Anda di halaman 1dari 101

TUMBUHAN

(PLANTAE)
TUMBUHAN ( PLANTAE )
A. Ciri-ciri Tumbuhan
1. Organisme eukaryotik dan multiseluler.
2. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
3. Mempunyai klorofil untuk berfotosintesis sehingga tumbuhan disebut sebagai
organisme autotrof
4. Tidak dapat melakukan gerakan aktif
5. Tubuhnya mempunyai stomata dan lapisan kutikula
6. Tumbuhan dapat bereproduksi secara:
• generatif/seksual/kawin sel gamet/sel kelamin
anteridium/benang sari
arkegonium/ putik
• vegetatif/aseksual/ tak kawin
alami dan buatan
7. Tumbuhan mengalami metagenesis/pergiliran keturunan dalam kehidupannya antara
generasi sporofit(penghasil spora/diploid) dengan generasi gametofit (penghasil
gamet/haploid)
KLASIFIKASI TUMBUHAN
 Kingdom Tumbuhan diklasifikasikan menjadi 3 Divisi, yaitu:
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
• Lumut Hati (Hepaticeae)
• Lumut Tanduk (Anthocerotaceae)
• Lumut Daun (Musci)
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
• Paku Purba/Paku Telanjang (Psilophyta)
• Paku Kawat/Paku Rambat (Lycopodophyta)
• Paku Ekor Kuda (Sphenophyta)
• Paku Sejati (Pterophyta)
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
• Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
• Tumbuhan Berbiji Tertutup (Spermatophyta)
BRYOPHYTA
BRYOPHYTA, Keanekaragaman
TUMBUHAN LUMUT
(BRYOPHYTA)
CIRI-CIRI
1. Merupakan peralihan antara Thalus (tidak memiliki akar, batang dan daun)
dengan kormus (memiliki akar, batang dan daun)
2. Habitatnya di tempat yang lembab
3. Struktur Tubuh:
a. Organ yang menyerupai akar disebut rhizoid, yang berfungsi untuk
melekatkan tubuh lumut pada substrat,dan menyerap air dan unsur hara.
b. “Batang” belum mengalami diferensiasi jaringan dan tidak memiliki
xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut, tetapi memiliki hidroid dan
leptoid yang serupa dengan xilem dan floem.
c. Daun tersusun atas selapis sel, kecuali bagian tengah daun tersusun
atas beberapa lapis sel dan mengandung kloroplas berisi klorofil.
4. Siklus Hidup:
Generasi gametofit: Dominan (tumbuhan lumut itu sendiri)
Generasi sporofit : menumpang pada gametofit
17.6 Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut

- Meliputi 1) fase gametofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet


(sel kelamin).
- Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur
bernama gametangium.
- Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium di
sebut anteridium
- Dan bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium di sebut
arkegonium
- 2) Fase sporofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan spora
Reproduksi Bryophyta

1. Seksual Penyatuan antara sel kelamin jantan


: dan sel kelamin Bentina

• Stolon
2. Aseksual : • Batang lumut yang bercabang –
cabang mati, cabangnya menjadi
individu baru.
• Protonema primer
• Protonema yang terputus – putus
3. • Membentuk kuncup
Metagenesis
• Pergiliran keturunan antara fase
: vegetatif dengan fase generatif
Reproduksi aseksual

Protonema

Gemma
Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Lumut Hati (Kelas Hepatycopsida)
Arkegonium pada
gametofit

Plagiochila
Dasar deltoidea,
Seta

Marchantia polymorpha, Kapsul


Dengan talusnya
Sporofit Marchantia (LM)

500 µm
Lumut Tanduk (Kelas Anthoceratopsida) Lumut Daun (Kelas Bryopsida)
Anthoceros, Polytrichum commune
Lumut tanduk

Sporofit
Sporofit

Gametofit
Gametofit
Musci

•Apakah Bryophyta itu?


•Apakah ciri ciri Bryophyta
itu ?
•Bagaimanakah Bryophyta
mempertahankan jenis ?
Hepaticopsida

Apakah peranan
Bryophyta bagi
manusia ?

Anthocero
topsida
1. Kelas BROPSYDA (LUMUT DAUN)

Struktur lumut daun sudah terdiri atas organ-organ yang menyerupai akar, batang
dan daun
• Organ yang menyerupai akar disebut rhizoid, “batang” lumut daun ditutupi
oleh daun-daun kecil yang tersusun dalam pola spiral mengelilingi batang
• Lumut daun dijumpai di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan lembab
• Contoh lumut daun: Sphagnum, Polytrichum, Pogonattum
• GIGI PERISTOM terdapat
pada kepala sporangium.
Berperan sebagai pintu
keluar spora matang. Pada
saat udara lembab sel –
sel peristom menutup
karena ada tekanan turgor
sel. Pada saat udara kering
tekanan sel berkurang
sehingga mengerut dan
membuka, spora tersebar
keluar terbawa angin.
Musci

Polytricum commune Sphagnum

Atau lumut
gambut,
mengikat
karbon organik

Takakia ceratophylla
Sporofit
2. Kelas Hepaticopsida / Lumut Hati
Marchantia

Marchantia berteroana
Ciri – ciri Kelompok Hepaticopsida
- Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat
dibedakan akar, batang dan daunnya
- Tumbuh dikotom (bercabang dua)
- Reproduksi secara :
a. aseksual, melalui pembentukkan gemma,
fragmentasi dan spora
b. seksual, melalui peleburan sel spermatozoid
dengan sel ovum
- Disebut lumut hati karena bentuknya seperti
lembaran terlihat seperti lobus hati manusia
Contoh: Marchantia polymorpha, Riccia pinguis
Gametophyt

Jantan

Marchantia polymorpha

Betina
3. Kelas Anthocerotopsida / Lumut Tanduk

Ciri – Ciri :
1. Gametofit berbentuk lembaran
2. Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
3. Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
4. Contoh : Anthoceros sp, Phaeoceros laevis
PERANAN TUMBUHAN LUMUT
• Dalam ekosistem merupakan produsen bagi hewan-
hewan kecil.
• Lumut merupakan vegetasi perintis
• Lumut hati (Marchantia polymorpha) dapat digunakan
sebagai obat penyakit radang hati
• Sphagnum dapat digunakan sebagai bahan pembalut
dan pengganti kapas
• Secara ekologi dapat menyerap air dan menahan erosi
• Mengakibatkan pelapukan sehingga dapat mengurangi
nilai estetis dan merusak bangunan.
PTERIDOPHYTA
Contoh Pteridophyta
Contoh Pteridophyta
Ciri-Ciri Pteridophyta
1. Memiliki jaringan pengangkut
(xilem dan floem)
2. Secara umum telah dapat
dibedakan akar, batang dan
daunnya.
3. Alat reproduksi aseksual berupa
spora (Cormophyta berspora)
4. Spora dihasilkan oleh sporofil
(daun fertil)
5. Mengalami metagenesis (Fase Sori
Sorus
sporofit lebih dominan dari fase
gametofit)
Sporangium

Sorus
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

Struktur tubuh tumbuhan Paku:


a. Akar
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut, dengan jaringan penyusun
yang terdiri atas jaringan epidermis, korteks dan silinder pusat. Selain
itu pada akar tumbuhan paku juga terdapat berkas pengangkut yang
berupa xilem dan floem yang tersusun konsentris, artinya xilem berada
di tengah dikelilingi oleh floem.

epidermis

korteks
xilem floem
b. Batang
Batang tumbuhan paku bervariasi dalam hal ukuran panjang, dari yang
sangat kecil berukuran 2-3 cm, hingga yang mencapai tinggi 20 m.
Batang memiliki kutikula dan lenti sel sebagai tempat pertukaran gas.
c. Daun
Berdasarkan atas bentuk dan ukurannya daun tumbuhan paku
dibedakan menjadi:
• Mikrofil adalah daun yang berukuran kecil seperti sisik dan tidak
bertangkai
• Makrofil adalah daun yang berukuran besar, bertangkai, bercabang
dan sel-selnya telah terdefensiasi membentuk jaringan-jaringan khusus
Berdasarkan atas fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi:
• Sporofil merupakan daun penghasil spora dan digunakan untuk
fotosintesis
• Tropofil merupakan daun yang digunakan untuk fotosintesis dan tidak
mengandung spora
4. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan antara generasi
gametofit dengan generasi sporofit.
Generasi sporofit: dominan (tumbuhan paku itu sendiri)
Generasi gametofit: Prothalium (mikroskopis)
5. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat
dibedakan menjadi:
a. Paku Homospora/Isospora adalah tumbuhan paku yang
menghasilkan spora yang mempunyai jenis dan ukuran yang
sama.Contoh: Lycopodium
b. Paku Heterospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan
dua jenis spora yang berbeda jenis dan ukurannya, yaitu spora
jantan (mikrospora) dan spora betina (makrospora). Contoh:
Semanggi
c. Paku Peralihan adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora
yang berukuran sama, tetapi memiliki jenis yang berbeda. Contoh:
Equisetum
KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA

A. Pteridopsida
Pteridopsida / Paku Sejati
Ciri-Ciri Pteridopsida
(Paku Sejati)
1. Telah dapat dibedakan
akar, batang dan daunnya
2. Spora dihasilkan pada
sporofil, terutama di
bawah daunnya
3. Daun mudanya tumbuh
menggulung (circinatus)
4. Contoh : Pteris, Adiantum
cuneatum, Semanggi
(Marsilea crenata) dll Circinatus
Sorus dan Pembentukan Spora

Leaf pinna
(2N)

Indusium (2N) Sporangium


Spora (2N)
(1N)
Klasifikasi Pteridophyta

B. Lycopsida
Ciri-Ciri Lycopsida
1. Memiliki daun yang berukuran kecil
(mikrofil)

2. Spora dihasilkan oleh strobilus


(kumpulan sporofil yang berbentuk
kerucut)

3. Pada selaginella, jenis spora yang


dihasilkan ada 2 macam, yaitu
mikrospora dan megaspora

4. Mikrospora akan berkembang menjadi


gametofit jantan, sedang megaspora
akan berkembang menjadi gametofit
betina
Strobilus dan Pembentukan Spora
Contoh Lycopsida
Klasifikasi Pteridophyta

C. Sphenopsida
Ciri-Ciri Sphenopsida
/ Paku Ekor Kuda
1. Hidup di daerah sub Mikrofil

tropis, terutama di rawa Strobilus

2. Memiliki daun mikrofil


3. Spora dihasilkan oleh
strobilus
4. Batang keras dan
berongga, mengandung
silika
Contoh :
Equisetum palustre

Equisetum palustre
Klasifikasi Pteridophyta

D. Psilopsida
Psilopsida / Paku Purba
1. Daun mikrofil
2. Batang bercabang
dikotom, dan berfungsi
dalam fotosintesis
3. Pada ruas-ruas batang
dihasilkan sporangium
4. Spora dihasilkan oleh
sporangium
Contoh :
Psilotum nudum
Mikrofil
Sporangium

Batang dikotom

Batang
PERANAN TUMBUHAN PAKU
 Sebagai tanaman hias, misalnya suplir (Adiantum
cuneatum), paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum)
dan paku sarang burung (Asplenium nidus)
 Semanggi (Marsilea crenata) dapat dijadikan sebagai
sayuran
 Paku air (Azolla pinnata) dapat dimanfaatkan sebagai
biofertilizer (pupuk hayati)
 Bahan utama pembentukan batu bara
 Bahan dasar untuk pembuatan obat-obatan misalnya
Lycopodium clavatum, Dryopteris filix-max
SPERMATOPHYTA
TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)

Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji:


 Termasuk golongan Cormophyta berbiji.
 Dari akar, batang dan daun terdapat sistem pembuluh yang tidak
terputus, sehingga disebut tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta)
 Mempunyai alat kelamin yang jelas (Phanerogamae) dan
menghasilkan embrio (Embriophyta sifonogami)
 Menghasikan biji sebagai alat reproduksi seksual dan alat
pemencaran tumbuhan.
 Siklus Hidup:
Generasi sporofit dominan, hidup bebas
Generasi gametofit tereduksi,tidak hidup bebas
Ciri Spermatophyta / Tumbuhan Berbiji
1. Memiliki organ biji, sebagai alat reproduksi aseksual
2. Memiliki bunga atau strobilus sebagai penghasil biji

Integumen

Karpel/putik
Stigma
Stamen Anthera tangkai
Ovary
Tangkai antera
Bakal Biji

(a) . Ini adalah gambar ovum dari pinus (a Petal


gymnosperm), Megasporangium yang
besar dilindungi oleh lapisan pelindung Sepal
yang disebut integumen. (Pada
Angiospermae integumen ada 2 lapis.)
Receptakel
Ovul
STRUKTUR TUBUH
a. Akar
berbentuk serabut atau tunggang, selnya mengalami
diferensiasi membentuk epidermis, korteks dan
silinder pusat.
b. Batang
dapat tegak, condong, berbaring atau merayap, sel-
selnya juga sudah mengalami diferensiasi.
c. Daun
sel-sel daun mengalami diferensiasi menjadi
epidermis dan mesofil yang tersusun atas jaringan
tiang (palisade) dan jaringan spons (bunga karang)
Klasifikasi Spermatophyta
GYMNOSPERMAE
TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA
(GYMNOSPERMAE)
•Ciri-ciri:
 Biji tidak dibentuk di dalam bakal buah, hanya melekat
pada permukaan atas sisik yang pipih dan terbuka.
 Sisik pembawa biji berkumpul membentuk suatu kerucut
atau konus yang disebut dengan runjung (strobilus)
 Umumnya berupa tumbuhan berkayu dengan habitus
berupa semak, perdu atau pohon
 Mengalami pembuahan tunggal
 Selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan lama
SPERMATOPHYTA

GYMNOSPERMAE ANGIOSPERMAE

CYCADINAE

CONIFERINAE

GNETINAE

GINKGOINAE
GINKGOINAE, CIRI DAN BENTUK TUBUHNYA
1. Tubuh berupa pohon besar, batang lurus
bercabang.
2. Merupakan tumbuhan berumah dua
(dioseus).
3. Bentuk daun seperti kipas. Tumbuh
berkelompok pada cabang batang yang
pendek.
4. Pada musim panas dan semi berwarna
hijau, pada musim gugur dan musim
dingin berwarna coklat dan daun
berguguran.
5. Bakal biji tidak dilindungi oleh bakal buah.
6. Hanya tersisa 1 spesies, yaitu
Ginkgo biloba
Bentuk Daun Ginkgo biloba

Daun berbentuk kipas


Strobilus Gingko biloba
Bakal Biji dan Buah
Bakal biji tidak terlindung buah

Buah
CONIFERINAE

Pohon kayu merah raksasa


2. CONIFERINAE, CIRI DAN BENTUK TUBUH
1. Merupakan tumbuhan
gymnospermae yang
terbesar dari ukuran
sampai jumlah anggotanya.
2. Selalu hijau sepanjang
tahun.
3. Daun berbentuk jarum,
dilapisi lapisan kutikula.
4. Memiliki alat reproduksi
berupa konus (strobilus). Contohnya : Pinus merkusii

5. 1 Pohon umumnya
memiliki 2 konus, konus
jantan di ujung cabang,
dan konus betina di
bawahnya.
CYCADINAE
3. Cycadinae, Ciri dan Morfologinya
1. Menyerupai palem,
daun tersusun roset
batang.
2. Daun muda tumbuh
menggulung,
menyerupai tumbuhan
paku.
3. Biji terbuka dan
dihasilkan oleh strobilus
Contohnya : Cycas rumphii
betina.
4. Merupakan tumbuhan
berumah dua (dioseus).
5. Strobilus tumbuh pada
ujung batang.
Gnetinae

Gb. Melinjo _ Gnetum gnemon


4. GNETINAE, CIRI DAN MORFOLOGINYA
1. Bunga berkelamin tunggal
(monoseus).
2. Terdiri dari 3 ordo, yaitu :
a. Gnetales
b. Ephedrales
c. Welwitschiales Welwitschia

Gnetum gnemon
Gnetum Ephedra Ephedra
Merupakan anggota gymnospermae yang
paling terkenal. Umumnya berupa pohon
dengan banyak cabang, berdaun tunggal dan
mempunyai bunga majemuk.
Contoh: Gnetum gnemon (melinjo)
PERANAN GYMNOSPERMAE
1. Ekstrak daun Ginkgo biloba mengandung
glikosida flavonoid yang dapat digunakan
sebagai bahan obat-obatan
2. Pinus dan Agathis alba merupakan bahan-bahan
yang penting untuk industri kertas dan korek api
3. Sebagai bahan makanan
4. Sebagai tanaman hias
5. Sebagai bahan terpentin
ANGIOSPERMAE
TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP
• Disebut juga Antophyta (Tumbuhan Berbunga)
• Struktur reproduksi sudah dilengkapi dengan
perhiasan bunga dan ovula (bakal biji)
terlindung di dalam daun buah, yang nantinya
akan membentuk bakal buah (karpel)
• Mengalami pembuahan ganda
• Selang waktu antara penyerbukan dan
pembuahan sebentar
SPERMATOPHYTA

GYMNOSPERMAE ANGIOSPERMAE

MONOCOTIL
DICOTIL
PERBANDINGAN ANTARA

BERKEPING 1 BERKEPING 2

KELOPAK BUNGA
KELOPAK KELIPATAN
KELIPATAN 3
4 ATAU 5

TULANG DAUN TULANG DAUN


SEJAJAR BERCABANG

SERBUK SARI MEMILIKI SERBUK SARI MEMILIKI


1 PORI-PORI ATAU LEBIH 3 PORI-PORI ATAU LEBIH

JARINGAN PENGANGKUT JARINGAN PENGANGKUT


TERSEBAR PADA BATANG TERATUR PADA BATANG

TAK BERKAMBIUM BERKAMBIUM


CONTOH TUMBUHAN MONOKOTIL
SUKU RUMPUT-RUMPUTAN ( GRAMINAE )

SUKU PINANG-PINANGAN ( PALMAE )


SUKU JAHE-JAHEAN ( ZINGIBERACAE )

SUKU PISANG-PISANGAN ( MUSACEAE )


SUKU NANAS-NANASAN ( BROMELIACEAE )

SUKU ANGREK-ANGREKAN ( ORCHIDACEAE )


CONTOH TUMBUHAN DIKOTIL
SUKU GETAH-GETAHAN ( EUPHORBIACEAE )

SUKU POLONG-POLONGAN ( LEGUMINOSACEAE )


SUKU KAPAS-KAPASAN ( MALVACEAE )

SUKU JAMBU-JAMBUAN ( MYRTACEAE )


SUKU JERUK-JERUKAN ( RUTACEAE )

SUKU KOMPOSIT ( COMPOSITACEAE )


SUKU TERUNG-TERUNGAN (
SOLANACEAE )
PERANAN ANGIOSPERMAE

• BAHAN MAKANAN
• BAHAN PAKAIAN
• BAHAN BANGUNAN
• BAHAN OBAT-OBATAN
• BAHAN KENIKMATAN
• BAHAN PENEDUH
• PELINDUNG PANTAI DARI ABRASI
• PENGHASIL GETAH
• BAHAN REMPAH-REMPAH

Anda mungkin juga menyukai