Pleno Pemicu4-Kelompok14
Pleno Pemicu4-Kelompok14
Pleno Pemicu4-Kelompok14
Oh berdebar-debar
Kelompok 14
Blok Endokrin
• Tutor : dr. Hendra
• Ketua : Alyssa Aldilla (405120165)
• Penulis : Jessica Octavia (405120054)
• Sekretaris : Sarah (405120111)
• Anggota :
• Pany Chandra Lestari (405100223)
• Angelina Christina (405120005)
• Hendri Anas Kristianto (405120013)
• Liliani Labitta (405120026)
• Novitafalen (405120027)
• Fendy Wellen (405120082)
• Siska Ivoni (405120113)
• Catherine Budiman (405120144)
• Tirtha Maharani Timotius (405120147)
Pemicu 4 : Oh berdebar-debar
• Seorang ibu berusia 35tahun merasa sangat takut karena 4 bulan
terakhir ini tidak nyaman, berat badannya turun, memang awalnya
ia mengurangi makanan, tetapi sesudah itu ia mulai makan selingan
dan cemilan lagi tetapi berat badannya tidak mau bertambah.
Sebulan terakhir, ia kesal karena merasa kepanasan terus dan
banyak keringat. Ditambah lagi akhir-akhir ini ia merasa sulit tidur.
Waktu berkaca ia merasa lehernya agak sedikit membesar dan
matanya menonjol. Sang ibu agak bingung karena ada mbak cuci
gosoknya yang berasal dari daerah pegunungan vulkanik di Jawa
Tengah yang memiliki benjolan di leher dengan ukuran sebesar bola
pingpong tapi kok sehat-sehat saja. Mbak cuci gosok juga
menceritakan bahwa anak tetangga kontrakan rumahnya yang
berusia 2tahun dirujuk ke RS karena ada hambatan pertumbuhan.
Unfamiliar Terms
• -
Rumusan masalah
1. Mengapa walaupun ibu tersebut mengkonsumsi selingan
dan cemilan tetapi berat badannya tidak naik?
2. Mengapa pada ibu tersebut BB tidak naik, mata menonjol,
sulit tidur, berkeringat, kepanasan, leher membesar?
3. Apa hubungan tempat tinggal mbak cuci di area gunung
vulkanik dengan benjolan di lehernya?
4. Mengapa ada tetangga kontrakan mbak cuci mengalami
hambatan pertumbuhan?
5. Apakah ada hubungan antara penyakit si ibu dengan mbak
cuci gosoknya?
6. Mengapa leher mbak cuci gosok itu membesar tapi tidak
timbul gejala apa-apa?
Curah Pendapat
1. Mungkin lehernya membesar berhubungan dengan
kelebihan hormon tiroid laju metabolisme tubuh
meningkat.
2. Itu merupakan tanda peningkatan laju metabolisme,
ditambah leher yang membesar kemungkinan ibu
tersebut mengalami hipertiroidisme.
3. Daerah tersebut kandungannya sulit mendapatkan
beberapa sumber makanan yang mengandung yodium.
4. Kekurangan hormon tiroid pd anak menimbulkan gejala
gangguan perrtumbuhan. Jika pd orang dewasa leher
membesar gejala lebih menonjol.
5. Kedua penyakit tersebut berhubungan tetapi berbeda
penyebab dan mekanismenya.
Skema
Leher teraba
membesar
Kelenjar
Tiroid
•Etiologi : GAKI
Gejala : Tidak bergejala
(tinggal di wilayah
• Bb↓ BMR↑
pegunungan)
•Berkeringat
•Gangguan
•kepanasan
pertumbuhan
Learning Objective
1. Menjelaskan anatomi, histologi, fisiologi, dan
biokimia tetang kelenjar tiroid dan
biosintesinya.
2. Menjelaskan kelainan kelenjar tiroid
(eutiroid, hipotiroid, dan hipertiroid) serta
pemeriksaan, tatalaksana, dan komplikasinya.
3. Menjelaskan GAKI.
4. Menjelaskan karsinoma kelenjar tiroid.
ANATOMI
LO1
Tiroid
• Berat : 15-20 gram.
• Hormon :
– Tiroksin (T4)
– Triiodotironin (T3)
– Kalsitonin
ANATOMI
• Tiroid merupakan kelenjar endokrin (tidak
mempunyai ductus) dan bilobular (kanan dan
kiri), dihubungkan oleh isthmus (jembatan)
yang terletak di depan trachea tepat di bawah
cartilago cricoidea.
http://www.oucom.ohiou.edu/dbms-witmer/downloads/2003-10-28_thyroid-adrenal.pdf
PENDARAHAN
• Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri:
– A. thyroidalis superior ( A. carotis externa)
– A. thyroidalis inferior ( Truncus thyrocervicalis)
http://www.endocrine.niddk.nih.gov/pubs/pregnancy/
Efek hormon tiroid
• Efek pd laju metabolisme
• efek hormon tiroid bersifat sangat lamban; respon maks blm tjd
smp bbrp hari; durasi respon cukup panjang
– >> laju metabolisme basal tubuh keseluruhan
– Regulator terpenting bagi tingkat konsumsi oksigen
– Pengeluaran energi tubuh saat istirahat
• Efek kalorigenik
– Laju metabolisme >> produksi panas >>
• Efek pd metabolisme perantara
– Mempengaruhi sintesis & penguraian KH, protein, lemak;
induksi efek bertentangan
• Jumlah >: penguraian glikogen glukosa; penguraian protein &
lemak
• Jumlah <: glukosa glikogen
• Efek simpatomimetik
– = efek sistem saraf simpatis
– >> jumlah reseptor spesifik katekolamin di sel sasaran >>
ketanggapan sel sasaran thdp katekolamin (epi & norepi)
• Efek pd sistem KV
– Ketanggapan jantung thdp katekolamin >> kecepatan denyut,
kekuatan kontraksi >> CO >>
– Respon thdp efek kalorinergik vasodilatasi perifer u/
menyalurkan kelebihan panas ke permukaan tubuh
• Efek pd pertumbuhan & sistem saraf
– Pertumbuhan: rangsang sekresi GH & mendorong efek
pertumbuhan
– Sistem saraf: u/ perkembangan normal sistem saraf; kec
hantaran impuls >>
Mekanisme kerja hormon tiroid
• TSH pengatur
integritas kel tiroid
– Tanpa adanya TSH kel
tiroid atrofi; sekresi <
– TSH > kel tiroid
hipertrofi & hiperplasi
Sintesis hormon tiroid
Human Physiology_An Integrated Approach, 6th Edition- William Perreault Jr.pdf
Biosintesis hormon tiroid
• Hormon tiroid = amina derivat dari tirosin
asam amino, mengandung iodium
• Sintesis terjadi di folikel tiroid (disebut juga
acini): struktur bulat dikelilingi selapis sel
epitel (sel folikel) dan tengahnya berisi
campuran glikoprotein (koloid)
• Koloid dapat menampung persediaan hormon
tiroid untuk 2-3 bulan
LO2
EUTIROID
LO3. Kelainan Kelenjar Tiroid
Definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan
gejala, diagnosis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, tatalaksana, komplikasi, prognosis.
Eutiroid
• DEFINISI
Pada Sindroma Sakit Eutiroid, pemeriksaan tiroid menunjukkan kelainan,
meskipun kelenjar tiroid berfungsi secara normal.
• PENYEBAB
Sindroma sakit eutiroid biasanya terjadi pada orang-orang yang menderita
penyakit berat selain penyakit tiroid.
• GEJALA
Jika seseorang sakit, mengalami kekurangan gizi atau telah menjalani
pembedahan, maka hormon tiroid T4 tidak dirubah menjadi T3. Akan
tertimbun sejumlah besar hormon T3, yang merupakan hormon tiroid dalam
bentuk tidak aktif.
Meskipun T4 tidak dirubah menjadi T3, tetapi kelenjar tiroid tetap berfungsi
dan mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh secara normal.
• DIAGNOSA
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hormon T3 yang tinggi.
• PENGOBATAN
Karena tidak timbul masalah, maka tidak diperlukan pengobatan.
Pemeriksaan laboratorium akan kembali normal jika penyakit penyebabnya
berhasil diatasi.
Pem. Fisik Umum
• Dimulai dengan inspeksi ps yg telah duduk dari depan atau samping
utk mencari: bekas luka operasi, massa, vena yg terdistensi
• Tiroid dapat dipalpasi dg ke 2 tangan dari belakang atau dari depan
– dengan menggunakan ibu jari utk palpasi setiap lobus
– > baik menggunakan kombinasi ke 2nya, t.u utk palpasi nodul yang
kecil. Leher ps disarankan utk sedikit fleksi utk merelax otot² leher
• Setelah menemukan posisi car. Cricoidea, palpasi ke istmus & lateral
dari ismus (N: lobus kanan sedikit > dari lobus kiri)
• Ps kemudian diminta utk menelan air utk diperiksa mobilitas &
konsistensi
• Catat: ukuran, konsistensi, permukaan, nyeri tekan. Apabila
ditemukan nodul, catat ukuran, posisi, & konsistensi nodul
• Bruit menunjukan hipervaskularisasi, bisa ditemukan pada
hipertiroid
Kondisi terasosiasi Hipertiroksinemia Eutiroid
Gangguan Penyebab Transmisi Karakteristik
LO3
GAKI
• Defisiensi yodium (DY) selalu dihubungkan dengan gondok, sehingga muncullah
kata gondok endemik.
• Yodium termasuk unsur kelumit (trace elements).
• Kadar yodium dalam air laut dan udara sedikit.
• Yodium larut dalam air, maka erosi karena sebab apapun akan mengikisnya dari
permukaan tanah dan membawanya ke laut.
• Hal ini terlihat bahwa banyak daerah gondok endemik terjadi pada daerah
berkapur dan daerah yang banyak mengalami erosi.
• Sumber utama yodium antara lain:
– Air tanah
– Air laut mengandung sedikit yodium, sehingga kandungan yodium garam rendah.
– Plankton, ganggang laut dan organisme laut lain berkadar yodium tinggi
– Sumber bahan organik yang berada dalam oksidan, desinfektan, yodofor (iodophor), zat warna
makanan & kosmetik, dan vitamin yang beredar di pasaran menambah yodium juga.
– Ikan laut, cumi-cumi yang dikeringkan mengandung banyak yodium.
GAKI
• WHO, Unicef dan ICCIDD menganjurkan
kebutuhan yodium sehari sebagai berikut:
– 90 mg untuk anak prasekolah (0-59 bulan)
– 120 mg untuk anak sekolah dasar (6-12 tahun)
– 150 mg untuk dewasa (di atas 12 tahun)
– 200 mg untuk wanita hamil dan wanita menyusui.
Kandungan iodium dlm makanan
Jenis makanan Keadaan segar (μg/hari) Keadaan kering (μg/hari)
Ikan air tawar 17-40 68-194
Ikan air laut 163-3180 471-4591
Kerang 308-1300 1292-4987
Daging hewan 27-97 -
Susu 35-56 -
Telur 93 -
Serealia biji 22-72 34-92
Buah 10-29 62-277
Tumbuhan polong 23-36 223-245
Sayuran 12-201 204-1636
GAKI dapat menyebabkan
Fetus Abortus
Lahir mati
Anomali kongenital
Meningkatnya kematian Perinatal
Meningktanya kematian anak
Neonatus KRETIN ENDEMIK TIPE
NEUROLOGIK
retardasi mental
Bisu tuli
Diplegia spastik
Mata juling
KRETIN MIKSUDEMATOSA
Cebol
defisit mental
Hipotiroidisme
Gondok neonatal
Hipotiroidisme neonatal
Gaki dapat menyebabkan
Anak dan remaja Gondok
Hipotiroidisme Juvenil
Retardasi mental
Gangguan perkembangan fisik
LO4
Nodul Tiroid
• Istilah lain: Adenoma Tiroid suatu
pertumbuhan jinak jaringan baru dari struktur
kelenjar.
• Istilah nodul tidak spesifik dapat berupa
kista, karsinoma, lobul dari jaringan normal,
atau lesi fokal lain yang berbeda dari jaringan
normal
Klasifikasi Nodul Berdasarkan Etiologinya
Adenoma Karsinoma
Adenoma makrofolikuler (koloid Papiler (75%)
sederhana) Folikuler (10%)
Adenoma mikrofolikuler (fetal) Meduler (5-10%)
Adenoma embrional (trabekular) Anaplastik (5%)
Adenoma sel Hurthle (orsifilik, Lain-lain: Limfoma tiroid (5%)
onkositik)
Adenoma atipik
Adenoma dengan papila
Signet-ring adenoma
Kista Lain-lain
Kista sederhana (simple cyst) Inflamasi tiroid
Tumor kistik/padat (perdarahan, Tiroiditis sub akut
nekrotik) Tiroiditis limfositik kronik
Penyakit granulomatosa
Nodul kolloid Gangguan pertumbuhan
Nodul dominan pada struma Dermoid
multinodosa Agenesis lobus tiroid unilateral
Karsinoma Tiroid
• Merupakan neoplasma yang berasal dari
kelenjar yang terletak di depan leher yang
secara normal memproduksi hormone tiroid
yang penting untuk metabolisme tubuh.
• Infiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di
trachea, laring, faring, esophagus, nervus
recurrent, pembuluh darah karotis, vena
jugularis, struktur lain pada leher dan kulit.
Epidemiologi
• Karsinoma tiroid jarang di dapat : 3-5 % dari semua maligna
• Insiden karsinoma tiroid 36-60 kasus / 1jt populasi / tahun
• Insiden lebih tinggi di negara dengan struma endemik,
terutama jenis tidak berdiferensiasi
• didapat pada semua usia dengan puncaknya pada usia muda
(7-20 tahun) dan usia setengah baya (40-60tahun)
• Karsionoma jarang ditemukan pada anak-anak
• Rasio perbandingan insiden antara wanita dan pria dilaporkan
2,5 : 1
Faktor Risiko
• Radiasi
• Genetik / Riwayat keluarga
• Wanita : ratio 4:1
• Umur : >40 tahun (anaplastic >65 tahun)
• Ras : kulit putih > sering
• Asupan iodium yang tidak adekuat
Papillary Folicular
Carcinoma
Carcinoma
Medullary Medullary
Carcinoma Carcinoma
Karsinoma Tiroid Papilar
Kecurigaan sedang
•Umur di bawah 20 tahun atau di atas 70 tahun
•Pria
•Riwayat radiasi pada leher dan kepala
•Nodul > 4cm atau sebagian kistik
•Keluhan penekanan, termasuk disfagia, disforia, serak, dispnea, dan batuk
Nodul jinak
•Riwayat keluarga: nodul jinak
•Struma difusa atau multinodosa
•Besarnya tetap
•BAJAH: jinak
•Kista simpleks
•Nodul hangat atau panas
•Mengecil dengan terapi supresi levotiroksin
Tanda dan Gejala
• Kesulitan dalam berbicara (gangguan pita
suara)
• Rasa nyeri pada leher / tenggorokan
• Pembengkakan pada bagian leher
• Kesulitan untuk bernafas
• Kesulitan untuk menelan
Diagnosis
• Anamnesis
– Sebagian besar karsinoma tiroid tidak memberikan gejala yang berat kecuali
keganasan jenis anaplastik yang sangat cepat membesar bahkan dalam hitungan
minggu.
– Pasien dengan nodul tiroid besar mengeluh adanya penekanan pada esofagus
dan trakea.
– Biasanya tidak ada rasa nyeri, kecuali timbul perdarahan ke dalam nodul atau bila
kelainannya tiroiditis akut/sub akut.
– Suara serak
– Riwayat kesehatan:
• Usia pasien
• Jenis kelamin pria
• Riwayat radiasi pengion saat masih anak-anak
• Respons terhadap pengobatan dengan hormon tiroid
• Riwayat karsinoma tiroid medulare dalam keluarga
• Pemeriksaan fisik
– Pertumbuhan nodul yang cepat
– Konsistensi nodul keras, melekat ke jaringan sekitar
– Pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
– Human Thyroglobulin ; suatu tumor marker untuk keganasan
tiroid ; jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up
– Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid
– Kadar kalsitonin hanya untuk pasien yang dicurigai karsinoma
meduler
• Pemeriksaan RO
– Dilakukan pemeriksaan foto paru posterior anterior, untuk
menilai ada tidaknya metastasis, foto polos leher antero-
posterior dan lateral dengan metode “soft tissue technique”
dengan posisi leher hiper ekstensi, bila tumor besar. Untuk
melihat ada atau tidaknya mikrokalsifikasi
– Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda
adanya metastasis ke tulang yang bersangkutan
• USG
– untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul posterior yang
secara klinis belum dapat dipalpasi
– untuk membedakan nodul yang padat dan kistik
– untuk penuntun dalam tidakan biopsi
• Sidik Tiroid
– nodul menangkap lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal
disebut nodul dingin (cold nodule)
– sama afinitasnya maka disebut nodul panas (warm nodule)
– afinitasnya lebih maka disebut nodul panas (Hot nodule)
• Pemeriksaan Histopatologi
– pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa, setelah
dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi
– Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari
tindakan biosi insisi
Hasil Sitologi Diagnostik BAJAH Tiroid
• Jinak (negatif) • Ganas (positif)
– Tiroid normal – Karsinoma tiroid papiler
– Nodul koloid – Karsinoma tiroid medular
– Kista – Karsinoma tiroid anaplastik
– Tiroiditis subakut
– Tiroiditis Hashimoto
• Curiga (intermediate)
– Neoplasma sel folikuler
– Neoplasma sel Hurthle
– Temuan kecurigaan tapi
tidak pasti
Terapi Nodul Tiroid
• Terapi supresi dengan hormon levotiroksin
• Bedah
• Iodium radioaktif
• Suntikan ethanol (percutaneous ethanol injection)
• Terapi laser dengan tuntunan ultrasonografi
• Observasi bila yakin nodul tidak ganas
Komplikasi
• Komplikasi umumnya berasal • Terapi hormon :
dari terapi : – Kemerahan pada kulit
• Pembedahan : – Rambut rontok
– Nyeri, rasa lemas – Hyper / hypotiroidism
– Kerusakan pada saraf dan (jika dosis tidak sesuai)
otot (jarang) • External radiation
• Radioactive Iodine Therapy : therapy :
– Mual – Kulit kemerahan, kering
dan kenyal (tender)
– Muntah
• Chemotherapy :
– Mulut kering
– Nausea, vomiting,
– Leukimia (Iodine dosis kerontokan rambut,
tinggi) kehilangan nafsu makan,
– Larangan hamil selama 1 luka di bagian mulut
tahun setelah pemberian
KESIMPULAN
• Ibu kemungkinan menderita hipertiroidisme.
• mbak cuci gosoknya goiter akibat kekurangan
iodium.
• anak tetangga mbak tersebut gejala
kretinisme akibat kekurangan iodium (GAKI).
SARAN
• Anamnesis mengenai riwayat keluarga,
lingkungan, dan gaya hidup.
• Serta perlu dilakukan pemeriksaan fungsi
tiroid untuk memastikan diagnosis dan
ditangani sesuai dengan penyakitnya.
Daftar Pustaka
• Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al,
editors. Harrison’s principle of internal
medicine 17th ed. USA: Mc Graw Hill medical,
2008
• Sudoyo AW, Setiyohadi B, editor. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta:
pusat penerbitan ilmu penyakit dalam FKUI,
2006