SPGDT
Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
Unsur yang terlibat :
• RS, Puskesmas, Klinik Dokter,
Perawat, alat-alat kesehatan
• Ambulans Gawat Darurat
• Sistem Komunikasi
• TNI/POLRI
• SAR,PemadamKebakaran,PMI,MAPALA,Sat
gaskes,TBMM,dll
• Instansi lain: Kimpraswil,Dinkeskessos,dll
• Nomor Telp. Penting :
Ambulans : 118
Polisi : 110
Pemadam Kebakaran : 113
BSB/UGD RS Dr.Sardito : 583613
• Frek. Radio HT
Pusbankes 118/PMI : 150.425 Hz
RAPI : 142.200 Hz
Puskesmas Kasihan II
• Adanya pemetaan ttg kondisi lingkungan
desa dan peta kondisi yang potensi yang
menimbulkan bencana atau masalah
kesehatan desa
• Merekrut sukarelawan Desa ( petugas
kesehatan dan kader )
• Memberi informasi dan demonstrasi
kepada warga bila terjadi bencana
• Melakukan koordinasi ttg penyelamatan
• Cermati tanda-tanda alam ( kejadian yang
sewaktu-waktu akan timbul di masyarakat
)
• Musim hujan akan terjadi kejadian :
• Musim kemarau akan terjadi kejadian :
• Situasi Geografis akan terjadi kejadian :
• Pembentukan tim POKJA desa yang
menangani tanggap darurat
• Kesiapan-kesiapan yang perlu dilakukan,
• Mengaktifkan sistem pertolongan
• Pertolongan awal ( BHD )
• Bila perlu melakukan evakuasi dan
transportasi dengan benar
• Mengaktifkan sistem peringatan dini akan
adanya ancaman kegawatdaruratan dan
bencana
SPGDT-B daerah rawan bencana /
pengungsian
KORBAN LUKA / SAKIT
PENG UNGSIAN
SPGDT sehari-hari
Intra RS Intra RS
RS
Pra RS
S PGDT- S
PRINSIP PENILAIAN DAN PENGELOLAAN
PASIEN YANG MUDAH, CEPAT DAN
TEPAT SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI
KEMATIAN/KECACATAN
CARA PEMILAHAN PENDERITA
BERDASARKAN KEGAWATANNYA (A-B-C),
MEMPERTIMBANGKAN SARANA, SDM
DAN PROBABILITAS HIDUP PENDERITA
1. MERAH: PASIEN DENGAN KEGAWATAN
DAN AKAN KEHILANGAN NYAWA DALAM WAKTU
YANG SINGKAT APABILA TIDAK DIAMBIL
TINDAKAN RESUSITASI
2. KUNING: PASIEN DENGAN KEGAWATAN
TETAPI TIDAK AKAN KEHILANGAN NYAWA DALAM
WAKTU DEKAT APABILA TIDAK DIAMBIL
TINDAKAN RESUSITASI
3. HIJAU: PASIEN TANPA KEGAWATAN
4. HITAM: PASIEN MENINGGAL
Walking wounded
O2
Mulut - mulut ( bisa dilapisi kain) Mulut - Masker
AGD 118 40
• Cari apakah ada gerakan pasien ( gerakan
menelan atau bernafas )
• Raba nadi karotis (letakkan jari di tonjolan di
tengah tenggorokan,lalu gerak ke samping
sampai terhambat oleh otot leher )rasakan
selama 10 detik
Jika yakin ada tanda-tanda sirkulasi:
• Lanjutkan nafas buatan sampai pasien bisa
bernafas sendiri
• Tiap menit periksa tanda – tanda sirkulasi
• Jika pasien mulai bernafas tetapi tetap tidak
sadar, posisikan pada posisi recovery position
• Mulai pijat jantung
• Tentukan lokasi pijatan setengah bagian
bawah tulang dada, dengan telunjuk dan jari
tengah menyusur batas bawah iga sampai
titik temu dengan tulang dada
• Tempatkan tumit satunya di atas sternum
tepat di samping telunjuk tersebut ( titik
tumpu pijat jantung)
• Tumit tangan satunya diletakkan di atas
tangan yang sudah berada tepat di titik pijat
jantung
• Penolong mengambil posisi tegak lurus di
atas dada pasien dengan siku lengan lurus,
menekan tulang dada sedalam 4-5 cm
• Ulangi gerakan pijat, lepas, pijat, lepas
kecepatan 100 kali/menit. Rasio waktu
memijat dan melepas adalah 1 :1
• Lakukan nafas buatan dan pijat jantung
bersama-sama
• Setelah 30 kali pijat jantung, lakukan head
tilt chin lift dan beri 2 nafas buatan efektif.
Lalu pijat jantung lagi 30 kali dan
6. Lanjutkan resusitasi sampai ada tanda-tanda
kehidupan kembali, atau bantuan yang lebih
mampu datang atau penolong kelelahan
sehingga kalau diteruskan akan
membahayakan penolong
7. Bilamana mencari bantuan ?
• Sesegera mungkin
• Jika ada 2 penolong salah satu melakukan
resusitasi sedang yang lainnya mencari
bantuan
• Jika hanya ada satu penolong lakukan
1. VASOKONSTRIKSI
KULIT DAN OTOT
2. DETAK JANTUNG
MENINGKAT
(TAKIKARDIA
3. KESADARAN
TURUN
4. TEKANAN NADI
MENINGKAT
5. TEKANAN DARAH
TURUN
6. URIN OUTPUT
BERKURANG
• PERDARAHAN
MENGANCAM JIWA
• BAGIAN DISTAL
PERLUKAAN TIDAK
MUNGKIN
DISELAMATKAN
LAGI
• MATUR NUWUN
• Mohon maaf jika banyak kesalahan
• Semoga bermanfaat
• Wassalamualaikum wr wb.