Trip costs
O J D
Traffic volume
Pajak Kemacetan
• Penggambaran pajak kemacetan
– kurva biaya rata-rata (average cost) merupakan biaya satuan
perjalanan (sebagai fungsi dari BOK dan nilai waktu) seperti yang
dirasakan oleh pengguna jalan individu.
– Kurva biaya marjinal (marjinal cost) merupakan biaya yang timbul
dikarenakan adanya penambahan perjalanan
– Jarak vertikal antara 2 kurva ini menunjukkan biaya tambahan (biaya
eksternalitas) yang harus ditanggung oleh pelaku perjalanan
tambahan, dan tidak ditanggung oleh pelaku perjalanan awal
Pajak Kemacetan
• Penggambaran pajak kemacetan
– Apabila kurva demand dimasukkan, maka pada kondisi jumlah
perjalanan OJ maka average cost yang harus ditanggung oleh semua
pengguna jalan adalah JG, sedangkan marginal cost yang harus
ditanggung pelaku perjalanan tambahan adalah EG.
– Pada saat jumlah perjalanan OD, average cost yang harus ditanggung
semua pelaku perjalanan adalah DB, namun marginal cost yang harus
ditanggung pelaku perjalanan tambahan bertambah besar, yaitu BA.
Pajak Kemacetan
• Contoh pajak kemacetan: penerapan ERP (electronic road
pricing)
Pintu/gate ERP
Area ERP
Pajak Kemacetan
• Contoh pajak kemacetan: penerapan ERP (electronic road
pricing)
– Pelaku perjalanan awal (yang masuk area ERP pada pukul 06.00 –
07.00) dikenai pajak sebesar Rp 20 ribu.
– Tetapi pelaku perjalanan tambahan yang masuk ke area ERP mulai jam
07.00 – 10.00 akan dikenai pajak sebesar RP 30 ribu, yang terdiri dari
biaya rata-rata Rp 20 ribu dan biaya marjinal Rp 10 ribu.
– Mungkin pajak kemacetan ini bisa dibuat real-time, artinya dengan
terjadinya penurunan kecepatan atau kenaikan nilai DS (degree of
saturation) di area ERP, biaya marjinal bisa ditingkatkan lagi sampai
batas atas biaya marjinal yang diperbolehkan.
End of the class.
TERIMA KASIH.