Anda di halaman 1dari 15

Assalamualaikum Wr Wb

Dakwah Rasulullah di Mekkah


Disusun Oleh:
Kelompok 2
Anggota : Alfredo Vicausar
: Annash Nabila Untari
: Intan Oktari
: Khairunnisa Ramadhani
: Mohamad Reza
: Primastuty Ariani
Kelas : X MIA 2
Kondisi Masyarakat Mekkah Sebelum
Masa Kenabian
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab
Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan.
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah
menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh
para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S.
Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala.
Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah
(Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang
termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar.
Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah
malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.
Substansi Dakwah Rasulullah di
Mekkah
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi
pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau
sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40
tahun. Ditandai dengan diturunkannya wahyu pertama yaitu:
2) Akhlak Mulia
Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladan yang baik (ideal).
Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi
gelar oleh masyarakatnya sebagai al-Amin (yang dapat dipercaya). Selain itu, Nabi
Muhammad saw. merupakan sosok yang suka menolong dan meringankan beban
orang lain. Ia juga membangun dan memelihara hubungan kekeluargaan serta
persahabatan.
Nabi Muhammad saw. tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormati setiap
orang, dan memuliakan tamu. Selain itu, Nabi Muhammad saw. juga tampil sebagai
sosok yang berani dalam membela kebenaran, teguh pendirian, dan tekun dalam
beribadah.
Nabi Muhammad saw. mengajak agar sikap dan perilaku yang tidak terpuji yang
dilakukan masyarakat Arab seperti berjudi, meminum minuman keras (khamr),
berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya ditinggalkan.
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah)
selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada
beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah.
Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah
1) Aqidah
Rasulullah saw. menyampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha
Pencipta. Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang,
laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain
sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt.
Karena itu, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah
tak berdaya. Ajaran keimanan ini, yang merupakan ajaran utama yang
diembankan kepada ia bersumber kepada wahyu-wahyu Ilahi. Ajaran tauhid ini
berbekas sangat dalam di hati Nabi dan para pengikutnya sehingga
menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan, dan tak tergoyahkan.
Strategi Dakwah Rasulullah
1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW
menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan
rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya.
Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah
SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW,
wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu
Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah
(anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat
Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada
waktu kecil).
2. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an
Surah As-Syuara/26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain
sebagai berikut:
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri
jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum
menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang
sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib,
Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang
berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit
Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan
diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah
bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab.
Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari
kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para
penduduk di luar kota Mekah. Gelombang pertama tahun 620 M,
telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang.
Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada
gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya
Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
Reaksi Kaum Quraisy terhadap
Dakwah Rasulullah
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan
sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:
Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan
ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang.
Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka
juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW
(Islam) melarangnya.
Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan
sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka
merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat
meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur
mereka.
Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah
Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
- Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah,
Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah,
disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas
perikemanusiaan.
- Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar
permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir
Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat
Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan
terhadap berhala.
Perilaku Mulia
1. Memiliki Sikap Tangguh
a. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai
ditemukan solusi untuk mengatasinya.
b. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap
disiplin dan tanggung jawab.

2. Memiliki Jiwa Berkorban


1. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat.
2. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Rasulullah
saw. mencontohkan, bagaimana ketika ia hendak berbuka puasa dengan
sepotong roti, sementara ada orang yang datang untuk meminta roti tersebut
karena sangat kelaparan, dan Rasul memberikan roti tersebut kepada orang itu.
3. Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Dalam harta kita terdapat sebagian hak orang lain yang membutuhkannya.
Islam mengajarkan bahwa bersedekah itu tidak akan mengurangi harta

Anda mungkin juga menyukai