PENALARAN
DALAM BAHASA
Berpikir/Bernalar sebagai Proses Berbahasa
Bermesin Takbermesin
Klasifikasi dikotomis
Persyaratan Klasifikasi
1. Prinsipnya jelas
2. Logis dan Konsisten
3. Lengkap dan Menyeluruh
Pendidikan Pendidikan
Pendidikan formal Pendidikan informal
Pendidikan jasmani Pendidikan formal
Pendidikan zaman Jepang Pendidikan nonformal
Jalan raya
Rel
JR 1 JR 2 JR 3
-Trailer -Minitruk -Sedan
-Tronton -Minibus -Minibus Rel atas Rel bawah
-Truk -Sedan -Motor -Kereta -KRL
-Bus -Motor -Sepeda gantung -Lori
-Sedan -Becak -KRD
-Bajaj
Air
Udara
Helikopter
Pesawat
Parasut
Laut Sungai Danau Paralayang
-Tangker -Cano -Sepeda air Gantole
-Kargo -Perahu -Getek Balon
-Penumpang -Getek
-Sampan
Contoh:
1. Bahasa adalah sarana penalaran.
2. Sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya
prediksi ilmu.
3. Bu Minto Rahayu adalah dosen matematika.
4. Bagaimana peranan bahasa dalam proses
penalaran?
5. Semoga saja penelitian ini berhasil!
Implikasi
Ucapan/pernyataan tentang fakta, tanpa
mempertimbangkan pendapat tentang fakta.
Contoh:
Tabrakan itu terjadi karena kesalahan supir bus
yang menghentikan kendaraannya
secara mendadak.
Ada pendapat lain?
Silogisme
Deduktif
Entimen
Penalaran Induktif
A.Generalisasi
Inferensi dari fakta khusus ke umum
Syarat:
1. Memadai: cukup jumlah sampel: homogen
atau heterogen
2. Mewakili: mewakili populasi
3. Kekecualian: “Dari mayoritas yang diteliti”
bukan “Semua”
Generalisasi Ilmiah:
1.Hasil observasi
2.Menggunakan instrumen yang dapat
dipertanggungjawabkan
3.Melaksanakan pengujian, perbandingan,
klasifikasi data
4.Bahasa efektif (jelas, sederhana, lengkap,
sistematis)
5.Mempertimbangkan variabel waktu,
tempat,dsb
6.Dipublikasi untuk dapat diuji, dikritik, dan
dites
B. Analogi
Contoh:
kera dapat diberi makan seperti anak manusia,
berdasarkan kesamaan pencernaannya
Analogi deklaratif:
lahar letusan gunung merapi: wedus gembel
C. Sebab-akibat
1.Silogisme
Cara berpikir yang sangat formal
Sebuah silogisme:
• 3 term (mayor, tengah, dan minor)
• 3 proposisi (premis mayor, premis minor,
dan kesimpulan).
SILOGISME/BERPIKIR FORMAL
1. Premis mayor:
Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
S P (term mayor)
2. Premis minor:
Semua ahli filsafat adalah cendekiawan.
S (term minor) P (term tengah)
3. Kesimpulan:
Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
S P
Manusia pemikir Mayor
Cendekiawan
Para Seniman Tengah
normal
Ahli
filsafat Ahli Minor
Ahli teknik
kedokteran
2) Entimen
• Argumentum ad Hominem
• Argumentum ad Baculum
• Argumentum ad Aditoritatis
• Argumentum ad Populum
• Argumentum ad Misericordian
• Kesalahan Non-Causa Pro-Causa
• Kesalahan Aksidental
• Petitio Principii
• Kesalahan Komposisi dan Divisi
• Kesalahan pada Pertanyaan yang Kompleks
• Non-Secuitur atau Kesalahan Konsekuen
• Ignoratio Elenchi
Kesalahan Formal
Kesalahan Induktif
1. Generalisasi terlalu luas
2. Hubungan sebab-akibat yg tidak memadai
3. Kesalahan Analogi
Kesalahan Deduktif
1. Kesalahan premis mayor tidak dibatasi.
2. Kesalahan term keempat
3. Kesimpulan terlalu luas
4. Kesimpulan dari premis-premis negatif
Latihan