoid cystic
carsinoma, high grade skuamosa, metastase
kelenjar getah bening leher, tumor menempel
pada saraf, karsinoma lobus profundus
(makroskopis), kanker stadium T3 atau T4
(mikroskopis).
Radioterapi adjuvant pasva diseksi leher
(regional/leher) diindikasikan pada semua kanker
grading tinggi, kanker stadium T3 atau T4,
metastase ke KGB >1, diameter KGB >3.
Kemoterapi
Bukan terapi primer, tapi sebagai adjuvant
atau paliatif pada kasus-kasus yang sudah
bermetastase. Respon sekitar 10-30%.
KOMPLIKASI
Segera:
Kelumpuhan
nervus fasialis Delay:
Perdarahan Sindroma
atau hematoma freys
Sialokel (sisa Rekurensi
kelenjar liur yang Fistula
bocor dan Keloid
menumpuk
dibawah flap.
PROGNOSIS

Kaplan-Meier overall survival, cancer-specific survival and recurrent free


survival curves for patient with parotid gland cancer after surgical resection.
STATUS ORANG SAKIT
STATUS ORANG SAKIT
Nama : Ny. TN
No RM : 723002
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir / Umur : 01-07- 1957 / 60 tahun 3 bulan 16
hari
Usia : 60 tahun
Alamat : Mondang, Tapanuli Selatan
Agama : Islam
Suku : Batak
Status Perkawinan : Janda
Jumlah Anak : 6 orang
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : Tamat SD
Jumlah Saudara : 8
Anak ke :8
Pekerjaan Orang Tua : Petani / Ibu Rumah Tangga
Status Ekonomi : Menengah ke bawah
BB : 44 Kg
TB : 148 cm
BMI : 19,6% (Normoweight)
Keluhan Utama : Benjolan di sekitar telinga kiri
bagian depan.
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 1 tahun
yang lalu. Pasien mengaku awalnya benjolan
berukuran kecil, namun lama kelamaan makin
membesar. Menurut pasien benjolan tidak terasa
nyeri saat ditekan. Namun, pasien mulai merasakan
nyeri pada daerah sekitar benjolan saat mengunyah.
Nyeri bersifat seperti tertusuk-tusuk dan tidak
menjalar. Riwayat luka pada daerah benjolan tidak
dijumpai. Pasien juga mengaku tidak mengalami
demam sebelum benjolan muncul.
Riwayat keluar darah dari hidung tidak dijumpai.
Pasien juga mengaku tidak pernah mengalami
sakit pada telinga. Rasa kebas-kebas pada
wajah juga disangkal. Namun, pasien
mengeluhkan air liur semakin banyak dalam 2
bulan terakhir. Pasien juga mengalami
penurunan berat badan lebih dari 5 kg dalam 2
bulan terakhir. Mual/muntah tidak dijumpai.
Pasien merupakan seorang petani dan sehari-
hari menggunakan pestisida untuk bercocok
tanam. Pasien jarang mengonsumsi makanan
yang dibeli dari luar ataupun memasak makanan
dengan MSG. Pasien juga tidak mengonsumsi
alkohol namun pasien merupakan perokok aktif.
Dalam sehari pasien dapat menghabiskan
setidaknya satu bungkus rokok. Riwayat
menyirih disangkal. Pasien sebelumnya
tidak pernah sebelumnya berobat
alternatif. Pasien mengaku tidak ada
satupun keluarga pasien yang mengalami
keluhan serupa.
Status Presens (tanggal 18 Oktober 2017
pukul 15.00)

Kesadaran : Sadar Baik


Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 89 x/menit
Frekuensi nafas : 22 x/menit
Suhu : 37,2oC
(axial)
VAS :1
Karnofsky Score : 70%
Status Generalisata
Kepala
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-),
sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+)
kanan/kiri, pupil 3 mm kanan/kiri.
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Tenggoroka : Dalam batas normal
n
Wajah : Periauricular kiri : Status Lokalisata

Leher : Pembesaran KGB (-), trakea medial,


TVJ : R+2cm
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris fusiformis, gerakan simetris, tidak
ada ketinggalan pernafasan, benjolan (-/-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri, normal
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi : Suara pernafasan vesikuler (+/+), rhonki (-/-


), wheezing (-/-)
Thorax

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis teraba ICS IV

Perkusi : Batas Jantung Atas : ICS II


Batas Jantung Bawah : ICS IV
Batas Jantung Kanan : ICS II LPSD
Batas Jantung Kiri : ICS IV LMCS
Auskultasi : S1 normal, S2 normal, Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-), Asites (-)
Palpasi : Soepel, hepar/lien/renal tidak teraba
Perkusi : Timpani, Pekak beralih (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal, double sound (-)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Atas : Oedem (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : Oedem (-/-), sianosis (-/-)
Status Lokalisata

Regio Preaurikular Kiri

Inspeksi : Tampak massa pada preaurikular


sinistra, eritema (-), Ulkus ,Perdara(-),
Abses (-),
Palpasi : Teraba massa di preaurikular,
konsistensi padat dan keras,
permukaan rata, batas tidak tegas, tidak
dapat digerakkan, ada nyeri tekan,
dengan ukuran 5,5 x 3,8 x 3,1 cm.
Pemeriksaan Nervus VII :
Inspeksi wajah pasien : simetris
Pasien Mengangkat alis sekaligus
mengerutkan dahi : simetris
Pasien memejamkan mata, pemeriksa
mencoba membuka : kekuatan otot mata
pasien ki&ka sama
Pasien menyeringai : sudut mulut jatuh
kearah kanan
Pasien mengembangkan pipi : sulit
dinilai
Pembesaran KGB:
Inspeksi dan Palpasi :
Submental : Tidak dijumpai pembesaran
Submandibula : Tidak dijumpai
pembesaran
Jugular : Tidak dijumpai
pembesaran.
Supraklavikula : Tidak dijumpai
pembesaran.
Infraklavikula : Tidak dijumpai pembesaran.
Diagnosis Klinis:
Tumor Parotis kiri sugg.
Malignan T4N0Mx
Diagnosis Banding :
Limpoma
NPC
PENATALAKSANAAN Aktivitas : Tirah baring
Diet : Diet Makanan biasa
Tindakan suportif :-
Medikamentosa :
-
Rencana :
Foto Thorax untuk persiapan
biopsi
EKG untuk persiapan biopsi
Pemeriksaan Lab untuk persiapan
biopsi
USG Liver
CT-Scan midface dengan kontras
Biopsi
Rujuk ke bedah onkologi
Foto Klinis Pasien

Kanan Kiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai