• Infertil Sekunder
– Infertil yang terjadi setelah sebelumnya pernah mengalami
kehamilan, tanpa memandang hasil konsepsi
INFERTILITAS PADA WANITA
FISIK LIFE STYLE
• Ovulation Failure (e.g. PCOS) • Age
• Tubal Infection • Smoking
• Endometriosis • Drug use
• Failure or infrequency of sexual • Weight
intercourse • Diet
• Cervical mucus defect or dysfunction • Physical activity
• Psychological stress
• Uterine abnormalities
• Alcohol
• Environmental pollutants
EVALUASI OVULASI
Menstruasi
• Ovulasi terjadi 13-14 kali setiap tahun
• Rata-rata siklus menstruasi 28 hari dimana hari ke 14 akan terjadi ovulasi
• Luteal phase
– Didominasi oleh sekresi progesteron
– Dihasilkan oleh corpus leteum
• Progesterone menyebabkan
– Penebalan mukus cerviks
– Peningkatan suhu basal tubuh (0.6° F)
• Regresi CL menyebabkan penurunan serum progesteron dan terjadi
menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI
Basal Body Temperature
• Excellent screening tool for ovulation
– Biphasic shift occurs in 90% of ovulating women
• Temperature
– Turun pada saat menstruasi
– Meningkat dua hari setelah LH surge
• Ovum dilepaskan sehari sebelum kenaikan suhu pertama
• Peningkatan suhu lebih dari 16 hari menandakan kehamilan
Serum Progesterone
• Progesterone starts rising with the LH surge
– drawn between day 21-24
• Mid-luteal phase
– >10 ng/ml suggests ovulation
PENILAIAN AWAL
• Pasangan yang mengalami hambatan konsepsi harus
ditawarkan pemeriksaan awal terhadap status
kesehatannya yang meliputi: pemeriksaan kesehatan
lengkap, riwayat seksual, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
hormon dan pemeriksaan sperma.
ANAMNESA
• Usia
• Jumlah anak, kehamilan atau keguguran
• Lama menikah
• Frekuensi hubungan seksual
• Lama berhenti menggunakan alkon dan jenis alkon yang digunakan
• Riwayat menstruasi, galaktorea/hirsutisme, penyakit sistemik, overtraining,
Kehilangan berat badan, stress psikologis
• Riwayat indikasi infeksi tuba, atau faktor cerviks
Gejala PID, endmetriosis
Riwayat mengalami infeksi panggul,
Riwayat bedah pelvik
Perdaarahan diluar siklus menstruasi/setelah intercourse
• Penggunaan obat-obatan, pekerjaan, lifestyle
T
R
E
A
T
M
E
N
T
• Anti Estrogen
- Clomifene citrate
- Diberikan sebanyak 5 tablet. Diminum 1kali/hari mulai dari hari 1-
5 menstruasi
• Gonadotropin
- Pemberian LH dan FSH
- untuk stimulasi ovarium, maturasi folikel
- diberikan secara injeksi pada hari ke 12 siklus haid
• Dopamin agonist
- Bromacriptine, cabergoline diberikan secara oral untuk
menurunkan sekresi prolaktin pada kasus hiperprolaktinemia
• Aromatase Inhibitor
-Letrozole, anastrazole untuk menurunkan kadar estrogen dalam
sirkulasi
PENGOBATAN SPESIFIK PADA KASUS
INFERTILITY
• Mioma Uteri
- terapi dengan GNRH analog.
- mengontrol perdarahan dan mengecilkan ukuran
mioma
“Although they effectively reduce bleeding and decrease fibroid
size, they can only be used for up to six months as they can
cause thinning of the bones (Gupta et al., 2006; RCR & RCOG,
2000). It is estimated that up to 6% of bone mineral density
might be lost in the first six months of GnRH therapy (Taylor
& Gomel, 2008). “
PENGOBATAN SPESIFIK PADA KASUS
INFERTILITY
• Endometriosis
- Estrogen dependent
- diberikan pil kontrasepsi untuk menekan ovulasi
“Using medication to stop ovulation and the production of
oestrogen for up to six months is effective in relieving
pain caused by endometriosis, but it does not appear
to improve fertility (Hughes et al., 2007).”
PEMBEDAHAN
• Ovarian drilling
- Wanita dengan PCOS sering sulit mengalami ovulasi
walaupun setelah pemberian clomifene sitrat.
- Operasi dilakukan dengan cara laparoskopi dengan
membuat insisi kecil pada ovarium
• Pembedahan Tuba
- Didiagnosis dengan HSG
• Pembedahan Uterus
ASSISTED REPRODUCTIVE TECHNOLOGY
INSEMINASI INTRAUTERINE
• Proses insersi sperma ke dalam uterus secara langsung
• Menggunakan pemeriksaan USG dan analisis hormon untuk
memonitor
• Bermanfaat untuk wanita memiliki defisiensi mukus, disfungsi
ovulasi, endometriosis.
• Atau ada masalah pada faktor pria dan unexplained infertility
In Vitro Fertilisation (IVF)
• Fertilisasi terjadi di luar tubuh
• Digunakan pada pasangan yang memiliki tuba yg buntu,
unexplained infertility, endometriosis dan infertilitas
pada pria
• First line treatment pada wanita usia lanjut
Gamete intrafallopian transfer (GIFT) &
Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT)