Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

HIV DALAM KEHAMILAN


PEMBIMBING :
dr. Unggul, Sp.OG
PENYUSUN :
Danetta Ismirinda Fauziany
(030.13.049)
Marhani (030.12.145)

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


PERIODE 2 OKTOBER 9 DESEMBER 2017
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
PENDAHULUAN
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah suatu sindrom
defisiensi imun yang ditandai oleh adanya infeksi oportunistik dan atau
keganasan yang tidak disebabkan oleh defisiensi imun
primer/sekunder/kongenital melainkan HIV

Virus masuk kedalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah,


semen, cairan pre seminal, cairan rectal, sekret vagina dan ASI.
PENDAHULUAN
Sekitar 80% penderita AIDS anak anak mengalami infeksi perinatal dari ibunya.
Laporan CDC Amerika memaparkan bahwa prevalensi HIV ibu prenatal adalah 0,0% - 1,7%,
saat persalinan 0,4% - 2,3%, dan 9,4% -29,6% yang menggunakan narkotika intravena

Transmisi vertikal merupakan penyebab tersering infeksi HIV pada bayi dan anak-anak
Transmisi HIV intrauterine (5-10%), saat persalinan (10-20%), dan pasca persalinan (5-20%)
DEFINISI
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah
virus yang menyebabkan penyakit AIDS yang
termasuk kelompok retrovirus.

AIDS adalah suatu sindrom defisiensi imun yang


ditandai oleh adanya infeksi oportunistik dan atau
keganasan yang tidak disebabkan oleh defisiensi
imun primer atau sekunder atau infeksi kongenital
melainkan oleh human immunodeficiency virus.

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2012
EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2016 36,7 juta orang didunia hidup dengan HIV/AIDS
2 juta diantaranya adalah wanita hamil. Dari 1,3 juta anak yang terinfeksi
HIV meninggal sebelum mencapai usia remaja.

Tahun 2010 sekitar 57.000 ibu hamil terinfeksi HIV di Asia Tenggara.
Di Indonesia terdapat 13.600 ibu hamil yang terinfeksi HIV pada tahun
2016.

WHO. Global Health Observatory (GHO) Data. 2017 & UNAIDS. Country Fact (HIV&AIDS). 2016
ETIOLOGI
Penyebab dari virus ini adalah dari retrovirus golongan retroviridae. HIV
terdiri dari HIV-1 dan HIV-2.
PATOFISIOLOGI HIV

Idris M, Abdulsalami N. The Pathophysiology And Clinical Manifestations Of Hiv/Aids. Nigeria:Department of Medicine, Federal Medical Centre,
Gombe, Gombe State, Nigeria Federal Ministry of Health Abuja. 2006
PERJALANAN INFEKSI HIV

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2012
MANIFESTASI KLINIS
Tahap infeksi akut (6 minggu
pertama) : demam,letih, nyeri Tahap asimptomatik (6
otot & sendi, pembesaran minggu-beberapa bulan)
KGB

Tahap AIDS : CD4 <200 sel/ul,


BB >10%,diare Tahap simptomatis : BB
>1bulan,demam >1 <10% , sariawan
bulan,kandidiasis oral,oral berulang, infeksi sal.nafas
hairy leukoplakia, TB paru atas
dan pneumonia
STADIUM HIV MENURUT WHO
Asimtomatis Simptomatis
Berat bdan turun < 10%
Limfadenopati Herpes zoster dalam 5 tahun
Generalisata terakhir
Infeksi saluran nafas atas
rekuren

St. St.
klinis I klinis II

St.
St.
klinis
klinis III
IV
Diare dan demam > 1 HIV Wasting
bulan
BB Turun > 10%
syndrome
Candidiasis oral, TB Berada di tempat
Aktivitas di tempat tidur tidur >50% per hari
>50% per hari dalam bulan dalam bulan terakhir
terakhir
PENULARAN HIV

Parenteral
Pria ke wanita atau Transplasental
pria ke pria Antepartum
Jarum suntik
Tanpa Postpartum
menggunakan Jarum tato
kondom tindik

Hubungan
Perinatal
seksual
WAKTU DAN RISIKO PENULARAN
HIV DARI IBU KE ANAK

WAKTU RISIKO
Selama hamil 5-10%
Bersalin 10-20%
Menyusui (ASI) 5-20%
Risiko penularan 20-50%
keseluruhan

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2012
FAKTOR YANG BERPERAN DALAM
PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK
Faktor Ibu Faktor Bayi Faktor Obstetrik
Kadar HIV (viral Prematuritas dan berat
Jenis persalinan
load) bayi saat lahir
Kadar CD4 Periode pemberian ASI Lama persalinan
Luka di mulut bayi (jika Adanya ketuban pecah
Status gizi hamil
menyusu) dini
Tindakan episiotomi,
Penyakit infeksi saat
ekstraksi vacum dan
hamil
forceps
Masalah menyusui di
payudara (jika
menyusu)
DIAGNOSIS

SKRINING KONFIRMASI LAIN-LAIN

ELISA (HIV-1 & HIV-2) Wastern Blot (HIV-1 & HIV- ELISA untuk HIV-1 p24
Aglutinasi latek (HIV-1) 2) antigen
Indirect immunofluorescence Polymerase chain reaction
antibody assay /IFA (HIV-1) (PCR) untuk HIV-1
Radioimmunoprecipitation
antibody assay/RIPA (HIV-1)

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2012
Pasien yang dikatakan AIDS jika menunjukan hasil tes HIV positif disertai
minimal terdapat 2 gejala mayor atau terdapat 2 gejala minor dan 1
gejala mayor.
Gejala Mayor Gejala Minor

Berat badan turun >10% dalam 1 Batuk menetap > 1 bulan


bulan Dermatitis generalisata
Diare kronik, Herpes Zooster multisegmental dan
berlangsung > 1 bulan berulang
Demam berkepanjangan > 1 bulan Kandidiasis orofaringeal
Penurunan Kesadaran Herpes simpleks kronis progresif
Demensia/HIV ensefalopati Limfadenopati generalisata
Infeksi jamur berulang pada alat
kelamin wanita
Retinitis Cytomegalovirus
TATALAKSANA ANTEPARTUM
Konseling
Memberikan informasi mengenai HIV dan hubungannya dengan kehamilan.

Pemberian Antivirus

Dosis tetap kombinasi dari Tenofir (TDF) + Lamivudin (3TC) atau


Emtricitabin(FTC) + EFV diberikan sekali sehari, termasuk wanita hamil
pada trimester pertama kehamilan dan wanita usia reproduksi.

WHO. Consolidated guidelines on the use of antiretroviral drugs for treating and
preventing HIV infection. 2013

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2012
TATALAKSANA INTRAPARTUM

Persalinan pervaginam Persalinan perabdomen

Syarat : Syarat :
Pemberian ARV mulai pada Ada indikasi obstetrik; dan
14 minggu (ART > 6 VL > 1000 kopi/L atau
bulan); atau Pemberian ARV dimulai pada
VL < 1000 kopi/L usia kehamilan 36 minggu

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2012
TATALAKSANA POSTNATAL

infus ZDV adalah kombinasi single dose NVP 200


mg dengan 3TC 150 mg tiap 12 jam, dan dilanjutkan
ZDV/3TC kurang lebih selama 7 hari pospartum
untuk mencegah resistensi NVP
Imunisasi MMR dan varicella zoster
Pemberaian ASI atau susu formula kepada bayi
TATALAKSANA NEONATAL

Terapi ARV <4 jam setelah lahir


ZDV 2x sehari selama 4 minggu
Antibiotik cotrimoxazole
Tes IgA & IgM
Untuk bayi usia 1 hari,
Kultur darah langsung 6 minggu dan 12
Deteksi antigen PCR minggu
Tes konfirmasi HIV saat bayi berusia 18-24 bulan
WHO. Consolidated guidelines on the use of antiretroviral drugs for treating and
preventing HIV infection. 2013
DOSIS ARV
KESIMPULAN
HIV/AIDS adalah suatu sindrom defisiensi imun yang ditandai oleh
adanya infeksi oportunistik dan atau keganasan yang tidak disebabkan
oleh defisiensi imun primer atau sekunder atau infeksi kongenital
melainkan oleh human immunodeficiency virus.

Penyebab dari virus ini adalah dari retrovirus golongan retroviridae.


Terdiri dari HIV-1 dan HIV-2.
Paling banyak penularan terjadi saat persalinan (waktu bayinya
lahir) dan saat menyusui
Faktor risiko yang paling mempengaruhi adalah viral load (jumlah
virus yang ada di dalam darah) ibunya. dan jumlah CD4+
Risiko penularan lebih tinggi pada saat persalinan, karena bayi
tersentuh oleh darah dan cairan vagina ibu waktu melalui jalan
lahir dan saat menyusui
Bayi dari ibu terinfeksi HIV tetap diberikan ASI ekslusif dengan
pengobatan yang adekuat ataupun dengan susu pengganti ASI
disertai pengobatan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai