Anda di halaman 1dari 24

GANGGUAN REFRAKSI MIOPIA

ODS DAN AMBLIOPIA OS


SKENARIO

• Seorang perempuan 10 thn datang dibawa orang tuanya ke


rumah sakit dengan keluahan pandangan kabur pada saat
melihat jauh, sejak 1 bulan yll.
• Pasien sering memicingkan kedua mata bila melihat tv/obyek
yg di depannya.
• Sesekali mengucek mata.
• ≠ mata merah, atau berair
• Visus: kanan 6/60, kiri 6/18
• Kanan dpt dikoreksi → 6/6
• Kiri terkoreksi → 6/10
ANAMNESIS

• Identitas.
• Keluhan utama : sejak kapan, hilang timbul, dan cepat timbulnya gejala. Lokasi.
• Riwayat ocular, (ex: penglihatan buruk pada satu mata sejak lahir, rekurensi
penyakit sebelumnya, terutama peradangan).
• Riwayat medis, (ex: hipertensi yg dapat terkait dengan beberapa penyakit
vaskular mata seperti oklusi vena retina sentral; diabetes yg dapat menyebabkan
retinopati, dan penyakit peradangan sistemik seperti sarkoid yg juga dapat
menyebabkan peradangan ocular).
• Riwayat pengobatan, obat → isoniazid dan klorokuin dapat toksik terhadap mata.
• Riwayat keluarga yg berhubungan dengan sejumlah gangguan mata seperti
retinitis pigmentosa penyakit ocular yg diturunkan, strabismus, ambliopia,
glaucoma, atau katarak, ablasio retina.
• Alergi
PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi mata
• Adakah kelainan yg terlihat jelas (proptosis, mata merah, asimetris, nistagmus yg jelas atau ptosis)?
• Lihat konjungtiva, kornea, iris, pupil, dan kelopak mata.
• Apakah pupil simetris? ukurannya? Apakah keduanya merespon normal/seimbang pada cahaya dan
akomodasi?
• Tajam penglihatan/visus
• pemeriksaan fungsi mata.
• tajam penglihatan → kemampuan mata membaca huruf berbagai ukuran pada jarak
baku untuk kartu snellen.
• tajam penglihatan seseorang → dengan kartu Snellen dan bila penglihatan kurang
maka tajam penglihatan diukur dengan melihat jumlah jari (hitung jari), ataupun
proyeksi sinar.
• normal : bervariasi → antara 6/4 hingga 6/6 (atau 20/15 atau 20/20 kaki).
• uji pinhole
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Fundus

• Kegunaan utama oftalmoskop direk → memeriksa fundus

• funduskopi→ terdapat miopik kresen → gambaran bulan sabit pada polus


posterior fundus mata myopia sklera oleh koroid.

• Pada mata miopi tinggi akan terdapat kelainan pada fundus okuli seperti
degenerasi makula dan degenerasi retina bagian perifer.
• Lapang pandangan

• menggunakan uji konfortasi, kampimeter, dan perimeter.

• Perubahan lapang-pandangan tergantung berat ringannya atrofi koroido-


retina.
AMBLIOPIA

• penurunan tajam penglihatan → gangguan perkembangan


penglihatan selama masa kanak-kanak. Keadaan ini dikenal
→ lazy eye ( “mata malas”).
• Bila salah satu mata memiliki tajam penglihatan yg baik,
sedangkan mata yg lainnya tidak, maka mata dengan tajam
penglihatan yg lebih buruk akan mengalami → ambliopia.
• Umumnya hanya satu mata yg mengalami ambliopia, namun
tidak menutup kemungkinan gangguan ini bisa terjadi pada
dua mata sekaligus.
ETIOLOGI
• berbagai macam kondisi yg mempengaruhi perkembangan penglihatan.
• Strabismus (Juling)
• Ambliopia → muncul pada mata yg mengalami strabismus. Mata juling terjadi untuk
menghindari penglihatan ganda (double).
• Mata yg juling → mata dengan tajam penglihatan yg lebih buruk.

• Kelainan refraksi yg tidak seimbang antar kedua mata.


• Kelainan tajam penglihatan bisa diatasi dengan kaca mata.
• Namun, ambliopia bisa muncul bila salah satu mata tidak fokus oleh karena ukuran minus,
plus, atau silinder yang lebih besar bila dibandingkan dengan mata sebelahnya.
• Ambliopia juga bisa muncul pada dua mata sekaligus bila tajam penglihatan pada kedua
mata sangat buruk. Keadaan ini muncul pada penderita minus, plus atau silinder tinggi.

• Kekeruhan pada jaringan mata yg normalnya jernih.


• Katarak (kekeruhan pada lensa mata) → ambliopia
MIOPIA
• kelainan refraksi
• ditandai dengan terfokusnya sinar sejajar yg masuk mata di
depan retina.
• gejala→ Penglihatan kabur atau mata berkedip ketika mata
mencoba melihat suatu objek dengan jarak jauh.
• Usaha pasien untuk mengatasi→mengucek mata sehingga
kurvatura kornea lebih datar dan penglihatan akan lebih
jelas sementara,
• menyempitkan celah mata sehingga ada efek celah yg
menghasilkan penglihatan jelas, untuk melihat jauh →
mendekati obyek sehingga fokus akan mundur dari bdan
kaca retina dgn hasil penglihatan yg jelas.
• Pada miopia panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu
besar atau kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat.

• Miopia refraktif : bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti


terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung
sehingga pembiasan lebih kuat
• Miopia aksial : panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan
kornea dan lensa yg normal.
• derajat beratnya miopi :
• Miopi ringan : dimana miopi kecil daripada 1-3 dioptri
• Miopi sedang : dimana miopi lebih antara 3-6 dioptri
• Miopi berat atau tinggi : dimana miopi lebih besar dari 6
dioptri
• Menurut perjalanan miopi:
• Miopi stasioner : miopi yang menetap setelah dewasa

• Miopi progresif : miopi yang bertambah terus menerus pada


usia dewasa akibat bertambahnya panjangnya bola mata

• Miopi maligna : berjalan progresif, yg dapat mengakibatkan


ablasi retina dan kebutaan atau sama dengan Miopi
pernisiosa=miopi maligna=miopi degenarif.
• Miopi degenerative → miopi > 6 dioptri diserai kelainan pada
fundus okuli

• pada panjangnya bola mata sampai terbentuk → stafiloma


postikum (di temporal papil) disertai atrofi korioretina.

• Atrofi retina berjalan setelah terjadinya atrofi sclera dan


terkadang rupture membrane Brunch → menimbulkan
rangsangan → neovaskularisasi subretina
EPIDEMIOLOGI

• Di negara maju persentase penduduk yang menderita miopi


biasanya lebih tinggi.
• Di AS, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita myopia.
• Di jepang, Singapura, dan Taiwan, persentasenya lebih besar
mencapai 44%.
• Di Indonesia → Kasus kelainan refraksi dari tahun ke tahun
terus mengalami peningkatan. Ditemukan jumlah penderita
kelainan refraksi di Indonesia hampir 25% populasi penduduk
atau sekitar 55 juta jiwa.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

• Masalah utama dalam miopia → panjang bola mata.


• Panjang bola mata cukup panjang , kelengkungan kornea dan
lensa normal→ miopia aksial.
• Dalam miopia kelengkungan masalahnya → di kornea
• miopia indeks masalahnya → di mana lensa refraksi yg terjadi
banyak dan sinar mendapatkan konvergensi lebih dari
biasanya.
• Faktor etiologi lainnya → keturunan dengan cara tranmisi
autosomal resesif, autosomal dominan, sex linked dan derajat
myopia yang diturunkan bervariasi.
MANIFESTASI KLINIK

• Gejala yg sering di alami :


• Pandangan kabur saat melihat objek yg jauh
• Gejala ketegangan mata: sakit kepala, sering disertai juling dan celah
kelopak sempit
• Mempunyai kebiasaan buruk memegang buku terlalu dekat dengan
mata, menyempitkan matanya untuk mencegah aberasi subfebris atau
untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil)
• Pungtum remotum yg dekat→ konvergensi→ astenopia
konvergensi→(menetap)→ juling ke dalam atau esoptropia
PENGOBATAN

• Pemberian lensa sferis negativ terkecil → tajam pengelihatan


maksimal.
• Terapi terbaik pada miopia → dengan penggunaan kacamata
atau kontak lensa yg akan mengkompensasi panjangnya bola
mata dan akan memfokuskan sinar yg masuk.
• Penggunaan kontak lensa (pilihan kedua) pada terapi miopia.
• Kontak lensa → lengkungan yang sangat tipis terbuat dari
plastik yg dipakai langsung di mata di depan kornea.
• Modifikasi lingkungan
• Beberapa penelitian mendukung efektivitas diet dalam
pengelolaan miopi.
• Duke Elder menyarankan diit kaya vitamin D dan kalsium
untuk penderita miopi.
• Operasi refraksi (LASIK)
• Metode operatif, LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) yg
mana laser digunakan mengurangi lapisan kornea sehingga kornea
menjadi lebih datar yang menyebabkan bayangan benda lebih fokus ke
retina.
KOMPLIKASI
• Ablasio retina :
• komplikasi tersering
• karena didahului dgn timbulnya hole pada daerah perifer retina akibat
proses degenerasi di daerah ini
• Juling biasanya esotropia atau juling ke dalam akibat mata
berkovergensi terus menerus
• Glaucoma simple :
• komplikasi ini merupakan akibat dari artrofi menyeluruh dari koroid
• Floaters :
• kekeruhan badan kaca yg disebabkan proses pengenceran dan organisasi
sehingga menimbulkan bayangan pada penglihatan
• Ambliopia : t.u → myopia dan anisometropia
PROGNOSIS

• Miopia sangat dipengaruhi oleh usia. Setiap derajat miopi yg <


4 tahun dianggap serius.
• Pada usia > 4 tahun dan terutama 8-10 tahun, miopi sampai
dengan -6D harus diawasi dengan hati-hati.
• Jika melewati 21 tahun tanpa progresivitas serius prognosis
baik.
• Bila progresif miopi prognosisnya buruk terutama bila di
sertai oleh perubahan koroid dan vitreus, sedangkan pada
miopi maligna prognosisnya sangat jelek.
KESIMPULAN

• Miopi → kelainan refraksi yang ditandai dengan terfokusnya


sinar sejajar yang masuk mata di depan retina.
• Ambliopia → gangguan mata berupa penurunan tajam
penglihatan akibat adanya gangguan perkembangan
penglihatan selama masa kanak-kanak.
• hipotesi → diterima
• seorang anak perempuan berumur 10 tahun dengan keluhan
kabur saat melihat kejauhan dan mata tidak merah serta tidak
berair ini menderita gangguan refraksi miopia ODS dan
ambliopia OS.

Anda mungkin juga menyukai