Anda di halaman 1dari 22

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 13 Juni 2017
Laporan Kasus
SINDROMA GERSTMANN

Disusun oleh :
RIA REZKI ANGRENI (111 2016 2163)

Pembimbing :
Dr.dr. Hj. NADRA MARICAR, Sp.S

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULSIM INDONESIA
2017
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Identitas Pasien
Nama : Tn. I.P
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Cendrawasih
Suku/Ras : Bugis Makassar
Agama : Islam
No. RM : 235903
Tanggal Konsul : 08 Juni 2017
Anamnesis
Pasien laki-laki 62 tahun datang ke Poliklinik Saraf RSUD Haji
pada tanggal 08 Juni 2017 pukul 10.30 WITA dengan
keluhan sulit berbicara yang sudah dialami sejak 10 hari
yang lalu secara tiba-tiba pada saat sedang tidak
beraktivitas. Demam(-), nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-
), pusing (-), BAB dan BAK lancar. Riwayat trauma (-), riwayat
HT (+) dan DM (-). Dari informasi keluarga, pasien sering
mengkonsumsi obat penurun tekanan darah (dosis tidak
diketahui) tetapi tidak teratur.
Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN UMUM
Kesan : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Cukup
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,2oC

STATUS INTERNA : Dalam batas normal


STATUS NEUROLOGIK
SUBJEKTIF : Sulit berbicara
OBJEKTIF : TD : 150/100 mmHg
N : 84 kali/menit
P : 20 kali/menit
S : 36,2oC
GCS : E4 M6 V5
Fungsi Kortikal Luhur : Afasia sensorik
Rangsang Meningeal : KK (-) ; KS (-/-)
Nervus Cranialis : Pupil isokor, bundar Ø2,5 mm dextra dan sinistra
Parese N.VII dextra tipe sentral
Motorik :

P ↓ N K 4 5 T ↓ N RF (BPR/TPR) ↑ N
↓ N 4 5 (KPR/APR)
↓ N ↑ N

RP (Tromner/Hoffman) ↓ N
(Babinski/Chaddok)
↓ N
Sensorik : Hemihipestesi dextra
Otonom : BAK lancar dan BAB baik
ASSESMENT : Suspek Non Hemoragic Stroke
PLANNING : Rawat inap
RESUME
Pasien laki-laki 62 tahun mengeluh sulit berbicara yang sudah dialami
sejak 10 hari yang lalu secara tiba-tiba pada saat sedang tidak
beraktivitas. Terdapat riwayat hipertensi dan mengkonsumsi obat
penurun tekanan darah (dosis tidak diketahui) tetapi tidak teratur. Pada
pememeriksaan fisik didapatkan kelainan pada fungsi kortikal luhur
yang terdiri dari, afasia sensorik, aleksia, agrafia, akalkulia, dan
disorientasi kanan-kiri. Didapatkan parese nervus cranialis N. VII dextra
tipe sentral. Pada pemeriksaan motorik ditemukan pergerakan,
kekuatan, serta tonus ekstremitas atas dan bawah dextra menurun.
Dan pada pemeriksaan refleks fisiologis terdapat penurunan pada
ekstremitas atas dan bawah.
Diagnosa Kerja
Diagnosa klinis : Syndrom gerstmann
Diagnosis Topis : Lobus parietal gyrus angular sinistra
Diagnosis Etiologi : e.c suspek non hemoragic stroke

DIAGNOSIS BANDING
Hemoragic stroke

PENATALAKSANAAN
Farmakologi :
RL IVFD 20 tpm
Piracetam 12 mg, 1 amp/24 jam/drips
Mecobalamin 500 mg 1x1
Amlodipin 5 mg 1x1
Non farmakologi :
Latihan bicara, latihan menghitung, latihan menulis, serta memberikan
dukungan keluarga untuk memfasilitasi segala kebutuhan pasien.

PROGNOSIS
Qua Ad Vitam : Bonam
Qua Ad Sanationam: Dubia ad Bonam
Ad Fungsionam : Dubia
DISKUSI

Pasien laki-laki 62 tahun mengeluh sulit berbicara yang sudah dialami sejak 10
hari yang lalu secara tiba-tiba pada saat sedang tidak beraktivitas. Terdapat
riwayat hipertensi dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah (dosis tidak
diketahui) tetapi tidak teratur. Pada pememeriksaan fisik didapatkan kelainan
pada fungsi kortikal luhur yang terdiri dari, afasia sensorik, aleksia, agrafia,
akalkulia, dan disorientasi kanan-kiri. Didapatkan parese nervus cranialis N. VII
dextra tipe sentral. Pada pemeriksaan motorik ditemukan pergerakan, kekuatan,
serta tonus ekstremitas atas dan bawah dextra menurun. Dan pada pemeriksaan
refleks fisiologis terdapat penurunan pada ekstremitas atas dan bawah.

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami Syndrom Gerstmann.
FOLLOW UP
09/06/2017
ONSET : Hari ke 11
HARI PERAWATAN
: Pertama
SUBJEKTIF : Sulit berbicara
OBJEKTIF : TD : 130/80 mmHg
N : 80 kali/menit
P : 22 kali/menit
S : 36,4oC
GCS : E4 M6 V5
Nervus Cranialis : Pupil isokor, bundar Ø2,5 mm dextra dan sinistra
Parese N.VII dextra tipe sentral
Motorik :
P ↓ N K 4 5 T ↓ N RF (BPR/TPR) ↑ N RP (Tromner/Hoffman) ↓ N
↓ N 4 5 ↓ N (KPR/APR) ↑ N (Babinski/Chaddok) ↓ N

Sensorik : Hemihipestesi dextra


Otonom : BAK lancar dan BAB baik
ASSESMENT : Sindrom Gerstmann e.c. Suspek Non Hemoragic Stroke
PLANNING : RL IVFD 20 tpm
Piracetam 12 mg, 1 amp/24 jam/drips
Mecobalamin 500 mg 1x1
Amlodipin 5 mg 1x1
10/06/2017
ONSET : Hari ke 12
HARI PERAWATAN
: Kedua
SUBJEKTIF : Sulit berbicara
OBJEKTIF : TD : 130/70 mmHg
N : 82 kali/menit
P : 23 kali/menit
S : 36,2oC
GCS : E4 M6 V5
Nervus Cranialis : Pupil isokor, bundar Ø2,5 mm dextra dan sinistra
Parese N.VII dextra tipe sentral
Motorik :
P ↓ N K 4 5 T ↓ N RF (BPR/TPR) ↑ N RP (Tromner/Hoffman) ↓ N
↓ N 4 5 ↓ N (KPR/APR) ↑ N (Babinski/Chaddok) ↓ N
Sensorik : Hemihipestesi dextra
Otonom : BAK lancar dan BAB baik
ASSESMENT : Sindrom Gerstmann e.c. Suspek Non Hemoragic Stroke
PLANNING : EKG
Pemeriksaan Laboratorium
CT-Scan kepala
RL IVFD 20 tpm
Piracetam 12 mg, 1 amp/24 jam/drips
Mecobalamin 500 mg 1x1
Amlodipin 5 mg 1x1
11/06/2017
ONSET : Hari ke 13
HARI PERAWATAN
: Ketiga
SUBJEKTIF : Sulit berbicara
OBJEKTIF : TD : 130/90 mmHg
N : 80 kali/menit
P : 25 kali/menit
S : 36,5oC
GCS : E4 M6 V5
Nervus Cranialis : Pupil isokor, bundar Ø2,5 mm dextra dan sinistra
Parese N.VII dextra tipe sentral
Motorik :
P ↓ N K 4 5 T ↓ N RF (BPR/TPR) ↑ N RP (Tromner/Hoffman) ↓ N
(KPR/APR) (Babinski/Chaddok) ↓ N
↓ N 4 5 ↓ N ↑ N

Sensorik : Hemihipestesi dextra


Otonom : BAK lancar dan BAB baik
ASSESMENT : Sindrom Gerstmann e.c. Suspek Non Hemoragic Stroke
PLANNING : Menunggu hasil pemeriksaan penunjang
RL IVFD 20 tpm
Piracetam 12 mg, 1 amp/24 jam/drips
Mecobalamin 500 mg 1x1
Amlodipin 5 mg 1x1
12/06/2017
ONSET : Hari ke 14
HARI PERAWATAN : Keempat
SUBJEKTIF : Sulit berbicara
OBJEKTIF : TD : 130/80 mmHg
N : 85 kali/menit
P : 20 kali/menit
S : 36,4oC
GCS : E4 M6 V5
Nervus Cranialis : Pupil isokor, bundar Ø2,5 mm dextra dan sinistra
Parese N.VII dextra tipe sentral
Motorik :

P ↓ N K 4 5 T ↓ N RF (BPR/TPR) ↑ N RP (Tromner/Hoffman) ↓ N
(KPR/APR) ↑ N (Babinski/Chaddok) ↓ N
↓ N 4 5 ↓ N

Sensorik : Hemihipestesi dextra


Otonom : BAK lancar dan BAB baik
ASSESMENT : Sindrom Gerstmann e.c. Suspek Non Hemoragic Stroke
PLANNING : Terapi lanjut
TEORI
Gerstmann sindrom adalah pelemahan yang dihasilkan
dari kerusakan area spesifik akibat adanya lesi di otak
sebelah kiri lobus parietal di dalam daerah gyrus angular.

Gerstmann sindrom pertama kali ditemukan oleh Josef


Gerstmann pada tahun 1924 yang memiliki seorang
pasien stroke dengan gejala yang tidak biasa dan
menyebabkan finger agnosia.
Lobus Parietal :
1. Girus post sentral
2. Parietal operculum
3. Lobus parietal superior
4. Girus supra marginal
5. Girus angularis

Zona lobus parietal :


1. Zona anterior (sensasi somatik dan persepsi)
2. Zona posterior (masukan somatik dan visual)
Gejala Sindrom Gerstmann :
1. Aleksia disertai agrafia
2. Agnosia
3. Akalkulia
4. Disorientasi kiri dan kanan
Penatalaksanaan :
Terapi untuk Sindrom Gerstmann yaitu simtomatik
dan suportif.
Terapi okupasi dan bicara dapat membantu
mengurangi disgrafia dan apraksia. Selain itu,
kalkulator dan pengolah kata dapat mengurangi
gejala gangguan akalkulia.
Suportif dapat dilakukan oleh keluarga terdekat
dengan memberikan dukungan agar pasien dapat
terus melakukan aktivitasnya dengan baik,
membantu memfasilitasi kebutuhan pasien.
Prognosis :
Dubia ad Bonam
Wassalamualaikum
Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai