Anda di halaman 1dari 5

Pengujian

sediaan
farmasi steril
dan alat
kesehatan
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
Dalam jurnal
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental
laboratorium. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah Sterilisasi Alat Pembuatan Larutan Uji :
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan setiap
perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Dibuat larutan uji 5%; 10%; 20%; 40%;
Alat-alat gelas disterilkan dalam oven pada suhu dan 80% b/v dengan cara ditimbang 0,05
-Persiapan Sampel g; 0,1 g; 0,2 g; 0,4 g; dan 0,8 g ekstrak
170oC selama ± 2 jam, jarum ose dan pinset etanol daun mayana kemudian masing-
masing dilarutkan dalam 1 ml larutan
: Sampel yang telah kering diserbukkan dengan menggunakan blender, dibakar dengan pembakaran diatas api langsung CMC.
serbuk lalu diayak menggunakan ayakan mesh 65 hingga diperoleh dan media disterilkan dalam autoklaf pada suhu
serbuk yang halus dan seragam. Pembuatan Media
121oC selama 15 menit
-Pembuatan Ekstrak a. Media Agar Miring Nutrient
Pembuatan Larutan Kontrol Negatif Agar (NA) sebanyak 0,46
Ekstrak daun mayana dibuat dengan cara maserasi. gram dilarutkan dalam 20 ml
Sebanyak 60 gram serbuk simplisia daun mayana aquades (23 g/1000 ml)
dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian direndam Kontrol negatif dibuat dari CMC 1% dengan cara menggunakan erlenmeyer.
dengan larutan etanol 96% p.a sebanyak 225 ml, ditutup : 1 gram serbuk CMC dilarutkan dalam 100 ml Setelah itu dihomogenkan
dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 5 hari sambil dengan stirer diatas penangas
sesekali diaduk. Setelah 5 hari, sampel yang direndam aquades steril. Dikocok sampai larutan homogen. air sampai mendidih. Sebanyak
tersebut disaring menggunakan kertas saring menghasilkan 5 ml dituangkan masing-
filtrat 1 dan ampas 1. Ampas yang ada kemudian ditambah masing pada 3 tabung reaksi
dengan larutan etanol 96% p.a sebanyak 75 ml, ditutup Pembuatan Larutan Kontrol Positif steril dan ditutup dengan
dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 2 hari sambil aluminium foil. Media tersebut
sesekali diaduk. Setelah 2 hari, sampel tersebut disaring
menggunakan kertas saring menghasilkan filtrat 2 dan Kontrol positif dibuat dari sediaan obat tablet disterilkan dalam outoklaf pada
ampas 2. Filtrat 1 dan 2 dicampur menjadi satu, lalu suhu 121oC selama 15 menit,
dievaporasi menggunakan rotary evaporator, sehingga Ciprofloxacin 500 mg. Satu tablet Ciprofloxacin kemudian dibiarkan pada suhu
diperoleh ekstrak kental daun mayana. Ekstrak kental yang digerus, lalu ditimbang dan disetarakan dengan ruangan selama ± 30 menit
dihasilkan dibiarkan pada suhu ruangan hingga seluruh 500 mg. Kemudian serbuk Ciprofloxacin sampai media memadat pada
pelarut etanol menguap. Ekstrak ditimbang dan disimpan kemiringan 30o. Media Agar
dalam wadah gelas tertutup sebelum digunakan untuk dilarutkan dalam larutan CMC untuk memperoleh miring digunakan untuk
pengujian larutan Ciprofloxacin 50 μg/50 μl. inokulasi bakteri
LANJUTAN...

b. Media Dasar dan Media Pembenihan Media dasar Pembuatan Standar Kekeruhan Larutan (Larutan
dibuat dengan cara ditimbang Nutrient Agar (NA) Mc. Farland)
sebanyak 2,3 gram, lalu dilarutkan dalam 100 ml aquades
(23 g/1000 ml) menggunakan erlenmeyer. Sedangkan
Larutan H2SO4 0,36 N sebanyak 99,5 ml
dicampurkan dengan larutan BaCl2.2H2O 1,175%
media pembenihan dibuat dengan cara ditimbang 5,75 sebanyak 0,5 ml dalam erlenmeyer. Kemudian
gram NA, lalu dilarutkan dalam 250 ml aquades (23 dikocok sampai terbentuk larutan yang keruh.
g/1000 ml) menggunakan erlenmeyer. Setelah itu, masing- Kekeruhan ini dipakai sebagai standar kekeruhan
masing media dihomogenkan dengan stirer diatas suspensi bakteri uji.
penangas air sampai mendidih. Mediamedia yang sudah
homogen ini disterilkan dalam outoklaf pada suhu 121oC
Pembuatan Media Pengujian.
selama 15 menit, kemudian didinginkan sampai suhu ± 45- Lapisan dasar dibuat dengan menuangkan masing-
50oC. Media dasar dan media pembenihan digunakan masing 10 ml NA dari media dasar ke dalam 9
dalam pembuatan media pengujian sebagai lapisan dasar cawan petri, lalu dibiarkan sampai memadat.
dan lapisan kedua Setelah memadat, pada permukaan lapisan dasar
diletakkan 7 pencadang baja yang diatur
sedemikian rupa jaraknya agar daerah
Inokulasi Bakteri pada Media Agar Miring pengamatan tidak saling bertumpuh. Kemudian,
suspensi bakteri dicampurkan ke dalam media
Bakteri uji diambil dengan jarum ose steril, lalu pembenihan NA. Setelah itu, dituangkan 25 ml
ditanamkan pada media agar miring dengan cara campuran suspensi dan media pembenihan
menggores. Selanjutnya diinkubasi dalam inkubator pada tersebut ke dalam tiap cawan petri yang diletakkan
pencadang sebagai lapisan kedua. Selanjutnya,
suhu 37oC selama 24 jam. Perlakuan yang sama dilakukan pencadang diangkat secara aseptik dari cawan
pada setiap jenis bakteri uji petri, sehingga akhirnya terbentuklah sumur-sumur
yang akan digunakan dalam uji antibakteri
Uji Aktivitas Antibakteri secara In-vitro Hasilnya :

Larutan uji ekstrak etanol daun mayana dengan 1. Ekstrak etanol daun mayana (Coleus
berbagai konsentrasi (5%, 10%, 20%, 40% dan 80%); atropurpureus [L] Benth) memiliki aktivitas
larutan CMC 1% sebagai kontrol negatif; larutan sebagai antibakteri terhadap S. aureus, E. coli
Ciprofloxacin 50 μg/50 μl sebagai kontrol positif, dan P. aeruginosa.
masing-masing diteteskan pada sumur yang berbeda
sebanyak 50 μl. Kemudian cawan petri diinkubasi 2. 2. Konsentrasi ekstrak 20%, 40% dan 80%
dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1x24 jam. merupakan konsentrasi efektif untuk
menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
Pengamatan dan Pengukuran Konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 40% dan 80%
merupakan konsentrasi efektif untuk
menghambat bakteri Escherichia coli.
Pengamatan dilakukan setelah 1x24 jam masa Sedangkan konsentrasi ekstrak 40% dan 80%
inkubasi. Daerah bening merupakan petunjuk merupakan konsentrasi efektif untuk
kepekaan bakteri terhadap antibiotik atau bahan menghambat bakteri Pseudomonas aeruginosa.
antibakteri lainnya yang digunakan sebagai bahan uji
yang dinyatakan dengan lebar diameter zona hambat
(Vandepitte et al, 2005). Diameter zona hambat 3. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun mayana
diukur dalam satuan milimeter (mm) menggunakan dari 5%, 10%, 20%, 40% dan 80% menunjukkan
mistar berskala dengan cara diameter keseluruhan semakin besar diameter zona hambat yang
dikurangi diameter sumuran 7 mm. Kemudian terbentuk disekeliling sumur, karena semakin
diameter zona hambat tersebut dikategorikan meningkatnya senyawa-senyawa berkhasiat
kekuatan daya antibakterinya berdasarkan dalam ekstrak yang dapat menghambat
penggolongan. pertumbuhan bakteri.
Daftar Pustaka
Deby A. Mpila.dkk. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK
ETANOL DAUN MAYANA (Coleus atropurpureus [L] Benth)
TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN
Pseudomonas aeruginosa SECARA IN-VITRO. Farmasi
FMIPA UNSRAT :Manado

Hanny Setyowati,dkk,,. KRIM KULIT BUAH DURIAN (Durio


zibethinus L.) SEBAGAI OBAT HERBAL PENGOBATAN
INFEKSI JAMUR Candida albican. Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang :Semarang

Anda mungkin juga menyukai