Leasing (Sewa Guna)
Leasing (Sewa Guna)
KELLOMPOK 5
Fitri Amalia
Risma Churil Maula
Sintiya Ramadanti Masfiroh
Dui Dian Ferdiansyah
Ahmad Megah Fitroh
PENGERTIAN
Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam
jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran
secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang-barang modal yang
bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing
berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.
Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh
barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung
digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan,
triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
JADI ?
Lessor Supplier
Lessee
perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang
modal dari lessor.
Supplier
perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk
dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor
Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang memberikan jasa
pembiayaan kepada pihak Lessee dalam bentuk penyediaan barang modal
Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal dari pihak Lessor
Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau menyediakan barang untuk
dijual kepada Lessee dengan pembayara secara tunai oleh Lessor
Creditur ,yaitu Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna biasanya adalah bank
yang memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor. Kreditur
atau pihak bank juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier untuk
pembelian barang-barang modal yang kemudian akan di jual sebagai objek sewa
guna kepada Lessee atau Lessor.
PENGGOLONGAN PERUSAHAAN
LEASING
Perusahaan leasing digolongkan dalam 3 kelompok
2. Captive Lessor
2. Operating Lease
1. Finance Lease
CIRI-CIRI :
- Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki lessor dapat berupa benda bergerak
ataupun benda tidak bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan
ekonomis barang tersebut.
- Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada lessor secara berkala sesuai dengan
jumlah dan jangka waktu yang telah di setujui.
- Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan kontrak atau mengakhiri masa kontrak dalam
jangka waktu perjanjian yang telah disetujui.
- Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi beli untuk membeli objek sewa guna
sesuai dengan nilai sisa atau residual value.
2. Operating Lease
CIRI-CIRI :
- Objek sewa guna digunakan oleh lessee dalam masa kontrak dengan jangka waktu relatif pendek dari pada umur
ekonomisnya
- Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang dilakukan oleh lessee kepada lessor tidak mencakup jumlah
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal berikut dengan harganya, karena pihak lessor -justru
mengharapkan keuntungan dari penjualan barang setelah berakhirnya masa kontrak
- Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal yang menjadi objek sewa guna ditanggung oleh pihak lessor
- Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus dikembalikan oleh pihak lessee kepada pihak lessor pada akhir
masa kontrak atau dapat dikatakan bahwa pihak lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli objek sewa guna
- Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secara sepihak membatalkan perjanjian kontrak sewa guna sewaktu-
waktu.
PROSES DAN MEKANISME
TRANSAKSI LEASING
leasing mengandung arti suatu perjanjian
antara pemilik barang ( lessor ) dengan
pemakai barang ( lessee ). Mekanisme leasing
tersebut merupakan dasar-dasar dalam suatu
transaksi leasing (basic lease ). Pihak lessee
berkewajiban membayar sewa secara
periodic kepada lessor sebagai kompensasi
atas penggunaan barang tersebut.
Teknik pembiayaan leasing dapat dibagi
dua kategori pembiayaan yaitu :
1. Finance Lease
Teknik pembiayaan menurut finance lease ini, perusahaan
leasing sebagai lessor adalah pihak yang membiayai
penyediaan barang modal. finace lease atau kadang-
kadang pula disebut full-pay out leasing adalah suatu bentuk
pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor dengan
lessee di mana :
a. Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing
b. Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara
berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang
disetujui.
c. Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui
tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak
atau pemakaian barang tersebut. Risiko ekonomis
termasuk biaya pemeliharaan dan biaya lainnya
yang berhubungan dengan barang yang di-lease
tersebut ditanggung oleh lessee.
C. Leveraged Lease
Pada prinsipnya leveraged lease merupakan salah satu teknik pembiayaan dalam
finance lease yang digunakan lessor. disamping melibatkan lessor dan lessee juga
melibatkan kreditor jangka panjang dalam membiayai suatu objek leasing.
D. Syndicated Lease
Syndicated lease adalah pembiayaan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor
atas suatu objek leasing. Syndicated lease terjadi apabila lessor karena alasan-alasan
risiko tidak bersedia, atau karean alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan.
E. Cross Border Lease
Cross border lease adalah transaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu negara.
Jenis transaksi leasing ini kadang-kadang disebut pula sebagai leasing lintas negara
atau transaksi leasing internasional karena yang dilakukan melibatkan dua negara
yang berbeda
Kompleksitas dalam transaksi leasing internasional bagi lessor ini meliputi beberapa
masalah antara lain:
1. Pertimbangan politis yaitu menyangkut stabilitas negara lessee
2. Peraturan mengenai pemilikan oleh pihak asing
3. Perpajakan yaitu menyangkut ketentuan pajak ganda (double taxation )
4. Ketentuan repatriasi penghasilan termasuk masalah pengaturan penggunaan valuta
asing negara lesse
5. Peraturan penyusutan
6. Bea masuk barang dan ketentuan impor lainnya
7. Vendor Program
2. Operating Lease
Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya di-
lease -kan.
Operating lease atau kadang-kadang juga disebut dengan sewa guna usaha biasa
adalah suatu perjanjian kontrak antara lessor dengan lessee di mana:
a. Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee
untuk digunakan dengan jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur
ekonomis barang modal tersebut.
b. Lessee atas penggunaan barang modal tersebut, membayar sejumlah sewa secara
berkala kepada lessor yang jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya
perolehan barang tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full pay out
lease
c. Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas
barang-barang tersebut
d. Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor
e. Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu-
waktu atau disebut cancelable
2. Lebih Fleksibel
Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing
lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan
dengan perbankan
5. Arus Dana
Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam
perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak
yang berarti terhadap pendapatan lessee
6. Proteksi Inflasi
Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam
beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan
7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang
disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh pesatnya
perkembangan teknologi
9. Kapitalisasi Biaya
Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi
sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing
S = besarnya sewa
1 i = tingkat bunga
br 1+i
= 1
1+i 1 b = nilai barang modal
t = jumlah periode
r = nilai sisa
Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara
pembayaran di muka dapat dilihat pada akun dibawah ini:
= 33.373.978
TERIMA KASIH...