Disusun oleh:
Pembimbing :
EPIDEMIOLOGI
o Penyakit ini jarang, laki-laki = perempuan
o Tidak ada data epidemiologi yang tersedia
o Hanya ada dua seri besar pada literatur: 66 kasus teridentifikasi
secara klinis dan 73 kali terdiagnosa secara histologis.
ETIOLOGI
RIWAYAT
Riwayat adalah hal yang paling penting untuk menjelajahi diagnosis banding.
Pada lesi umum terlihat asimtomatis namun menggangu secara kosmetik.
LESI KULIT
EAC memunculkan satu atau lebih lesi yang dimulai sebagai makula
eritematosa atau papula urtikaria serta pembesaran ekstensi perifer dengan
bentuk cincin serta berbentuk figura polisiklis (42-1). Hal ini menyebar
secara bertahap dari bentuk cincing yang besar dengan sentral clearing,
disertai ujung lesi sering membesar beberapa milimeter sehari. Setelah
periode yang bervariasi, lesi menghilang, sering digantikan dengan lesi yang
baru. Pada sebagian kasus kekambuhan juga dijelaskan.
Dua sub-tipe EAC bisa diidentifikasi
keduanya secara klinis atau histologis
TES LABORATORIUM
HISTOPATOLOGI
EAC superfisial memiliki
perubahan epidermal pada TEST LABORATORIUM LAINYA
parakeratosis dan spongiosis, Tidak ada tes laboratorium
dengan infiltasi perivaskular lainya untuk diagnostik EAC
superfisial. Permasalahan pada
EAC terjadi kerusakan dalam dan
memilliki limfohistiositik intense
disekitar kedua superfisial dan
pada bagian pembuluh darah
(gambar 42-3). Ada dijumpai
edema papiler minimal dan tidak
ada dijumpai spongiosis. Salah
satu yang harus dijaga hati-hati
adalah musina yang sama pada
petunjuk lupus erimatosus.
DIAGNOSA BANDING
Pertama kita harus mengeluarkan erupsi lain yang muncul bersamaan,
seperti eritema migrans yang pertama kali muncul sebagai borreliosis atau
eritema graytum repens, dimana biasanya lebih cepat berkembang dan
biasanya merefleksikan malignansi yang melatarbelakangi. Sebagai tambahan,
tidak ada penyakit yang secara klinis dijumpai pada EAC, namun biopsi akan
membagi jawaban yang berbeda. Termasuk pada kelompok ini vaskulistis
leukositoklastik, penyakit granulomatosa, metastase, dan infiltrasi eosinofilik.
Kemudian mucul permasalahan pada kebanyakan pernyakit yang
membingunkan, dikarenakan mereka sama-sama memilliki persamaan keluhan
namun jarang terlihat (tabel 42-1). Contoh utama adalah eritema anular yang
termasuk pada carier penyakit granulomatosa kronis atau permaslahan
defisiensi dehidroksigenase sub-unit M. Juga ada dijumpai neutropilik dan
varian likenoid EAC. EAC familial, awalanya dideskripsikan sebagai eritema
gyratum, namun langka. Akhirnya, spektrum luas eritema anular infansi,
termasuk lupus erimatosus neonatal, infeksi Malassezia furfur, dan varian
idiofatik dimana menunjukan infiltrasi neutrofilik dan eosinofilik, yang atrofi.
PROGNOSIS, PERAWATAN KLINIK DAN
PENGOBATAN