Anda di halaman 1dari 14

BOOK READING

ERITEMA ANULARE SENTRIFUGUM DAN


GRANULOMA ANULARE

Disusun oleh:

IMAM SYAHPUTRA 71160891070

Pembimbing :

dr. IRWAN FAHRI RANGKUTI, Sp.KK

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2017
ERITEMA ANULARE SENTRIFUGUM
 DEFINISI
Merupakan lesi pada kulit, yang tampak kemerahan, berbentuk lingkaran
dan menyebar dari bagian tengah

 EPIDEMIOLOGI
o Penyakit ini jarang, laki-laki = perempuan
o Tidak ada data epidemiologi yang tersedia
o Hanya ada dua seri besar pada literatur: 66 kasus teridentifikasi
secara klinis dan 73 kali terdiagnosa secara histologis.
 ETIOLOGI

o Dari kebanyakan kasus EAC tidak diketahui


o Infeksi bakteri dan candida adalah yang paling sering dicurigai sebagai
pemicu
o Penyakit autoimun juga sering dihubungkan dengan EAC
o Perubahan hormonal dan kehamilan juga berimplikasi terhadap EAC
TEMUAN KLINIS

 RIWAYAT
Riwayat adalah hal yang paling penting untuk menjelajahi diagnosis banding.
Pada lesi umum terlihat asimtomatis namun menggangu secara kosmetik.

 LESI KULIT
EAC memunculkan satu atau lebih lesi yang dimulai sebagai makula
eritematosa atau papula urtikaria serta pembesaran ekstensi perifer dengan
bentuk cincin serta berbentuk figura polisiklis (42-1). Hal ini menyebar
secara bertahap dari bentuk cincing yang besar dengan sentral clearing,
disertai ujung lesi sering membesar beberapa milimeter sehari. Setelah
periode yang bervariasi, lesi menghilang, sering digantikan dengan lesi yang
baru. Pada sebagian kasus kekambuhan juga dijelaskan.
Dua sub-tipe EAC bisa diidentifikasi
keduanya secara klinis atau histologis
TES LABORATORIUM
 HISTOPATOLOGI
EAC superfisial memiliki
perubahan epidermal pada  TEST LABORATORIUM LAINYA
parakeratosis dan spongiosis, Tidak ada tes laboratorium
dengan infiltasi perivaskular lainya untuk diagnostik EAC
superfisial. Permasalahan pada
EAC terjadi kerusakan dalam dan
memilliki limfohistiositik intense
disekitar kedua superfisial dan
pada bagian pembuluh darah
(gambar 42-3). Ada dijumpai
edema papiler minimal dan tidak
ada dijumpai spongiosis. Salah
satu yang harus dijaga hati-hati
adalah musina yang sama pada
petunjuk lupus erimatosus.
DIAGNOSA BANDING
Pertama kita harus mengeluarkan erupsi lain yang muncul bersamaan,
seperti eritema migrans yang pertama kali muncul sebagai borreliosis atau
eritema graytum repens, dimana biasanya lebih cepat berkembang dan
biasanya merefleksikan malignansi yang melatarbelakangi. Sebagai tambahan,
tidak ada penyakit yang secara klinis dijumpai pada EAC, namun biopsi akan
membagi jawaban yang berbeda. Termasuk pada kelompok ini vaskulistis
leukositoklastik, penyakit granulomatosa, metastase, dan infiltrasi eosinofilik.
Kemudian mucul permasalahan pada kebanyakan pernyakit yang
membingunkan, dikarenakan mereka sama-sama memilliki persamaan keluhan
namun jarang terlihat (tabel 42-1). Contoh utama adalah eritema anular yang
termasuk pada carier penyakit granulomatosa kronis atau permaslahan
defisiensi dehidroksigenase sub-unit M. Juga ada dijumpai neutropilik dan
varian likenoid EAC. EAC familial, awalanya dideskripsikan sebagai eritema
gyratum, namun langka. Akhirnya, spektrum luas eritema anular infansi,
termasuk lupus erimatosus neonatal, infeksi Malassezia furfur, dan varian
idiofatik dimana menunjukan infiltrasi neutrofilik dan eosinofilik, yang atrofi.
PROGNOSIS, PERAWATAN KLINIK DAN
PENGOBATAN

 EAC cenderung menjadi penyakit kronis, dimana memiliki banyak


gelombang erupsi. Perawatan klinik adalah mencegah pemicu
 Walaupun mencari latar belakang permasalahan adalah tujuan utama,
pengobatan yang diberikan hanyalah berupa menghilangkan gejala
simtomatis. Glukortikoid sistemik biasanya menekan EAC, namun
kekambuhan biasa terjadi ketika obat ini dihentikan. Terapi sistemik
dengan antipruritus mungkin membantu. Vitamin D topikal, mungkin
membantu jika dikombinasikan dengan iradiasi ultraviolet adalah
pilihan yang lain. Penggunaan antibiotik, antifungal, atau anti candida
secara empiris terkadang berguna. Pada umunya, terapeutik yang
digunakan sama seperti pengobatan pada urtikaria bisa digunakan
pada EAC.
GRANULOMA ANULARE
EPIDEMIOLOGI
Granuloma anulare adalah penyakit umum relative lainya. Hal ini terjadi
di seluruh kelompok umur namu n jarang pada bayi yang baru lahir.
Lokasi anular dan bentuk subkutan terjadi lebih sering pada anak-anak
dan dewasa muda. Umumnya bervariasi pada orang dewasa. Banyak studi
melaporkan bahwa wanita lebih banyak, namun sebagian studi
menemukan granuloma paling banyak dijumpai pada laki-laki. Granuloma
anulare tidak mengenai pada rasa tau geografik apapun, dengan
kemunkinan pengecualian tipe perforasi, dimana mungkin lebih sering di
Hawaii.
Kebanyakan kasus grranuloma anulare terjadi secara sporadic. Pada
kasus familial dijelaskan terjadi pada kembar, sepupu, dan anggota
keluarga yang generasi yang sama. Walaupun identifikasi terkait HLA
telah diperlhatkan pada kelompok ini.
ETIOLOGI DAN PATOGENENSIS
Etiologi granuloma anulare masih belum diketahui, dan pathogenesis
masih belum dimengerti. Kebanyakan kasus terjadi pada anak-anak yang
sehat. Variasi kejadian predisposisi dan kaitan penyakit sistemik telah
dilaporkan, namun hal ini belum signifikan. Hal ini mungkin bahwa
granuloma anulare mepresentasikan reaksi susunan fenomena dengan
perbedaan factor inisiasi.
 Kejadian predisposisi
1. Infeksi dan Imunisasi
2. Paparan Matarahari
3. Obat-obatan
4. Diabetes Mellitus dan Penyakit Thyroid
5. Malignansi
MEKANISME PATOGENESIS

 Mekanisme patogenesis yang dihasilkan dari foki jaringan pengikat


dihasilkan dari imflmasi granullomatosa yang dikelilingi infiltrat masih
belum dimengerti. Mekanisme yang diusulkan termasuk (1) degenerasi
primer pada proses jaringan ikat yang mengawali imflamasi
granulomatosa (2) suatu reaksi yang dimediasi limfosit didalam
aktivasi makrogfag serta sitokin yang dimediasi degradasi jaringan
pengikat, serta (3) vaskulistis atau mikroangiopati yang mengacu pada
kerusakan jaringan.

Anda mungkin juga menyukai