Anda di halaman 1dari 48

ZAT – ZAT MAKANAN YANG

DIBUTUHKAN MANUSIA
NURKHAIRAH, SP.d
A. ZAT – ZAT MAKANAN YANG
DIBUTUHKAN MANUSIA
1. Zat-Zat Makanan
Pola makan yang sehat tidak harus banyak, tetapi
harus mencukupi kandungan gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Perbandingan pada zat makanan adalah protein 13-
15%, karbohidrat 55—67%, dan lemak berkisar 20—30%.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kompleks yang
tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(0) dengan rumus molekul Cn, H2n, On. Menilik rumus
tersebut, maka perbandingan antara unsur C: H : 0 adalah 1 :
2 : 1.
Persenyawaan ini mempunyai bentuk yang bervariasi
sehingga masing-masing mempunyai susunan molekulnya
yang berbedabeda. Secara umum, karbohidrat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Karbohidrat jenis ini merupakan
karbohidrat sederhana karena hanya terdiri atas
satu rantai heksosa sehingga rumus molekulnya
dituliskan C6, H12, O6. Bentuk ikatan
monosakarida sangat sederhana sehingga sangat
mudah diserap oleh tubuh. Senyawa – senyawa
yang tergolong dalam monosakarida adalah
sebagai berikut :
a) Glukosa atau gula anggur
Senyawa ini banyak terdapat pada buah –
buahan, madu, biji, akar, daun, dan didalam
darah.
b) Fruktosa atau gula buah
Senyawa ini banyak terdapat pada buah-
buahan dan madu. Rasanya paling manis. Salah
satu bentuk polimer fruktosa adalah inulin.
Senyawa ini tersimpan pada umbi Helianthus
tuberosus sebagai cadangan karbohidrat. Inulin
dapat dimanfaatkan sebagai obat kencing manis.
c) Galaktosa
Senyawa ni banyak terdapat pada air susu.
2) Disakarida
Karbohidrat ini juga masih tergolong sebagai
karbohidrat sederhana, karena hanya terdiri atas
dua heksosa yang kekurangan satu molekul air.
Oleh karena itu, rumus molekulnya menjadi C12,
H22, O11. Senyawa-senyawa yang tergolong dalam
disakarida adalah sebagai berikut.
a) Sukrosa
Sukrosa adalah gula dalam pengertian kita sehari-hari. Banyak
terdapat pada gula tebu dan gula bit. Karbohidrat ini tersusun atas satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
b) Laktosa atau gula susu
Laktosa adalah senyawa disakarida yang banyak terdapat pada air
susu hewan mamalia. Karbohidrat ini tersusun atas satu molekul glukosa dan
satu molekul gala ktosa.
c) Maltosa
Maltosa adalah senyawa disakarida yang banyak terdapat pada biji
barley yang sedang berkecambah Karbohidrat ini tersusun atas dua molekul
glukosa
3) Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat komplek. Disebut kompleks
karena senyawa ini terdiri atas beberapa monosakarida, baik yang sejenis
maupun yang berbeda jenis. Senyawa ini akan bersifat koloid jika
dimasukkan ke dalam air sehingga senyawa ini tidak akan larut dalam air.
Agar dapat larut dalam air, senyawa polisakarida harus diubah dalam bentuk
gula karena gula bersifat larut dalam air. Berikut ini beberapa jenis senyawa
yang tergolong polisakarida.
a) Amilum (senyawa tepung)
Amilum merupakan cadangan karbohidrat. Biasanya
tersimpan dalam organ tumbuhan yang berfungsi sebagai
tempat penyimpan cadangan makanan, misalnya pada akar
tanaman ketela pohon, umbi kentang, dan biji pada tanaman
leguminosae (kacang-kacangan).
Pada proses metabolisme, senyawa karbon rantal
panjang ini akan diubah menjadi maltosa dengan bantuan
enzim maltose. Makanan yang banyak mengandung tepung
akan dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi hewan.
b) Selulosa
Selulosa terbentuk sebagai benang-benang polimer
glukosa yang terjalin menyusun dimana dinding sel pada
tumbuhan. Selulosa terdapat di bagian serat dalam bahan
makanan yang berasal dan tumbuhan. Polisakarida ini sangat
sukar larut daIam air dan sulit dicerna dalam sistem
pencernaan manusia. Namun demikian, senyawa mi dapat
diuraikan dengan bantuan mikroorganisme. Sebagai contoh,
mikroorganisme yang hidup pada perut ternak, seperti sapi,
kambing, dan biri-biri dapat menguraikan selulosa.
c) Glikogen
Glikogen merupakan senyawa polisakarida yang berfungsi
sebagai cadangan makanan pada hewan sehingga disebut tepung
hewan ( animal starch ). Glikogen banyak ditemukan pada hati dan
otot hewan vertebrata. Karbohidrat yang banyak mengandung gula
biasanya banyak terdapat pada buah – buahan ( 10% -15% (, gula
pasir ( hampir 100% ) dan madu.
b. Protein
Senyawa ini dapat dikatakan sebagai ciri produk hewan,
namun protein juga merupakan bagian yang terbesar dari berat
kering sel – sel tanaman.
Protein adalah senyawa kompleks yang tersusun atas unsur-
unsur, seperti C, H, O, dan N. Inilah yang merupakan ciri protein,
karena kandunganya mencapai 16%. Kadang-kadang protein juga
dilengkapi dengan adanya unsur S dan P.
Protein merupakan kelompok asam amino yang terikat bersama -
sama oleh ikatan peptida.
Berdasarkan jenisnya, asam amino dapat dibedakan atas
asam amino esensial dan asam amino nonesensial.
• Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam
amino yang amat dibutuhkan tubuh, tetapi tubuh tidak mampu
menghasilkan sendiri sehingga harus diperoleh dan luar, m isa
nya valin, fenilalanin, arginin, histidin, lisin, isoleusin, leusin,
metionin, treonin, dan triptophan.
• Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh sendiri, misalnya alanin, sistein, glisin,
tirosin, dan prolln.
Sumber protein dapat diperoleh dan daging, telur, keju,
susu, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Protein yang
berasal dan hewan antara lain telur, keju, susu, dan ikan yang
disebut protein utama, karena mengandung kesepuluh asam
amino esensial. Adapun protein yang berasal dan tumbuhan
yang biasa disebut protein nabati, banyak terkandung dalam
kacang-kacangan.
Sesuai dengan fungsinya bagi tubuh, protein
merupakan zat pemban gun karena sangat berperan
dalam pembentukan jaringan baru dalam tubuh. Di sisi
lain, protein juga berperan menyuplai energi dalam
melakukan berbagai aktivitas tubuh.
Protein juga berfungsi sebagai zat pen gatur,
karena protein berperan dalam mengatur berbagai proses
dalam tubuh, baik secara langsung maUpun secara tidak
langsung. Protein juga berperan dalam pembentukan
enzim dan hormon. Sebagaimana kita ketahui, bahwa
dalam berbagai proses kimia, enzim berperan sebagal
katalisator.
Peranan lain yang tak kalah penting dan protein
adalah sebagai bahan bakar. Protein merupakan sumber
energ ‘ain setelah karbohidrat. Artinya, jika energi yang
dibutuhkan tidak terpenuhi dan pembakaran karbohidrat,
energi diperoleh dan pembakaran protein. Setiap 1 gram
protein mengandung 4,1 kalori.
c. Lemak
Lemak merupakan senyawa kompleks yang
tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Terdapat dua
komposisi dalam lemak, yaitu gliserol dan asam lemak.
Jadi, dapat dikatakan bahwa lemak rnerupakan ester dan
asam lemak dan gliserol. Lemak juga merupakan
cadangan energi bagi manusia dan hewan. Setiap 1 gram
lemak mengandung 9,3 kalor.
Pada tumbuhan, kandungan lemak relatif sangat
sedikit. Lemak disimpan dalam biji, buah, dan lembaga.
Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua kelompok
berikut.
• Asam Iemak jenuh
Asam lemak jenuh mempunyai rumus molekul Cn,
H2n, O2 (asam palmitat dan asam stearat). Asam lemak
mi berbentuk padat dan bersama gliserin, tubuh dapat
menyintesis sendiri.
• Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh mempunyai ikatan-ikatan rangkap
dengan rumus molekul Cn, H2n-2, O2, Cn, H2n-4, O2, Cn, H2n-6,
O2, dan seterusnya. Di dalam asam lemak tak jenuh, terdapat asam
lemak esensial (asam lemak yang tidak dapat disintesis di dalam
tubuh), yaltu asam linolat, asam linoleat, dan asam arachidonat.
Asam lemak ini bersifat cair dan tidak dapat disintesis
sendiri dalam tubuh. Asam lemak tak jenuh banyak diperoleh dan
lemak nabati. Lemak hewani dapat diperoleh dan daging, keju,
susu, telur, mentega, ikan segar, minyak ikan, sedangkan lemak
nabati dapat diperoleh dan kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan
alpukat. Di dalam tubuh, lemak mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Penghasil kalor (1 gram lemak mengandung 9,3 kaloni.)
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3) Penahan rasa lapar, karena lemak sulit dicerna dalam lambung
sehingga memberi rasa kenyang yang lebih lama.
4) Melindungi organ-organ dalam tubuh.
d. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang dipenlukan oleh tubuh
dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai peran yang sangat besar, yaitu untuk
mempertahankan gizi yang normal. Meskipun vitamin diperlukan dalam
jumlah yang sedikit, jika badan kekurangan zat ini, akan menimbulkan hal-
hal yang merugikan. Demikian juga jika tubuh kelebihan beberapa vitamin,
juga akan memberikan efek yang tidak baik. Keadaan ketika tubuh
mengalami kekurangan vitamin dan sudah memperlihatkan tanda-tanda
penyakit disebut dengan hipovitaminosis. Jika kekurangan vitamin, tetapi
belum memperlihatkan tanda-tanda klinis yang nyata, disebut avitaminosis.
Akan tetapi, jika di dalam tubuh mendapatkan suplai vitamin yang berlebih,
keadaan ni disebut hipervitaminosis.
Vitamin dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu vitamin-
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam emak. Secara
umum, vitamin-vitamin di dalam tubuh mempunyai fungsi sebagai berikut.
• Sebagai bagian dan enzim atau koenzim sehingga dapat dikatakan sebagai
zat pengatur dalam proses metabolisme.
• Mempertahankan fungsi jaringan.
• Memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel baru.
• Membantu pembuatan zat-zat tertentu dalam tubuh.
e. Garam Mineral
Garam mineral banyak digunakan oleh tubuh baik dalam
bentuk senyawa maupun sebagai unsur yang berdiri sendiri. Seperti
halnya vitamin, garam mineral tidak mengalami proses pencernaan.
Secara garis besar, garam mineral dapat dibedakan menjadi dua
elemen, yaitu:
• makroelemen, adalah unsur-unsuryang diperlukan tubuh dalam
jumlah besar, misalnya natrium (Na), kalsium (Ca), kalium (K),
fosfor (P), magnesium (Mg), kior (Cl), dan belerang (5)
• mikroelemen, adalah unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit, misalnya mangan, kromium, kobalt, dan
molibdenum.
Adapun fungsi mineral adalah sebagai berikut.
a) Sebagai bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya
tulang dan gigi (Ca, P), rambut, kuku, dan kulit (5), serta sel-sel
darah merah (Fe).
b) Sebagai bahan pengatur seperti :
• Keseimbangan antara unsur – unsur alkali dan asam
• Proses pembekuan darah (Ca)
• Kepekaan saraf dan pengerutan otot – otot
• Dalam proses metabolisme, misalnya sebagai bagian dari suastu
enzim atau hormon.
B. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Sistem pencernaan makanan terdiri atas saluran cerna
dan kelenjarkelenjar pencernaan makanan. Bagian tubuh
yang termasuk saluran pencernaan adalah rongga mulut,
mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum,
dan anus. Adapun kelenjar-kelenjar pencernaan meliputi
kelenjar liur, kelenjar hati, dan kelenjar pankreas. Sistem
pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan,
memecahnya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil,
menyerap molekul tersebut ke dalam aliran darah, kemudian
membersihkan tubuh dan sisa pencernaan.
Pencernaan makanan adalah suatu proses untuk
mendapatkan metabolit-metabolit dan makanan yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan memenuhi kebutuhan
energi dalam tubuh. Dalam proses pencernaan makanan, akan
terjadi perubahan bentuk makanan. Makanan yang
bermolekul besar, seperti karbohidrat dan lemak, akan
diuraikan menjadi molekul kecil yang mudah diserap oleh
dinding saluran cerna.
1. Struktur Saluran Pencernaan
Keseluruhan saluran cerna memiliki ciri struktural umum
tertentu. Saluran cerna merupakan tabung berongga yang terdiri atas
lumen dengan garis tengah yang bervariasi dan dikelilingi oleh dinding.
Dinding saluran cerna terdiri atas empat lapisan utama, yaitu mukosa,
submukosa, muskularis eksterna, dan serosa.
a. Mukosa
Mukosa, sering disebut membran mukosa, tersusun atas epitel
pelapis, lamina propria, dan muskularis mukosa.
b. Submukosa
Submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak
pembuluh darah dan pembuluh limfa dan pleksis saraf submukosus.
c. Muskularis
Muskularis tersusun atas sel-sel otot polos dan terdiri atas dua
lapisan. Pada lapisan dalam (dekat dengan lumen) arah jalannya sirkular,
sedangkan pada lapisan luar, arah jalannya memanjang. Pada
muskularisjuga terdapat pleksus saraf mienterikus yang terletak di antara
kedua lapisan otot tersebut. Di dalamnya juga terdapat pembuluh darah
dan pembuluh limfa yang teretak di antara kedua lapisan otot tersebut.
d. Serosa produk hasil pencernaan.
Serosa adalah lapisan • Menghasilkan hormon yang
tipis yang terdiri atas jaringan memengaruhi aktivitas
ikat longgar yang sistem pencernaan.
berpembuluh darah dan
pembuluh imfa, jaringan
lemak, dan epitel selapis
gepeng sebagai pelapis
(mesotel). Mesotel mempunyai
fungsi sebagai berikut.
• Sebagai pelapis (sawar)
selektif permeabel antara isi
saluran cerna dan jaringan
tubuh.
• Memudahkan transpor dan
pencernaan makanan.
• Memperbaiki penyerapan
2. Proses Pencernaar, Makanan
a. Proses Mekanik
Proses pencernaan secara mekanik dilakukan oeh alat alat
saluran cerna, seperti mengunyah, menelan, dan gerakan
peristaltik dinding usus untuk mendorong makanan, dan
mencampurkannya
denga n getah-geta h pencernaan.
b. Proses Kimiawi
Proses pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh enzim
mengunyah, enzim yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar
pencernaan seperti menyerap zat makanan.
Enzim adalah zat kimia yang menimbulkan perubahan
susunan kimia terhadap zat lain, tanpa enzim itu sendiri
mengalami suatu perubahan. Proses pencernaan secara mekanik
dan kimiawi biasanya terjadi pada rongga mulut, esofagus, dan
lambung, sedangkan pencernaan secara kimiawi hanya terjadi di
usus kecil.
3. Alat-Alat Pencernaan
Secara ringkas proses pencernaan makanan pada
manusia dapat digambarkan pada urutan alat-alat
pencernaan: rongga mulut —> esofagus —> lambung
—> usus halus —> usus besar —> anus.
a. Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui
makanan. Rongga mulut dilengkapi alat pencernaan dan
k&enjar pencernaan untuk membantu pencernaan
makanan. Di daam rongga mulut inilah terjadi proses
pencernaan yang pertama kali, yaitu pemecahan bahan
makanan menjadi bagian-bagian yang Iebih kecil dan
sederhana. Proses pencernaan makanan yang terjadi di
rongga mulut terjadi secara mekanik dan secara kimiawi.
Organ-organ yang mendukung proses mekanik dalam
rongga mulut meliputi Iidah, faring, dan gigi. Adapun
kelenjar yang mendukung pencernaan kimiawi adalah
kelenjar air liur.
Bagian – bagian dalam rongga mulut
1) Lidah
Lidah merupakan indra pengecap yang dapat
merasakan cita rasa manis, asam, asin, dan pahit. Lidah
mempunyai beberapa fungsi pada proses pencernaan
makanan, antara lain, membantu dalam mengaduk
makanan agar bercampur dengan air iur, membantu
mengatur letak makanan, dan mendorongnya pada waktu
menelan. Dalam air liurterdapat enzim ptialin yang
bertugas mengubah zat tepung —> dextrin —> maltosa
dengan bantuan enzim dextrase.
2) Faring
Faring merupakan rongga peralihan dalam rongga
mulut antara sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
Makanan dan lidah didorong masuk ke rongga faring.
Pada faring terdapat uvula yang bertugas menutup
rongga hidung sewaktu menelan makanan sehingga
makanan tidak masuk ke rongga hidung.
3) Gigi
Gigi merupakan alat pencernaan makanan secara mekanis,
berfungsi mengubah bentuk makanan yang besar menjadi lebih
kecil agar mudah ditelan. Orang dewasa normal memiliki 32 gigi
permanen yang tertanam dalam tulang maksila dan mandibula.
Sebelum berubah menjadi gigi permanen, gigi tumbuh sebagai
gigi susu, biasa dijumpai pada anak-anak hingga berusia 6 tahun.
Gigi susu berjumlah 20 buah.Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi
terbagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
• Gigi seri (dens insisifus = I), berfungsi untuk memotong makanan.
• Gigi taring (dens caninus = C), berfungsi untuk mencabik - cabik
makanan.
• Gigi geraham, dibedakan menjadi dua, yaitu gigi geraham depan
(premolare = P) dan gigi geraham belakang (molare = M),
berfungsi untuk mengunyah makanan.
Berikut dapat kita amati perbedaan antara gigi permanen dan
gigi susu berdasarkan rumus gigi.
Proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di rongga mulut
dilakukan oleh kelenjar air liur (glandula salivales). Kelenjar ini
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a) Kelenjar parotis:
• terletak di bawah telinga,
• menyekresikan saliva berbentuk cair,
• infeksi kelenjar mi disebut parotitis (gondong).
b) Kelenjar submandibularis:
• terletak di rahang bawah,
• menghasilkan saliva yang mengandung air dan lendir.
c) Kelenjar sublingualis:
• terletak di bawah lidah,
• mengeluarkan saliva yang mengandung air dan lendir.
Fungsi air liur (saliva) pada proses pencernaan secara kimiawi
dalam rongga mulut mi adalah untuk membasahi makanan agar
mudah ditelan.
b. Esofagus
Esofagus merupakan saluran cerna yang berupa tabung
berotot yang berfungsi memindahkan makanan dan mulut ke
lambung. Otot yang menyusun esofagus tersusun secara
melingkar dan memanjang sehingga ketika otot berkontraksi,
makanan akan terdorong menuju lambung.
c. Lambung
Lambung adalah organ endokrineksokrin campuran
yang mencerna makanan dan meyekresi harmon. Organ mi
adalah bagian saluran cerna yang melebar dengan fungsi
utama menambahkan cairan asam pada makanan yang
masuk, mengubahnya menjadi massa kental (khimus) melalui
aktivitas otot, dan melanjutkan proses pencernaan secara
kimiawi dengan menghasilkan enzim proteolitik pepsin.
Selain itu, lambungjuga membentuk lipase yang menguraikan
trigliserida dengan bantuan lipase lingual. Struktur tubuh
lambung secara makroskopis dapat dibedakan menjadi empat
bagian, yaitu sebagal berikut.
1) Kardia
Kardia adalah sabuk melingkar sempit,
selebar 1,5 sampai 3 cm pada peralihan antara
esofagus dan lambung. Pada daerah ini, semua sel
sekresi menghasilkan mucus dan lisosim, kecuali
pada sel parietal yang menghasilkan HCI
2) Fundus
Fundus merupakan bagian tengah lambung.
3) Korpus
Korpus merupakan bagian tengah lambung.
4) Pilorus
Pilorus merupakan bagian bawah dekat
dengan bagian usus halus atau duodenum. Pada
daerah ini terdapat sebuah katup yang berfungsi
mengatur masuknya makanan ke dalam duodenum.
Pencernaan dalani lambung meibatkan
aktivitas dan getah lambung. Makanan yang masuk
ke daam ambung akan tercampur dengan getah
lambung karena gerakan dinding ambung. Getah
lambung merupakan sekresi kelenjar yang terdapat
pada dinding lambung. Sekresini terjadi atas
rangsangan hormon gastrin. Getah lambung terdiri
atas dua komponen utama, yaitu asam kiorida
(HCI) dan pepsin.
Asam kiorida atau HCI melunakkan makanan
dan memecahnya menjadi bagian-bagian yang
Iebih kecil. Bersamaan dengan itu, gumpalan
makanan akan diaduk dan dilumatkan oleh gerakan
otot yang kuat dan otot lambung sehingga makanan
menjadi khimus atau bubur makanan.
Fungsi asam kiorida (HCI) dalam lambung dapat
diperinci sebagai berikut.
1) Membuat Iingkungan lambung menjadi asam (pH 1—3).
Lingkungan asam ml menyebabkan kuman-kuman yang
masuk bersama makanan akan mati.
2) Mengaktffkan enzim.
3) Merangsang sekresi getah lambung.
d. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus halus merupakan tempat pencernaan terakhir
bahan makanan dan sekresi endokrin. Pada usus keci
terdapat plika, vili, dan mikrovili yang dapat memperluas
permukaan dalam usus. Sifat penting dalam organ tempat
beriangsungnya penyerapan secara intensif.
Telah diperkirakan bahwa adanya plika
memperluas permukaan 3 kali lipat, vili memperluas 10
kali, dan mikroviii 20 kali lipat sehingga jika ketiganya
digabungkan akan mampu meningkatkan luas
permukaan usus 600 kali dan menghasiikan luas total
sebesar 200 m2. Proses pencernaan diselesaikan dan
produknya diserap dalam usus kecil. Pencernaan lipid
terjadi terutama sebagai akibat bekerjanya lipase,
pankreas, dan empedu. Pada manusia, kebanyakan
penyerapan lipid terjadi dalam duodenum dan jejunum
bagian atas.
Struktur Tubuh Lambung yang di Perbersar
dengan Mikroskop
Usus kecil (intestinum tenue) terdiri atas tiga segmen
berikut.
1) Usus dua belasjari (duodenum)
Membran mukosa dinding usus duodenum akan
mengeluarkan hormon sekretin dan kolesistokinin. Hormon
tersebut akan ikut dalam peredaran darah. Hormon sekretin
memacu kelenjar pankreas untuk menyekresikan getahnya.
Adapun hormon kolesistokinin akan merangsang empedu
untuk mengeuarkan bilus.
a) Getah pankreas dan pankreas
Pankreas terletak di dalam rongga perut belakang
bawah lambung. Pada kelenjar mi akan dihasilkan getah
pankreas. Getah pankreas mengandung enzim-enzim pada
tiga gotongan utama zat makanan, yaitu sebagai berikut.
• Trypsin dan chemotripsin, menghidrolisis pepton menjadi
asam amino.
• Steapsin, memecah emulsi lemak menjadi gliserol dan
asam lemak.
• Amilopepsin, memecah pati dan dekstrin menjadi maltosa.
b) Getah empedu dan hati
Bilus (cairan empedu) yang ditampung pada
kantong empedu (vesica felea) merupakan hasil
perombakan hemoglobin dan eritrosit oleh hati yang
akan disekresikan menuju duodenum. Di dalam bilus
terkandung air, musin, garam-garam empedu, dan
bilirubin. Musin merupakan pelicin dinding usus
duodenum agar tidak terjadi iritasi pada usus. Garam
empedu terdiri atas ion natnium (Na) seperti NaCO3.
Bilus (cairan empedu) inilah yang berfungsi untuk
mengemulsikan lemak sehingga dapat diserap dengan
mudah dengan bantuan enzim lipase. Bilus juga
menetralkan sifat asam dalam khimus.
2) Usus jejunum (usus kosong)
Di dalam usus jejunum (usus kosong) terdapat
kelenjarkelenjar kecil yang disebut Iieberkuh, berfungsi
mengeluarkan getah usus.
Getah usus terdapat dalam usus jejunum menghasilkan
beberapa enzim, yaitu sebagai berikut.
• Maltase, memecah maltosa menjadi dua molekul glukosa.
• Laktase, memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
• Sukrase, memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
• Erepsin, memecah peptida menjadi asam amino.
• Lipase, memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Getah pencernaan pada usus terdiri atas tiga macam,


yaitu sebagai berikut.
• Getah pankreas (sekresi dan keenjar pankreas), terdapat di
duodenum.
• Getah empedu yang dikeluarkan oleh hati, terdapat di
duodenum.
• Getah usus dikeluarkan oleh kelenjar di dinding usus,
terdapat di jejunum.
3) Ileum (usus penyerapan)
Pada usus ileum (usus penyerapan) mi, proses
pencernaan makanan sudah terhenti dan digantikan
dengan proses pe-nyerapan makanan. Setelah sampai di
usus jejunum, zat-zat makanan yang dicerna sudah
berupa sari-sari makanan. Penyerapan sari-sari makanan
dibedakan menjadi penyerapan tiga zat utama, yaitu
penyerapan karbohidrat, penyerapan protein, dan
penyerapan lemak.
a) Penyerapan karbohidrat
Karbohidrat akan diserap dalam bentuk
monosakarida. Setelah diserap, glukosa diangkut oleh
darah ke hati dan selanjutnya sebagian diubah menjadi
glikogen untuk disimpan dalam hati dan otot. Sebagian
lagi ikut sirkulasi darah umum menuju ke berbagai organ
tubuh yang memerlukan zat mi untuk dioksidasi dalam
rangka mendapatkan energi.
Adapun cara kerja penyerapan karbohidrat dapat diringkas
sebagai berikut.
• Glukosa diserap oleh jonjot-jonjot yang terdapat dalam dinding
sebelah dalam usus halus.
• Glukosa diubah menjadi glikogen dan ditimbun dalam hati (dan
otot-otot).
• Sebagian dan glukosa diubah menjadi zat lemak dan ditimbun
dalam tubuh untuk cadangan makanan.
• Pembakaran (oksidasi) glukosa terjadi daam jaringan tubuh
sehingga dapat menghasilkan CO2 + H2O + energi.
• CO2 dikeluarkan dan tubuh kita melalui paruparu (demikian juga
sedikit H2O).
• H2O dikeluarkan melalui ginjal (juga melalui paru-paru dan kulit).
b) Penyerapan protein
Protein diserap dalam bentuk asam amino. Selanjutnya akan
dibawa ke hati untuk diubah sesuai dengan kebutuhan. Adapun cara
kerja penyerapan protein dapat diringkas sebagai berikut.
• Protein diserap oleh jonjot berupa asam amino.
• Asam amino dipakai oeh tubuh untuk menggantikan protein yang
usang dan untuk membangun tubuh kita.
• Sebagian dan asam amino dideaminasikan dalam hati menjadi NH2
dan asam organik yang Iebih sederhana.
• Asam organik dalam jaringan tubuh dioksidasikan
menjadi CO2 + H2O + energi.
• Hasil oksidasi yang dikeluarkan melalui paru-paru
ialah CO2 dan sedikit uap air H2O.
• NH2 sebagai hasil dan deaminasi yang bersifat
racunbagi tubuh kita dikeluarkan dan tubuh oleh ginjal
dalam bentuk ureum dan garam amonium.
c) Penyerapan lemak
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dan gliserol diserap oleh pembuluh
kecil. Adapun cara kerja penyerapan lemak adalah
sebagai berikut.
• Zat lemak diserap oleh jonjot sebagai asam lemak dan
gIisero, kemudian zat tersebut dibentuk kembati
menjadi lemak Lemak diangkut oleh pembuluh getah
bening dada, masuk ke dalam sistem saluran darah di
pembuluh balik bawah selangka kiri
• Sebagian lemak mengalami perubahan dalam hati dan
digunakan oleh tubuh kita
• Sebagian lagi ditimbun tubuh kita sebagai jaringan
lemak di bawah kulit
• Zat lemak dioksidasi dalam jaringan tubuh, yang
sebelumnya dihidrolisasi menjadi gliserol dan asam
lemak.
• Hasil-hasil oksidasi dikeluarkan melalul paru-paru
(CO2 dan air).
• Air juga dikeluarkan melalui ginjal.
e. Usus besar (colon = intestinum crassum)
Usus besarterdiri atas membran mukosa tanpa
lipatan, kecuali pada bagian distalnya (rektum). Pada
bagian usus ini, tidak terdapat vili. Kelenjar usus besar
bentuknya panjang-panjang dan ditandai oleh sei goblet,
sel-sel absorbtif, dan sedikit sel enteroendokrin.
Usus besar memiliki fungsi utama dalam hal penyerapan
air dan pembentukan massa vekal (feses) dengan produksi
mukus. Penyerapan air terjadi secara pasif seteiah transpor aktif
dan natrium keluar dan permukaan basal sel-sel epitel. Pada
bagian anus membran mukosa membentuk deretan mukosa
memanjang yang disebut kolom rektal morgagni.
Di dalam usus besar (usus tebal) akan terjadi
pembusukan sisa makanan oleh bakteri. Bakteri yang dimaksud
adalah Escherichia coil. Bakteri mi hidup pada makanan yang
tidak dapat dicerna oleh manusia (misalnya selulosa) dan
mampu memproduksi vitamin K dan biotin.
Antara usus halus dengan usus besar terdapat usus buntu
(apendiks). Apendiks adalah penonjolan keluar (vaginasi) dan
dinding sekum. Apendiks memiliki kelenjar usus yang lebih
sedikit dan lebih pendek serta tidak mempunyai tenia koli.
Ujungnya yang buntu sering menyebabkan terjadinya proses
peradangan (apendisitis). Peradangan mi jika berlanjut sering
menyebabkan kerusakan struktur apendiks sehingga akan terjadi
infeksi, Agar makanan yang sudah masuk ke kolon tidak
kembali ke usus halus, terdapat kiep yang disebut empang
bahuni.
C. KELAIANAN DAN GANGGUAN PADA
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Gangguan pada sistem pencernaan makanan
terjadi sebagai akibat dan pola kebiasaan yang salah dan
karena infeksi bakteri yang terdapat dalam makanan.
Berikut gangguan atau kelainan sistem pencernaan
makanan pada manusia.
1. Gangguan pada Mulut
a. Stomatitis
Stomatitis adalah peradangan yang terjadi pada
rongga mulut, terutama pada jaringan-jaringan halus
rongga mulut termasuk gusi.
b. Penyakit gondong (Parotitis)
Penyakit gondong (parotitis) terjadi karena adanya
infeksi pada glandula parotis sehingga menyebabkan
peradangan pada kelenjartersebut.
c. Xerostomia
Xerostomia adalah suatu keadaan produksi saliva sangat sedikit
sehingga makanan kurang cerna dan gigi mudah keropos. Xerostomia
biasanya disebabkan oleh obat, radiasi kepala dan leher, serta gangguan
sistemik.
2. Gangguan pada Lambung dan Usus
a. Ulkus
Ulkus merupakan peradangan yang terjadi pada dinding lambung
sehingga menyebabkan kerusakan pada selaput lendir. Hal mi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya psikosomatis, toksin, dan
kuman (misalnya Streptococcus).
b. Kolik
Kolik merupakan nyeri lambung yang diakibatkan oleh makanan
yang mengandung zat perangsang, seperti alkohol, cabal, dan lada.
c. Hernia Heatus
Hernia heatus terjadi karena lemahnya otot yang mengakibatkan
kendornya jaringan dalam rongga perut hingga menonjol keluar di atas
diafragma melalul esofagus yang terbuka.
d. Gastritis
Gastritis adalah radang akut atau kronis pada selaput
lendir dinding lambung.
e. Peptic Ulcer
Peptic ulcer adalah bisul atau luka pada lambung atau
usus sehingga menyebabkan perubahan strukturjaringan.
f. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah radang akut pada selaput lendir
dinding ambung yang disertai dengan kejang-kejang dan
diare.
g. Batu Empedu
Batu empedu disebabkan oleh kristal kolesterol yang
bergabung dengan garam-garam dan pigmen empedu
membentuk batu empedu untuk menyumbat saluran empedu.
h. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada selaput serosa
dimana dinding rongga perut.
i. Diare
Diare adalah feses yang keluar berbentuk encer. Hal ini
dapat disebabkan oleh iritasi selaput dinding kolon oleh bakteri,
diet yang salah, zat racun, rasa gelisah, atau makanan yang
menyebabkan iritasi dinding usus. Ini dapat terjadi lebih dan dua
kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama.
j. Sembelit (konstipasi)
Sembelit adalah keadaan feses lambat didorong. Hal ini
terjadi karena absorpsi air pada dinding kolon terlalu banyak
sehingga feses menjadi kering dan sulit untuk dikeluarkan.
k. Karsinoma
Karsinoma adalah suatu kondisi pertumbuhan sel-sel
abnormal dan tidak terkontrol sehingga menyebabkan
tumbuhnya tumor.
l. Kanker lambung
Kanker lambung dapat berupa tumor jinak maupun
tumor ganas.
m. Radang usus buntu (apendisitis)
Radang usus buntu adalah peradangan pada usus
buntu.

3. Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat terjadi karena beberapa
faktor, di antaranya karena makanan yang tercemar.
Pencemaran makanan dapat disebabkan oleh bakteri
Salmonella sp, Staphilococcus sp, dan Clostridium
botulinum. Salmonella sp adalah kelompok bakteri
patogen seperti tipus, paratipus. Staphilococcus sp
adalah bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.
Adapun Clostridium botulinum adalah bakteri spora
yang hidup secara anaerob dan dapat menyebabkan
keracunan makanan.
D. SISTEM PENCERNAAN PADA
HEWAN RUMINANSIA
Secara umum, alur proses pencernaan makanan
manusia dan hewan ruminansia (pemamah biak)
tidakjauh berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada
susunan gigi dan struktur lambungnya saja. Alatalat
pencernaan hewan ruminansia meliputi rongga mulut,
esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Hewa ruminansia memili adaptasi pada gigi dan
lambung. Gigi hewan ini memiliki bentuk khusus. Gigi
seri ( Incisor ) dan gigi taringnya ( Canin ) memiliki
bentuk spesifikasi untuk menggigit dan mencabut
rumput. Adapun gigi gerahamnya ( molar dan premolar )
memiliki lapisan yang tajam dan besar yang berfungsi
untuk mengunyah.
Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan
memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi
taring, tetapi memiliki gigi geraham Iebih banyak dibandingkan
dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan
berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50%
selulosa. Di antara gigi seri dan gigi geraham terdapat celah yang
disebut diastema. Fungsinya sebagal tempat menjulurkan Iidah saat
mengambil tumbuhan atau dedaunan.
Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu rumen (perut
besar), retikulum (perutjala), omasum (perut kitab), dan abomasum
(perut masam). Akan tetapi, struktur alat pencernaan kadang-kadang
berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Makanan masuk pertama kali melalui rongga
mulut. Di dalam rongga mulut, makanan dikunyah oleh
gigi dan dicampur dengan air ludah. Makanan dan
kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai
gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen
terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi
selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri
dan jenis protozoa tertentu. Dan rumen, makananakan
diteruskan ke retikulum dan di tempat mi makananakar
bentumen palan-gumpaIan yang masih kasar disebut
bolus.
Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk
diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar
yang memproduksi enzim abomasum, yaitu perut yang
sebenarnya dan ditempati ini masih terjadi proses
pencernaan secara kimiawi oleh enzim.
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba akan
menghacurkan selulosa. Mikroba penghasil selulasi
tidak akan bertahan hidup karena pH yang sangat
rendah, akibatnya bakteri ini akan mati. Namun
dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein
bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian
rumimansia tidak memerlukan asam amino
esensial seperti manusia.
Selanjutnya, makanan hash pencernaan akan
masuk ke dalam usus halus dan terjadi penyerapan
sari-sari makanan yang hasilnya diedarkan oleh
darah menuju ke seluruh tubuh. Sisa makanan,
bakteri, dan hewan Ciliata masuk ke usus besar dan
akhirnya dikeluarkan melalui anus.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
SAMPAI JUMPA MINGGU
DEPAN

Anda mungkin juga menyukai