Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Rosmana Apolla Putera
Enggy Septy
Definisi
• Sangat pucat
• Hilang kesadaran atau pingsan
• Sangat lemah
• Denyut nadi kecil dan cepat
• Tekanan darah rendah
Syok sekunder
• Trauma
• Terbakar
• Perdarahan
• Operasi
• Dehidrasi
• Insufisiensi jantung
• Perforasi alat dalam
• dll
Penyebab syok sekunder
• Syok kardiogenik
• Syok hipovolemik
• Syok septik
• Syok neurogenik
• Syok anafilaktik
Syok kardiogenik
• Mekanisme utama: Kegagalan pompa miokard karena kerusakan intrinsik
miokardial atau tekanan ekstrinsik atau obstruksi aliran ke luar
Contoh klinik:
• infark miokard
• Ruptur jantung
• Aritmia
Syok Hipovolemik
• Mekanisme utama: volume darah dan plasma yang tidak adekuat
Contoh klinik:
• Perdarahan
• Kehilangan cairan seperti mutah, mencret, luka bakar
Syok septik
• Mekanisme utama: vasodilatasi perifer dan penimbunan darah , jejas
membran sel , jejas endotel disertai disseminated intravascular coagulation
Contoh klinik:
• Infeksi bakteri yang luas
Syok neurogenik
• Mekanisme utama: vasodilatasi perifer disertai penimbun an darah
Contoh klinik:
• Anestesi
• Jejas medula spinalis
Syok anafilaktik
• Sebagai akibat reaksi alergi
• Disebabkan oleh antigen tertentu yg akan menyebabkan pelepasan mediator
sebagai respon imun.
• Mengakibatkan vasodilatasi pembuluh perifer, vasokonstriksi bronkus.
Klasifikasi syok
Klas I Klas II Klas III Klas IV
Darah hilang /cc <750 750-1500 1500-2000 >2000
Darah hilang /% BV <15 15-30 30-40 >40
Nadi <100 >100 >120 >140
Tekanan darah N N Menurun menrun
Respirasi 14-20 20-30 30-40 >35
Produksi urine /cc >30 20-30 5-15 Tidak ada
Kesadaran Agak gelisah Gelisah Gelisah & bingung Bingung & letargi
Cairan pengganti Kristaloid Kristaloid Kristaloid, Kristaloid,
koloid/darah koloid/darah
Penatalaksanaan syok
• ABC
• Tindakan/penanganan sesuai dengan jenis syok
• Meningkatkan hantaran O2 ke jaringan
• Meningkatkan curah jantung & tekanan darah
• Resusitasi cairan
Penatalaksanaan umum pada pasien dengan syok
Karena perdarahan;
• Hentikan sumber perdarahan
• Kaji tanda-tanda vital seperti; nadi, tekanan darah, pernafasan, tingkat kesadaran,
perfusi perifer dan produksi urine.
• Kolaborasi dengan dokter tentang jumlah dan jenis cairan yang diberikan RL /
NaCl 0,9% 2 sampai 4 kali jumlah defisit atau perdarahan. Bila jumlah perdarahan
lebih dari 30% EBV tambahan plasma ekspander 10-20 cc/kgBB, untuk pasien
yang kadar Hb nya kurang dari 8 gr% beri transfusi.
• Monitor status cairan tubuh dengan cara menghitung pemasukan dan pengeluaran ,
monitor tanda-tanda vital, kalau perlu pasang CVP dan ukur secara berkala
Kehilangan cairan & elektrolit
• Kaji kondisi pasien meliputi pernafasan, tekanan darah, nadi, perfusi, produksi
urine, tingkat kesadaran, luas luka bakar dengan menggunakan “rule of nine “
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan
• Pemberian cairan pada luka bakar tergantung formula yang digunakan. Contoh
formula Baxter, 4ccx BB x luas luka bakar, 1/2 nya diberikan pada 8 jam pertama,
½ nya diberikan 16 jam berikutnya.
Penanganan syok kardiogenik
• Kaji kondisi pasien meliputi pernafasan, tekanan darah, nadi, irama jantung,
perfusi, keluhan nyeri dada.
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan seperti:
• Cairan infus
Jenis dan jumlah sesuai dengan order dokter. Prinsipnya pemasangan infus
pada kasus syok kardiogenik adalah untuk memasukkan obat dan pemberian
cairan infus untuk rumatan karena pada kasus jantung seringkali pemberian
cairan harus dibatasi.
Penanganan syok kardiogenik
• Dopamin
Dosis Dopamine 3-20Mcg (gama )/kgBB/menit. Peran perawat dalam
pemberian Dopamine ini adalah mengencerkan dan melakukan penghitungan
untuk menentukan jumlah larutan Dopamine yang harus diberikan setiap
jamnya baik menggunakan infusion pump maupun syringe pump.
• Diuretik
Dosis yang diberikan 40 – 80 mg intra vena atau sesuai order dokter.
Penanganan syok kardiogenik
1.Perfusi perifer
Meraba ujung-ujung ekstrimitas . Normal bila teraba hangat, kering dan berwarna kemerahan.
Syok maka perfusi akan teraba basah, dingin dan terlihat pucat.
2.Tekanan darah
Invasif. :
Pengukuran TD invasif yaitu langsung melalui arteri line yang dhubungkan dengan
monitor.Pengukuran dengan cara ini lebih akurat dan tekanan darah yang sangat rendahpun
dapat terdeteksi.
Non Invasif :
Menggunakan manset, bisa secara manual maupun elektrik atau dengan monitor
Monitoring
3.Nadi / irama jantung
Manual: pengisian, frekwensi, teratur/tidak
Monitoring EKG:frekwensi, irama jantung, seperti : sinus
takikardi,bradikardi, aritmia yang mengancam jiwa, iskemik, infark dll.
Monitoring
4.Produksi urine
Pemasangan douwer kateter, untuk mengetahui dan mengatur balans cairan
serta mengetahui fungsi vital .Pengukuran dilakukan tiap jam dengaan nilai
normal 0,5 - 1cc/kgBB/jam.
5.Tekanan Vena Sentral ( CVP )
Nilai normal 5-15cmH2O
6.Suhu Tubuh:
Keadaan suhu tubuh pasien dan penilaian kemajuan keadaan perfusi.
Monitoring
7.Tingkat kesadaran :
Pemantauan tingkat kesadaran diperlukan untuk mengetahui perfusi
ke otak.
8. Foto thorax :
Perubahan paru dan jantung, letak kateter vena sentral dan swan
ganz, letak ETT, dan letak drain thorax.
Monitoring
9. Swan Ganz :
Tekanan wedge paru dan cardiac output.
10.Analisa Gas Darah:
Asam basa, fungsi paru, keberhasilan terapi oksigen yang telah diberikan.
Prognosis