dimana:
BOKnt dan Dnt = BOK dan panjang jalan non tol
BOKt dan Dt = BOK dan panjang jalan tol
Vnt dan Vt = kecepatan rata-rata jalan non tol dan jalan tol
Tv = nilai waktu (value of time) yang besarnya
tergantung pada lokasi
BOK merupakan fungsi dari kecepatan yang dikaitkan dengan konsumsi BBM,
kebutuhan suku cadang, minyak pelumas, upah awak kendaraan.
Evaluasi Tarif Jalan Tol
• Abililty to pay (ATP) dan Willingness to pay (WTP)
– Ability to pay (ATP) ditentukan oleh kajian atas pola pengeluaran
pengguna jalan tol dalam menerima pelayanan jalan tol. ATP merupakan
fungsi dari besarnya pendapatan, kebutuhan akan perjalanan, intensitas
perjalanan, dsb.
– Sedangkan willingness to pay (WTP) ditentukan oleh kajian atas
kesediaan pengguna jalan tol dalam membayar pelayanan jalan tol.
– Tarif seyogyanya sama dengan ATP/WTP.
– Kalau tarif lebih kecil dari ATP/WTP, maka tarif dapat dinaikkan. Namun
apabila sebaliknya, perlu adanya subsidi agar tarif tersebut dapat
diturunkan.
Evaluasi Tarif Jalan Tol
• Kelayakan investasi dan faktor-faktor lain.
– Parameter ATP/WTP dan BKBOK dikaitkan dengan biaya investasi beserta
biaya operasi dan pemeliharaan, lamanya periode konsesi yang
diberikan, volume lalu lintas yang menggunakan, serta tingkat
keuntungan yang wajar yang diberikan pada investor (sekitar 2% di atas
suku bunga bank)
Evaluasi Tarif Jalan Tol
• Penggolongan kendaraan dan pembobotan tarif
– Umumnya penggolongan kendaraan yang pada awalnya berlaku.
– Tarif seragam, tapi membedakan antara tarif untuk penumpang umum dan
tarif pelajar.
dimana: n = perbandingan antara tarif pelajar dan tarif umum (dalam %),
jumlah penumpang umum dan pelajar dalam satuan pnp/tahun.
Besaran tarif2 merupakan tarif untuk penumpang umum, sedangkan untuk
pelajar adalah persentase dari tarif2 (misalnya 50%).
Evaluasi Tarif Angkutan Umum
• Tarif angkutan umum, bisa berupa:
– Tarif berdasarkan jarak, bisa berupa: tarif kilometer (tariff unit dikalikan
dengan kilometernya), tarif bertahap (berdasarkan penggal dari rute,
misalkan: 1 – 4 km; 4,1 – 8 km, dst.), dan tarif berdasarkan zona
(penyederhanaan dari tarif bertahap dimana daerah pelayanan angkutan
umum dibagi berdasarkan zona)
Tarif resmi hampir sama Tarif resmi di bawah ATP dan WTP, tetapi
dengan ATP, dan WTP di bawah sebagian besar hasil perhitungan tarif di
tarif resmi, sehingga tidak ada atas ATP, sehingga tarif dapat dinaikkan
kenaikan tarif sampai batas ATP
End of the class.
TERIMA KASIH.