Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

HIPERTENSI EMERGENCY
Disusun oleh:
Hamsyariyah, S. Ked

Pembimbing :
dr. Sutopo, Sp. KFR
dr. Tagor Sibarani

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE


RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK UPR
PALANGKARAYA
2017
PENDAHULUAN
 Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang
paling umum.
 Hipertensi -> peningkatan tekanan darah sistolik
dan/atau diastolik diatas 140/90 mmHg.
 Krisis hipertensi meliputi dua kelompok yaitu
hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi.
 Hipertensi emergensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik >180 mmHg atau diastolik >120
mmHg secara mendadak dan progresif yang disertai
kerusakan organ target.
PRIMARY SURVEY
 Vital Sign :
Tekanan darah : 200/110 mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,90C
Pernapasan : 21x/menit
 Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas
 Breathing : spontan, 21x/menit, torako-abdominal,
pergerakan thoraks simetris
 Circulation: tekanan darah 200/110 mmHg, nadi
98x/menit, CRT <2”
PRIMARY SURVEY
 Disability : GCS E4V5M6, pupil isokor +/+, diameter
3 mm/3mm, reflex cahaya +/+
 Evaluasi masalah : berdasarkan primary survey
sistem triase, kasus ini merupakan kasus yang termasuk
dalam emergency sign label kuning karena didapatkan
gangguan sirkulasi, yaitu tekanan darah 200/110 mmHg.
 Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien
ini adalah ditempatkan di ruangan non bedah dan
diberikan oksigen
SECONDARY SURVEY
IDENTITAS

 Nama : Tn. S
 Usia : 44 tahun
 Agama : Kristen
 Alamat : Palangkaraya
 Tanggal MRS : 5-12-2017, pukul 18.30 WIB
ANAMNESIS
 KELUHAN UTAMA : Nyeri kepala
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang ke IGD RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka
Raya dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 jam SMRS. Nyeri
kepala dirasakan berdenyut, muncul tiba-tiba saat pasien sedang
melakukan aktivitas. Nyeri kepala berkurang jika pasien tidur
berbaring dan beristirahat. Pasien tidak merasakan nyeri kepala
berputar. Badan terasa lemas sejak 1 hari SMRS. Lemah pada
tangan dan kaki disangkal. Keluhan seperti pandangan kabur (+),
mual (+), muntah (-), telinga berdenging (-), mimisan (-),
pingsan (-), kejang (-), sesak (-), dan nyeri dada (-).
Pasien mengaku sudah pernah mengalami hal serupa sekitar 3
bulan yang lalu. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
 Riwayat penyakit dahulu : Riw.Hipertensi (+)
sejak 3 tahun ini, tidak terkontrol, riwayat DM (-),
Asma (-), stroke (-)
 Riwayat penyakit keluarga : Orangtua pasien
memiliki riwayat hipertensi.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak sakit sedang, GCS: eye (4),
verbal (5), motorik (6).
 Tanda-tanda vital : tekanan darah : 200/110 mmHg,
denyut nadi: 98 x/menit, suhu 36,9oC, RR: 21 kali/menit.
 SPO2 : 99%
 Kulit : turgor <2”, pucat (-), sianosis (-)
 Mata : konjungtiva anemis (-)/(-), sclera ikterik (-),
pernapasan cuping hidung (-), pupil isokor, diameter pupil
3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+).
 Leher : perbesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Toraks :Simetris, retraksi (-), fremitus normal
dikedua paru, vesikuler +/+, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-), ictus cordis tidak terlihat dan teraba
pada SIC V 2 cm lateral garis midclavicula sinistra,
S1-S2 tunggal, reguler,murmur (-),gallop (-).
 Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal,
timpani, hepar dan lien tidak teraba membesar,
shifting dulness (-).
 Ekstremitas : akral hangat, CRT <2”, pitting
edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
 Hb : 14,6 g/dL
 Eritrosit : 5,56 x 106 u/L
 Leukosit : 9,87 x 103 u/L
 Trombosit : 305 x 103/ul
 GDS : 102 mg/dl
 Ureum : 24 mg/dL
 Creatinin :1,10 mg/dL
 HbsAg : - (negatif)
 CT/BT : 400/200
EKG
DIAGNOSIS KERJA
Hipertensi Emergency
TATALAKSANA
 O2 nasal kanul 1-2 lpm
 Infus NaCL 0,9% 20 tpm
 Injeksi :
Inj. Ketorolac 3x30 mg (IV)
Inj. Lansoprazole 1x1 ampul (IV)
Inj. Mecobalamin 3x1 ampul (IV)
Inj. Sohobion 2x1 ampul (IV)
Inj. Citicholine 2x500 mg (IV)
 Obat oral : Micardis 1x80 mg (Pagi),
Herbeser 1x200 mg (Malam)
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan sebuah kasus pada Tn.S, 44 datang
dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 jam SMRS, yang
dirasakan berdenyut, muncul tiba-tiba. Nyeri kepala
berputar (-). Keluhan lain : badan terasa lemas sejak 1
hari SMRS, pandangan kabur (+), mual (+). Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun (tidak
terkontrol). Pasien juga memiliki orangtua dengan
riwayat hipertensi.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan TTV : TD 200/110
mmHg, nadi 98x/menit, RR 21 x/menit dan suhu
36,9 °C.
 Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Nyeri kepala yang timbul Sakit kepala umumnya terjadi pada pasien
mendadak dengan hipertensi berat. Sakit kepala
karena hipertensi umumnya terjadi pada
pagi dan terlokalisasi pada regio
oksipitalis.
Badan terasa lemah Merupakan gejala non spesifik lainnyaa
adalah pusing, palpitasi, mudah lelah.

Salah satu gejala kerusakan organ target


Pandangan kabur yang terjadi pada mata.
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan sebuah kasus pada Tn.S, 44 datang
dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 jam SMRS, yang
dirasakan berdenyut, muncul tiba-tiba. Nyeri kepala
berputar (-). Keluhan lain : badan terasa lemas sejak 1
hari SMRS, pandangan kabur (+), mual (+). Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun (tidak
terkontrol). Pasien juga memiliki orangtua dengan
riwayat hipertensi.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan TTV : TD 200/110
mmHg, nadi 98x/menit, RR 21 x/menit dan suhu
36,9 °C.
 Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
KESIMPULAN
 Penatalaksanaan ada pasien ini adalah diberikan O2
nasal kanul 1-2 lp, infus NaCL 0,9% 20 tpm, injeksi
Ketorolac 3x30 mg (IV), inj. Lansoprazole 1x1
ampul (IV), inj. Mecobalamin 3x1 ampul (IV), inj.
Sohobion 2x1 ampul (IV), inj. Citicholine 2x500 mg
(IV), dan obat oral : Micardis 1x80 mg (Pagi),
Herbeser 1x200 mg (Malam). Terapi pada pasien ini
lebih mengarah pada tatalaksana hipertensi esensial,
diduga masih diperlukan pemeriksaan dan observasi
untuk menegakkan diagnosis hipertensi emergensi.
DAFTAR PUSTAKA
 Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta : Konsil Kedokteran
Indonesia, 2012.
 Irmalita, Hersunarti N, Sunu I, Sakijan I, Andriantoro H, Dakota I,
dkk. Standar Pelayanan Medik RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita : SKA. Ed.3 Jakarta: RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan kita. 2009.
 Lhiana. Krisis hipertensi, 2015.
http://documents.tips/documents/krisis-hipertensi-
55f7f669c4ec1.html\
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai