Anda di halaman 1dari 3

BAB 7.

STANDAR AKUNTANSI

Standar Akuntansi tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang berkaitan dengan
akuntan. Di beberapa Negara, meskipun badan akuntansi professional umumnya memiliki
inisiatif dalam proses penentuan standar, pihak non akuntan pun mulai banyak yang terlibat
dalam kegiatan tersebut. Tweedie (1985 ) mengungkapkan bahwa standar akuntansi
dihasilkan dari interaksi antara lima factor utama yaitu : Peristiwa ekonomi, Kepentingan
pribadi ( Self-interset ), penyebaran ide – ide , perjalanan sejarah, dan pengaruh
internasional. Sementara itu Nobes dan Parker ( 1988 ) mengatakan bahwa factor budaya,
sosia dan politik merupakan factor dominan yang mempengaruhi regulasi akuntansi di
berbagai negara. Dengan demikian , jelas bahwa penentuan standar akuntansi tidak hanya
menyangkut teknis. Isu yang muncul seringkali rumit dan hanya dapat di pecahkan di arena
politik melalui interaksi antara kelompok yang memiliki kepentingan berbeda. Pada bagian
ini akan dibahas proses penentuan standar akuntansi dan isu yang berkaitan dengan proses
tersebut.

1. PRINSIP AKUNTANSI BERTEMA UMUM (GENERALLY ACCEPTED ACCOUNTING


PRINCIPLES)

Dalam Praktek bisnis sering dijumpai bahwa laporan keuangan harus disusun dan
disajikan sesuai dengan perinsip akuntansi berterima umun (generally accepten accounting
principles atau sering disingkat dengan GAAP). Prinsip tersebut pada dasarnya akan
menentukan kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Meskipun GAAP
sering disinggung dalam praktek akuntansi, namun istilah “generally accepted accounting
principles” belum didefinisikan secara jelas.
Ketidak jelasan dari definisi tersebut dapan dilihat dari berbagai pendapat. Misalnya
Grady ( 1965 ) menunjukan bahwa berbagai metode akuntansi banyak digunakan pada
laporan keuangan yang dipublikasikan. Hal ini menunjukan bahwa perusahaahn bebas
menggunakan metode akuntansi selama metode tersebut di terima dalam praktek bisnis.
Namun demikian, melihat dari substansi dari perdebatan yang sselama ini muncul GAAP
mungkin dapat didefinisiakn sebagai sekumpulan konsep, standar, prosedur, metode,
konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap dapat di terima secara umum
dalam menyusun, menyajikan dan menginterpretasikan laporan keuangan dalam lingkungan
tertentu.
Prinsip-prinsip tersebut merupakan suatu pedioman bagi profesi akunyansi dalam
memilih teknik akuntansi dan menyajikan laporan keuangan sedemikian rupa, sehingga
dipandang sebagai praktik akuntansi yang baik. Konvensi, aturan dan prosedur – prosedur

Teori Akuntansi
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
1 Dr Istianingsih
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Sumber-sumber GAAP tersebut dapat dipandang sebagai suatu hirarki yang sering
dinamakan “The House of GAAP” seperti yang dapat dilihat pada tampilan 7.1. Dari tampilan
tersebut dapat dilihat bahwa otoritas dari pedoman akuntansi terletak pada berbagai posisi
resmi dari profesi dan komisi pasar modal. Lantai pertama merupakan sumber acuan utama
dalam memecahkan berbagai masalah dalam praktik akuntansi. Apabila pada lantai pertama
tidak ditemui, maka sumber acuan dapat dicari pada lantai kedua dan seterusnya.
Meskipun unsur-unsur tersebut dapat dikategorikan sebagai bagian dari GAAP, istilah
“penerimaan umum” kemungkinan dapat menimbulkan sesuatu yang membingungkan,
khususnya pada situasi baru atau bila suatu standar dipandang sebagai suatu kewajiban
(mandatory). Skinner (1981) menyatakan :
Dalam situasi yang baru, tidak ada prinsip akuntansi berterima umum. Jika entitas yang
berbeda mangadopsi kebijakan (policy) yang berbeda, tidak ada mekanisme untuk
menentukan bahwa sesuatu dapat diterima secara umum (dalam praktik kemungkinan
terjadi bahwa semua akan dipandang sebagai sesuatu yang diterima secara umum).
Pada sisi lain, suatu rekomendasi yang dikeluarkan Badan Pembuat standar secara
otomatis dipandang dapat diterima umum sebagai pengecualian praktik lain, tidak peduli
rekomendasi tersebut tidak popular dalam praktik (p.3-4).
Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa selama ini factor penerimaan umum merupakan
acuan utama yang selama ini digunakan dalam menentukan isi/komponen dari GAAP.

GAAP
generally accepted accounting principles

Fourt APB AICPA Other FASB Text


Floor Statement Issues Professional Concepts Books
Paper Pronounceme Statement and
nt Articles
Third FASB Technical AICPA Accounting Prevalent Industry
Floor Bulletin Interpretation Practices

Second AICPA Industry AICPA Industry AICPA Statement of


Floor Audit Guides Acoounting Guides Posisition

First FASB FASB APB AICPA Accounting


Floor Statement Interpretations Opinions Research Bulletin

Foundation Includes the going concern assumption, substance over form, neutrality,
the accrual basis, conservatism, and materiality.

Sumber: S. Rubin, “The House of GAAP”, Journal of Accountancy, (Juni 1984), Hal. 123

Teori Akuntansi
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
3 Dr Istianingsih
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
B. Arti Penting Standar Akuntansi

Ada beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting
dalam penyajian laporan keuangan. Alas an tersebut adalah :
1. Member informasi akuntansi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha,
dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Informasi tersebut diasumsikan
jelas, konsisten, dapat dipercaya ( andal ), dan dapat dibandingkan.
2. Member pedoman dan aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan kegiatan
audit dan menguji validitas laporan keuangan.
3. Member data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang dipandang
penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan
ekonomi dan peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya ( Edey, 1977).
4. Menghasilakn prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin
akuntansi.

Jadi intinya, standar akuntansi diharapkan menjadi pedoman bagi penyusun laporan
keuangan (manajer), pemakai laporan keuangan dan auditor dalam memahami dan
memverifikasi informasi yang tersaji dalam laporan keuangan. Dengan menggunakan
standar akuntansi yang sama, diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan tersebut
dapat memahami laporan keuangan dari sudut pandang yang sama sehingga tujuan
pelaporan keuangan dapat dicapai. Pemakai laporan keuangan dapat dikelompokan
sebagai berikut :

Pemakai langsung :
1. Pemilik perusahaan
2. Kreditor dan supplier
3. Manajemen
4. Kantor perpajakan
5. Karyawan perusahaan
6. Pelanggan

Pemakai tidak langsung :


1. Analisis dan konsultan keuangan
2. Pasar modal
3. Pengacara
4. Badan pembuat peraturan atau undanng-undang
5. Bagian pelaporan

Teori Akuntansi
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
5 Dr Istianingsih
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai