Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
• Etika Lingkungan
• Antroposentris
• Ekosentris
• Biosentris
Etika lingkungan
Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu
sangat ditentukan oleh bagaimana
pandangannya terhadap sesuatu. Kalau sesuatu
hal dipandang sebagai sesuatu berguna dan
penting, maka sikap dan perilaku terhadap
sesuatu itu lebih banyak bersifat menghargai.
Sebaliknya jika sesuatu yang tidak berguna dan
tidak penting maka sikap dan perilakunya yang
muncul lebih banyak bersifat mengabaikan ,
bahkan merusak. Hal seperti itu berlaku untuk
banyak hal , termasuk mengenai habungan
manusia dengan alam lingkungannya
• Manusia memiliki pandangan tertentu pada
alam, di mana pandangan itu telah menjadi
landasan bagi tindakan dan perilaku manusia
terhadap alam. Apa pun pandangan yang
dikembangkan tentang alam, sekarang sudah
semakin umum diterima bahwa sikap dan
perlakuan baik manusia terhadap alam tidak
boleh hanya didasarkan pada kenyaataan
bahwa lingkungan itu penting dan bermanfaat
bagi manusia. Alasanya lebih dari itu. Alam
memiliki nilai dalam dirinya sendiri, yang harus
dihargai dan dihormati.
Antroposentrisme
• Aantroposentrisme ( antropos = manusia)
adalah suatu pandangan yang menempatkan
manusia sebagai pusat dari sistem alam
semsesta. Pandangan ini berisi pemikiran
bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai
lingkungan hidup harus dinilai berdasarkan
manusia dan kepentingannya. Jadi, pusat
pemikiran adalah manusia. Kebijakan terhadap
alam harus diarahkan untuk mengabdi pada
kepentingan manusia. Panadangan moral
lingkungan yang antroposentrisme disebut juga
sebagai human centered ethic, karena
mengandaikan kedudukan dan peran moral
lingkungan hidup yang terpusat pada manusia.
Alam dan segala kekayaan yang dikandungnya
hanya akan diberi nilai sejauh menunjang
kepentingan manusia. Maka tidak heran kalau
fokus perhatian dalam pandangan ini terletak
pada peningkatan kesejahteraan dan
kebahagiaan manusia di dalam alam semesta.
Alam dilihat hanya sebagai objek, alat dan
sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Dengan demikian alam
dilihat tidak mempunyai nilai dalam dirinya
sendiri. Alam dipandang dan diperlakukan
hanya sebagai alat bagi pencapaian tujuan
manusia.
Biosentrisme
Biosentrisme adalah suatu pandangan yang
menempatkan alam sebagai yang mempunyai
nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari
kepentingan manusia. Dengan demikian ,
biosentrisme menolak teori antroposentrisme
yang menyatakan bahwa hanya manusialah
yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri.
Teori biosentrisme berpandangan bahwa
makhluk hiduip bukan hanya manusia saja, Ada
banyak hal dan jenis mahluk yang memiliki
kehidupan . Hanya saja, hal yang rumit dari
biosentrisme, atau yang disebut juga life
centered ethic, terletak pada cara manusia
menanggapi pertanyaan : “ Apakah hidup itu?.
• Pandangan biosentrisme mendasarkan moralitas
pada keluhuran kehidupan, entah pada manusia
atau pada mahluk hidup lainnya. Karena yang
mendadi pusat perhatian dan ingin dibela dalam
teori ini adalah kehidupan , maka secara moral
berlaku prinsip bahwa setiap kedudukan di maka
bumi ini mempunyai nilai moral yang sama,
sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Sebagai konsekwensinya, alam semesta
merupakan sebuah komunitas moral., di mana
semua kehidupan yang ada di dalamnya
mempunyai nilai moral. Oleh karena itu , kehidupan
setiap mahluk hidup pantas dipertimbangkan
secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan
moral, bahkan lepas dari pertimbangan untung rugi
bagi kepentingan manusia.
Ekosentrisme
• Ekosentrisme dapat dikatakan sebagai lanjutan
dari teori etika lingkungan biosentrisme. Kalau
biosentrisme hanya memusatkan perhatian pada
mahluk hidupa, ekosentrisme justru memusatkan
perhatian pada seluruh komunitas ekologis, baik
yang hidup ( biotik)maupun yang tidak( abiotik ).
Pandangan ini didasarkan pada pemahaman
bahwa secara ekologis, abik mahluk hidup maupun
benda-benda abiotik lainnya saling terkait satu
sama lainnya. Air di sungai, yang termasuk abiotik,
sangat menentukan bagi kehidupan yang ada di
dalamnya. Udara juga , walau tidak termasuk
mahluk hidup, namun sanagat menentukan bagi
kelanjutan seluruh mahluk hidup.
• Jadi ekosentrisme , selain sejalan dengan
biosentrisme- di mana keduanya sama-
sama menentang pandangan
antroposentrisme- juga mencakup
komunitas yang lebih luas, yakni komunitas
ekologis seluruhnya.
DEEP ECOLOGY
EKOSENTRISME DISEBUT JUGA DEEP
ECOLOGY. Istilah ini dipopulerkan oleh
seorang filsuf Norwegia yang bernama
Arne Naes. Deep ecology sebagai suatu
paradigma ( cara pandang ) baru tentang
alam dan selruh isinya. Perhatian bukan
hanya perpusat pada manusia melainkan
pada mahluk hidup seluruhnya dalam
kaitan dengan upaya mengatasi persoalan
lingkungan hidup.
• Manusia bukan lagi pusat dari dunia
moral. Deep ecology memusatkan
perhatian kepada semua kehidupan di
bumi ini, baukan hanya demi kepentingan
jangka pendek melainkan demi
kepentingan seluruh komunitas ekologi
• Arne Naes bahakan juga menggunakan istilah
ecosophy untuk memberikan pendasaran filosofi
atas deep ecologi. Ecosophy berarti kearifan
mengatur hidup selaras dengan alam sebagai
sebuah rumah tanggga dalam arti luas. Dalam
pandangan ecosophy terlihat adanya suatu
pengeseran dari sekedar sebuah ilmu menjadi
sebuah kearifan . Dalam arti ini, lingkungan
hidup tidak sekedar sebuah ilmu melainkan
sebuah kearifan, sebuah cara hidup, sebuah
pola hidup selaras dengan alam. Ini adalah
sebuah gerakan dari seluruh penghuni alam
semesta untuk menjaga dan memelihara
lingkungannnya secara arif, layaknya sebuah
rumah tangga.
• Deep ecology menganut prinsip biosphere
egalitarian, yaitu pengakuan bahwa semua
oraganisme mahluk hidup adalah anggota yang
sama statusnya dari suatu keseluruhan yang
terkait sehingga mempunyai martabat yang
sma. Ini menyangkut suatu pengakuan bahwa
hak untuk hidup dan berkembang untuk semua
makhluk ( baik yang hayati maupun yang non
hayati adalah sebuha hak universal yang tidak
bisa diabaikan . Itulah sebabnya tumbuh
pemahaman bahwa bentuk-bentuk kehidupan
hanyalah perwujudan dari keragaman dan
kekayaan kehidupan itu sendiri dan bukan suatu
tingkatan yang hirarkis.
• Sikap DE terhadap lingkungan sangat jelas. DE
tidak hanya memusatkan perhatian pada
dampak pencemaran bagi kesehatan manusia,
tetapi juga pada kehidupan secara keseluruhan.
Pendekatannya dalam menghadapai berbagai
isu lingkungan hidup bukan bersiaft
antroposentrisme, melainkan biosentrisme dan
bahakan ekosentrisme. DE mengatasi sebab
utama yang paling dalam dari pencemaran, dan
bukan sekedar dampak superficial dan jangka
pendek. Isi alam semesta tidak dilihat hanya
sebagai sumber daya dan menilainya dari fungsi
ekonomis semata. Alam harus dipandang juga
dari segi nalai dan fungsi budaya, sosial,
spritual, medis dan biologis.
Ekosistem
Lingkungan
manusia
abiotik
ekosistem
Lingkungan
biotik
Delapan pratform aksi Naess
Setalah melalui pemurnian selama 10 tahun, pada tahun 1984
Naess akhirnya merumuskan delapan pratform aksi sebagai
berikut :
• Kesejahteraan dan perkembangan kebidupan
manusia dan makhluk lain di bumi ini mempunyai
nilai pada dirinya sendiri. Nilai-nilai ini tidak
tergantung dari apakah dunia di luar manusia
mempunyai kegunaan atau tidak bagi kehidupan
manusia.
• Kekayaan dan keanekaragaman bentuk-bentuk
kehidupan mempunyai sumbangsih bagi perwujudan
nilai nilai tersebut dan juga mempunyai nilai pada
dirinya sendiri dan mepunyai sumbangsih bagi
perkembangan manusia dan bukan manusia di bumi
ini.
• Manusia tidak mempunyai hak untuk mereduksi
kekayaan dan keanekaragaman ini kecuali
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang
vital.
• Perkembangan kehidupan manusia dan
kebudayaannya berjalan seiring dengan
penurunan yang cukup berarti dari jumlah
penduduk. Perkembangan kehidupan di luar
manusia membutuhkan penurunanjumlah
penduduk seperti itu.
• Campur tangan manusia dewasa ini terhadap
dunia di luar manusia sudah sangat berlebihan,
dan situasi ini semakin memburuk
• Perlu ada perubahan kebijakan, sehingga
mempengaruhi struktur ekonomi, teknologi dan
ideologi, hasilnya akan berbeda dari keadaan
sekarang ini.
• Perubahan ideologis terutama menyangkut
penghargaan terhadap kualitas kehidupan dan
bukan bertahan pada standar kehidupan yang
semakin meningkat. Akan muncul kesadaran
mengenai perbedaan antara besar dan megah.
• Orang-orang yang menerima pokok-pokok
pemikiran itu mempunyai kewajiban secara
langsung atau tidak langsung untuk ikut ambil
bagian mewujudkan perubahan-perubahan yang
sangat diperlukan.