Anda di halaman 1dari 29

ASSALAMUALAIKUM.Wr.

Wb
1

PRE TEST
“PUSKESMAS”
Pembimbing:
dr. H. Elman Boy, M.kes

Di susun Oleh :
M.ABDUL RAUF
1008260061
FAKULTAS KEDOKTERAN
UMIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2016
2

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KEMENTERIAN KESEHATAN RI

12

DEFINISI PUSKESMAS
Fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

13 TUJUAN PUSKESMAS
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas


mendukung terwujudnya Kecamatan sehat.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

14
PRINSIP PENYELENGGARAAN
1. PARADIGMA SEHAT
2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
4. PEMERATAAN
5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA
6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN
Sistem pencatatan dan pelaporan
6
terpadu puskesmas (SP2TP)
Pendahuluan
 SIMPUS adalah program sistem informasi kesehatan
daerah yang memberikan informasi tentang segala
keadaan kesehatan masyarakat di tingkat
PUSKESMAS mulai dari data diri orang sakit,
ketersediaan obat sampai data penyuluhan
kesehatan masyarakat. Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen
Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
Fungsi manajemen Puskesmas yaitu ;

 1. Fungsi Perencanaan yaitu proses penyusunan


rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
 2. Fungsi Pelaksanaan dan Pengendalian yaitu proses
penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian
terhadap rencana tahunan Puskesmas dalam mengatasi
masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
 3. Fungsi Pengawasan dan pertanggungjawaban.
Yaitu Proses memperoleh kepastian atas kesesuaian
penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas
terhadap rencana tahunan Puskesmas.
Latar Belakang penggunaan SIMPUS

1. Belum adanya ke-validan data mengenai orang


sakit, penyakit, bumil,dll dalam wilayah suatu
puskesmas
2. Memperbaiki pengumpulan data di Puskesmas, guna
laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Memasuki Era Otonomi Daerah mutlak diperlukan
Informasi yang tepat, akurat dan up to date
berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan
obat, jumlah ibu hamil, masalah imunisasi dll.
Sumber informasi dari SIMPUS adalah
:

1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu


Puskesmas atau SP2TP terdiri dari catatan dari
kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan
buku register, laporan bulanan, laporan tahunan
dan KLB.
2. Survei lapangan
3. Laporan lintas sektor
4. Laporan sarana kesehatan swasta.
Tujuan umum proyek Pembangunan
Sistem Informasi Kesehatan
 Puskesmas adalah meningkatkan status kesehatan khususnya bagi
masyarakat kurang mampu, dengan cara meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan dan penggunaan fasilitas
pelayanan.
 Tujuan Khusus :
1. Membantu pemerintah dalam penyelenggaraan proses
desentralisasi
2. Membantu pemerintah dalam pengelolaan dana tambahan bagi
kesehatan
3. Membantu pemerintah dalam advocacy sector Kesehatan
4. Membantu provinsi dan kabupaten/kota untuk menyempurnakan
system informasi kesehatan yang ada untuk mendukung desentralisasi.
Sistem yang baru akan terdiri dari informasi yang diperoleh dari
fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat dan data survailans
epidemologi.
Manfaat
1. Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit,
bayi lahir, ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan
masyarakat, dll
2. Menghasilkan Informasi up to date tentang kondisi kesehatan di
suatu Puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat
sehingga dapat digunakan sebagai data awal dalam
pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan.
3. Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen Puskesmas
dalam penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan di
Puskesmas masing – masing.
4. Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat
laporan harian maupun bulanan.
5.
Keunggulan Komparatif SIMPUS
1. Program didesain under Windows sehingga lebih mudah dalam
operasional dan menarik dalam laporan - laporan yang dihasilkan
2. Dengan data-data yang up to date akan dapat dibuat analisa-
analisa yang mendukung kebijakan Pemda
3. Pelayanan terintegrasi dari bagian Pendaftaran hingga bagian
Obat, sehingga meminimalisasi pemakaian kertas.
4. Pengelolaan database yang dapat diakses bersama ( terbentuk
Bank Data Kesehatan Daerah )
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang
dikehendaki ataupun rekap keseluruhan berkenaan dengan
masalah kesehatan
6. SIMPUS dapat bekerja secara multi user maupun stand alone
7. SIMPUS dapat dipakai dalam jaringan Terpusat maupun
Terdistribusi
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif

Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

Self care (42%) Yankes (58%)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Self care Sarana
Nasional Kesehatan

UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia,


Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes,
Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll
Kualitas Yankes
Sumber : Susenas 2010 15
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS

70% SEHAT 30% SAKIT

UKM UKP

 Sehat tetap sehat  Sakit menjadi sehat


 Sehat tidak menjadi sakit  Sakit tidak tetap sakit

PENGUATAN UPAYA PROMOTIF &


PREVENTIF

SEHAT ADALAH HARTAKU


YANG HARUS KUJAGA DAN
16 KUPELIHARA
PERAN PUSKESMAS
PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
BERDASARKAN KONSEP WILAYAH

Dinkes
Kab/Kota
FASKES
RUJUKAN Rumah Sakit
Klinik
Utama

Puskesmas
FASKES Klinik
Pratama dr/drg
PRIMER Lab mandiri

Pustu
Apotik Pustu BPS

UKBM
POSYANDU POSBINDU POSKESDE POS MAL POS UKK
S DES
Pembinaan/koord Pencatatan-Pelaporan Rujukan UKM
Jejaring Rujukan UKP

Karena : Puskesmas padat kepentingan, padat karya, padat modal


Maka Kepala Puskesmas harus berpengalaman kerja di Puskesmas dan terlatih
Manajemen Puskesmas
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
• Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
TUGAS terwujudnya kecamatan sehat.

• Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama di wilayah kerjanya;
• Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan
FUNGSI tingkat pertama di wilayah kerjanya

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai


wahana pendidikan tenaga kesehatan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

21 PERSYARATAN PENDIRIAN PUSKESMAS


 Lokasi
 Bangunan
 Prasarana
 Peralatan
 Ketenagaan
 Kefarmasian
 Laboratorium
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

25
KATEGORI PUSKESMAS
KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
WILAYAH KERJA PENYELENGGARAAN

KAWASAN PUSKESMAS
PERKOTAAN NON RAWAT
INAP

KAWASAN PUSKESMAS
PEDESAAN RAWAT INAP

KAWASAN
T/ST
KATEGORI PUSKESMAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PERKOTAAN PUSKESMAS PEDESAAN PUSKESMAS T/ST
20
Puskesmas yang wilayah
Puskesmas yang wilayah Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan
kerjanya meliputi kawasan kerjanya meliputi kawasan
dengan karakteristik sbb:
yang memenuhi paling
yang memenuhi paling sedikit • Berada di wilayah yg sulit
sedikit 3 dari 4 kriteria sbb:
3 dari 4 kriteria kawasan dijangkau atau rawan
• Aktivitas penduduk > 50 %
agraris. bencana, pulau kecil,
perkotaan sbb:
gugus pulau atau pesisir
• Memiliki fasilitas a.l: sekolah
• Aktivitas penduduk > 50 % non radius > 2,5 km, pasar dan • Akses transportasi umum
agraris (terutama industri, perkotaan (radius > 2 km), RS rutin 1 kali dalam 1
perdagangan dan jasa) (radius > 5 km), tidak memiliki
fasilitas bioskop/hotel . minggu, waktu tempuh
• Memiliki fasilitas perkotaan a.l: PP dari ibukota Kab.
• Rumah tangga dengan listrik <
sekolah radius 2,5 km, pasar 90 % memerlukan ≥ 6 jam,
radius 2 km, RS radius < 5 km, trasportasi yg ada sewaktu-
• Terdapat akses jalan dan
bioskop atau hotel. waktu terhalang
transportasi menuju fasilitas
• Rumah tangga dengan listrik ≥ tsb. iklim/cuaca.
90 % • Kesulitan pemenuhan
• Terdapat akses jalan raya dan bahan pokok dan kondisi
transportasi menuju fasilitas keamanan
tersebut.

Sumber : Penggabungan Kriteria Kemen PU (Ditjen Cipta Karya & Tata Kota) dan BPS
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Tujuan Pembagian Puskesmas


27

atas kategori karakteristik wilayah kerja

• Pendekatan pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai


karakteristik pola kehidupan masyarakat setempat.
• Pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
• Pelayanan yang diberikan mampu menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang biasanya dihadapi
pada kawasan tersebut.
• Kebijakan dan dukungan pemerintah fokus berdasarkan
priority setting.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

28
Izin Penyelenggaraan Puskesmas
• Diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
• Berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Upaya Puskesmas
UKM Tingkat Pertama
 UKM Esensial
 UKM Pengembangan
UKP Tingkat Pertama

Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus


menyelenggarakan:
1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.
34
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS


A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi:
• Pelayanan Promosi Kesehatan;
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
• Pelayanan KIA-KB;
• Pelayanan Gizi; dan
• Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap


Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan.

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan upaya


kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

36 UKP TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS


dilaksanakan dalam bentuk:
 rawat jalan;
 pelayanan gawat darurat;
 pelayanan satu hari (one day care);
 home care; dan atau
 rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan
PUSKESMAS RAWAT INAP …..(1)
26
 Terletak strategis terhadap Puskesmas non rawat inap dan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama disekitarnya
 Menangani kasus-kasus yang lama rawatnya paling lama 5
hari.
 Kawasan perkotaan jumlah tempat tidur paling banyak 5
(lima) tempat tidur.
 Kawasan perdesaan, terpencil, dan sangat terpencil jumlah
tempat tidur paling banyak 10 (sepuluh) tempat tidur.
Dalam kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas, jumlah tempat
tidur di Puskesmas di kawasan perdesaan, terpencil dan sangat
terpencil dapat ditambah, dengan tetap mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya yang ada.
PUSKESMAS RAWAT INAP …..(2)
27
Hal-hal yang perlu diperhatikan pengadaan puskesmas rawat inap :
a) Lokasi/distribusi Puskesmas yang akan dikembangkan menjadi
Puskesmas rawat inap mempertimbangkan area cakupannya
dengan memperhatikan:
 Penyebaran penduduk
 Akses penduduk terhadap Puskesmas
 Sumber daya Puskesmas yang ada
b) Jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
sekitarnya dan fasilitas kesehatan rujukan.
 Menyusun kebijakan di tingkat kabupaten/kota:

 Sistem rujukan di daerah (regionalisasi pelayanan kesehatan)

 Regulasi penempatan tenaga

 Perlindungan hukum
Pasal 39 Permenkes No 75/ 2014 tentang Puskesmas

1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,


Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling
sedikit 3 tahun sekali.
2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan Menteri.

39
46

Anda mungkin juga menyukai