Presentasi Kimfis KELOMPOK 5
Presentasi Kimfis KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH :
KUNI RAHAYU (1157040030)
PRASETYA IMANUDIN (1157040044)
SARAH NAFISAH (1157040055)
SHIFA AULIA (1147040058)
TUJUAN PERCOBAAN
PENGAMATAN
PENGAMATAN
RUN 1
Waktu terhadap Absorbansi Iodonasi Aseton
waktu Linear (waktu)
0.2
y = -0.0003x + 0.1875
R² = 0.2639
0.15
Absorbansi
0.1
0.05 RUN 2
Waktu terhadap Absorbansi Iodonasi
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Aseton
t (waktu) waktu Linear (waktu)
0.3
y = -0.0006x + 0.2685
0.25 R² = 0.4643
Absorbansi
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu)
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU TERHADAP ABSORBANSI IODINASI
ASETON
RUN 3
Waktu terhadap Absorbansi Iodonasi
Aseton
waktu Linear (waktu)
0.35
0.3 y = 0.0006x + 0.2445
0.25 R² = 0.348 RUN 4
Absorbansi
Absorbansi
t (waktu)
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu)
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU TERHADAP ABSORBANSI IODINASI
ASETON
RUN 5
Waktu terhadap Absorbansi Iodonasi
Aseton
waktu Linear (waktu)
0.5
y = -0.0004x + 0.3855
0.4
R² = 0.2399
Absorbansi
0.3
0.2 RUN 6
0.1 Waktu terhadap Absorbansi Iodinasi Aseton
0 waktu Linear (waktu)
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu) 0.3 y = -2E-05x + 0.246
R² = 0.0009
0.25
Absorbansi
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu)
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU TERHADAP ABSORBANSI IODINASI
ASETON
Grafik RUN 7
Waktu terhadap Absorbansi Iodinasi
Aseton
waktu Linear (waktu)
0.25 y = -0.0002x + 0.212
0.2 R² = 0.0898
Absorbansi
0.15
RUN 8
0.1
Waktu terhadap Absorbansi Iodinasi Aseton
0.05
waktu Linear (waktu)
0
0 20 40 60 80 100 120 140 0.3
y = 0.0004x + 0.207
t (waktu) 0.25 R² = 0.2817
Absorbansi
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu)
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU TERHADAP ABSORBANSI IODINASI
ASETON
RUN9
Waktu terhadap Absorbansi Iodinasi Aseton
waktu Linear (waktu)
0.3
y = -0.0003x + 0.235
0.25 R² = 0.1123
RUN 10
0.2
Waktu terhadap Absorbansi Iodinasi Aseton
Absorbansi
0.15
waktu Linear (waktu)
0.1 0.35
0.05 0.3 y = -6E-05x + 0.2815
R² = 0.0043
0 0.25
Absorbansi
0 20 40 60 80 100 120 140
0.2
t (waktu)
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu)
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU TERHADAP ABSORBANSI IODINASI
ASETON
RUN 11
Waktu terhadap Absorbansi Iodinasi Aseton
waktu Linear (waktu)
0.3
y = -0.0002x + 0.253
0.25 R² = 0.0732
0.2 RUN 12
Absorbansi
Absorbansi
t (waktu)
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
t (waktu)
PENGOLAHAN DATA PENENTUAN KONSENTRASI
SETIAP ZAT
RUN 5 0,0030 M
RUN 6 0,0027 M
RUN 7 0,0025 M
RUN 8 0,0023 M
RUN 9 0,0009 M
RUN 10 0,0016 M
RUN 11 0,0023 M
RUN 12 0,0028 M
TABEL LARUTAN
LARUTAN ɑ Ln ɑ X Ln X [X] Ln [X]
Aseton │-0,0003│ -8,1117 3 1,0936 0,8656 -0,1443
│-0,0006│ -7,4186 6 1,7917 1,5869 0,4618
0,0006 -7,4186 9 2,1972 2,1973 0,7872
│-0,0003│ -8,1117 12 2,4850 2,7204 1,0001
HCl │-0,0004│ -7,8241 3 1,0986 0,0909 -2,398
│-0,00002│ -10,8198 6 1,7917 0,1667 -1,7915
│-0,0002│ -8,5172 9 2,1972 0,2308 -1,4662
│-0,0004│ -7,8248 12 2,4850 0,2857 -1,2528
Iodin │-0,0003│ -8,1117 3 1,0986 0,0091 -4,6994
│-0,00006│ -9,7212 6 1,7917 0,0017 -6,3771
│-0,0002│ -8,5172 9 2,1972 0,0023 -6,0749
│-0,00003│ -10,8198 12 2,4850 0,0029 -5,8431
MENENTUKAN NILAI K
𝑎
k= K1 -0,04885
[𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛]𝑥 [𝐻𝐶𝑙]𝑦 [𝐼𝑜𝑑𝑖𝑛]𝑧
K2 -0,0960
K3 0,09677
K4 -0,05008
Sehingga, K5 -0,05326
K6 -0,00293
K7 -0,03169
K8 -0,06884
│σ𝐾│
K= = 0,03476 K9 -0,11152
12
K 10 -0,01379
K 11 -0,03401
K 12 -0,00291
PERSAMAAN LAJU REAKSI
-7.7
LN A
-7.8
-7.9
-8
-8.1
-8.2
IN [X]
y Linear (y)
GRAFIK ORDE (ASETON, HCL, IODIN)
-2
y = 0.8687x - 4.2986
R² = 0.2695
-4
LN A
-6
-8
-10
-12
LN[X]
y Linear (y)
GRAFIK ORDE (ASETON, HCL, IODIN)
-4
LN A
-6
-8
-10
-12
LN[X]
y Linear (y)
PEMBAHASAN
Pada sebuah studi singkat dalam jurnal internisona tentang klorinasi dalam larutan
buffer asetat pada konsentrasi klorin sebesar 10−3 menggunakan metode titrasi. Nilai
konsentrasi klorin terhadap waktu menunjukkan percepatan yang cukup di bagian awal
reaksi. Studi dari Bell dan Lidwell mempelajari kesesuaian iodinasi, dia mengasumsikan
bahwa tahap kedua dan ketiga halogenasi sangat cepat dibandingkan dengan tahap
pertama, sehingga dapat dilihat tingkat pemakaian halogen adalah tiga kali tingkat
ionisasi atau enolisasi aseton. Asumsi ini tidak berlaku pada tahap awal reaksi, dan itu
menunjukkan perbandingan yang benar antara variasi konsentrasi klorin dengan waktu.
1. dimana r = v2/ v1 , s = v3 / v1; v1;v2 dan v3 adalah masing-masing
konstanta laju orde pertama untuk ionisasi atau enolisasi aseton,
monokloroaseton dan 1,1-Dikloroaseton.
2. v2 dan v3 diketahui hanya melibatkan katalisis dasar antara air dan ion
asetat, tapi v1 juga mengandung kontribusi dari asam-katalis dari ion
hidrogen dan molekul asam asetat.
3. Dengan menggunakan nilai-nilai v2 dan v3, Bell dan Lidwell memperoleh
bahwa pada tingkat brominasi didapatkan nilai v1 yang benar.
PEMBAHASAN
Pada saat percobaan dengan konsentrasi klorin rendah (<10-5 M) maka digunakan
konsentrasi ion hidrogen dan ion klorida yang tinggi, ini agar dapat meminimalkan
hidrolisis untuk asam hipoklorit dan untuk mendukung suatu laju reaksi halogenasi.
Pada percobaan dalam jurnal internasional didapatkan sebagai berikut:
1. Pada e.m.f. yang menurun secara linear dengan waktu, kecuali untuk awal lebih
cepat, yang bisa dikarenakan adanya pengotor dalam aseton.
2. Garis linier menunjukkan bahwa reaksi urutan pertama terhadap halogen, dan
dari percobaan dengan konsentrasi aseton bervariasi dari 0,003 M sampai
0,015 M menunjukkan bahwa itu juga dari orde pertama dalam aseton.
3. Pada orde kedua memiliki kecepatan yang konstan untuk reaksi antara klorin dan
enol, dilihat dari persamaan k2= -78,1 (dE / dt) / KE [SH], di mana E adalah mv
dan KE = 2,5 x 10-6,5 .
• Metode kinetik lebih tepat untuk rentang yang sama dari konsentrasi klorin adalah
berdasarkan penurunan penyerapan klorin pada 324 mμ. Pengukuran dilakukan
pada 1 cm. bertutup sel kuarsa, yang diisi sepenuhnya dengan solusi, sebuah Unicam
SP 500 spektrofotometer yang digunakan dengan kompartemen sel dikendalikan
pada 25º sampai 0,05º. Skala instrumen itu terbukti linear di 373 dan 273 mp
selama rentang kepadatan optik 0,02-0,3 dengan mengkalibrasi dengan larutan
alkali dari kromat. Pada percobaan ini tetap reaksi orde nol terhadap yodium
sebesar 5 x 10-5 M halogen, dimana dapat disimpulkan bahwa k1> 106 l. mol-l
sec.-l yaitu yodium lebih reaktif dari pada klor terhadap enol, dan mungkin lebih
reaktif dari bromin
HASIL PRAKTIKUM
Perhatiannya