Aditya Pratama - Presentasi Besar - Chronic Kidney Disease St. V
Aditya Pratama - Presentasi Besar - Chronic Kidney Disease St. V
Pembimbing :
dr. Heppy Oktavianto, M. Sc., Sp.PD
NIP. 19761018 201412 1 002
Oleh :
Aditya Pratama
G4A016130
2017
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
No RM : 02021731
Riwayat keluhan sama : disangkal Pasien adalah seorang kepala keluarga yang tinggal bersama istri
dan 3 orang anak. Rumah pasien terdiri dari 5 kamar tidur, kamar
Riwayat hipertensi : diakui mandi, dapur dan ruang keluarga. Hubungan pasien dengan
Riwayat DM : disangkal keluarga dan tetangga baik.
Pemeriksaan Fisik
Cor Ekstremitas
Pemeriksaan Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC VI 2 jari medial LMCS
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC VI 2 jari medial LMCS,
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
kuat angkat (-) Edema (pitting) - - - +
Terapi
1. IVFD D5% 20 TPM
2. Inj. Furosemid 2x1 Ampul IV
3. Inj. Herbesser 3x10 IU IV
4. PO Bicnat 3x1 Pulv.
5. PO Telmisartan 1x1 Tab.
6. Transfusi PRC 3 Kolf
LAPORAN KASUS
HASIL FOLLOW UP
Tanggal S-O A P
31/10/17 Subyektif: PGK st. V ec. suspek IVFD D5% 20 TPM
glomerulosklerosis
Keluhan lemas Inj. Furosemid 2x1 Ampul IV
berkurang Hipertensi st. II
Inj. Herbesser 3x10 IU IV
Obyektif : Anemia
PO Bicnat 3x1 Pulv.
TD : 170/110 mmHg
PO Telmisartan 1x1 Tab.
N : 88 x/menit
Transfusi PRC 1 Kolf
S : 36,6 C
Plan :
RR : 18 x/menit
HD jika Hb > 8
LAPORAN KASUS
HASIL FOLLOW UP
Tanggal S-O A P
01/11/17 Subyektif: PGK st. V ec. suspek IVFD D5% 20 TPM
glomerulosklerosis
Keluhan lemas Inj. Furosemid 2x1 Ampul IV
berkurang Hipertensi st. II
Inj. Herbesser 3x10 IU IV
Obyektif : Anemia
PO Bicnat 3x1 Pulv.
TD : 180/120 mmHg
PO Telmisartan 1x1 Tab.
N : 84 x/menit
Plan :
S : 36,6 C
HD 4 jam; transfusi PRC 2
RR : 20 x/menit kolf durante HD
LAPORAN KASUS
HASIL FOLLOW UP
Tanggal S-O A P
01/11/17 Subyektif: PGK st. V ec. suspek IVFD D5% 20 TPM
glomerulosklerosis
Keluhan lemas Inj. Furosemid 2x1 Ampul IV
berkurang Hipertensi st. II
Inj. Herbesser 3x10 IU IV
Obyektif : Anemia
PO Bicnat 3x1 Pulv.
TD : 180/120 mmHg
PO Telmisartan 1x1 Tab.
N : 84 x/menit
Plan :
S : 36,6 C
HD 4 jam; transfusi PRC 2
RR : 20 x/menit kolf durante HD
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Proses patofisiologis yang memiliki hubungan dengan penurunan fungsi ginjal yang progresif, ditandai dengan
penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG/Glomerular Filtration Rate/GFR) < 60 ml/menit/1,73m2 selama
paling sedikit 3 bulan (Bargman dan Skorecki, 2013)
Kriteria PGK (Suwitra, 2014):
1. Kerusakan ginjal yang terjadi selama paling sedikit 3 bulan – berupa kelainan struktural/ fungsional
2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 dengan atau tanpa disertai kerusakan ginjal.
Bedakan dengan: Gagal Ginjal Kronis (GGK/Chronic Renal Failure/CRF) dan End-Stage Renal Disease
(Bargman dan Skorecki, 2013)
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
Berdasarkan Derajat Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) (National Kidney Foundation, 2000) :
140−umur xBB
LFG (ml/menit/1,73m²)* = 72 x serum kreatinin
* Pada perempuan dikalikan 0,85
Derajat Penjelasan LFG (ml/menit/1,73m²)
0 LFG normal atau meningkat dengan terdapat kerusakan ginjal ≥90
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat ≥90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan 60-89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang 30-59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat 15-29
5 Gagal ginjal <15 atau dialisis
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
Berdasarkan Etiologi (Suwitra, 2014) :
Penyakit Tipe Mayor (contoh)
Penyakit Ginjal Diabetes Diabetes tipe 1 dan 2
ETIOLOGI
Etiologi di Amerika Serikat (Suwitra, 2014) :
1. Diabetes Melitus (44%; 37% DM tipe 1 dan 7% DM tipe 2)
2. Hipertensi (27%)
3. Glomerulonefritis (10%)
4. Nefritis interstisialis (4%)
5. Kista dan penyakit bawaan lain (3%)
6. Penyakit sistemik (lupus, vaskulitis) (2%)
7. Neoplasma (2%)
8. Tidak diketahui (4%)
9. Penyakit lain (4%).
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Etiologi di Indonesia (Pernefri, 2000) :
1. Glomerulonefritis (46,39%)
2. Diabetes Melitus (18,65%)
3. Obstruksi dan infeksi (12,85%)
4. Hipertensi (8,46%)
5. Sebab lain (nefritis lupus, nefropati urat, intoksikasi obat, penyakit ginjal bawaan, tumor ginjal dan
lain-lain) (13,65%).
TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi di Amerika Serikat (Centers of Disease Control and Prevention, 2017) :
30 juta individu pada populasi dewasa di Amerika Serikat merupakan penderita PGK; 55%
merupakan perempuan dan 45% merupakan laki-laki; mayoritas usia 50 – 70 tahun
FAKTOR RISIKO
Multihit Process Disease! (Tanto dan Hustrini, 2014; Pramandani dan Supadmi, 2015; Kazancioglu, 2013)
1. Genetik --- polimorfisme gen-gen pengatur LFG, pengatur sistem RAA, riwayat keluarga dengan PGK
2. Usia --- penambahan usia (>60 tahun) memiliki hubungan dengan penurunan fungsi ginjal
3. Riwayat Hipertensi --- peningkatan tekanan intraglomerular dapat menyebabkan glomerulosklerosis pada
glomerulus ginjal
4. Riwayat Diabetes Melitus --- peningkatan produk akhir glikosilasi, peningkatan reaksi jalur poliol,
glukotoksisitas, serta peningkatan kadar protein kinase C dapat menyebabkan glomerulosklerosis
ditandai dengan albuminuria
TINJAUAN PUSTAKA
FAKTOR RISIKO
5. Riwayat Penggunaan Obat Analgetik & OAINS --- menekan sintesis prostaglandin yang dapat
menyebabkan vasokonstriksi renal menurunkan suplai darah ke ginjal; iskemik pada glomerulus
6. Riwayat Kebiasaan Merokok --- peningkatan efek simpatis dapat menyebabkan hipertensi,
vasokonstriksi pembuluh darah, takikardi, serta penumpukan katekolamin glomerulosklerosis
7. Riwayat Konsumsi Minuman Berenergi --- amfetamin dapat menyebabkan vasokonstriksi renal
menurunkan suplai darah ke ginjal; iskemik pada glomerulus
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
• Pengurangan massa ginjal memicu molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factor hipertrofi struktural
nefron; bersama-sama dengan peningkatan tekanan kapiler glomerulus sklerosis nefron; diperburuk dengan
peningkatan aktivitas sistem RAA hiperfiltrasi dan sklerosis (>> progresifitas) (Suwitra, 2009)
• Hyperfiltration injury filtrasi bergantung pada nefron yang masih tersisa peningkatan beban ekskresi
hiperfiltrasi dan peningkatan aliran darah glomerulus kembali menjadi faktor risiko PGK (Kliegman, 2007)
TINJAUAN PUSTAKA
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Tanda dan gejala dari penyakit ginjal kronis pada stadium awal Tanda dan gejala pada penyakit ginjal kronis stadium akhir
Badan terasa lemah Umum (badah terasa lemah lesu, kelelahan, peningkatan tekanan
Penurunan nafsu makan darah, penurunan mental, hiccups, fetor uremikum)
Mual Kulit (berwarna pucat, uremic frost, pruritus eksoriasi)
Perubahan dalam miksi (nokturia, poliuria, frekuensi) Pulmonal (dispneu, efusi pleura, edem pulmo, uremic lung)
Terdapat darah dalam urin atau berwarna gelap Kardiovaskuler (gagal jantung kongestif, pericardial friction rub)
Edema Gastrointestinal (anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan,
Peningkatan tekanan darah stomatitis, rasa yang tidak enak di lidah)
Nyeri pinggang Neuromuskular (neuropati sensorik dan motorik perifer, cramps
Kulit berwarna pucat otot, gangguan tidur, hiperrefleksia, kejang, ensefalopati, koma)
Endokrin-metabolik (penurunan libido, amenorea, impotensi)
Hematologi (anemia, perdarahan diastesis).
TINJAUAN PUSTAKA
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan faal ginjal (LFG) --- Pemeriksaan ureum, kreatinin serum dan asam urat serum sudah cukup
memadai sebagai uji saring untuk faal ginjal (LFG).
Etiologi PGK --- Analisis urin rutin, mikrobiologi urin, kimia darah, elektrolit dan imunodiagnosis.
Pemeriksaan laboratorium untuk perjalanan penyakit --- Progresivitas penurunan faal ginjal, hemopoiesis,
elektrolit, endoktrin, dan pemeriksaan lain berdasarkan indikasi terutama faktor pemburuk faal ginjal (LFG)
Pemeriksaan radiologis --- Pada pemeriksaan BNO/USG ditemukan gambaran radioopak disertai ukuran ginjal
yang mengecil, penipisan korteks ginjal, hidronefrosis, kista, massa, dan/atau kalsifikasi
TINJAUAN PUSTAKA
TATALAKSANA
Tujuan --- menangani penyebab primer, menghilangkan kondisi komorbid, mencegah/memperlambat penurunan
fungsi ginjal, menangani gangguan metabolik serta mencegah penyakit kardiovaskular (Ervina et al., 2015)
Tatalaksana Hipertensi --- ACEI/ARB menjadi pilihan utama jika selama 2 bulan penurunan LFG <25%
ditunda; diganti dengan non-loop diuretik (thiazide)/loop diuretik (furosemid); target penurunan tekanan darah
<130/80 mmHg
Tatalaksana Diabetes --- menggunakan insulin (hindari insulin kerja panjang); target HbA1C = <7%
Anemia EPO 2000-4000 IU subkutan, 2-3 kali/minggu, selama 4 miggu. Target Hb naik 1-2 g/dL atau Ht
naik 2-4% dalam 4 minggu;
Asidosis metabolik Bikarbonat oral diberikan 3x2 tab (325-2000 mg) setiap harinya
Hiperfosfatemia
Koreksi dilakukan dengan pemberian phosphate binders. Jenis phosphate binders yang tersedia:
Ca-based phosphate binders, contoh kalsium asetat atau kalsium karbonat 3-6 g/hari;
Non-Ca-based phosphate binders, contoh lanthanum, sevelamer, atau magnesium.
CAPD --- indikasi pada pasien anak & orang tua serta pasien dengan kondisi komorbid (Sukandar, 2006)
Transplantasi Ginjal (Probosudjadi dan Suhardjono, 2009)
TINJAUAN PUSTAKA
• Hipertensi
• Anemia
• Hiperkalemia
• Perikarditis, efusi perikardial, dan tamponade jantung
• Penyakit tulang
PROGNOSIS
• Pasien dengan penyakit ginjal kronik umumnya akan menuju stadium terminal atau stadium V.
• Kematian terbanyak adalah karena kegagalan jantung (45%), infeksi (14%), kelainan pembuluh darah otak (6%),
dan keganasan (4%) (Suwitra, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
• Arici, M. 2014. Clinical Assessment of a Patient With Chronic Kidney Disease. Department of Nephrology, Faculty of
Medicine Hacettepe University
• Bargman, J.M, dan K. Skorecki. 2012. Chronic Kidney Disease. Hal. 2308-2321. Dalam : D.L. Longo, D.L. Kasper, J.L.
Jameson, A.S. Fauci, S.L. Hauser, dan J. Loscalzo (Eds.), 18th Edition Harrison’s Principles of Internal Medicine. McGraw-
Hill, New York
• Boutayeb, A., dan S. Boutayeb. 2005. The burden of non communicable diseases in developing countries. Int J Equity
Health. 4(2): 1-8
• Ervina, L., D. Bahrun, dan H.I. Lestari, 2015. Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik pada Anak. Majalah Kedokteran
Sriwijaya. 47(2): 144-149
• Hill, N.R., S.T. Fatoba, J.L. Oke, J.A. Hirst, C.A. O’Callaghan, D.S. Lasserson, et al. 2016. Global prevelance of chronic
kidney disease – a systematic review and meta-analysis. PLoS One. 11(7): 1-18
• Kazancioglu, R. 2011. Risk factors for chronic kidney disease: an update. Kidney Int Supply. 3(4): 368-371
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Jakarta 268 halaman
DAFTAR PUSTAKA
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Infodatin: Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan, Jakarta 12 halaman
• Kidney Health Australia. 2015. Chronic Kidney Disease Management in General Practice. Australia 56 halaman
• Kidney Disease Improving Global Outcomes. 2013. Clinical Practice Guideline for The Evaluation and Management of
Chronic Kidney Disease. Australia 56 halaman
• Kliegman, R.M. 2007. Chronic Kidney Disease. Dalam : R.M. Kliegman, B.M.D. Stanton, J. St.Geme, N.F. Schor (Eds.),
Nelson Textbook of Pediatrics. Elsevier, Amsterdam
• Krol, G.D. 2011. Chronic Kidney Disease Stages and Progression. Hal. 4-10. Dalam : Yee, J., dan G.D. Krol (Eds.),
Chronic Kidney Disease: Clinical Practice Recommendations for Primary Care Physicians and Healthcare Providers. Henry
Ford Health System, Detroit
• National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. 2017. National Chronic Kidney Disease Fact
Sheet. Division of Diabetes, New York 356 halaman
• National Institute for Health and Care Excellence. 2014. Chronic Kidney Disease in Adults: Assessment and Management.
London 63 halaman
DAFTAR PUSTAKA
• National Kidney Foundation. 2000. Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification and
Stratification. New York 356 halaman
• Perkumpulan Nefrologi Indonesia. 2012. 5th Report of Indonesian Renal Registry. Jakarta 40 halaman
• Pramandani, R., dan W. Supadmi. 2015. Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis RSUD Wates, Kulon
Progo. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Kulon Progo. (Tidak dipublikasikan)
• Price, S.A., dan M.W. Lorraine. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
• Probosudjadi, W., dan A. Suhardjono. 2009. End-stage renal disease in Indonesia: treatment development. Ethnicity and
Disease. 19(1): 33-36
• Scottish Intercollegiate Guidelines Network. 2008. Diagnosis and Management of Chronic Kidney Disease. Edinburgh,
57 halaman
• Smeltzer, S.C., dan B.G. Bare. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
• Sukandar, E. 2006. Gagal Ginjal Kronik dan Terminal dalam Gagal Ginjal dan Panduan Terapi Dialisis. Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Bandung
DAFTAR PUSTAKA
• Suwitra, K. 2014. Penyakit Ginjal Kronik. Hal. 2159-2165. Dalam : S. Setiati, I. Alwi, A.W. Sudoyo, M. Simadibrata, B.
Setiyohadi, dan A.F. Syam (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam. Interna Publishing, Jakarta
• Tanto, C., dan N.M. Hustrini. 2014. Penyakit Ginjal Kronis. Dalam Liwang, F., S. Hanifati, dan E.A. Pradipta (Eds.), Kapita
Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi Ke-4. Media Aesculapius, Jakarta