Anda di halaman 1dari 38

SRI LESTARI

Tujuan Instruksional Umum

 Mengetahui masalah gizi pada


tenaga kerja
 Perlunya pelaksanaan gizi
kerja di perusahaan
 Pengaruh positif terhadap
produktifitas kerja
Tujuan Instruksional Khusus
 Menjelaskan masalah gizi tenaga kerja
 Menyebutkan besarnya kebutuhan gizi tenaga
kerja tiap hari ditempat kerja
 Menghitung energi yang diperlukan untuk suatu
pekerjaan
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
keadan gizi tenaga kerja
 Menjelaskan hubungan gizi dengan produktifitas
kerja
 Menjelaskan contoh kegiatan pelaksanaan gizi
kerja diperusahaan
LATAR BELAKANG
 Pasar bebas
 Kualitas SDM perlu dibina dan
diarahkan supaya kuat, selamat,
sehat dan produktif.
 Gizi kerja perlu diterapkan di
perusahaan
GIZI KERJA KESEHATAN KERJA
Berperan penting
 Meningkatkan disiplin
 Meningkatkan produktifitas
 Meningkatkan derajat kesehatan
 Meningkatkan prestasi kerja
Tenaga kerja tidak sarapan
Lemas Ngantuk

Produktifitas menurun
Kekurangan gizi pada tenaga kerja

 Pertahanan tubuh menurun


 Kemampuan fisik berkurang
 Berat badan Menurun
 Badan menjadi kurus
 Muka pucat
 Tidak bersemangat
 Kurang motivasi
 Bekerja lamban
Tenaga kerja gizinya terpenuhi
 Bekerja giat
 Produktif
 Teliti
 Mencegah kecelakaan kerja
 Penghasilan maksimal
 Keuntungan perusahaan besar
Survei terhadap tenaga kerja

 Kurang kalori
 Kurang Protein
 Anemia
 GAKY
 KVA
 Kecacingan
Meningkatkan produktifitas

GIZI KERJA
Landasan hukum pelaksanaan
gizi kerja di perusahaan :
 UU NO 1 tahun 1951,
ps 10 ayat 2
 UU no 12 1948
 UU no 1 tahun 1970
 Instruksi Menteri
Tenaga Kerja No 03
Men/1999
PENGERTIAN GIZI KERJA
 Gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaan dan beban kerjanya, atau
 Imu gizi yang diterapkan pada masyarakat tenaga
kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf
kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat
produktifitas dan efisiensi kerja yang yang setinggi-
tingginya.
PENYAKIT GIZI KERJA
 Penyakit anemia gizi dapat
menyebabkan konsentrasi kerja
menurun dan daya ingat lambat
selanjutnya menurunkan
produktifitas
MASALAH GIZI TENAGA KERJA
 Kurangnya perhatian para
majikan/pengusaha terhadap makanan
yang dikonsumsi para tenaga kerja.
 Sebagai contoh perusahaan hanya
memberikan uang makan pada tenaga
kerja, tanpa menyediakan makanan yang
bergizi seimbang
KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN GIZI TENAGA
KERJA
 Kebutuhan Gizi Minimal Sehari (Minimal Daily
Regurement= MDR) : Dosis terkecil zat gizi yang
diperlukan sehari agar seorang rat-rata tidak
menjadi sakit, pada kondisi umum yang dianggap
normal.

 Pada kondisi khusus mungkin MDR tidak


mencukupi misalnya pada saat orang harus bekerja
lebih giat
BEBERAPA FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI
SESEORANG

 Ukuran Tubuh
 Usia
 Jenis Kelamin
 Kegiatan sehari-hari
 Kondisi tertentu(hamil, menyusui
 Lingkungan kerja
KECUKUPAN GIZI
 Anjuran Kebutuhan Sehari/RDA (Recommended
Daily Allowance)
 Penjumlahan dari MDR dengan Nilai
Tambahan/Batas Keamanan
Daftar anjuran Kecukupan sehari bagi
masyarakat Indonesia
 Energi satuan : kalori (dari karbohidrat,
lemak, protein)
 8 jam kerja di perusahaan, maka perlu
disediakan makan dan minum senilai
1400 kalori
Angka Kecukupan (RDA) Energi dan
Protein yang dianjurkan seorang
sehari

Jenis Laki-laki
Kegiatan Umur 20 – 59 th
BB : 62 kg
Energi Protein
(kalori) (gram)
Kerja Ringan 2800 55
Kerja Sedang 3000 55
Kerja Berat 3600 55
Jenis Kegiatan Perempuan
Umur 20-59
BB : 54 kg
Energi Protein
Kerja Ringan 2050 48
Kerja Sedang 2250 48
Kerja Berat 2600 48

Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1993 (th 1998 belum
ada perubahan)
KOMPOSISI ZAT GIZI DALAM
MENU MAKANAN
 Hidrat Arang : 60%-70%
 Protein : 10%-15%
 Lemak : 15%-25%
 Vitamin/Mineral : 5 %
 Air (Bekerja ringan : 1,9 liter)
 Air (Bekerja dilingkungan panas : min 2,8 liter)
Perhitungan kebutuhan energi yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan
Energi yang digunakan oleh tubuh dibagi menjadi 2
kelompok besar :
 Energi untuk kebutuhan physiologis minimal
tubuh dalam keadaan basal/Metabolisme Basal
(BM)
 Energi untuk melakukan kerja luar
Menaksir Nilai BMR Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Umur Laki-laki Perempuan


(Tahun)
18-30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
>60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
Angka Kecukupan energi untuk 3 tingkat aktifitas
fisik untuk laki-laki dan perempuan

Aktivitas Jenis Kegiatan Faktor


Aktivitas
Ringan
Laki-laki 75% waktu u duduk/berdiri 1,56
Perempuan 25% waktu u berdiri/bergerak 1,55
Sedang
Laki-laki 40% waktu u duduk/berdiri 1,76
Perempuan 60% waktu u pekerjaan t3 1,7
Berat
Laki-laki 25% waktu u duduk/berdiri 2,10
Perempuan 75% waktu u pek t3 2,00
Contoh cara menaksir Kebutuhan Energi

 Hitunglah kebutuhan energi sehari seorang


tenaga kerja laki-laki yang bekerja sebagai
guru (aktivitas ringan), umur 25 tahun, BB=
62 kg, lingkungan nyaman
Jawaban

 Kebutuhan energi u BM adalah


(15,3 x 62) + 679 = 1627,6 Kalori
 Kebutuhan energi total dgn aktivitas sebagi guru adalah :
1,56 x 1627,6 = 2539,1 kalori
 Jadi energi untuk hidangan makanan ditambahkan 10%
yang merupakan SDA = 2793 Kalori
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEADAAN GIZI TENAGA KERJA

1. Jenis pekerjaan(ringan, berat)


2. Tenaga kerja (Umur, JK, hamil, menyusui,
Disiplin)
3. Lingkungan
Lingkungan Kerja
FISIK (terlalu panas, atau dingin)
 Pada lingkungan panas/berat =
kebutuhan air min 2,8 liter, kadar
garam tidak boleh terlalu
tinggi(0,2%)
 Pada lingkungan dingin = makanan
dan minuman hangat dapat
membantu
 Kimia : lingkungan terpapar oleh bahan kimia
berbahaya
 Biologi : lingkungan kerja terpapar oleh parasit
dan mikroba. misal cacingan
 Fisiologi (ergonomi) :posisi kerja dan peralatan
 Psikologi : pengaruh psikologi kerja thd tenaga
kerja
HUBUNGAN GIZI KERJA DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA

Haggard & Greenberg : setiap habis makan


gula darah seseorang meningkat,
begitu juga efisiensi otot-ototnya,
kemudian menurun perlahan. Sekitar 3
sampai 4 jam setelah makan pagi, kadar
gula darah mencapai kadar terendah
yang sering diikuti perasaan lelah dan
menurunnya efisiensi. Ditemukan
dengan memberikan snack setiap 2 jam,
kadar gula darah dan efisiensi tetap
dalam keadaan tinggi
Kraunt & Muller
 Meneliti kemampuan kerja penambang
batu bara.
 Dengan makanan yang mengandung
2800 kalori : menghasilkan 7 ton batu
bara /orang/hari
 Dengan 3200 kalori : 9,6 ton batu
bara/orang/hari
 Dengan 3800 kalori : 10 ton batu
bara/orang/hari
Menurut Darwin Karyadi

 Terhadap tenaga kerja irigasi


 Kebiasaan tidak sarapan mengakibatkan
daya kerja berkurang
 Pekerja yang makan 2x sehari lebih banyak
menderita anemia gizi daripada yang makan
3x
FAO
 Energi sangat mempengaruhi produktivitas
kerja, sedangkan protein, mineral dan
vitamin mempengaruhi efisiensi kerja
FAO
 Energi sangat mempengaruhi
produktivitas kerja, sedangkan protein,
mineral dan vitamin mempengaruhi
efisiensi kerja
KEGIATAN PELAKSANAAN GIZI KERJA DI
PERUSAHAAN

 Penyediaan Kantin/Katering
 Penyediaan suplemen : vitamin, oralit,
mineral
 Penyuluhan gizi kerja
 Pemberian Makanan Tambahan/Snack
Keuntungan pelaksanaan gizi
kerja
 Meningkatkan kemampuan kerja dari tenaga
kerja
 Status gizi pekerja baik (tidak kegemukan dan
tidak kurang gizi)
 Produktivitas optimal

Anda mungkin juga menyukai