Oleh:
Benny Widya Priadana
Huizinga menggambarkan bermain sebagai kegiatan yang bebas
dan bermakna, dilakukan untuk kepentingannya sendiri, terpisah
secara spasial dan temporer dipisahkan dari persyaratan
HOMO kehidupan praktis, dan terikat oleh sistem aturan mandiri yang
berlaku mutlak (Rodriguez, 2006).
LUDENS
Kretchmer (2005) mengatakan bahwa manusia datang ke dunia
(MAHLUK yang dibangun untuk bermain. Artinya, bermainlah setidaknya
sebagian dari takdir kita, ini bukanlah harapan spekulatif tentang
YANG bagaimana kita menginginkan sesuatu atau ketentuan dari sudut
BERMAIN) pandang Tuhan, melainkan deskripsi kasar tentang perilaku
manusia.
Bermain meruupakan dorongan naluri, fitrah manusia yang
dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang
(KDI-Keolahragaan, 1998).
Pengalaman bermain adalah "fenomena utama" dalam arti bahwa
manfaat fungsional apa pun berasal dari permainan sering
bergantung pada kualitas pengalaman itu.
bermain mengasyikkan bisa dibilang meningkatkan kesehatan
fisiologis pemain, integrasi ego dan identitas social.
PENGALAMA Bermain secara keseluruhan secara psikologis atau sosial
bermanfaat hanya sejauh pemain memperoleh kepuasan darinya.
N PEMAIN
Banyak psikolog mendefinisikan bahwa bermain memungkinkan
orang membuang energi berlebih atau menemukan kepuasan
pengganti. bermain membantu anak-anak untuk menumbuhkan
keterampilan moral atau kognitif yang diperlukan untuk
kehidupan dewasa atau untuk membangun dan mempertahankan
identitas ego yang koheren (Rodriguez, 2006).
PERMAINAN permainan digunakan sebagai alat pelatihan atau pengajaran yang
tujuan utamanya adalah untuk membuat proses belajar lebih
DALAM menyenangkan, menarik, atau mudah diakses oleh siswa.
PENDIDIKAN Bermain diperlakukan semata-mata sebagai kendaraan untuk
memaksimalkan efektivitas pengajaran.
BERMAIN
(PLAY),
PERMAINAN
(GAME), dan
OLAHRAGA
(SPORT)
(Mulyono) Bagaimanakan makna bermain yang mengandung nilai
social?
Bermain yang mengandung nilai social adalah bermain yang didalamnya
mengandung aspek-aspek social. Contohnya dalam permainan tradisional
go back to door aspek social yang dikembangkan disitu adalah kerjasama,
teloransi, dll.