Anda di halaman 1dari 22

BY:

DESNAWATI
AKSI INTERAKSI

1. Pola-Pola Interaksi

A. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan di antara
organisme dengan urutan tertentu / satu arah, di mana di dalamnya
terjadi aliran energi dan daur materi.

Contoh :
Sayur ulat Ayam burung elang

Tiap tingkat dari rantai makanan disebut taraf tropi / tngkat tropi,
Tingkat tropi pertama biasanya ditempati produsen, ke dua oleh
herbivor, ke tiga oleh karnivor 1, ke empat oleh karnivor 2, dan
seterusnya.
Macam – macam rantai
makanan

1. Rantai makanan perumput


adalah rantai makanan yang taraf tropi pertamanya ditrmpati oleh tumbuhan.

Tumbuhan hijau (produsen) herbivor karnivor 1 karnivor 2 (pola)


1 2 3 4 (taraf tropi)

Contoh :
Rumput kelici ular elang
Padi ayam ular elang
2. Rantai makanan detritus
adalah rantai makanan yang taraf tropi pertamanya ditempati oleh detritus.
Detritus adalah fragmen (hancuran, remukan, bagian – bagian yang lembut)
dari bahan- bahan yang telah terurai.
Pemakan detritus disebut detritivor.

Contoh detritivor : cacing tanah, luwing, rayap, kutu kayu, belatung, cacing
palolo, siput pantai dan tripang.

Detritus detritivor karnivor 1 karnivor 2 (pola)


1 2 3 4 (taraf tropi)

Contoh :
Detritus – cacing tanah – ayam - musang
Detritus – cacng palolo – ikan – manusia
B. Jaring – jaring makanan

Adalah : kumpulan dari beberapa rantai


makanan yang salaing berhubungan

Contoh jaring – jaring makanan :


Contoh jaring – jaring makanan :

Burung karnivor Mamalia pemakan


(elang b. hantu) daging

Mamalia pemakan
ular serangga

Burung Pemakan
Burung Tupai
Serangga
katak
Laba-laba

Buah & Bijii


Serangga pengisap Kumbang
Neckar & Pemakan penggerek Kutu kayu
cacing kumbang
Tepung Sari kayu

ulat siput
kayu kulit
Bunga

daun
C. Aliran Energi dan Daur Materi

Perpindahan materi atau zat dan energi dari mahluk hidup yang satu ke mahluk
Hidup yang lain disebut aliran energi dan materi.
Perpindahan energi didalam ekosistem disebut aliran energi, hal ini karena transformasi
energi hanya satu arah, yaitu dari matahari- tumbuhan- herbivor- karnivor dst tetapi tidak
Dikembalikan lagi ke matahari. Jadi energi tdak memiliki siklus.

Sedangkan perpindahan materi didalam ekosistem merupakan sebuah siklus. Sumber materi
(unsur hara, air dan CO2) yang ada di bumi diolah oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis
Menjadi bahan organik (karbohidrat, protein, lemak), kemudian berpinddah melalui tubuh
organisme, dan suatu ketika akan kembali lagi ke bumi.

Skema Aliran Energi dan Daur Materi didalam Ekosistem

Energi Cahaya

Komponen Biotik Energi Panas

Zat Hara

Arus Energi

Komponen
Daur Unsur Abiotik
Hara (Materi)
Skema Aliran Energi dan Daur Materi didalam Rantai Makanan
Energi Panas yang hilan waktu respirasi

Energi Matahar Produsen Herbivor Karnivor Karnivor

Sisa Makanan
dan yang tak
terpakai
Detrillvor dan Perombak

Energi Panas yang hilan waktu respirasi

Piramida Ekologi
Adalah diagram yang menggambarkan hubungan diantara organisme di dalam ekosistem
Secara kuantitatif.

Ada 3 macam piramida ekologi, yaitu:


- Piramida jumlah
Adalah pramida yang menggambarkan hubungan kepadatan populasi (jumlah individu)
diantara taraf tropi.
Untuk mengilustrasikan piramida tsb, jumlah organisme pada setiap taraf tropi
diilustrasikan dengan sebuah segi empat yang luasnya sebanding dengan jumlah
organisme yang terdapat pada taraf tropi dalam areal tertentu.
Dasar piramida menunjukan jumlah produsen, tingkat selanjutnya konsumen I, II, II dst.
Taraf Trofi 4 Konsumen III
Karnivor
Taraf Trofi 3 Konsumen II

Konsumen I Herbivor
Taraf Trofi 2
Produsen Tumbuhan
Taraf Trofi 1
(2)
(1)

(3)

Gambar 8.5 Piamida jumlah (1) dan (2) yang umum terdapat dalam ekosistem dan (3) yang terbalik
Ilustrasi piramida makanan dalam bentuk jumlah menimbulkan kesan yang
Kurang tepat dan kadang-kadang sulit, karena perbandingan jumlah taraf tropi
Yang sangat besar bedanya.

- Piramida biomassa
Adalah piramida yang menggambarkan berbandingan berat kering (massa
kering) diantara taraf tropi.
Idealnya untuk mendapatkan berat kering pada setiap taraf tropi dilakukan
dengan mencatat jumlah seluruh individu dan menimbang berat kering per
satuan luas atau volume. Karena cara ini sangat sulit untuk dilakukan, maka
bisa dilakukan dengan cara penaksiran.
Cara penaksiran itu adalah dengan menimbang berat kering individu yang
mewakili dan mengalikannya dengan jumlah individu pada setiap taraf tropi.

0.01

1.0

500.0

Gambar 8.6 Piramida Bimomass. Angka menunjukkan gram


massa kering tiap m2 suatu ladang
Tetapi piramida biomassa ini juga mempunyai kelemahan yaitu: massa
setiap piramida tidak selalu tetap, tetapi tergantung dari iklim. Selain itu
juga ditemukan adanya piramida terbalik.

- Piramida energi.
Piramida ini dianggap paling ideal untuk menggambarkan hubungan antar
organisme di dalam ekosistem secaraq kuantitatif. Piramida ini menggambar
kan jumlah energi yang berpindah pada setiap taraf tropi.
Piramida ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang aliran energi
didalam ekosistem.

88
1603

14098
87110

Gambar 8.7 Piramida Energi. Angka-angka menunjukkan arus energi


Beberapa keuntungan dari piramida energi diantaranya tidak ditemukan adanya
piramida terbalik, memperhitungkan kecepatan produksi dan pada dasar piramida
dapat ditambahkan segi empat tambahan untuk energi matahari.

Produktifitas ekosistem
Produktifitas ekosistem menyangkut studi tentang arus energi dalam ekosistem.
Energi masuk ke dalam ekosistem melalui produsen. Energi tersebut disimpan oleh
tumbuhan dalam bentuk zat organic (energi kimia).

Produksi Primer ( PP ) : Jumlah total energi yang masuk ke dalam komponen biotic
( produsen ) yang diolah menjadi energi kimia dalam bentuk
bahan makanan per satuan luas per satuan waktu.

Produksi Primer Kotor : Kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan.


( PPK )

Produksi Primer Bersih : Jumlah total energi kimia berupa bahan organic per satuan
( PPB ) luas per satuan waktu dikurangi 20% energi untuk respirasi.

PPB = PPK – 20% energi respirasi

Produksi Sekunder : Jumlah energi yang dihasilkan oleh organisme heterotrof


( PS ) ( konsumen ) apapun taraf tropinya.
2000
M 6 R R R R
1 X 10 E. matahari

AUTOTROF HERBIVOR KARNIVOR I KARNIVOR II

fotosintesis 10000 8000


C 800
C 160
C 16
PPK PPB

6 Produktivitas Produktivitas Produktivitas


0.5 x 10
terserap sekunder sekunder sekunder

0.5 x 10 6
terpantul Panas evaporasi, E matl E E matl
Konduksi, konveksi matl

Detritlvor dan Perombak

R = energi hilang dari respirasi


E = energi hilang dari rantai makanan perumputan dan perombak
melalui ekskresi dan pencernaan ( tinja )
C = konsumsi oleh organisme taraf trofi yang lebih tinggi

Gambar 8.8 Arus Energi Melalui Rantai Makanan Perumputan


Bila herbivor dan karnivor memakan organisme lain maka energi dan materi Akan
Berpindah dari taraf tropi yang satu ke taraf tropi yang berikutnya. Sebagian makanan
ada yang tidak tercerna dan segera terbuang dalam proses pencernaan. Untuk hewan
yang mempunyai saluran pencernaan makanan, makanan yang tidak tercerna
dibuang dalam bentuk feses. Semua bahan buangan sisa pencernaan disebut
Egesta. Sedangkan produk hasil metabolisme hewan disebut Ekskreta.

Nasib energi yang dikonsumsi oleh hewan :


• Makanan yang dikonsumsi = tumbuh + respirasi + egesta + ekskreta
• PPB = kecepatan tumbuhan membuat energi kimia – kecepatan
tumbuhan menggunakan energi kimia.
e. Daur biogeokimia
Adalah: Daur yang melibatkan unsur senyawa kimia yang berpindah
melalui makhluk hidup dan beredar kembali ke lingkungan fisiknya.
Daur ini dapat dipandang sebagai interaksi antar factor biotic dan abiotic.

1. Daur Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang paling banyak jumlahnya di atmosfir (
79% ).
Nitrogen sangat jarang ditemukan dalam bentuk senyawa karena
unsur ini susah bereaksi. Nitrogen sangat dibutuhkan dalam
pembentukan asam amino yang nantinya membentuk protein.
Tumbuhan tidak dapat mengambil Nitrogen secara langsung dari
atmosfir.
Ada beberapa organisme yang mampu melakukan Fiksasi Nitrogen
( Pengikatan Nitrogen ), misalnya : gagang biru ( anabaena ) dan
bakteri (Azotobacter ) dan simbiosis antara bakteri dan gagang biru (
Rhizobium )
Fiksasi N Denitrifikasi
N dalam atmosfer
1 2 3 4

N dalam tumbuhan Di makan N dalam


dan mikroba hewan

mati
Mati, ekstret N;
Urin, tinja Bakteri
Bahan organik + Denitrifikasi
asimilasi Contoh:
ekskreta
Ihlobacillus
Denitrificants +
Pembusukan oleh bakteri + fungl
Pseudomona
denitrificants
Senyawa amoniak
1 2 3
dan amonium
Nitrosomonas ( bakteri/mikroba )
1
Nitrifikasi
4 Oleh
Absorpsi Nitrifikasi Nitrit HNO2
Oleh akar bakteri
nitrosobakter

Nitrat HNO3

1. Fiksasi industri
Materil
2. Simbiosis alga biru dan bakteri misal: Rhizobium
Proses dan organisme 3. Bakteri azotobakter, clostridium
Yang terlibat 4. Kilat petir, dengan oksigen + nitrogen
Fiksasi Nitrogen membutuhkan banyak energi, karena dua atom Nitrogen ( N2 )
harus dipisahkan dulu sebelum di fiksasi. Organisme prokariotik ( bakteri dan
gangang biru ) mampu mengikat Nitrogen karena memiliki enzim Nitrogenase.
Tanpa enzim, diperlukan energi yang sangat besar seperti dalam industri kimia
atau oleh kilat petir di atmosfer.

Nitrogen penting bagi kesuburan tanah.


Beberapa proses yang terjadi dalam daur Nitrogen:
• Amonifikasi : Proses pembentukan amoniak / ammonium  pembusukan
• Nitrifikasi : Proses pembentukan senyawa nitrat atau proses
perubahan senyawa amoniak menmjadi nitrat
Proses Nitrifikasi dibedakan menjadi dua tahap, yaitu:
– Nitritasi : Proses perubahan amoniak menjadi nitrit
– Nitratasi: Proses perubahan nitrit menjadi nitrat.
• Denitrifikasi : Proses penguraian Nitrat menjadi Nitrogen bebas di udara.
Proses Denitrifikasi menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Proses ini
disebabkan oleh bakteri denitrifikasi dan terjadi secara an aerob.

.
2. Daur Karbon dan Oksigen

• Unsur C diserap tumbuhan dalam bentuk CO2, Unsur C dan O senantiasa terlibat
dalam proses otosintesis dan respirasi
• Daur karbon diawali dengan penyerapan CO2, melalui fotosintesis diolah menjadi
bahan organic seperti karbihidrat, selain itu fotosintesis juga menghasilkan O2.
• Pada proses respirasi tumbuhan dihasilkan CO2.
• Jadi daur terpendek adalah : tumbuhan – lingkungan – tumbuhan.
• Hewan mendapatkan karbon setelah memakan tumbuhan. Tubuh tumbuhan dan
hewan yang mati diuraikan oleh pengurai menjadi CO2 dan dilepaskan lagi ke
udara.
• Pada ekosistem normal terjadi keseimbangan antara daur karbon dan oksigen.
• Oksigen diserap oleh organisme hidup dalam proses respirasi, hasil rspirasi, hasil
respirasi berupa CO2 dilepaskan ke udara.
SUKSESI EKOSISTEM

Suksesi adalah:
Proses perubahan komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah tertentu.
Suksesi akan berakhir bila sudah mencapai klimaks.
Suatu komunitas dikatakan klimaks apabila telah mencapai homeostatis artinya
Komunitas tersebut sudah bisa menjaga ke stabilan kondisi internalnya.
Jadi yang dimaksud dengan komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil
( tidak berubah) yang mencapai keseimbangannya dengan lingkungannya.
Contoh komunitas klimaks adalah hutan.
Beberapa tipe klimaks :
• Hidrosere : Berkembang di lingkungan air
• Holosere : Berkembang di lingkungan payau
• Xerosere : Berkembang di lingkungan gurun

Suksesi dibdakan menjadi dua :


1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi apabila suatu ekosistem berubah total, sehingga komunitas
asal tidak ada lagi.
Suksesi primer disebabkan oleh bencana alam seperti letusan gunung berapi dan
tanah longsor.
Komunitas baru akan berkembang secara teratur dan bertahap. Prosesnya diawali
oleh peristiwa invasi dan kolonisasi.
Invasi : Serbuan suatu organisme dari luar wilayah.
Organisme yang mampu melakukan invasi adalah organisme peristis / organisme
Pionir, yaitu lumut kerak ( Lichenes ).
Kolonisasi : Tumbuhnya organisme pada batuan gundul.
Adanya timbunan berbagai zat hancuran serta Lumpur, sehingga memungkinkan
Tumbuhnya koloni baru yaitu lumut dan tumbuhan paku.

Berikut adalah urutan Suksesi yang terjadi di darat:

Gangguan alam
Suatu lingkungan

Urutan komunitas

Lahan gundul Lumut kerak Lumut + Rumput Perdu Pohon


+ alga Paku-pakuan

Komunitas Padang Hutan


Belukar
perintis rumput kayu

Komunitas
klimaks

Gambar 8.13 Suksesi Khas Darat


1. Suksesi Sekunder
Adalah suksesi yang terjadi akibat adanya gangguan terhadap komunitas klimaks
tetapi tidak memusnahkan seluruh kehidupan komunitas. Misalnya karena banjir,
penebangan hutan, angin ribut, dll.

TIPE – TIPE EKOSISTEM


1. Kelompok Ekosistem Bahari
a. Ekosistem laut dalam
b. Ekosistem pantai pasir dangkal
Terdiri dari : ekosistem terumbu karang, ekosistem pantai batu dan ekosistem
pantai lumpur.

2. Kelompok Ekosistem Darat Alami


a. Vegetasi dataran rendah ( Pamah )
Terdiri dari :
– Hutan bakau
– Hutan rawa air tawar
– Hutan tepi sungai
– Hutan sagu
– Hutan rawa gambut
b. Vegetasi dataran tinggi ( Pegunungan )
c. Vegetasi Monsun ( Hutan Musim )
3. Ekosistem Suksesi
a. Ekosistem Suksesi Primer
b. Ekosistem Suksesi Sekunder

4. Ekosistem Buatan
a. Danau buatan atau waduk
b. Hutan Tanaman
c. Agroekosistem, contohnya : sawah tadah hujan, sawah irigasi, sawah surjan
( di daerah yang sering banjir ), sawah rawa dan sawah pasang surut.

Anda mungkin juga menyukai