Anda di halaman 1dari 52

BY@ RUBIYANTO

• Dpt diketahui dari hasil analisi gas darah


• Dapat disebabkan oleh karena gangguan pada respiratorius
dan metabolik
• Asidosis respiratorik
• Asidosis metabolik
• Alkalosis respiratorik
• Alkalosis metabolik
Terjadi karena hipoventilasi pada
• Hambatan pd pusat napas : • Gangguan pertukaran
• Efek obat (opium,sedatif, gas :
anestesi)
• Terapi oksigen pd hiperkapneu • Pneumotorak
• Ggn otot pernapasan • COPD
• Miateniagrafis,SGB,polio • Udem paru
• Trauma thorak / spinal • Obstruksi sal napas
• Obesitas yang berlebihan
• asma
• Deformitas rongga dada
• Tanda yang menyebabkan hipoventilasi
• Gangguan kesadaran oleh karena udem otak
• Pada hasil AGD :
• PaCO2 diatas normal ( normal : 32 –42 mmhg)
• PO2 kurang dari 60 mmhg / normal
• HCO3 normal = pada kondisi akut
• HCO3 kurang = pada kondisi kronis / terkompensasi
• Tujuan :
• Memulihkan ventilasi efektif secepatnya dengan terapi
oksigen
• Pengobatanh terhadap penyebab dasar dari hipoventilasi
• Tingkatkan ventilasi dgn :
• Penghisapan u/ pembebasan jalan napas
• Masker ventilasi dengan kantong berkatup
• Pasang instubasi trakea
• Pemberian natriumbikarbonat
PENYEBAB
• Selisih anion normal • Selisih anion meningkat
• kehilangan bikarbonat • Metabolisme an aerob (
• diare
sepsis, syok, kejang )
• hipoaldoteronisme
• Inhibitor karbonik anhidrase ( • Ketoasidosis
asetazolamid) • Kegagalan eksresi asam
• intake asam yg berlebih :
• kelaparan
• Menelan senyawa asam :
metanol, aspirin. Etilen glikiol
dan paraldehid
• Tanda dan gejala dari penyebab dasar ditemukan
• Neurologis : kelelahan , koma
• Hasil AGD :
• PaCO2 lebih dari 40 mmhg
• Terdapat Anion gap lebih dari 15

Na – (Cl + HCO3)
• Hasil toksikologi terdapat overdosis zar kimia
penyebeb asidosis
• Tujuan : • Pengobatan :
• Meningkatkan PH sistemik • Pemberian biknat dengan
catatan :
dlm batas aman
• PH dibawah 7,1
• Mengobatai penyebab • HCO3 dibawah 10
dasar Dosis = (HCO3 yg diinginkan –
HCO3 observasi) X 0,4 X BB
dlm kg
• Pemberian ringer laktat pd
anion gap yg normal dan
kurangnya vol cairan ECF.
Hiperventilasi
• Rangsang pusat napas • Hipoksia
• Hiperventilasi ( • Tinggal ditempat tinggi
mayoritas psikogenik)
• Ventilasi mekanis yang
• Hipermetabolik : demam,
tirotikosis
berlebihan
• Efek sentral dari obat yg
menimbulkan
hiperventilasi
• Hiperventilasi psikogenik dg gejala yg menyertai :
• Parastesia ekstremitas
• Pusing
• Rasa tidak enak di dada
• Spasme karpopedal
• PaCO2 menurun
• Lakukan pengobatan dari penyebab dasar
• Untuk hiperventilasi psikogenik :
• Gunakan kontong kertas untuk pengisapan kembali CO2
• Pemberian diazepam 5-10 mg secara oral / injeksi
• Konsultasi psikolog
• Kehilangan ion H • Retensi bikarbonat
• Muntah, diare, penyedotan • Pemberian biknat>>
nasogastrik • Transfusi darah yg lama
• Efek diuretik disimpan
• Mineralokortikoid>> • Pasca ventilasi mekanik dg
• Cushing sindrom penurunan PCO2 yg cepat
dengan HCO3 yg masih
tinggi
Magder S. Pathophysiology of metabolic
acid-base disturbances in patients with
critical illness.In: Critical Care Nephrology. Pembuluh darah
Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, The
Netherlands, 1998. pp 279-296.Ronco C,
Bellomo R (eds).

SID cairan lambung SID plasma 


H+ Na+ Na+
< / () ; asam Alkalosis
Cl Na
Cl- Cl- Cl- Na+
Na Cl-
Cl
Cl-
Cl- Na+ Na+ Na+
Muntah, penyedotan
Lambung, sekresi EF >> Pancreas
Cl-
 Cl  Empedu
Na+ Na+
Na+
H+ SID plasma -
Cl- Asidosis
Cl- Cl
SID cairan Na+
intestinal normal Cl- Jejunum
Cl- Cl- Cl- Na
Na+

Na+
Na+
SID plasma
Na+ normal
Na
Cl
Diare:  Na 

Made by : George
• Cairan Maintenance
• Cairan Replacement
• Cairan Nutrition
• Indikasi: mengganti kehilangan normal dari
• urine : 1 ml / kg / jam atau 25 ml/kg per hari
• keringat & uap air nafas (S&I loss) : 700 ml/m2/hari
• Macam cairan:
• Ringer Laktat / Asetat, Ringer Dextrose, NaCl 0.9%
• Dextrose 5%
• Lain: 0.225% NaCl-5% Dextrose, Darrow, KaEn3A
• Indikasi : mengganti kehilangan abnormal
• urine akibat diuresis berlebih
• keringat & uap air nafas akibat demam
(+10% / oC)
• perdarahan
• diare, muntah & pipa lambung
• cairan drainage (peritoneum, pleura)
• cairan edema (abdominal, jaringan trauma)
• penguapan selama laparotomi
• Replacement volume intravaskuler:
• Larutan elektrolit
• NaCl 0.9%, Ringer Laktat / Asetat
• Plasma substitute (u/ perdarahan)
• gelatin (Hemaccel,Gelafundin)
• HES (HES, Expafusin, Hemohes)
• Dextran
• Replacement volume interstitial
• NaCl 0.9%, Ringer Laktat / Asetat
• Replacement elektrolit:
• Natrium bikarbonat, KCl, NaCl 3%
• Replacement S&I berlebihan:
• Dextrose 5%, 0.225%NaCl-5%Dextrose
2 1

Gastro-enteric loss
IVF ISF
Diare, muntaber, peritonitis

1. Interstitial sign :
1. mata cowong,
2. turgor turun,
3. mucosa kering
2. Plasma sign :
1. Perfusi lambat
2. Nadi naik
3. Tekanan darah turun
infus
12 21

IVF ISF

Terapi Infus untuk Diare, muntaber, peritonitis

1. Infus cepat untuk mengisi kembali IVF


2. Infus lambat untuk mengisi kembali ISF
3. (memberikan juga cairan maintenance)
• Kebutuhannya harus selalu dipenuhi tiap hari, karena
tubuh tidak memiliki cadangan Natrium
• kecuali pasien gagal jantung dan gagal ginjal
• Natrium ikut mengatur cairan karena setiap atom Natrium
akan mengikat molekul air
2
1

IVF ISF

Perdarahan

1. Kehilangan IVF
1. Perfusi lambat
2. Nadi naik
3. Tekanan darah turun
2. Dicoba diisi oleh ISF
(transcapillary refill)
infus
2
1

IVF ISF
Terapi infus untuk
Perdarahan

1. Infusi cepat
mengembalikan IVF
2. Setelah IVF stabil,
diteruskan untuk
mengembalikan ISF
3. Volume yang diperlukan
jadi 2-4x kehilangan IVF
• Larutan elektrolit / kristaloid
• NaCl 0.9%, Ringer Laktat / Asetat
• Plasma substitute
• HES (Widahes, Voluven, Hextend)
• Gelatin (Hemaccel,Gelafundin, Gelofusin)
• Dextran
• Larutan elektrolit
• NaCl 0.9%, Ringer Laktat / Asetat
• Plasma substitute
• HES (Widahes, Fimahes, Voluven, Hestar)
• Gelatin (Hemaccel,Gelafundin, Gelofusin)
• Dextran
• Indikasi : memberi makanan lewat vena jika usus tidak
dapat berfungsi menerima / menyerap makanan
• larutan karbohidrat
• Dextrose 10%, KaEnMg3, Triparen, Triofusin, Trifluid
• larutan asam amino
• Panamin, Amiparen, Intrafusin, Kalbamin, Celemin
• emulsi lemak
• Ivelip, Lipovenoes, Lipofundin
Untuk replacement:
vena sebesar mungkin, di tangan

Untuk maintenance & nutrition:


vena se ujung mungkin
di tangan atau kaki tergantung osmolaritas
UKURAN JARUM
Untuk replacement  besar, # 14-16-18
Untuk maintenance  sedang, # 18-20
Untuk nutrition perifer  kecil, # 20-22-24
Untuk nutrition sentral  panjang
Jarum kecil tidak
menghambat aliran
Pengenceran cepat
Tidak ada cairan pekat
kontak dinding

Jarum besar menyumbat


vena,
aliran jadi lambat
Cairan pekat akan
kontak dengan dinding vena
untuk waktu yang lama
• Vena kaki mudah
thrombosis dan mudah
thrombo-emboli !

X
??
Sumber
sepsis
Risiko infeksi dari suntikan iv
• Peritonitis generalisata
• Tensi 80/50, nadi 150,
urine = 0
• Nafas 35x, flare (+)
• Laparotomi, usus yang
perforasi dikeluarkan
+
ECF DEFICIT
Rx : Ringer Laktat / Ringer Asetat
• Diare banyak, shock
• = ECF deficit, seharusnya
diberi RL
• diberi 0.225% NaCl -
Dex 5%

• Shock teratasi tetapi


pasien jadi COMA
• diduga meningo-encephalitis

• ternyata Na = 117
• Water excess, bukan meningo-
encephalitis
• Pasien datang di RS sesak
sekali, tangan dingin, tensi
90/60, nadi 120.
• pH 7.10, BE -15, pCO2 25
• dianggap asidosis
metabolik berat dan diberi
Nabic 200 mEq
• foto diambil 1 jam setelah
Nabic
• SALINE DEFICIT / SALINE EXCESS
• air dan Natrium proporsional (isotonik)
• WATER DEFICIT / WATER EXCESS
• air dan Natrium tidak proporsional (hipotonik)
• KALIUM DEFICIT / KALIUM EXCESS
• hanya Kalium, tidak menyangkut air
Na 145

normal

TANDA :
1. Nadi lambat
2. Tekanan darah naik
3. Hiper-reflexia, kejang
4. C o m a

BAHAYA : Na 120
Edema Otak, TIK naik,
Brain damage

Na 120
• Restriksi air, semua infus diganti NaCl 0.9%
• Lasix 1-2 mg/kg intravena
• Bila kejang atau Na < 125
• Valium iv
• NaCl 3% 200-500 ml / 24 jam
• Peningkatan kadar Na jangan lebih 7 mEq/hari
• SALINE DEFICIT / SALINE EXCESS
• air dan Natrium proporsional (isotonik)
• WATER DEFICIT / WATER EXCESS
• air dan Natrium tidak proporsional (hipotonik)
• KALIUM DEFICIT / KALIUM EXCESS
• hanya Kalium, tidak menyangkut air
• Tubuh memiliki banyak cadangan Kalium
• Hipokalemia mudah ditolerir

• Hiperkalemia lebih berbahaya


• Aritmia ventrikuler (PVC multiple) yang mudah menjadi VF / VT
(cardiac arrest)
• destruksi jaringan karena trauma, sepsis, nekrosis, luka
bakar > 30%
• gagal ginjal akut
• hemolisis
• kejang otot berkepanjangan
• Hiperkalemia diperberat oleh asidosis
Perubahan ECG tidak dapat
diandalkan sebagai diagnostik
• Tidak kelihatan sampai terjadi aritmia
yang berbahaya
• PVC, VT, VF
• Ca-gluconat 100 - 200 mg, i.v.
• Onset cepat, segera
• Masa kerja pendek, 5-10 menit
• Na-bicarbonate 50 - 100 mEq
• Onset lebih lambat, 5-10 menit
• Masa kerja agak panjang, 30 menit
• Dextrose 10-20% + insulin 10-20 u / botol
500 cc (1 unit per 5 gm dextrose),
tetesan 20-30 per menit
• Onset lambat, 30 menit
• Masa kerja panjang, selama masih tetap menetes
• Buang Kalium
• Pipa lambung
• Diuresis
• Hemodialisis
• Kelemahan otot polos
• ileus paralitik
• Kelemahan otot bergaris
• lemah otot rangka
• lemah otot nafas
• Bisa gagal nafas
• hipoventilasi
• apnea
• Aritmia
• SVT, VT, VF
• Jika ada monitor ECG
• Jika tak ada monitor ECG
• Dapat dimulai dengan
• Beri sebanyak yang hilang 100 mEq/ hari
50 mEq/ hari
• Diberikan lebih banyak
• Jadi kadar tidak akan lebih
dari yang hilang setiap
turun lagi
harinya agar kadar
• Jika aman, tidak ada dapat segera meningkat
aritmia, bisa dinaikkan
sampai 75-100 mEq per
hari selama 2-3 hari saja
Total Body K+ Deficit pada Hipokalemia
• KCl drip rata 24 jam
• Max 20 mEq / jam atau 100 mEq /
hari.
• 1 cc = 1 mEq, larutkan dalam Dext 5%,
bagi rata dalam tetesan
• TIDAK BOLEH diberikan injeksi iv

Anda mungkin juga menyukai