DARI Bis(Aquo)Tris(Dibutyldithiophosphato) Gadolinium
(III) KELOMPOK 7 1. Norma Syahidah 081511533037 karakteristik senyawa 2. Dita Permata Sari 081511533038 latar belakang penelitian 3. Shinthya Monika 081511533039 kesimpulan dan koordinir 4. M. Ainur Rofiq 081511533040 cari jurnal & aplikasi senyawa 5. Firli Sabrina 081511533041 sintesis senyawa LATAR BELAKANG PENELITIAN • Asam dialkil ditiofosfat sering digunakan dalam ekstraksi sebagai pelarut dan digunakan dalam pemisahan logam • N-butil ditiofosfat merupakan asam yang memiliki suatu homolog yang sangat bagus dalam pemisahan logam • Gadolinium yang mengandung monozite memiliki sifat para magnetik yang sangat tinggi. • Saat ini metode ekstraksi pelarut menggunakan bebagai ligan sebagai pengekstrasi untuk menghasilkan REE murni dari mineral dan masih terus dikembangkan • Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi produk reaksi antara ion DBDTP dan gadolinium (III) • Menentukan struktur molekul menggunakan pemodelan molekuler • Hasil penelitian ini bisa menjadi dasar bagi keberhasilan penggunaan DBDTP sebagai pereaksi untuk ekstraksi REE, gadolinium khususnya, dari mineral- mineralnya SINTESIS 1. Persiapan alat dan bahan Alat : gelas beaker, alat saring, kaca arloji, refluks dan pengaduk Bahan : n-butyl alcohol, fosfor pentasulfida, metil alcohol, n-heksana, etil asetat, asam nitrit, H2SO4, dan gandolinium oksida. 2. Langkah kerja a. Pembuatan di-n-butilditiophosphoricacid • Timbang 2,8 g fosforus pentasulfida dan masukan kedaam labu alas bulat 250 ml yang telah dilengkapi dengan refluks, masukan juga kedalamnya n-butyl alcohol 250 ml dan pengaduk magnetic • Campuran larutan didestilasi pada suhu 80 °Cselama 30 menit dengan pengadukan konstan • Destilat yang diperoleh dinetalkan dengan larutan NaOH kemudian dievaporasimenggunakan rotary vacuum evaporator • Residu sodium n-butilditiofosfat dicuci dengan metil alkohol b. Pembuatan larutan Na di-n-butilditiofosfat 0,3 M • Na di-n-butilditiofosfat 0,726 g dilarutkan dengan akuades dan diencerkan kedalam labu ukur 10 ml c. Pembuatan larutan gadolinium (III)0,1 M • Gadolinium oksida 0,172 g direaksikan dengan campuran metil alcohol- HNO2 • Campuran larutan dipanaskan hingga gadolinium oksida larut • Setelah campuran larutan pHnya mencapai 2 , larutan diencerkan dengan campuran alcohol-HNO2 d. Reaksi antara ion gadolinium dan Na di-n-butilditiofosfat • Larutan gadolinium (III)0,1 M dilarutkan dengan Na di-n-butilditiofosfat 0,3 M • Aduk campuran larutan selama beberapa detik • Reaksi berlangsung pada pH 10 e. Karakterisasi produk reaksi [Gd(DBDTP)5(H20)2] diukur kemurniannya dilihat dari titik leleh dan berat molekul. Selain itu juga dapat ditentukan dengan spectra UV, spectra IR, spectra masa dan difraksi X-ray f. Penentuan struktur molekul Struktur senyawa kompleks ditentukan melalui pemodelan MM2 (software cham Bio3D ultra 12.0) KARAKTERISASI Sifat kimia Sifat fisika • Massa atom : 157.25 g/mol • Fase solid • Nama unsur :Gadolinium (Gd) • Massa jenis (suhu kamar) : 7.90 g/cmᶟ • Massa jenis cair : 7.4 g/cmᶟ • Nomor atom : 64 • Titik lebur : 1585 K • Deret kimia : Lantanida • Titik didih : 3546 K • Kalor peleburan : 10.05 kJ/mol • Warna : Putih silver • Kalor penguapan : 301.3 kJ/mol • Konfigurasi electron : [Xe] 4f⁷ 5d1 6s2 • Elektronegativitas : 1.02 (skala pauling) • Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 18, • Energi ionisasi : 593.4 kJ/mol 25, 9, 2 • Jari-jari atom : 180 pm • Kapasitas kalor : 37.03 J/mol K • Struktur kristal : Hexagonal APLIKASI • sebagai batang kendali reaktor nuklir. • tempat untuk fosfor untuk lampu neon, • sebagai magnetic resonance imaging (MRI) agen kontras (dalam bentuk kelat yang larut dalam air). • batang kendali reaktor nuklir (karena penampang penyerapan nuklirnya sangat tinggi) KESIMPULAN
Senyawa yang terbentuk dalam reaksi antara ligan di-n-butyldithiophosphate
dan ion gadolinium telah diidentifikasi dengan metode spektroskopi dan diprediksi menggunakan pemodelan molekuler adalah bis (aquo) tris (di- nbuthyldithiophosphato) gadolinium (III), [Gd (DBDTP) 3 (H2O) 2].