Anda di halaman 1dari 35

Alat Ukur Proses

Dede Septi W.M.S (3335140808)


Ila Nurfadilah (3335140)
Lira Mustikawati (3335140376)
Terimakasih
Laju Alir

Pengukuran aliran fluida sangat penting di


dalam suatu industri, proses seperti kilang
minyak (refinery), pembangkit listrik (power
plant) dan industri kimia (petrochemical).
Pada industri, proses seperti ini memerlukan
penentuan kuantitas dari suatu fluida (liquid,
gas atau steam) yang mengalir melalui suatu
titik pengukuran, baik didalam saluran yang
tertutup (pipe) maupun saluran terbuka
(open channel).
Tujuan dari pada pengukuran aliran fluida
adalah:
1. Untuk mencegah kerusakan peralatan
2. Mendapatkan mutu produksi yang
diinginkan
3. Mengontrol jalannya proses
Instrumen untuk melakukan pengukuran
kuantitas aliran fluida ini disebut flowmeter.
Beberapa jenis flowmeter yang sering digunakan
di dalam industri proses dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Tabung Venturi
2. Pitot tubes
3. Nozzle
4. Flat orifice
1. Tabung Venturi
Tabung Venturi adalah suatu alat yang terdiri dari
pipa dengan penyempitan dibagian tengah yang
dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk mengukur
kecepatan aliran suatu zat cair. Fluida yang
digunakan pada venturi meter berupa cairan gas dan
uap.
Tabung Venturi merupakan alat primer dari
pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat
untuk menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur
atau alat sekundernya adalah manometer tabung U.
Penggunaan Tabung Venturi memiliki kerugian
karena harganya mahal, dan memerlukan ruang yang
besar.
Tabung Venturi terdiri dari 4 bagian utama yaitu:
• Bagian Inlet
Berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti
diameter pipa, tempat pengambilan tekanan awal.
• Inlet cone
Berbentuk seperti kerucut yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
• Throat (leher)
Tempat pengambilan beda tekanan akhir.
• Outlet cone
Bagian akhir dari venturi meter yang berbentuk
kerucut kebalikan dari inlet cone.
Gambar Venturi meter
2. Pitot Tube
Pitot tubes mengukur besaran aliran fluida
dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang
diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri.
Pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukur
tekanan untuk menghasilkan sesuatu beda
tekanan.
Pada pitot tube ini biasanya fluida yang
digunakan adalah jenis cairan dan gas. Pitot
tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan.
Gambar Pitot Tube
Pengukuran Tekanan
Tekanan terjadi karena adanya gaya yang bekerja
terhadap suatu bidang luasan. Karena itu tekanan
dinyatakan sebagai Gaya yang bekerja pada suatu
satuan luas. Pada bagian ini akan ditinjau beberapa
prinsip pengukuran tekanan yang biasa digunakan
di industri proses. Alat ukur tekanan disebut sebagai
Manometer. Berbagai macam nama dan tipe
manometer yang terdapat di industri proses,
bergantung pada prinsip kerja, jenis fluida yang
diukur serta kebutuhan penggunaannya. Pada
umumnya tekanan fluida yang diukur di industri
proses adalah cairan dan gas.
1. Bourdon Tube
Bourdon Tube adalah alat ukur tekanan nonliquid.
Alat ukur ini secara luas digunakan didalam industri
proses untuk mengukur tekanan statis pada
beberapa aplikasi. Bentuk dari bourdon tube terdiri
dari element (C-type, helical dan spiral) dan
dihubungkan secara mekanikal dengan jarum
indicator.
Prinsip operasinya yaitu tekanan dipandu ke dalam
tabung, perbedaan tekanan di dalam dan di luar
tabung bourdon akan menyebabkan perubahan
bentuk penampangnya. Perubahan bentuk
penampang akan diikuti perubahan bentuk arah
panjang tabung, dimana perubahan panjang tabung
akan dikonversikan menjadi gerakan jarum
penunjuk pada skala.
Gambar Bourdon Tube
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
• Biaya pengadaan awal : rendah
• Konstruksi sederhana
• Dapat dikalibarsi dengan mudah (menggunakan
mercury barometer)
• Tersedia range yang bervarisai, termasuk range
yang sangat tinggi

Kekurangan
• Peka terhadap goncangan dan getaran
• Mempunyai sifat histerisis
• Akurasi : sedang (tidak cukup baik untuk beberapa
aplikasi)
2. Barometer
Instrumen ilmiah yang digunakan dalam
meteorologi untuk mengukur tekanan atmosfer.
Tekanan dapat meramalkan kecenderungan
perubahan jangka pendek dalam cuaca. Banyak
pengukuran tekanan udara yang digunakan
dalam analisis permukaan cuaca untuk
membantu menemukan palung permukaan,
sistem tekanan tinggi, dan batas-batas frontal.
Peningkatan tekanan udara yang bekerja pada
kolom merkuri menyebabkan merkuri dalam
tabung, panjang kiri meningkat dan di bagian,
tangan kanan pendek jatuh. Berat sedikit lebih
berat, mengambang di merkuri, mengikuti
gerakan ini dan ternyata katrol terhubung ke
pointer yang pada gilirannya akan menunjukkan
kenaikan tekanan pada dial.
Gambar Barometer
Sensor Temperatur

Sensor temperature/ suhu adalah sensor yang


digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi
benda atau dimensi ruang tertentu.Sensor
temperature mempunyai banyak macamnya,
seperti termokopel, RTD, thermistor, infrared
pyrometer, dioda (IC hybrid), bimetal, dan lain
sebagainya.
1. Sensor suhu Thermocouple
Termokopel adalah sensor suhu yang terdiri dari 2
jenis kawat logam konduktor yang digabung pada
ujungnya sebagai ujung pengukuran. Konduktor ini
kemudian akan mengalami gradiasi suhu dan dari
perbedaan suhu antara ujung termokopel/ujung
pengukuran dengan ujung kedua kawat logam
konduktor yang terpisah, akan menghasilkan
tegangan listrik karena terjadinya efek termo
elektrik. Termokopel dapat mengukur temperatur
dalam jangkauan suhu yang cukup luas dengan
batas kesalahan pengukuran kurang dari 1⁰ C.
Gambar Termocouple
Termokopel terdiri dari 2 jenis kawat logam
konduktor yang digabung pada ujungnya sebagai
ujung pengukuran. Konduktor ini kemudian akan
mengalami gradiasi suhu dan dari perbedaan suhu
antara ujung termokopel/ujung pengukuran dengan
ujung kedua kawat logam konduktor yang terpisah
akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut
sebagai efek termo elektrik. Perbedaan ini
umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt
setiap perbedaan satu derajat celcius untuk kisaran
yang dihasilkan dari kombinasi logam modern. Jadi
sangat penting untuk di ingat bahwa termokopel
hanya mengukur perbedaan temperatur diantara 2
titik, bukan temperatur absolut. Jadi temokopel
tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu ruangan
karena tidak ada perbedaan antara ujung
pengukuran dengan ujung referensi/ujung pada
kedua kawat logam.
2. Sensor RTD
(Resistance Temperature Detector)
RTD adalah sensor suhu yang pengukurannya
menggunakan prinsip perubahan resistansi atau
hambatan listrik logam yang dipengaruhi oleh
perubahan suhu. Dimana ketika suhu meningkat, maka
resistansi elemen RTD juga akan meningkat. Dengan
kata lain, kenaikan suhu logam yang menjadi elemen
resistor RTD berbanding lurus dengan resistansinya.
RTD adalah salah satu sensor suhu yang paling banyak
digunakan dalam otomatisasi dan proses kontrol. Jenis
logam untuk kawat dari RTD umumnya adalah platina.
Kawat RTD biasanya juga terbuat dari tembaga dan
nikel. Namun platina adalah bahan yang paling umum
digunakan, karena memiliki tingkat akurasi yang lebih
baik dan rentang suhu yang lebih luas.
Gambar Resistance Temperature Detector
Alat Ukur Level
(Level Measurement Devices)
Pemilihan metoda pengukuran level yang sesuai aplikasi, harus sesuai
data kondisi operasi harus diketahui lebih banyak didalam pemilihan
alat ukur level. Kondisi operasi yang harus diketahui adalah :
1. Level range
2. Fluida characteristic
· Temperature
· Pressure
· Specific gravity
· Apakah fluida bersih atau kotor, mengandung vapors atau solids
3. Efek korosif
4. Kecenderungan fluida terhadap efek “coat” atau menempel pada
dinding vessel atau measuring device
5. Kecepatan alir fluida disekitar area pengukuran
Secara normal tidak ada kesulitan berarti didalam mengukur level fluida
bersih dan nonviscous, namun untuk material “slurry” atau material
dengan viscous yang berat dan solid, bagaimanapun banyak
menimbulkan masalah.
1. Displacement Type
Prinsip kerja alat ini yaitu jika sebuah pelampung
diapungkan pada permukaan fluida, maka
pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan
dari permukaan fluida yang bersangkutan.
Selanjutnya dengan suatu mekanisme, pergerakan
pelampung ini dapat ditranslasikan kedalam alat
ukur displacer level berdasarkan prinsip Archimedes.
Contoh dari displacement type ini adalah Meteran
tangki penyimpanan (storage tank gages).
Contoh storage tank gages
Kelebihan Kekurangan

• Akurasinya tinggi • Range terbatas (level > 48


• Handal pada liquid yang inches sukar untuk ditangani)
bersih • Biaya meningkat untuk unit
eksternal sehubungan dengan
• Metoda terbukti (proven)
pressure rating meningkat
• Dapat dipasang secara • External units kemungkinan
internal atau secara memerlukan pemanas
eksternal (heating) untuk menghindari
• Pemasangan secara external pembekuan (freezing)
pada unit dapat di blok • External units kemungkinan
dengan valve untuk menghasilkan kesalahan
maintenance disebabkan perbedaan
temperature antara fluida
• Dapat digunakan untuk
didalam vessel dengan fluida
mengukur liquid interface
di dalam level chamber
2. Radar Type
Teknologi radar untuk aplikasi pengukuran level
yang ada dipasaran adalah Frequency Modulated
Continuous Wave (FMCW) atau Pulse Wave Time
of Flight. Sistem Pulsed Wave bekerja dengan
memancarkan suatu gelombang mikro (microwave)
ke arah material proses, gelombang ini dipantulkan
oleh permukaan dari material proses dan dideteksi
oleh sensor yang sama yang bertindak sebagai
penerima (receiver). Level ditentukan dari waktu
tempuh dari sinyal gelombang mikro dari
transmitter ke receiver. Sistem FMCW bekerja
dengan memancarkan suatu signal frekuensi secara
terus menerus dan jarak ditentukan dari perbedaan
frekwensi antara sinyal transmitter dan receiver
pada setiap titik pada waktunya.
Contoh dari radar type adalah Radar level
Secara umum prinsip kerja dari radar level adalah
Level dari cairan diukur dengan radar pulsa
yang pendek yang dipancarkan dari antena di
bagian puncak tanki ke arah cairan. Setelah
radar pulsa dipantulkan oleh permukaan cairan,
maka antena menerima pulsa tersebut. Jarak
dari meter gauge ke permukaan cairan (d)
adalah sebanding dengan waktu tempuh pulsa
gelombang micro (t). Frekuensi yang digunakan
radar adalah 5.8 GHZ (6.3 GHZ di AS).
Kelebihan
• Teknologi : Non-contact
• Akurasi : tinggi

Kekurangan
• Biaya pengadaan awal :
tinggi
• Pressure rating :
terbatas
• Tidak dapat mengukur
interface
pH
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan
derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali
dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0
sampai 14.
Pada industri kimia, keasaman merupakan
variabel yang menentukan, mulai dari pengolahan
bahan baku, menentukan kualitas produksi yang
diharapkan sampai pengendalian limbah industri
agar dapat mencegah pencemaran pada
lingkungan.
Pengukuran pH
Sensor pH berfungsi sebagai penentu derajat keasaman
atau kebasaan dari suatu bahan. Pengukuran dan
pengendalian nilai pH sangat penting untuk berbagai studi
dalam bidang kimia dan biologi di laboratorium dan
berbagai bidang industri.
Metode pengukuran pH dapat dilakukan secara
konvensional yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan
elektroda gelas, namun hal ini memiliki tingkat akurasi hasil
pengukuran yang rendah, mudah pecah dan tidak
kompatibel dengan alat ukur sensor lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini
dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur
yang dapat mendeteksi berbagai parameter secara
simultan, dan akurat.
1. Kertas Lakmus
Indicator sederhana yang umum digunakan
adalah kertas lakmus.
Kertas lakmus akan berubah menjadi merah
bila keasamannya tinggi dan biru bila suatu
larutan bersifat basa.
2. pH meter
pH meter bekerja berdasarkan prinsip elektrolit
atau konduktivitas suatu larutan.
Cara kerja pH meter ini adalah dengan cara
mencelupkan probe dari pH meter kedalam larutan
yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5cm) dan
secara otomatis alat bekerja mengukur. pH meter
memiliki ketelitian yang lebih baik yaitu memiliki
sensitivitas 0.01 pH. Meskipun demikian, pH meter
masih mempunyai kekurangan, yaitu perubahan
yang lambat dan berosilasi, yang merupakan
masalah yang penting dalam menentukan skala
yang valid.
Gambar pH meter

Anda mungkin juga menyukai