Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
Bambang K,SpOG
Keluargaberencana adalah usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan
memakai kontrasepsi.
Bila
2 atau lebih pil lupa diminum, maka
pack pil harus tetap dihabiskan dan
metode kontrasepsi lain harus
digunakan, seperti kondom untuk
mencegah kehamilan.
PilKB tidak berpengaruh terhadap obat
lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur
dan antibiotik) bisa menyebabkan
berkurangnya efektivitas dari pil KB.
Efek
samping lokal : mual, nyeri tekan
pada payudara, sakit kepala
Efek samping :
perdarahan tidak teratur (umumnya
menghilang setelah 3 bulan pemakaian),
meningkatkan tekanan darah (dapat
kembali normal bila oral kombinasi
dihentikan), bekuan darah pada vena
tungkai (3-4 kali pada pil KB dosis
tinggi), meningkatkan faktor risiko
penyakit jantung, risiko stroke (pada
wanita usia > 35 tahun)
Pengembalian kesuburan :
ketika dihentikan maka kesuburan akan
kembali seperti semula.
Kesuburan ini bervariasi, dalam waktu 3-
12 bulan setelah dihentikan
Mencegah kehamilan dengan cara
menghambat terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur oleh indung telur),
mempertebal lendir mukosa leher rahim,
mengganggu pergerakan silia saluran
tuba, dan menghalangi pertumbuhan
lapisan endometrium
Keefektifan
berkurang bila pil tidak
diminum di waktu yang sama setiap
harinya.
Progestasert
IUD (melepaskan
progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun
dan dapat digunakan untuk kontrasepsi
darurat.
IUDdapat dipasang kapan saja selama
periode menstruasi bila wanita tersebut
tidak hamil.
Untuk
wanita setelah melahirkan,
pemasangan IUD segera (10 menit setelah
pengeluaran plasenta) dapat mencegah
mudah copotnya IUD.
IUDjuga dapat dipasang 4 minggu setelah
melahirkan tanpa faktor risiko perforasi
(robeknya rahim).
IUDjuga dapat dipasang segera setelah
abortus spontan triwulan pertama, tetapi
direkomendasikan untuk ditunda sampai
involusi komplit setelah triwulan kedua
abortus.
Ligasi
tuba bisa dilakukan segera setelah
melahirkan atau dijadwalkan di kemudian
hari.
Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan
melalui laparoskopi.
Selain pemotongan dan pengikatan, bisa juga
dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik)
untuk menutup saluran tuba.
Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita
plastik dan klip berpegas.
Teknik sterilisasi lainnya yang kadang
digunakan pada wanita adalah histerektomi
(pengangkatan rahim) dan ooforektomi
(pengangkatan ovarium/indung telur).