Anda di halaman 1dari 15

TEKHNIK INSEMINASI

BUATAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
DEDI FARDIANSYAH
FATHUL RAHMAN AZIS
AINUN YAKIN
RIA NALURITA
ISENMINASI BUATAN
Teknologi Inseminasi Buatan (IB)
merupakan teknologi yang sudah lama
dikenal, namun masih relevan untuk
digunakan sekarang ini. Inseminasi Buatan
(IB) atau kawin suntik adalah suatu cara
atau teknik untuk memasukkan mani
(sperma atau semen) yang telah dicairkan
dan telah diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke
dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus
yang disebut 'insemination gun'.
TUJUAN INSEMINASI
BUATAN
• Memperbaiki mutu genetika ternak.
• Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk
dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga
mengurangi biaya.
• Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan
unggul secara lebih luas dalam jangka waktu
yang lebih lama.
• Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat
dan teratur.
• Mencegah penularan / penyebaran penyakit
kelamin.
KEUNTUNGAN INSEMINASI
BUATAN
• Menghemat biaya pemeliharaan ternak
jantan.
• Dapat mengatur jarak kelahiran ternak
dengan baik.
• Mencegah terjadinya kawin sedarah
pada sapi betina (inbreeding).
• Dengan peralatan dan teknologi yang
baik spermatozoa dapat simpan dalam
jangka waktu yang lama.
• Semen beku masih dapat dipakai
untuk beberapa tahun kemudian
walaupun pejantan telah mati.
• Menghindari kecelakaan yang
sering terjadi pada saat
perkawinan karena fisik pejantan
terlalu besar.
• Menghindari ternak dari penularan
penyakit terutama penyakit yang
ditularkan dengan hubungan
kelamin.
KERUGIAN INSEMINASI
BUATAN
• Apabila identifikasi birahi (estrus) dan
waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka
tidak akan terjadi terjadi kebuntingan.
• Akan terjadi kesulitan kelahiran
(distokia), apabila semen beku yang
digunakan berasal dari pejantan dengan
breed / turunan yang besar dan
diinseminasikan pada sapi betina
keturunan / breed kecil.
• Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding)
apabila menggunakan semen beku dari
pejantan yang sama dalam jangka waktu
yang lama.
• Dapat menyebabkan menurunnya sifat-
sifat genetik yang jelek apabila pejantan
donor tidak dipantau sifat genetiknya
dengan baik (tidak melalui suatu progeny
test).
Sapi yang layak untuk di IB

1. Sapi betina yang telah memenuhi


umur pubertas.
2. Telah menunjukkan tanda-tanda
birahi.
3. Sebaiknya induk memiliki tulang
pelvis (pinggul ) yang lebar.
4. Jika kondisi induk sangat kecil
gunakan semen sapi bali.
PELAKSANAAN IB
Keterlambatan pelayanan Inseminasi
Buatan (IB) akan berakibat pada
kerugian waktu yang cukup lama.
Jarak antara satu birahi ke birahi
selanjutnya adalah kira-kira 21 hari
sehingga bila satu birahi terlewati
maka kita masih harus menunggu 21
hari lagi untuk melaksanakan
Inseminasi Buatan (IB) selanjutnya.
Kegagalan kebuntingan setelah
pelaksanaan
Inseminasi Buatan (IB) juga akan
berakibat pada terbuangnya waktu
percuma, selain kerugian materiil
dan immateriil karena terbuangnya
semen cair dan alat pelaksanaan
Inseminasi Buatan (IB) serta
terbuangnya biaya transportasi baik
untuk melaporkan dan memberikan
pelayanan dari pos Inseminasi
Buatan (IB) ke tempat sapi birahi
berada.
Prosedur Inseminasi Buatan

• Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi


Buatan (IB) maka semen harus dicairkan
(thawing) terlebih dahulu
• Dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen
cair dan memasukkannya dalam air hangat atau
meletakkannya
• Di bawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing
yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw
tersebut dimasukkan dalamair dengan suhu
badan 37oC, selama 7-18 detik.
• Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air
kemudian dikeringkan dengan tissue.
• Kemudian straw dimasukkan
dalam gun, dan ujung yang
mencuat dipotong dengan
menggunakan gunting bersih
• Setelah itu Plastic sheath
dimasukkan pada gun yang sudah
berisi semen beku/straw
• Sapi dipersiapkan (dimasukkan)
dalam kandang jepit, ekor diikat
• Petugas Inseminasi Buatan (IB)
memakai sarung tangan (glove)
pada tangan yang akan
dimasukkan ke dalam rektum
• Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB)
dimasukkan ke rektum, hingga dapat
menjangkau dan memegang leher rahim
(servix), apabila dalam rektum banyak
kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu
• Semen disuntikkan/disemprotkan pada
badan uterus yaitu pada daerah yang
disebut dengan 'posisi ke empat'.
• Setelah semua prosedur tersebut
dilaksanakan maka keluarkanlah gun
dari uterus dan servix dengan perlahan-
lahan.
WAKTU MELAKSANAAN IB

Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB)


ternak harus dalam keadaan birahi, karena
pada saat itu liang leher rahim (servix)
pada posisi yang terbuka.
Kemungkinan terjadinya konsepsi
(kebuntingan) bila diinseminasi pada
periode-periode tertentu dari birahi telah
dihitung oleh para ahli, perkiraannya
adalah:
• Permulaan birahi : 44%
• Pertengahan birahi : 82%
• Akhir birahi : 75%
• 6 jam sesudah birahi : 62,5%
• 12 jam sesudah birahi : 32,5%
• 18 jam sesudah birahi : 28%
• 24 jam sesudah birahi : 12%

Anda mungkin juga menyukai