indonesia
Tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan 2,75% pertahun, lebih besar dari nasional 1,17%
per tahun.
2015: 59,35% penduduk sudah hidup di kota
2045: 82,37% penduduk akan hidup di kota!
Permasalahan urbanisasi
• Transportasi dan kemacetan
• Pengelolaan sampah dan drainase
• Penyediaan air bersih
• Pengelolaan lahan
• Kurangnya public space
• Disparitas ekonomi
• Meningkatnya kriminalitas
• Kekumuhan
• Penyakit epidemik
• Bencana alam
• Kecelakaan
• Distribusi bahan pangan dan obat
• Meningkatnya carbon footprint
• dll
Ecological footprint
“urbanization has been identifies as a triggering factor for larger ecological footprint as it
increases resources consumption” (WWF, 2014)
Ecological footprint
Indonesia (2011)
http://www.footprintnetwork.org/en/index.php/GFN/page/trends/indonesia/
Bagaimana menyelesaikan atau mencari
solusi dari permasalahan perkotaan yang
kompleks dan multifacet?
Smart city maybe one of the solution
Kompas, ITB, UGM, UI telah menyusun indeks Kota Cerdas dimana pada bulan Agustus 2015
beberapa kota di Indonesia dianugerahi penganugerahan IKCI (Indeks Kota Cerdas Indonesia).
4
2
Renstra Direktorat Bina Penataan Bangunan, DJCK, 2015-2019
Baseline 2014 Sasaran 2015-2019
49% 100%
Perda BG Perda BG
Sumber:
IPCC Fourth Assessment Report on Climate Change 2007
BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA
Kebutuhan
Demikian pula energi listrik
dengan CO2 pada sektor
yang berkaitan
dengan
bangunan
(hunian dan
komersial)
meningkat tiap
tahunnya
Sumber: Global Insight, RISI, WMM, PLN, IEA: Indonesia GHG Abatement Cost Curve
“Data menunjukkan adanya pertambahan konsumsi energi nasional yang cukup besar,
demikian pula dengan emisi CO2 yang dihasilkan”
Source: IFC Report, 2011
Sesuai dengan laporan dari Dewan Nasional Perubahan
Iklim Indonesia tahun 2010 lalu, sektor bangunan
gedung di Indonesia diprediksi pada tahun 2030
menghasilkan emisi CO2 sebesar 215 MtCO2e dari 71
MtCO2e yang dihasilkan pada tahun 2005. Dengan
menggunakan teknologi yang ada saat ini, potensi
reduksi emisi CO2 sektor bangunan gedung adalah 48
MtCO2e atau sekitar 22,3%. Angka reduksi emisi CO2
sebesar 22,3% ini selanjutnya dijadikan referensi untuk
menentukan kinerja bangunan gedung hijau secara
nasional.
Pengaturan Bangunan Gedung di Indonesia
Peraturan
PeraturanPresiden
Presiden
Permen
PermenPUPU2929/2006
/2006
(Building
(BuildingCode)
Code) Peraturan Daerah BG
Permen
PermenPU
PUdan
danSNI
SNI
Kondisi lokal: geologis, geografis, sosial
PERMEN
PERMEN PUPR
PUPR No.
No. 22 // 2015
2015 dan budaya
tentang
tentang Bangunan
Bangunan Gedung
Gedung
Hijau
Hijau
“Bangunan Gedung Hijau adalah
bangunan gedung yang memenuhi
persyaratan keandalan bangunan gedung
serta memiliki kinerja bangunan terukur,
efisien, hemat energi dan air, lebih sehat
dan nyaman serta mempertimbangkan
daya dukung lingkungan sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan
hingga pembongkaran”
183
+-40 Aggota
143 +-40
Baru
85 27 27 27
25 25 25 25
60 60 60 60 60