Anda di halaman 1dari 22

KEBUTUHAN GIZI UNTUK

REMAJA DAN MANULA

KELOMPOK 6
MUTIA NURUL ILMI A 221 14 094
ISTI HARTATIN A 221 14 008
SUKMAWATI A 22114
ASNIFA A 221 14
KEBUTUHAN GIZI PADA REMAJA
• Remaja adalah individu baik pria atau wanita
yang berada pada masa/usia antara anak-
anak dan dewasa.
• Remaja adalah kelompok orang yang berusia
10-
19 tahun. Perubahan fisik karena pertumbuh
an yang terjadi pada masa remaja akan di pe
ngaruhi status kesehatan dan gizi remaja ter
sebut.
Karakteristik Perilaku Makan Remaja
1. Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih.
2. Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, mengingi
nkan penurunan berat badansecara drastic, bahkan sampai gangguan
pola makan. Hal ini dikarenakan remaja memiliki body image (citra di
ri) yang mengacu pada idola mereka adalah para artis, pragawati, sel
ebriti yang cenderung memiliki tubuh kurus, tinggi dan semampai.
3. Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin
dan mineral) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips.
4. Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang komposisi giziny
a tidak
seimbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta, frie
d chiken, dan
biasaya juga disertai mengkonsumsi minuman bersoda yang berlebih
an.
KEBUTAN GIZI REMAJA
• Energi
• Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan
sehari-hari maupun untuk proses metabolisme
tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui
kecukupan energi dapat dilihat dari berat
badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-
12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg
BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50
kal/ kg BB/ hari.
• Protein
• Kebutuhan protein meningkat karena proses
tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila
asupan energi terbatas/ kurang, protein akan
dipergunakan sebagai energi.
• Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50
g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia
16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein
terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang
dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati
pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
• Zat besi

Zat besi membantu darah membawa oksigen keseluruh otot, juga membuat fungsi

otak bekerja maksimal dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh

dalam melawan penyakit. Remaja laki-laki membutuhkan asupan sebanyak 12mg

zat besi perharinya, sedangkan untuk remaa perempuan membutuhkan asupan zat

besi sebanyak 15mg perharinya. Kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih besar

dibandingkan kebutuhan zat gizi untuk laki-laki, hal ini karena perempuan

mengalami menstruasi. Saat menstruasi perempuan membutuhkan zat besi yang

lebih banyak untuk menghindari adanya resiko kekurangan darah.


• Kalsium

Saat masa pubertas, tubuh membutuhkan banyak kalsium untuk

menyimpannya sebagai tabungan untuk membentuk tulang yang kuat saat

dewasa. Karena memasuki usia 20tahun penyerapan asupan kalsium untuk

tulang akan berkurang. Remaja membutuhkan asupan kalsium sebesar

1.200mg setiap harinya. Asupan kalsium dapat berasal dari susu, sereal, buah

dan sayur yang kaya akan kalsium.


• Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang
sewaktu- waktu diperlukan.
• Vitamin
• Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil, yang pada umumnya tidak dapat
dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan oleh
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin
mempunyai tugas spesifik dalam tubuh.
• Kebutuhan vitamin thiamin, riboflavin, dan niasin pada
remaja akan meningkat. Zat-zat tersebut diperlukan untuk
membantu proses metabolism energi. Begitu juga dengan
folat dan vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA dan
RNA. Tak kalah pentingnya adalah vitamin D yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan otot. Vitamin A, C, dan E dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan mendukung fungsi sel baru.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi pada Remaja
• Kebiasaan makan yang buruk
• Pemahaman gizi yang keliru
• Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu
• Promosi yang berlebihan melalui media massa
• Konsumsi makanan
• Pendidikan dan pengetahuan
• Jenis kelamin
• Sosial ekonomi
• Aktifitas fisik
Kebutuhan gizi pada lansia
• Kalori
• Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa
kecepatan metabolisme basal pada orang-
orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%,
disebabkan berkurangnya massa otot dan
aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak
9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per
gramnya.
• Protein
• Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein
bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg
berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang.
Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein
tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang
dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan
senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah
berkurang (disebabkan pencernaan dan
penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian
merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14%
dari porsi untuk orang dewasa.
• Lemak
• Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30%
atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih
dari 40% dari konsumsi energi) dapat
menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh darah ke jantung).
• Karbohidrat dan serat makanan
• Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia
adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan
terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat
makanan telah terbukti dapat menyembuhkan
kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi
lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-
bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi
suplemen serat (yang dijual secara komersial),
karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu
banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat
gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat
diserap tubuh
• Vitamin dan mineral
• Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya
lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6,
niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya
kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya
konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan
sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak
diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang
menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan
zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin
dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
• Air
• Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan
makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat
dan urine), membantu pencernaan makanan
dan membersihkan ginjal (membantu fungsi
kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum
lebih dari 6-8 gelas per hari.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi pada Manula
• Aktivitas Fisik
• Kemunduran Biologis
• Pengobatan
• Depresi dan Kondisi Mental
• Penyakit
Masalah-Masalah gizi pada remaja
• Obesitas
• Kurang energi kronis
• Anemia
Masalah-masalah gizi manula
• Gizi berlebih
• Kurang gizi
• Kekurangan vitamin
Cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja
• Program Edukasi Gizi
• Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif
dilakukan di sekolah, khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA),
karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan cepat
(growth spurt) setelah pertumbuhan pada masa balita.
• Program Suplementasi Gizi
• Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada
keadaan yang biasa terjadi. Suplementasi gizi adalah satu atau
lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi makanan sehari-
hari dengan harapan terpenuhi kebutuhan gizinya. Contoh:
melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti
pil besi dan vitamin A.

• Program Fortifikasi Bahan Makanan
• Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam
bahan makanan dengan tujuan agar masyarakat terhindar
dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut. Biasanya, zat gizi
yang ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih menjadi
masalah di Negara bersangkutan atau berisiko untuk menjadi
masalah jika tidak dilakukan fortifikasi pada bahan makanan
tersebut.
• Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan
makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dan iodium
pada garam ataupun fortifikasi besi pada tepung.
Cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja

1. Menciptakan pola makan yang baik, kemudian


bersahabat dengannya. Cobalah menciptakan
suasana yang menyenangkan di meja makan
semenarik mungkin sehingga dapat menimbulkan
selera
2. Memperkuat daya tahan tubuh.
Makanlah makanan yang mengandung zat gizi yang
mengandung zat gizi yang penting untuk kekebalan,
seperti : biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau,
makanan laut.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai