Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASD

DAN VSD
Dinul Ihsan 15031039
Desvi Fitriawan 15031012
Junia Lestari 150310020
Lia Lisdawati 15031004
Milda Aprilian Sari 15031001
Rahma Fauziah 15031029
Repindra Oktari 15031023
Rissa Nurdiana 15031003
Vita Rianti Anjani 15031008
Yeni Lestari 15031006

LATAR BELAKANG

• Atrium Septal Defect (ASD) dan Ventrikel Septal Defect (VSD)


merupakan kelainan jantung bawaan yang menempati
urutan kedua dari kelainan jantung bawaan, dimana adanya
terjadi lubang atau abnormal pada sekat yang memisahkan
antara atrium dan ventrikel kiri dan kanan. Kelainan jantung
bawaan yang memerlukan pembedahan jantung terbuka.

• Diantara berbagai kelainan bawaan (ongenital anomaly)


yang ada, penyakit jantung bawaan merupakan kelainan
yang sering ditemukan. Di Amerika Serikat, insiden penyakit
jantung bawaan sekitar 8-10 dari 1000 kelahiran hidup,
dengan sepertiga diantaranya bermanifestasi sebagai kondisi
kritis pada tahun pertama kehidupan dan 50% dari
kegawatan pada bulan pertama kehidupan berakhir dengan
kematian penderita.Di Indonesia pada tahun 2007, dengan
populasi lebih dari 200 juta penduduk dan angka kelahiran
hidup 2%, diperkirakan terdapat sekitar 30.000 penderita.
DEFINISI ATRIAL SEPTAL DEFECT

• ASD adalah lubang abnormal pada sekat yang


memisahkan kedua belah atrium sehingga terjadi
pengaliran darah dari atrium kiri yang bertekanan
tinggi ke atrium kanan bertekanan rendah.
KLASIFIKASI ASD

1. Defek ostium sekundum


Defek sekundum merupakan defek yang paling sering
ditemukan dan paling baik teridentifikasi oleh
ekokadriografi serta jelas tervisualisasi dengan TEE.
2. Defek sinus venosus
Defek ini sulit dicitra dengan TEE konvensional dan mungkin
hanya bisa dilihat dengan pencitraan transesofageal.
3. Defek titium primum
Defek ini angat jarang pada orang dewasa dan meskipun
dapat terjadi secara terpisah, lebih umum dilihat sebagai
komponen atrium dalam satu spektrum defek septum
atrioventrikel (defek saluran AV).
ETIOLOGI ASD

Menurut Huon,
1 Faktor Prenatal.
• Ibu menderita infeksi Rubella
• Ibu alkoholisme
• Umur ibu lebih dari 40 tahun
• Ibu menderita IDDM
• Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
2 Faktor genetic
• Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
• Ayah atau ibu menderita PJB
• Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down
• Lahir dengan kelainan bawaan lain
PATOFISIOLOGI ASD
MANIFESTASI ASD

Kliegman, 2000.
1. Detak jantung berdebar-debar (palpitasi)
2. Tidak memiliki nafsu makan yang baik
3. Sering mengalami infeksi saluran pernafasan
4. Berat badan yang sulit bertambah
5. Sianosis pada kulit di sekitar mulut atau bibir dan
lidah
6. Cepat lelah dan berkurangnya tingkat aktivitas
7. Demam yang tak dapat dijelaskan penyebabnya
8. Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang
meningkat
KOMPLIKASI ASD

1. Gagal Jantung
2. Penyakit pembuluh darah paru
3. Endokarditis
4. Aritmia
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Menurut Hidayat, 2008.


1. Foto toraks
Pada penderita ASD dengan pirau yang bermakna, foto
toraks AP menunjukkan atrium kanan yang menonjol dan
dengan konus pulmonalis yang menonjol. Jantung hanya
sedikit membesar dan vaskularisasi paru yang bertambah
sesuai dengan besarnya pirau.

2. Elektrokardiografi
Menunjukkan aksis ke kanan akibat defek ostium primum,
blok bundle kanan, hipertrofi ventrikel kanan, interval PR
memanjang, aksis gelombang P abnormal.
.3. Ekokardiografi
Dengan mengunakan ekokardiografi trastorakal (ETT) dan
Doppler berwarna dapat ditentukan lokasi defek septum,
arah pirau, ukuran atrium dan ventrikel kanan, keterlibatan
katub mitral misalnya proplaps yang memang sering terjadi
pada ASD.
Ekokardiografi transesofageal (ETE) dapat dilakukan
pengukuran besar defek secara presisi sehingga dapat
membantu dalam tindakan penutupan ASD perkutan,
juga kelaina yang menyertai.

4. Katerisasi jantung
DEFINISI VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

• adalah suatu lubang pada septum ventrikel.


Septum ventrikel adalah dinding yang memisahkan
jantung bagian bawah (memisahkan ventrikel kiri
dan ventrikel kanan) (Fyler, 1996).
KLASIFIKASI VSD

(Chandrasoma, 2006; Purwaningtyas, 2007) :


1. Tipe perimembran
2. Tipe subarterial
3. Tipe muskuler
ETIOLOGI

1. Faktor prenatal yang berhubungan dengan VSD :


• Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
• Gizi ibu hamil yang buruk
• Ibu yang alkoholik
• Usia ibu di atas 40 tahun
• Ibu menderita diabetes
2. Faktor genetic
• anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
• ayah/ibu menderita PJB
• kelainan kromosom seperti syndrom down
• lahir dengan kelainan bawaan lain
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI

• Sesak nafas, takipneu (napas cepat)


• Bayi mengalami kesuliatan ketika menyusu
• Keringat yang berlebihan
• Berat badan tidak bertambah. Gagal tumbuh
• Gagal jantung kongestif
• Infeksi saluaran pernapasan berulang
KOMPLIKASI

• Gagal Jantung Kongestif.


• Hipertensi Arteri Pulmonalis.
• Bakterial Endokarditis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Rontgen dada : dapat ditemukan kardiomegali dengan LVH,


vaskularisasi paru meningkat, bila terjadi penyakit vaskuler
tampak pruned tree disertai penonjolan a. pulmonal.
• EKG : LVH, LAH
• Ekokardiogram : dengan M-mode dapat diukur dimensi atrium
kiri dan ventrikel kiri, dengan ekokardiografi 2 dimensi dapat
dideteksi dengan tepat ukuran dan lokasi defek septum
ventrikel, dengan defek Doppler dan warna dapat dipastikan
arah dan besarnya aliran yang melewati defek tersebut.
• Katerisasi jantung : dilakukan pada penderita dengan
hipertensi pulmonal, dapat mengukur rasio aliran ke paru dan
sistemik serta mengukur tahanan paru; angigrafi ventrikel kiri
dilakukan untuk melihat jumlah dan lokasi VSD.
KASUS

• Seorang bayi laki-laki berumur 20 hari, dirawat


diruang NICU dengan keadaan sangat lemah,
terpasang ventilator. NGT terpasang baik, cairan
NGT aktif berwarna kuning. Pada pemeriksaan fisik
didapat cardiomegali, edema pada ekstremitas
bawah, dyspnea, cianosis pada sekitar mulut dan
bibir. Pemeriksaan TTV didapat TD : 70/60 mmHg,
ND : 120x/m, RR : 36x/m, SH : 37,6oC. IVFD terpasang
RL 12 gtt/m. Gambaran EKG dengan aritmia. Pada
auskultasi terdengar bunyi split. Hasil rontgen thorak
AP didapat gambaran adanya penonjolan pada
atrium kanan dan konus pulmonalis. DC terpasang
aktif.
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah

Do : Terdapat defec antaara AD dan Penurunan curah jantung


1. retraksi dinding dada AS
2. Gambaran EKG terlampir
dengan gambaran aritmia.
Pada auskultasi terdengan tekanan AS > AD
bunyi split.
Ds: pasien terlihat pucat,
Berkeringat aliran AS meningkat

vol VS menurun

Curah jantung menurun


Nanda Noc Nic

Penurunan curah jantung Keefektifan pompa Managemen jalan nafas


b/d pembesaran atrium jantung Aktivitas :
KH : 1. Observasi kualitas dan
Denyut jantung apical 1-4 kekuatan denyut jantung,
Disritmia 1-4 nadi perifer, warna dan
Tekana darah sistol 1-5 kehangatan kulit dalam
Tekanan darah diastole 1- batas normal.
5 2. Tegakkan derajat
cianosis.
3. Monitor tanda-tanda
CHF
4. Berikan oksigen

Anda mungkin juga menyukai