Anda di halaman 1dari 22

Ns. Trisna Sari, S.

Kep
PENGERTIAN

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)


adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, hingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberiaan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi
(Manuaba, 2008).
TUJUAN UMUM ANC

1. Memantau kemajuan kehamilan


untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang janin 5. Mempersiapkan ibu agar masa
2. Meningkatkan dan nifas berjalan normal dan
mempertahankan kesehatan pemberian ASI Eksklusif.
fisik, maternal dan sosial ibu dan 6. Mempersiapkan peran ibu dan
bayi. keluarga dalam menerima
3. Mengenal secara dini adanya kelahiran bayi agar dapat
komplikasi yang mungkin terjadi tumbuh kembang secara
selama hamil, termasuk riwayat normal.
penyakit secara umum, 7. Menurunkan angka kesakitan
kebidanan dan pembedahan. dan kematian ibu dan perinatal.
4. Mempersiapkan persalinan
cukup bulan, melahirkan
dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
TUJUAN KHUSUS

1. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit


yang mungkin diderita sedini mungkin.
2. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
3. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara
hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
TRIMESTER • 1 KALI PEMERIKSAAN
I • usia kehamilan 1-12 minggu

TRIMESTER • 1 KALI PEMERIKSAAN


II • usia kehamilan 13-24 minggu

TRIMESTER • 2 KALI PEMERIKSAAN


III • usia kehamilan > 24 minggu.
Kunjungan pertama
Anamnesis
1. Identitas pasien dan suami termasuk
nama, umur, pekerjaan, nama suami,
agama alamat → identifikasi / mengenal
pasien dan mengetahui status sosial
ekonomi untuk menentukan anjuran /
pengobatan yang akan diberikan serta
penentuan prognosa kehamilan setelah
mengetahui umur pasien
2. Keluhan – keluhan yang muncul
pada pemeriksaan
3. Riwayat menstruasi
- menarche, teratur / tidak, lamanya,
banyaknya darah, nyeri +/- → menilai
faal alat kandungan
HPHT / hari pertama haid
terakhir
Anamnesis
4. Riwayat perkawinan → kawin / tidak
5. Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan
+/- , hiperemesis gravidarum +/- → prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan /
buatan, aterm +/-, perdarahan +/-, siapa yang
menolong → prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-,
perdarahan +/-, laktasi ? → prognosa
Anamnesis
• Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin,
hidup +/-, berat lahir
• Riwayat kehamilan sekarang → kapan
merasakan gerak janin, hamil muda
(mual, muntah, sakit kepala, perdarahan
+/-), hamil tua (edema kaki / muka, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang)
Anamnesis
• Riwayat penyakit keluarga → penyakit
keturunan +/- (DM, kelainan genetik),
riwayat kembar, penyakit menular +/-
(TBC)
• Riwayat kontrasepsi → pakai +/-,
metodenya ?, jenisnya, berapa lama, efek
samping
Kunjungan berikutnya
• Interval kunjungan Setiap 4 minggu sekali
sampai minggu ke-28; kemudian setiap 2-
3 minggu sekali sampai minggu ke-36,
dan sesudahnya setiap minggu.

• Setiap kunjungan Ukur tekanan darah,


berat badan, protein dan glukosa urin,
ukuran uterus, bunyi jantung janin,
gerakan janin, kontraksi, perdarahan dan
pecah ketuban, ultrasonografi hanya
dilakukan atas indikasi spesifik.
Pemeriksaan Obstetrik
1.Inspeksi Umum
Muka → chloasma gravidarum, edema +/-
Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik
+/-
Mulut → gusi dan gigi
Leher → Pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe +/-,
Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting
susu melebar, areola, hiperpigmentasi,
vaskular ↑, hiperplasia jaringan
kelenjar
Pemeriksaan Obstetrik
• Abdomen → membesar, pigmentasi linea
alba dan striae,
terlihat gerak janin +/-
• Vulva → perineum, varices +/-, flour
albus +/-
• Anus → hemoroid +/-,
• Tungkai → varices +/-, edema +/-
2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
• Leopold I : menentukan usia kehamilan
• pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian
dengan kedua tangan meraba dengan jari-jari untuk
menentukan tinggi fundus uteri.
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold II : menetukan punggung kanan/punggung kiri
posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana
punggung Janin terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar
kemudian carilah bagian – bagian kecil yang terletak bertentangan
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold III : untuk mengidentifikasi bag terbawah janin
memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan
apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang
terdapat di bagian bawah kepala atau bokong
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold IV : untuk menentukan janin sudah masuk PAP atau belum.
posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan
tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini
sudah masuk kedalam PAP.
Konvergen atau divergen.
4. Pengukuran Tinggi Fundus
Perkiraan usia kehamilan
Menggunakan rumus
McDonald’s :

Usia kehamilan (bln)


= TFU (cm) x 2/7

Usia kehamilan (mgg)


= TFU (cm) x 8/7
Rumus menghitung berat janin
dalam uterus (rumus Lohnson).
Berat Janin = (tinggi fundus uteri-12) x 155 gram
(jika kepala belum masuk PAP).

Berat Janin = (tinggi fundus uteri-11) x 155 gram


( Jika kepala sudah masuk PAP).
AUSKULTASI DJJ
• Prosedur :
– Ambil stetoskop Laenec dg
tangan kiri
– Tempelkan ujungnya pd
dinding perut pasien sesuai
dg posisi punggung bayi
– Tempelkan telinga kiri
pemeriksa dan dengarkan
bunyi jantung bayi selama
60 detik (1 menit) penuh
• DJJ normal : 120 – 160
kali/menit

Anda mungkin juga menyukai