111 01 052
Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab
Rumah Sakit Umum Daerah Dumai
Nama : Ny. N
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dumai timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No RM : 366947
Tanggal datang : 15 Maret 2017
Keluhan Utama:
Timbul luka di payudara kiri sejak 4
bulan yang lalu.
Riwayat 7 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan timbul
benjolan di payudara kiri. Benjolan itu berukuran
sebesar kelereng, bisa digerakkan, tidak nyeri, terasa
padat, permukaan rata, warna kulit sama seperti kulit
sekitarnya, luka di payudara (-)
Sekitar 4 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan
benjolan itu semakin membesar seukuran kepalan
tangan orang dewasa
Benjolan mulai tidak bisa digerakkan, nyeri, padat,
permukaan tidak rata, berbenjol benjol, warna kulit
sama dengan kulit sekitarnya.
Pasien berpikir kalau benjolan tersebut hanya berupa
darah beku, sehingga atas anjuran tetangga pasien,
akhirnya pasien menyiram benjolan tersebut dengan air
hangat dari shower kamar mandi.
Beberapa hari kemudian, pasien mengeluh bahwa area
benjolan yang disiram air hangat tersebut menjadi
melepuh, memerah, mengeluarkan darah, bernanah, lalu
mengering dan menghitam, bagian yang melepuh itu
berukuran 3x3cm, nyeri (+), demam (-).
Sekitar 2 minggu yang lalu, atas saran tetangga pasien,
akhirnya pasien mencoba pengobatan alternatif yaitu
memakan buah sirsak dan meminum air rebusan daun
sirsak, yang katanya dapat mengobati gejala kanker
3 hari SMRS, benjolan tersebut mengeluarkan darah lebih
banyak, bernanah dan nyeri bertambah hingga menganggu
aktivitas penderita.
Tidak ada pengeluaran cairan dari puting susu.
Ada benjolan di tempat lain yaitu diketiak kiri dan di
payudara sebelahnya namun tidak nyeri. Demam(-). terasa
menyesak didada(+), nafsu makan menurun(+), dan berat
badan turun(+). Nyeri perut (-). Karena keluhan tidak
berkurang, pasien berobat ke RSUD Dumai.
RIWAYAT PERKAWINAN,
RIWAYAT MENTRUASI KEHAMILAN, DAN MENYUSUI
Haid pertama kali pada umur Pernikahan pertama : 32
12 tahun th, lalu cerai 34 th,
siklus tidak teratur Pernikahan kedua : 40 th
kadang dalam 2 bulan bisa belum memiliki anak baik
tidak haid, hal ini terjadi sejak dari pernikahan pertama
masih remaja sampai dan kedua.
sekarang Pasien pernah hamil
Benjolan nyeri saat haid (-) pertama dari pernikahan
Benjolan semakin membesar pertama, tapi keguguran
saat akan haid (-) diusia kehamilan 4 bulan
Riwayat penggunaan KB (-) karena jatuh dari motor.
Riwayat tumor payudara sebelumnya disangkal
Riwayat operasi dipayudara disangkal
Riwayat rongent didada sebelumnya disangkal
Riwayat penyakit Hipertensi, diabetes, asma
jantung disangkal.
Riwayat penggunaan silikon disangkal
• Keluarga pasien tidak ada yang memiliki
tumor payudara
• Keluarga pasien tidak ada yang pernah
Riwayat operasi payudara
Penyakit • Riwayat darah tinggi, kencing manis, asma
Keluarga disangkal
Perkusi:
Auskultasi:
Timpani, nyeri
Bising usus (+)
ketuk (-)
Kanan Kiri
Otot
Kekuatan +5 +5
Edema - -
Regio Mammae
Sinistra
Inspeksi
tampak payudara asimetris, tampak
ulkus, dengan batas tegas, tepi rata,
dengan dasar berupa nanah berwarna
putih kekuningan, krusta berwarna
kehitaman, dinding berwarna
kemerahan, retraksi puting (-),
discharge (-), peau d’orange (-),
hiperemis (+)
Palpasi
teraba massa tumor soliter dengan
konsistensi padat, permukaan
berbenjol-benjol, batas tidak tegas,
terfiksir, nyeri tekan (+), ukuran
15x12x12 cm.
Regio Aksila sinistra :
Inspeksi : tidak terlihat
adanya benjolan
Palpasi :teraba nodul
soliter, konsistensi keras,
permukaan rata, tidak dapat
digerakkan, ukuran 2x1x1cm
Regio Mammae
Dextra
Inspeksi
tidak tampak benjolan, erosi (-),
warna kulit sama dengan
sekitarnya, peau de orange (-),
nipple discharge (-), retraksi putting
(-), hiperemis (-)
Palpasi
teraba massa di mammae dextra
sisi luar atas arah jam 10 dengan
ukuran 2x1x1cm dan 3x2x1cm
dengan konsistensi padat,
permukaan rata, batas tegas, nyeri
tekan (-)
Regio Aksila dextra :
Inspeksi : tidak terlihat
adanya benjolan
Palpasi : tidak teraba
nodul
15 maret 2017
Hematologi :
Hb : 11,7 g/dL (DBN) (♀ : 12 – 16)
Ht : 34 % (DBN) (37 – 43)
Leukosit : 7.400/mm3 (DBN) (5.000 – 10.000)
LED : 5 mm/jam (DBN) (< 15)
Trombosit: 344.000/mm3 (DBN)(200rbu-500rbu)
Diff.Count: 3/0/0/50/40/7
Hemostasis :
Masa perdarahan : 3 menit (DBN) (2-7)
Masa pembekuan : 3 menit (DBN) (<5)
Glukosa darah :
GDS : 72 mg/dl (<140)
Faal hati :
SGOT : 17 u/l (<40)
SGPT : 3 u/l (<41)
Faal ginjal :
Ureum : 19 mg/dl (15-39)
Creatinin : 1,0 mg/dl (0,6-1,0)
Imuno serologi
Pemeriksaan hamil: negatif
Cor dalam batas
normal
Pulmo: tidak tampak
infiltrate
Kesan :
Cord an pulmo dalam
batas normal
Mammae dextra:
Kutis, sub kutis dalam batas normal
Tampak lesi hipoekoik:
Jam 10 : ukuran 11,6x9,1x7,2mm
Jam 11 : 13,7x12,3x5mm
Axilla dextra: tak tampak nodul hipoekoik
Axilla sinistra: tampak nodul hipoekoik
Kesan:
suspect tumor mammae dextra
pembesaran KGB axilla sinistra
Suspect Ca mammae sinistra
Stadium IV T4bN2aM1
Ad Ad
Fungtionam Sanationam
Dubia ad Dubia ad
malam malam
Payudara terdiri atas 12 sampai
dengan 20 lobulus kelenjar yang
masing-masing mempunyai saluran
ke papilla mammae, yang disebut
duktus laktiferus.
Bagian lateral atasnya, jaringan ini
keluar dari bulatannya ke arah
aksila, disebut penonjolan Spence
atau ekor payudara.
Di antara kelenjar susu dan fascia
pektoralis, juga di antara kulit dan
kelenjar tersebut mungkin terdapat
jaringan lemak.
Di antara lobulus tersebut terdapat
jaringan ikat yang disebut
ligamentum cooper yang memberi
rangka untuk payudara.
Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang
a.perforantes anterior dari a.mamaria interna, a.thoracalis
lateralis yang bercabang dari a.axillaris, dan beberapa
a.intercostalis
Persarafan kulit payudara cabang pleksus servikalis dan
n.intercostalis.
Kelenjar payudara sendiri saraf simpatik.
N.interkostobrakialis dan n.cutaneus brachius medialis yang
mengurus sensibilitas daerah axilla dan bagian medial lengan
atas.
N.pectoralis m.pectoralis mayor dan minor,
N. Thoracodorsalis m.latissimus dorsi,
N.thoracalis longus m.serratus anterior sedapat mungkin
dipertahankan pada mastektomi dengan diseksi axilla
FISIOLOGI PAYUDARA
Pubertas: duktus
laktiferus
berkembang
Tubular carcinoma
Ductal
carsinoma Invasive Ductal
Carsinoma (IDC ) Sarcoma
in situ
(DCIS)
Micropapillary
carcinoma
Lobular
carsinoma
in situ
(LCIS) Invasive Lobular
Carsinoma ( ILC )
KLINIS
RADIOLOGIS
FNAB
HISTOPATOLOGI
LABORATORIUM
Anamnesis
Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan
tumbuhnya, gejala penyerta seperti ada tidaknya
nyeri, jenis dan jumlah cairan yang keluar dari puting,
perubahan bentuk dan besar payudara, hubungannya
dengan haid, perubahan pada kulit, dan retraksi
puting susu.
Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat
keluarga yang terkena kanker payudara dan atau
kanker ovarium, riwayat obstetri dan ginekologi,
terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di
payudara sebelumnya
Status generalis
Status lokalis
Payudara kanan dan kiri harus diperiksa
Massa tumor : lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk dan
batas tumor, jumlah tumor, terfixasi atau tidak ke jaringan
mamma sekitar kulit, m.pectoralis dan dinding dada.
Perubahan kulit : kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit, peau
d’orange, ulserasi
Nipple : tertarik, erosi, krusta, discharge
Status kelenjar getah bening : jumlah, ukuran, konsistensi, terfixir
satu sama lain atau jaringan sekitar pada kelenjar getah bening
axilla, infraklavikula, dan supraklavikula
Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis : paru, tulang,
hepar, otak
Mammografi
Open biopsy
Fine-needle aspiration dapat berupa biopsy insisional atau
biopsy biopsi eksisional. Pada biopsi
(FNAB) dilanjutkan dengan insisional mengambil sebagian
pemeriksaan sitologi massa payudara yang dicurigai,
merupakan cara praktis dan dilakukan bila tidak tersedianya
lebih murah daripada biopsi core-needle biopsy
eksisional dengan resiko Pada biopsi eksisional, seluruh mas
yang rendah. Insidensi false- sa payudara diambil.
positive dalam diagnosis
adalah sangat rendah,
sekitar 1-2% dan
tingkat false-negative
sebesar 10%.
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis (DCIS) Ductal carcinoma in situ
Tis (LCIS) Lobular carcinoma in situ
Tis (Paget’s) Penyakit paget pada puting tanpa adanya tumor
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya ≤ 2 cm
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran ≤ 0,1 cm
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm - 0,5 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm - 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm -i 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter > 2 cm – 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter > 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada/kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pectoralis
T4b Edema (termasuk peau d’orange), ulserasi, nodul satelit, pada kulit yang terbatas
pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal diatas (T4a+T4b)
T4d Mastitis karsinomatosa
Nx Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai (telah diangkat)
N0 Tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening regional
N1 Metastasis ke kelenjar getah bening regional axilla ipsilateral, mobil
N2 Metastasis ke kelenjar getah bening regional axilla ipsilateral, terfiksir, berkonglomerasi,
atau adanya pembesaran kelenjar getah bening mammaria interna ipsilateral tanpa adanya
metastasis ke kelenjar getah bening axilla
N2a Metastasis ke kelenjar getah bening regional axilla ipsilateral, terfiksir, berkonglomerasi,
atau melekat ke struktur lain
N2b Metastasis hanya ke kelenjar getah bening mammaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada axilla
N3 Metastasis pada kelenjar getah bening infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kelenjar getah bening axila atau klinis terdapat metastasis pada kelenjar getah
mammaria interna ipsilateral klinis dan metastasis pada kelenjar getah bening axilla, atau
metastasis pada kelenjar getah bening supraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis pada kelenjar getah bening axilla/mammaria interna
N3a Metastasis ke kelenjar getah bening infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna dan kelenjar getah bening axilla
N3c Metastasis ke kelenjar getah bening supraklavikular
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Stadium III A T0 N2 M0
Stadium 0 Tis N0 M0
T1 N2 M0
Stadium I T1 N0 M0
T2 N2 M0
Stadium II A T0 N1 M0
T3 N1 M0
T1 N1 M0
T3 N2 M0
T2 N0 M0
Stadium III B T4 N0 M0
Stadium II B T2 N1 M0
T4 N1 M0
T3 N0 M0
T4 N2 M0
Stadium III C Any T N3 M0
Stadium IV Any T Any N M1
Dalam menentukan terapi, harus
mempertimbangkan:
Diagnosis klinis
Histopatologi
Tingkat penyebaran
Kemudian baru disusun terapi yang bersifat
Kuratif
Paliatif
• lumpektomy
• Mastektomi total/sederhana
Pembedahan • Modified Radical Mastectomy
• Radical mastectomy
Non- • Radioterapi
• Kemoterapi ( Adjuvan & Neoadjuvant )
Pembedahan
Terapi anti- • Pada Ca.mamae stadium IV
estrogen