Presentasi Orientasi IK Anak Revisi
Presentasi Orientasi IK Anak Revisi
Ayah Ibu
Nama Bp. TR Ny. KJS
Pekerjaan Swasta Swasta
Pendidikan SMU SMU
Keluhan utama:
Demam sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
3 MSMRS pasien demam 38-39oC terus menerus. Sesak(-), batuk(-), ruam kulit(-),
BAK dan BAB tidak ada keluhan
12 HSMRS pasien kontrol ke poli tumbuh kembang, diberi obat penurun panas.
10 HSMRS pasien demam, sesak napas(+), batuk(+), ruam kemerahan(+),
dikatakan campak dirawat di PICU RSIA Klaten. Pasien mengalami kejang 1 kali,
sehari kemudian pindah rawat bangsal dan dikatakan infeksi pernapasan.
4 HSMRS pasien bebas demam dan mengeluhkan BAB cair 4x sehari, lendir (-)
darah (-) dikatakan bau amis, ampas (-)
2 HSMRS pasien mengalami demam lagi (38-39oC)
1 HSMRS pasien dipulangkan, demam membaik, BAB cair frekuensi (3x), lendir(-),
darah(-), dan diberi obat turun panas dan suplemen tambahan.
Riwayat Penyakit Sekarang
HSMRS pasien demam sampai dengan 39,8oC dibawa ke IGD RS Sardjito,
sesak nafas(-), batuk(-), BAB cair frekuensi (4x), lendir(-), darah(-), bau
amis, tampak haus
Pasien merupakan pasien poli tumbuh kembang yang kontrol rutin tiap 2
minggu dengan keterangan diagnosis sindoma Apert.
71 th 51 th 60 th 55 th
28 th 24 th
Riwayat bibir sumbing
dan pertumbuhan
terhambat, meninggal
usia 4,5 th
7 bln
Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum : CM, tampak lemah
Tanda Vital :
- Respirasi : 30x/menit
Pemeriksaan Fisik
Antropometri Status Gizi
PB : 46 cm BB/U = z < -3
BB : 3,25 kg TB/U = z < -3
Lingkar kepala : 35 cm BB/TB =0<z<2
Lingkar dada : 32 cm
Ukuran UUB : 3x3 cm
Lingkar lengan atas: 8,5cm
o Bentuk : Mikrocephal
o Ubun-ubun : Sudah Tertutup
o Mata : Edema palpebra (-), Konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-)
o Hidung : discharge (-), hiperemis (-) simetris (-)
o Telinga : Discharge (-)
o Mulut : Mukosa kering (-), stomatitis (-)
o Pharynx : Sulit dinilai
Jantung :
Kanan Kiri
Abdomen :
Ekstremitas
Nilai
normal Elektrolit
Hb 10.4-15.6 11,4 Nilai
normal
AL 6.00-18.00 12,57
Na+ 136-145 145
Hct 35.0-51.0 35,1
K+ 3.6-5.8 5,04
MCV 78.0-102.0 83,6
Cl- 96-107 109
MCHC 32.0-36.0 32,5
AT 150-450 154
Neutrofil 20.0-40.0 57
Limfosit 48.0-78.0 40
Monosit 2.0-11.0 0
Eosinofil 1.0-4.0 0
Basofil 0-2.0 0
GDS 74-140 146
Urin rutin
Nilai Hasil Nilai
normal normal
glukosa Negatif Negatif eritrosit 0-25 19
blood Negatif 1+ leukosit 0-20 9
nitrit Negatif negatif bakteria 0-100 180,4
L.E. Negatif negatif Sel epitel 0-40 12,3
Berat 1,005- >1,030 Silinder 0-1,2 1,2
jenis 1,030
Kristal 0-10 0,1
Warna colorless kuning
Yeast like 0-25 0,0
cell
Small 0-6 0,0
round cell
FESES RUTIN Pemeriksaan Hasil
pH 5,5
Sudan III negatif
Telur
Ascaris 0
Pemeriksaan Hasil Lumbricoides 0
Ankylostoma 0
Sisa Makanan Duodenale 0
Serat Daging 0 Oksiuris Vermicularis
Granula Amilum 0 Strongiloides
Globule Lemak 0 Stercoralis
Sisa Tumbuhan 0
Sel
Eritrosit 0
Leukosit 0
Epitel 0
Parasit
Entamoeba 0
Histolitica 0
Entamoeba Coli 0
Basil Koli
Hasil MSCT Scan
Kesan:
Ukuran kepala lebih kecil daripada usia anak 5-7 bulan, menurut
Fortschr
Echocardiography
Small sekundum ASD L-R shunt 3-4mm
EF: 74,3%
Kesimpulan
4. Echocardiography
Small sekundum ASD L-R
shunt 3-4mm; EF: 74,3%
Diagnosis
1. Prolonged fever ec bacterial infection
2. Diare cair akut tanpa dehidrasi
3. DA: ASD Sekundum; DF: tanpa gagal jantung ; DE: PJB
Asianotik
4. Sindroma Apert
5. Global Developmental Delay
6. Gizi Buruk tipe Marasmik
7. Immunization not carried out due to medical condition
8. Susp. Primary immunodeficiency
Plan
Monitor keadaan umum, tanda vital, balans cairan, dan diuresis.
Ampisilin 50 mg/kgBB tiap 6 jam
Gentamisin 7.5mg/kgBB/24 jam
Paracetamol 10-15mg/kgBB/6 jam
Zinc 20 mg/ 24 jam
Manajemen gizi buruk:
asam folat 1 mg/ 24 jam
San B Plex 0.3 mg/ 24 jam
Vit A 100.000 IU
Definisi
Demam didefinisikan sebagai keadaan kenaikan suhu tubuh diatas suhu normal
Suhu tubuh normal pada anak berkisar antara 36,1 – 37,8oC atau (37 ± 1-1,5) oC
Terdapat variasi diurnal pada tubuh, dimana suhu tubuh rendah pada pagi hari pukul
02.00-06.00 dan tinggi di sore hari pukul 17.00-19.00.
Definisi
Hiperpireksia didefinisikan sebagai kenaikan suhu tubuh 41oC atau lebih.
Demam tanpa kausa jelas atau fever of unknown origin adalah keadaan
temperatur tubuh minimal 37,8 – 38oC terus menerus untuk periode waktu
paling sedikit selama 3 minggu tanpa diketahui sebabnya setelah dilakukan
pemeriksaan medis lengkap.
Demam tanpa kausa jelas, yaitu demam 8 hari atau lebih pada anak setelah
dilakukan anamnesis dengan teliti dan cermat, sedangkan pada pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium awal tidak ditemukan penyebab demam
tersebut.
Definisi Demam Berkepanjangan
Berdasarkan Bherman, demam berkepanjangan adalah demam yang menetap
lebih dari 7-10 hari tanpa diketahui sebabnya.
Menurut kepustakaan lain, demam berkepanjangan, yaitu
1. Riwayat demam >1 minggu
2. Demam tercatat selama perawatan di rumah sakit
3. Tidak ditemukan diagnosis setelah dicari penyebabnya selama 1 minggu
di rumah sakit
Etiologi
Penyakit yang paling sering menyebabkan demam tanpa kausa jelas pada anak,
yaitu
1. Infeksi (50%)
2. Penyakit vascular-kolagen (15%)
3. Neoplasma (7%)
4. Inflamasi usus besar (4%)
5. Penyakit lain (12%)
Patogenesis
Demam muncul oleh karena senyawa pirogen : pirogen eksogen dan endogen.
Pirogen merupakan senyawa yang berasal dari luar tubuh dan sebagian besar
terdiri dari produk mikroba, toksin, atau mikroba itu sendiri.
Pirogen endogen dihasilkan oleh sel monosit, makrofag, dan sel lainnya
secara langsung atau dengan perantara pembuluh limfe masuk ke
sistem sirkulasi lalu dibawa ke hipotalamus
2. Karakteristik demam
Tanyakan data timbul, lama, pola/tipe, gejala nonspesifik seperti anoreksia, rasa lelah,
menggigil, nyeri kepala, nyeri perut ringan.
3. Data epidemiologi
Perlu ditnyakan konrak dengan binarang atau pergi ke daerah tertentu, latar belakang
genetic pasien, serta paparan terhadap obat (salisilism)
Pengobatan
Risiko apabila memberi terapi percobaan :
1. mengurangi kepekaan pemeriksaan biakan
2. mengubah perjalanan penyakit, tapi tidak sembuh
3. reaksi samping obat mengecohkan penyakit dasar
4. kortikosteroid menurunkan kepekaan uji serologic
5. kortikosteroid memperparah perjalanan penyakit lain
Kegagalan pengobatan pada terapi percobaan hanya 5%
Apabila dugaan diagnosis terhadap infeksi spesifik, terapi
percobaan dapat dibenarkan dengan memberikan antibiotic
spectrum sempit. Pemberian pengobatan diberikan setelah
pengambilan specimen pemeriksaan.
Keberhasilan pengobatan dan penghentian penggunaan antibiotic
dipantau dengan bagan suhu.
DEFINISI
BAB > 3x dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung <
1 minggu.
Penyebab kematian pada 42% dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun
KLASIFIKASI
1. Lama waktu 3. Infektif / Non infektif
Akut <14 hari 4. Organik / Non organik
Persisten 14-30 hari
Kronik >30 hari
2. Mekanisme patofisiologi
Osmotik
Sekretorik
Malabsorbsi lemak
Defek pertukaran anion/transport elektrolit aktif
Motilitas, waktu transit terganggu
Gangguan permeabilitas usus
Inflamasi
Infeksi
Gangguan Osmotik
1.Rehidrasi
2.Diet
3.Obat anti diare
4.Antibiotik
TERAPI CAIRAN
Tanpa Dehidrasi Ringan-Sedang Berat
1. Cairan rumah tangga (seperti 75 ml/kgBB dalam 3 jam untuk 1. rehidrasi parenteral dengan
air tajin, air teh manis, dsb) ganti 5-10ml/Kg BB setiap diare cairan RL atau ringer asetat
sepuasnya dengan perkiraan 5- cair 100 ml/kgBB :
10 mL/kg BB setiap kali BAB Parenteral (IV) diberikan jika < 1 tahun : 30 ml/kgBB dalam
2. ASI terus diberikan anak muntah tiap diberi minum 1 jam I, 70 ml/kgBB dalam 5
3. oralit diberikan tiap bab atau meski sudah diberi leat NGT jam
muntah dengan dosis : BB 3-10 kg: 200 ml/Kg BB/hari > 1 tahun : 30 ml/kgBB dalam
< 1 tahun : 50-100 cc BB 10-15 KG: 175 ml/Kg BB/hari ½ jam I, 70 ml/kgBB dalam 2½
1-5 tahun : 100-200 cc BB >15 Kg: 135 mL/KgBB/hari jam
> 5 tahun : semaunya Masukkan cairan p.o jika sudah
mau dan dapat minu, dimulai
dengan 5 ml/Kg BB selama
proses rehidrasi
Antibiotik