Anda di halaman 1dari 32

IMAN KEPADA

ALLAH

Oleh Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I.
Dzat Allah/Wujudullah
(Adanya Allah)

Secara kodrati manusia


Dalil Fitrah diciptakan bertuhan
(Yunus (10): 12)

Keberadaan Allah dapat


Wujudullah Dalil Aqal dibuktikan dengan Akal
(Al-Mumin (40): 67),

Al-Quran menerangkan
Dalil Naqli keberadaan Allah
(Al-Hadid (57): 3)
Dalil Fitrah
Yunus (10): 12







Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami
dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi
setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia
(kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia
tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan)
bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang
yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu
mereka kerjakan.
Dalil Aqal
Al-Mumin (40): 67






Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari
setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara
kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan
dan supaya kamu memahami(nya).
Dalil Naqli

Allah Al-Awwal, artinya tidak ada permulaan


bagi wujudnya (Al-Hadid (57): 3).







Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir
dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.
Tidak ada satupun yang menyerupai-Nya (As-Syura (42): 11).






(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu
dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis
binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang
Maha Mendengar dan Melihat.
Allah yang Maha Esa (Al-Ikhlas (112): 1)





Katakanlah bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa.
Allah yang Maha memiliki Asmaul Husna (Al-Araf (7): 180).







Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.
() Pengertian Tauhid

Pengertian Tauhid )(

Mengesakan-Nya, baik dalam


dzat, asma, dan shiffat, maupun
afal (perbuatan)-Nya.
(Prof. Dr. Yunahar Ilyas.Lc.)
Pembagian Tauhid


Secara Etimologis
Menumbuhkan,
Mengembangkan,
Mendidik,


Memperbaiki,


Menanggung,

Mengumpulkan,
mempersiapkan,
Memimpin,
Mengepalai,
Menyelesaikan
suatu perkara.


Secara
Terminologi

Mengesakan Allah dengan


mengakui bahwa hanya Allah-
lah Tuhan yang Menciptakan
segala sesuatu, Maha
memelihara, dan mengatur
alam semesta.
Allah yang menciptakan
(Al-Baqarah (2): 21)




Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa
Allah yang memelihara
(Fathir (35): 11)







Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).
Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula)
melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak
dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
Allah yang mengatur
(Fathir (35): 13)








Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke
dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian
itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang
yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari.

Secara Etimologis

Secara
Terminologi

Mengesakan Allah dengan


mengakui bahwa Allah-
lah Tuhan yang merajai,
menguasai, dan memiliki
seluruh alam semesta ini.
Allah merajai, dan memiliki apa
yang di langit dan bumi.
(Al-Maidah (5): 120)

















Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi
dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

Secara Etimologis

Secara
Terminologi

Mengesakan Allah
dengan mengakui
bahwa hanya Allah-lah
Tuhan patut
disembah.
Allah Tuhan yang patut disembah
(An-Nahl (16): 36)








Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul
pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut
Dalil at-Talazum
(Kelaziman atau Kemestian)
Dalil at-Tadhamun
(Cakupan)
Makna

Istisna dan Isbat La Nafiyata Liljinsi


Dalam kaedah Bahasa Arab:
Isbat setelah nafi mempunyai maksud; (1) alhasru (membatasi)
(2) dan taukid (menguatkan)


Tiada Tuhan yang benar-benar berhak
disebut Tuhan selain Allah semata
Yang Membatalkan Syahadat
Menurut Said Hawa ada 20 hal, ;

Al-Anam (6): 162-163

Bertawakal Beramal dg
bukan kpd Kufur Nikmat Tujuan selain
Allah Allah
Al-Maidah (5): 23 Luqman (31): 20

Taat secara Menyandarkan


GO TO NEXT
Mutlak bukan Hukum bukan
PAGE
pd Allah pada Allah
Asy-Syuara (26): 151-152 Al-Anam (6): 57
At-Taubah (9): 64-65

Tidak Membenci Islam Lebih mencintai


Menegakkan seluruh atau Dunia ketimbang
Hukum Allah sebagiannya Akhirat

An-Nisa (4): 65 Muhammad (47): 8-9

Memutarbalikkan
GO TO NEXT Memperolok-
yang Halal dan
PAGE olok Hukum Allah
Haram

An-Nahl (16): 116 At-Taubah (9): 64-65


Al-Hujurat (49): 2

Tidak beriman dg Mengangkat orang Tidak beradab


seluruh nash dalam kafir dan Munafik dalam bergaul dg
Quran dan hadith sbg pemimpin Rasulullah

Al-Baqarah (2): 85 Al-Maidah (5): 51

Menentangkan
makna tersurat Tidak menyenangi
GO TO NEXT PAGE tauhid /senang
ayat dg makna
tersiratnya kemusyrikan

Yusuf (2): 2 Az-Zumar (39): 45


Mengkafirkan
Memungkiri salah Memungkiri sifat
orang Islam/Tidak
satu asma, sifat dan Rasulullah yang
mengkafirkan
afal Allah ditetapkan Allah
orang kafir

Al-Araf (7): 180 Al-Ahzab (33): 21

Melakukan Syirik Beribadah bukan


Kecil kepada Allah

Ar-Radu (13): 14

Anda mungkin juga menyukai