Anda di halaman 1dari 54

ILMU KONSERVASI

GIGI
SIFAT-SIFAT FISIK
JARINGAN KERAS GIGI
DAFTAR PUSTAKA
 Brand, R.W.,Isselhard, D.E., 2003,
Anatomy of Orofacial Structures, 7th ed.,
Mosby, St. Louis.
 Mjör, I.A., 2002, Pulp-Dentin Biology in
Restorative Dentistry, Quintessence Publ.
Co. Inc. China.
 Mount, A.M., Hume, W.R., 1998,
Preservation and Restoration of Tooth
Structure, Mosby, Barcelona.
 Sturdevant, C.M., Roberson, T.M., Heymann,
H.O., Sturdevant J.R.(eds), 1995, The Art
and Science of Operative Dentistry, 3rd ed.,
Mosby, St. Louis.
 Cohen, S., Burns, R.C., 1994, Pathways of the
Pulp, 6th ed., Mosby, St. Louis.
Struktur Gigi

 Jaringan keras : email, dentin, sementum

 Jaringan lunak : pulpa gigi


Potongan Longitudinal Gigi
EMAIL
Email merupakan bagian terluar mahkota anatomis.

Ketebalan rata-rata 2 mm pada tepi insisal gigi


insisivus, berkisar antara 2,3 -2,5 mm pada tonjol
gigi Premolar, 2,5 – 3 mm pada tonjol gigi Molar.
Email makin menipis dan berakhir di cemento-
enamel junction.

Warna gigi : ditentukan oleh sifat translusen dan


ketebalan email, warna dentin, dan banyaknya
stain yang melapisi email.
Translusensinya tergantung dari derajat
kalsifikasi dan homogenitas email.
Struktur Email
Terdiri dari berjuta-juta prisma email (enamel
prisms/enamel rods). Kira-kira 5 juta pada gigi
insisivus mandibula, 12 juta pada gigi molar maksila.
Penampang transversal prisma membulat pada bagian
kepala atau badan prisma yang diteruskan dengan
bagian ekor..

Penampang melintang prisma


email manusia dewasa.
Tertata padat, saling mengunci, kepala prisma terletak diantara
bagian ekor dua prisma yang berdekatan, mengarah tegak lurus
dari dentino-enamel junction sampai permukaan luar email,
kecuali di daerah serviks miring kearah apeks akar gigi.
Diameter kepala/badan prisma, dekat permukaan mahkota, 8 µm,
bagian ekor prisma, dekat dej, 4 µm.
Struktur Email

Struktur prisma email mengandung


96% (berat) komponen anorganik
berupa kristal apatit, berbentuk
hexagonal dengan ukuran bervariasi.

Pada bagian kepala/badan prisma


kristal tersusun sejajar dengan aksis
prisma, sedangkan pada ekor prisma
menjadi miring sampai 65º terhadap
aksis prisma. Tersusun padat dikelilingi
matriks organik atau prism sheath.

Sebuah kristal apatit tersusun oleh


beribu-ribu unit sel, 300 sel arah
panjang, 40 sel arah lebar dan tebal
20 sel, keseluruhannya berbentuk
heksagonal.
Hidroksi apatit mengandung mineral 90%
sampai 92% (vol.). Kandungn bahan organik
dalam email sebesar 1%, air 4% (berat).

Matriks organik atau prism sheath menge-


lilingi masing-masing kristal.

Prisma email mengikuti arah bergelombang,


arah spiral dalam kelompok atau lapisan
dari dentin menuju permukaan email yang
berakhir beberapa mikron dari permukaan
gigi. Prisma email tidak selalu tersusun
secara radial, tetapi bisa membelok arah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
Gnarled Enamel

Beberapa
kelompok prisma
email yang saling
melilit,
melengkung tidak
beraturan menuju
arah permukaan
gigi.

Dapat ditemukan
di bagian serviks,
insisal dan tonjol
gigi.
Enamel Tuft
Prisma email dan substansi
interprismata yang
mengalami hipomineralisasi.
Terletak di antara kelompok
prisma, timbul pada dentin
memanjang ke email serta
mempunyai peran pada
penyebaran karies.

Enamel Lamellae
Bagian tipis seperti daun.
Terbentuk dari bahan organik.
Terletak di antara kelompok
prisma, mulai dari permukaan email
menuju dej. Kadang-kadang
menembus sampai dentin.
Merupakan jalan masuk bakteri dan
Enamel Spindle
Prosesus odontoblas yang menembus dej ke email
dengan ujung yang menebal. Bertindak sebagai
reseptor nyeri yang terasa pada saat preparasi kavitas.
Striae of Retzius
Email dibentuk secara sebagian-sebagian, terlihat pada prisma sebagai
goresan atau lekukan yang menandai pembentukan matriks per hari,
sedangkan Striae of Retzius merupakan hasil pembentukan selama 7 – 10
hari. Apabila striae of Retzius mencapai permukaan terutama pada daerah
serviks, mereka membentuk lekukan yang disebut perikymata, yang berjalan
memutar mengelilingi mahkota memberikan tekstur permukaan kasar.
Structureless Outer Layer of Enamel

Ketebalan 30 µm, merupakan area tidak berprisma,


terlihat terutama di derah serviks dengan kristal
apatit yang tersusun saling sejajar dan tegak lurus
terhadap Striae of Retzius.
Lapisan ini bersifat hipermineralisasi.
Secara mikroskopik permukaan email terlihat lekukan-
lekukan melingkar. Cekungan tersebut bervariasi dalam
bentuk dan kedalamannya yang membantu perlekatan
plak.
Dengan pertambahan usia, terjadi pengikisan sehingga
cekungan tersebut menghilang.
Sifat-sifat email

Email merupakan struktur paling keras dari tubuh


manusia. Kekerasannya bervariasi dari permukaan
mahkota merupakan daerah paling keras, kemudian
kekerasannya menurun sampai dej. Kepadatannya juga
menurun dari permukaan mahkota ke dej.

Email sangat rapuh, modulus elastisitas tinggi,


kekuatan tarik rendah, merupakan struktur yang kaku.
Email memerlukan basis dentin untuk menahan
kekuatan pengunyahan.
.
Email yang tidak mempunyai basis dentin
karena karies atau disain kavitas yang
tidak tepat, akan mudah fraktur, lepas
dari prisma disampingnya.

Untuk kekuatan maksimal dalam


preparasi kavitas, seluruh prisma email
harus di dukung dentin.
Email permeabel terhadap ion-ion dan molekul-molekul
tertentu yang dapat berpenetrasi sebagian atau
seluruhnya. Jalan masuknya melewati bagian
hipomineralisasi dan yang tersusun dengan bahan
organik seperti pembungkus prisma (rod sheath),
email yang retak dan cacat lain. Sifat ini
dimanfaatkan dalam prosedur perawatan bleaching.

Air merupakan media transport melewati celah-celah


interkristal.

Sifat permeabel email menurun sesuai pertambahan


umur karena perubahan pada matriks email. Penurunan
tersebut dikenal sebagai pematangan email
(enamel maturation).
Email bersifat solubel atau mudah larut pada
lingkungan asam.
Semakin jauh dari permukaan email menuju dej,
semakin besar kelarutannya.
Sifat ini dimanfaatkan dalam prosedur etsa asam
pada restorasi gigi dengan bahan resin komposit.

Hadirnya fluorida pada saat pembentukan email atau


diaplikasikan secara topikal pada permukaan email
menghasilkan solubelitas menurun sehingga
menambah resistensi terhadap karies.
Email tidak mampu memperbaiki diri bila
rusak, karena sel ameloblas mengalami
degenerasi setelah pembentukan prisma
email.
Tugas email berikutnya adalah sekresi
membran pelapis prisma email. Lapisan
tersebut dinamakan nasmyth membrane,
bersifat aselular, disebut juga primary
enamel cuticle, melapisi permukaan gigi
yang baru tumbuh, aus setelah dipakai
untuk mengunyah atau disikat. Membrana
tersebut akan digantikan dengan pellicle,
suatu diposit organik yang merupakan
presipitasi protein ludah. Apabila diinvasi
bakteri akan membentuk plak.
Dentino-enamel Junction (DEJ)

 Adalah antar permukaan email


dan dentin

 Outline bentuk lengkung-


lengkung atau gelombang

 Bagian cembung email sesuai


cekungan dentin menghasilkan
perlekatan erat

 Merupakan jaringan hiper-


mineralisasi dengan ketebalan
30 µm
DENTIN
 Bagian paling luas dari
struktur gigi

 Arah ke luar ditutup


oleh email pada mahkota
anatomis dan sementum
pada akar anatomis

 Arah ke dalam
membentuk dinding
kavitas pulpa (kamar
pulpa dan saluran akar)
Pulp-Dentin Complex

 Jaringan pulpa dan dentin


dianggap sebagai jaringan
tunggal
 Dentin dibentuk oleh sel
odontoblas
 Odontoblas dianggap seba-
gai bagian dari pulpa dan
dentin karena badan sel-nya
terletak di kavitas pulpa,
prosesusnya (serabut
Tomes) memanjang ke
tubulus dentin
 Predentin adalah dentin yang belum
termineralisasi, terletak langsung di sebelah
badan sel odontoblas

 Dentin primer adalah dentin yang membangun


bentuk awal gigi, yang selesai terbentuk 3
tahun setelah gigi permanen erupsi

 Dentin sekunder adalah dentin yang


terbentuk setelah dentin primer berupa
deposisi dentin dengan kecepatan rendah.
Tubuli mempunyai arah berbeda dari dentin
primer, terbentuk di sisi dalam dari kavitas
pulpa
 Dentin reparatif (Tertiary dentin) adalah dentin
yang dibentuk oleh odontoblas pengganti
(secondary odontoblast) sebagai respon adanya
iritasi tingkat sedang seperti atrisi, abrasi, erosi,
trauma, karies dan beberapa prosedur operatif.

 Dentin sklerotik adalah perubahan komposisi dentin


primer yang terjadi karena penuaan atau iritasi
tingkat sedang berupa penebalan dentin peritubular,
mengisi tubulus dengan jaringan terkalsifikasi yang
menyumbat tubulus dari dej ke pulpa.
Dentin reparatif dengan pola tubular
reguler tanpa inklusi sel
Distribusi dentin
Dentin reparatif dengan tubuli ireguler
Dentin reparatif dengan inklusi sel
 Dead tracts adalah daerah pada dentin
primer dengan tubulus kosong sebagai
hasil dari degenerasi prosesus
odontoblas. Pada preparasi kavitas
menggunakan kecepatan tinggi dengan
pendingin air dan prosesus odontoblas
terpotong lebih dari 1,5 mm, prosesus dan
odontoblasnya mati. Karena stimulus tsb
atraumatik, maka pulpa tidak terstimulasi
untuk membentuk dentin reparatif.
Dentin
sekun
der
Tubuli dentin

 Adalah saluran-saluran kecil


yang memanjang dari dej atau
dcj ke pulpa
 Tubuli berbentuk huruf S pada
mahkota, tetapi arahnya lebih
lurus pada bagian insisal, tonjol
dan akar gigi.
 Ujung tubuli arahnya tegak
lurus dej dan dcj.
Setiap tubulus berisi prosesus
sel odontoblas, dibatasi dengan
lapisan dentin peritubular (P)
yang lebih termineralisasi dari-
pada dentin intertubular (I) di
sekelilingnya.
Tubuli pada bagian superfisial
dekat dengan dej, adalah
A. lebih kecil dan jarang dibanding-
kan dengan bagian dalam (B). Jum-
lah tubuli berkisar 15.000 –
20.000/mm², diameter 0,5 – 0,9 µm
dekat dej, menjadi 45.000 –
65.000/mm², diameter 2 -3 µm
dekat pulpa.

Tubuli pada bagian superfisial


akar (C) dan yang lebih dalam (D)
lebih kecil dan lebih sedikit daripada
pembandingnya di bagian mahkota.
Komposisi Dentin

 75% bahan anorganik, 20% bahan organik,


5% air+ bahan lain
 Mineralisasi kurang dari email, tapi lebih
besar daripada sementum
 Kristal hidroksiapatit dentin tersusun
kurang sistematik dan ukurannya lebih
kecil daripada email. Ukurannya mirip
kristal tulang dan sementum
 Bahan organik pada dentin tersusun dari
90% serabut kolagen yang tidak larut
(insoluble) dan sisanya terdiri dari protein
berupa mineral anorganik yaitu kristal
hidroksi apatit (soluble).
 Karena kristal dentin bentuknya lebih kecil
dari kristal email sehingga pervolume
dentin jumlah kristalnya lebih banyak,
maka dentin lebih cepat larut dalam asam
daripada email.
 Asam yang terbentuk pada proses karies
akan merusak dentin lebih cepat daripada
email.
Sifat-sifat Dentin

 Dentin lebih lunak daripada email, lebih keras


daripada sementum. Kekerasan dentin dekat dej 3x
dekat pulpa. Dentin makin keras seiring
bertambahnya umur.
 Dentin merupakan jaringan keras yang
termineralisasi, tetapi bersifat fleksibel dengan
modulus elastisitas 1,67 x 106 Psi. Fleksibilitas ini
membantu email yang bersifat rapuh.
 Kekuatan tarik (tensile strength) dentin kira-kira
40 MPa yang berarti setengah kekerasan email.
 Kekuatan tekan (compressive strength) dentin
266 MPa.
 Dentin muda sangat permeabel, tetapi
permeabilitasnya berkurang seiring
bertambahnya umur.
Permeabilitas dentin tidak sama di seluruh
bagian gigi. Dentin bagian mahkota lebih
permeabel daripada dentin akar. Karena
tubuli dentin bagian dekat pulpa lebih
pendek dan diameternya lebih besar,
permeabilitasnya lebih besar daripada
dentin bagian superfisial.
Permeabilitas dentin akar yang kecil ber-
arti relatif impermeabel terhadap substan-
si toksik misalnya dari produk bakteri.
 Pada saat dilakukan preparasi kavitas, dentin
dan email dibedakan berdasarkan : warna,
pemantulan cahaya, kekerasan dan suaranya.
 Dentin berwarna kekuningan, sedikit lebih
gelap daripada email, makin tua umurnya akan
makin gelap bahkan menjadi coklat atau hitam
bila terbuka terhadap cairan mulut.
 Permukaan dentin opak dan tidak mengkilap.
 Dentin lebih lunak daripada email. Goresan
eksplorer memberikan suara/nada lebih
rendah daripada suara email. Sensasi taktil
dengan goresan pada permukaan dentin akan
terasa tertahan, tidak licin seperti email.
ubulus dentin biasanya terisi prosesus
dontoblas dan cairan dentin. Bila email atau
ementum dibuang pada proses preparasi kavitas ,
enutup luar dentin hilang dan tubulus menjadi
aluran terisi cairan mulai dari bagian dentin yang
erpotong sampai pulpa.

Keuntungan yang terjadi adalah bahwa cairan


ulpa memberikan sedikit tekanan positif yang
mendorong cairan ke arah luar lewat pori-pori
ecil pada email. Pada dentin yang terbuka
erlihat sebagai tetesan-tetesan sangat kecil.
 Difusi lewat dentin. Bahan kimiawi dapat
meresap lewat tubuli dentin. Kecepatan
dan jumlah yang teresap tergantung dari
konsentrasi bahan, ukuran molekul
larutan, temperatur, ketebalan dentin,
diameter dan jumlah tubuli, dan adanya
smear layer yang menyumbat tubuli.
Sensitivitas Dentin
Teori hidrodinamik

Merupakan teori transmisi nyeri yang paling bisa diterima. Yaitu


gerakan kecil tapi cepat dari cairan yang ada di dalam tubulus
dentin. Karena banyak tubuli yang berisi akhiran syaraf mekanor
septor, gerakan kecil cairan dalam tubulus yang berasal dari pe-
motongan, pengeringan, perubahan tekanan, perubahan osmotik,
atau perubahan temperatur menyebabkan transmisi nyeri.
Pengeringan yang berlebihan menyebabkan odontoblas
terhisap ke dalam tubulus dentin
Pengeringan yang berlebihan menyebabkan nuclei
terhisap ke dalam tubuli
Smear layer
adalah lapisan tipis yang
terbentuk bila dentin dipotong
atau digosok, yang tersusun
atas kolagen yang mengalami
denaturasi, hidroksiapatit dan
debris.
Smear plugs
adalah smear layer yang mem-
bungkus bagian dentin yang
ter-
potong dan menyumbat tubuli
dentin. Dapat berfungsi
sebagai
barier tetapi relatif lunak dan
mu
dah larut dalam asam.
Sementum
 Sementum adalah jaringan
keras yang melapisi akar
anatomis.
 Terbentuk dari sementoblas
 Komposisi : 45-50% bahan anor-
ganik (hidroksiapatit), 50-55%
organik (kolagen, protein) dan
air.
 Serabut Sharpey adalah bagian
dari serabut ligamen
periodontal yang tertanam di
sementum dan tulang alveolus.
 Avaskular.
 Sementum terbentuk selama hidup untuk
mempertahankan perlekatan bila lapisan
superfisial menua.

 Sementum bertambah tebal pada daerah


ujung akar untuk mengimbangi keausan atrisi
dari bagian insisal atau oklusal gigi.

 Cdj pada gigi permanen relatif halus,


perlekatan sementum ke dentin kuat.
 Sementum bertemu dengan email membentuk
cej yang juga disebut garis servikal. Kira-kira
10% gigi tidak terjadi pertemuan cej yang
menyebabkan terjadinya daerah sensitif.
 Abrasi, erosi, karies, scaling dan prosedur
pemolesan dapat menyebabkan dentin
terbuka dari penutupan sementum yang
menyebabkan dentin sensitif terhadap
stimuli panas, dingin, manis dan asam.
 Sementum dapat mereparasi diri dalam
tingkat terbatas dan tidak terjadi resorpsi
pada keadaan normal.
Cemento-enamel junction

Anda mungkin juga menyukai