Anda di halaman 1dari 8

INTERAKSI OBAT

• Interaksi obat merupakan kejadian di mana suatu zat mempengaruhi


aktivitas obat. Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas,
atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya.
• Pada interaksi obat melibatkan dua jenis obat yaitu: obat presipitan dan
obat objek.
 Obat Presipitan adalah obat yang mempengaruhi atau mengubah aksi efek
obat lain.

 Obat Objek merupakan obat yang hasil atau efeknya dipengaruhi


atau diubah oleh obat lain
Interaksi Obat di Luar tubuh
• Interaksi obat selain terjadi di dalam tubuh atau terjadi setelah obat diberikan kepada
pasien, dapat juga terjadi sebelum diberikan kepada pasien atau dengan kata lain
interaksi obat terjadi di luar tubuh ( ketidakcocokan ). Interaksi obat diluar tubuh
manusia disebut juga interaksi inkompabilitas, karena interaksi ini terjadi pada obat
yang tidak dapat dicampur (inkompatibel).
• Prinsip interaksi obat diluar tubuh manusia adalah interaksi langsung secara fisik dan
atau kimiawi, yang mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan, perubahan warna,
dll, atau mungkin juga tidak terlihat dari hasil interaksi yang terjadi.
Interaksi obat di luar tubuh ada 2

inkompabilitas fisika . Inkompabilitas kimia


Contoh : - Reaksi reaksi dimana terjadi senyawa
- meleleh atau menjadi basahnya baru yang mengendap
campuran serbuk - Reaksi antar obat yang berekasi asam
- tidak dapat larut dan obat- obat yang basa
apabila disatukan tidak dapat bercampur - Reaksi yang terjadi karena proses
secara homogen oksidasi/ reduksi maupun hidrolisa
- penggaraman ( salting out ) - Perubahan – perubahan warna
-Adsorbsi obat yang satu terhadap obat Terbentuknya gas , dll.
yang lain
Apa jenis reaksi

Konsekuensi
Reaksi fisika kimia
presipitat (terlihat)
Reaksi asam-basa (pH)
pewarnaan (visible)
Kelarutan berubah
formasi gas (terlihat)
Emulsi retak
Perubahan pH (tak terlihat)
Reduksi okxida
Konsentrasi ugdrug (tak terlihat)

iritasi jaringan akibat perubahan pH utama Pasien


kegagalan terapeutik
Partikel emboli (ginjal, pulmonal)
efek elektrik
Efek toksik (misal peroksida
No Obat Presipitan Obat Objek (B) Mekanisme Kerja Efek Solusi
(A)
1 Phenytoin Sodium chlorida Terjadinya interaksi atau Akan terjadi Tidak diberika
0,9 % inkompabilitas secara fisik antar presipitasi kristal secara bersamaan
Phenitoin dan Sodium Cholrida phenytion dalam
0,9% jika diberikan secara sodium chlorida
bersamaan dan ini 0,9 %
2 Rifampisin Isoniazid INH Digerus bersamaan akan INH mengalami Tidak digerus
menurunkan aktifitas INH penurunan aktifitas secara bersamaan
karna sifat rifampicin yang
higroskopis
3 Sodium chlorida 0,9 Cefepime Terjadinya interaksi antar penggelapan Tidak diberikan
% cefepime dan sodium chorida larutan dan secara bersamaan
yaitu inkompatibel secara fisika potensi
dan kimia hilangnya
sefepime
4 Amfoterisin Larutan garam Membentuk senyawa kompleks Larutan akan Tidak diberikan
Fisiologis ( Nacl, sehingga terjadi proses keruh karen secara bersamaan
RL ) pengendapan adanya
pengendapan dari
amfoterisin dalam
larutan garam
N Obat Presipitan (A) Obat Objek (B) Mekanisme kerja Efek Solusi
o
6. Oksitetrasiklin- HCL Dipenhidramin Terjadinya interaksi antara Terjadi Tidak diberikan
oksitetrasiklin hcl dan pengendapan secara bersamaan
dipenhidramin jika diberi dalam cairan
bersamaan dipenhidramin
7 Larutan Ringer laktat Penicilin Terjadi interaksi antar larutan Penururunan Tidak diberikan
RL dan Penicillin dan terbentuk aktivasi dari secara bersamaan
senyawa kompleks dan endapan penicillin
8 Diazepam Cairan infus Terjadinya interaksi antar Terjadi Tidak diberikan
diazepam dan cairan infus jika pengendapan secara bersamaan
diberikan secara bersamaan dalam cairan infus
9 Glucosa 5 % Nitrogliserin Inkompabilitas secara kimia Terjadi kehilngan Tidak diberikan
antar glukosa 5 % dan potensial secara bersamaan
nitrogliserin nitrogliserin
10 Phenitoin Na Larutan Inrfus Terjadi interkasi antar phenitoin Terjadi Tidak diberikan
Na dan larutan infus pengendapan secara bersamaan
phenitoin na
dalam larutan
infus

Anda mungkin juga menyukai