Anda di halaman 1dari 21

PERUBAHAN KEBIJAKAN

Tentang : Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia


PERUBAHAN LAMA BARU
Fungsi Pemeriksaan Assessing Assessing & Treating
Sarana Pemeriksaan Puskesmas dan Puskesmas dan
Setara RS tipe C RS Tipe C
Sekuens Pemeriksaan Pertama, Kedua (& Ketiga) Tahapan : I & II
Pemeriksaan Pertama Puskesmas, Assessing Puskesmas & RS,
Assessing & Treating
Pemeriksaan Kedua Assessing (+) di SARKES Assessing (-), Perawatan
Setara RS tipe C (+), Pemeliharaan (+). RS
sebagai Rujukan.
Format BKJH Menilai & Menilai Menilai & Follow Up
Assesing Jemaah Haji Diperiksa 2 kali Diperiksa 1 kl
Follow Up Diharapkan “Otomatis” Distandarisasi
PERUBAHAN LAMA BARU
Pengisian BKJH Tim Periksa 1 dan 2 Tim Periksa Puskesmas,
b/p Tim Periksa 2
Kelaikan Kesehatan Tim Periksa 2 Tim Periksa Puskesmas,
dan Tim Periksa RS.
Mulai Pemeriksaan Tahun Pemberangkatan Tahun Pendaftaran
Pengendali Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan dan
Sarana Pemeriksaan
PROTAP Sarana - Dibuat oleh Sarana
Kendali Mutu Dinas Kesehatan Dinkes & Sarana
Cakupan Kegiatan Lokal Nasional
Laporan Hasil - yankes.haji@gmail.com
JH Mengajukan Permintaan Pemeriksaan Kesehatan, untuk:
Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Identifikasi Status Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan di Puskesmas yang ditunjuk sesuai dengan


tempat tinggal/domisilinya.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai protokol Standar Profesi


Kedokteran meliputi :
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG : PENILAIAN
ANAMNESIS TES KEBUGARAN
FISIK Lab.Klinik, EKG, Radiologi KEMANDIRIAN

Hasil Pemeriksaan dicatat dalam Rekam Medik Puskesmas, sebagai dasar isian:
Buku Kesehatan Jemaah Haji Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Tahap Pertama
Hasil pemeriksaan dan kesimpulan hasil
pemeriksaan dicatat dalam Catatan Medik dan
disimpan di tempat pemeriksaan (PUSKESMAS).
Catatan Medik dijadikan dasar pengisian Buku
Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) setelah buku tersebut
tersedia.
Hasil pemeriksaan kesehatan menjadi dasar
penerbitan Surat Keterangan Pemeriksaan
Kesehatan Pertama oleh dokter pemeriksa
Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Pertama
sebagai kelengkapan pengurusan dokumen
perjalanan ibadah haji di Kandepag.
Imunisasi:
• JH yang memenuhi syarat dapat diberikan imunisasi Meningitis meningokokus
(MM). Pelaksanaannya diatur oleh Dinkes Kab/Kota
• Dokter mengeluarkan surat keterangan vaksinasi atau profilaksis sebagai
dasar penerbitan ICV oleh KKP.

Pelaporan:
• Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas pelaksanaan Pemeriksaan
Kesehatan Pertama dan melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan ke Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan rekapitulasi hasil
Pemeriksaan Kesehatan Pertama ke Kepala Daerah dengan tembusan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
• Kompilasi data RIKKES via email: yankes.haji@gmail.com

Pembiayaan:
• Pembiayaan Pemeriksaan Kesehatan diatur menurut kebijakan daerah
setempat.
• Dapat bersumber : APBD, Swadana, Asuransi, dll.
Alur:
•Dilakukan sebagai FOLLOW UP untuk evaluasi kondisi terkini, mempertimbagkan hasil
pemeriksaan tahap pertama dan atau hasil pemeriksaan dlm rangka perawatan dan
pemeliharaan.
•JH RISTI diarahkan ke RS Rujukan (dirujuk, bila Puskesmas tak mampu).
•Rujukan dilakukan segera setelah diketahui sebagai risti (yang tidak dapat ditangani
PUSKESMAS).
•Waktu tenggat rujukan selambatnya sampai dengan (satu bulan) sebelum operasional
embarkasi haji dimulai.

Pelaporan:
•Direktur RS bertanggungjawab atas pelaksanaan dan melaporkan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
•KADINKES Kab./Kota selanjutnya melaporkan rekapitulasi hasil Pemeriksaan Kesehatan
tahap Kedua kepada Kepala Daerah dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
•Kompilasi data RIKKES via email: yankes.haji@gmail.com

Pembiayaan:
•Pembiayaan Pemeriksaan Kesehatan diatur menurut kebijakan daerah setempat.
RIKKES I RIKKES II
IDENTITAS IDENTITAS

RIWAYAT KESEHATAN : RPS, RPD, RPK FOLLOW UP

PEMERIKSAAN FISIK FOLLOW UP

PEMERIKSAAN PENUNJANG ATAS INDIKASI

PENILAIAN KEMANDIRIAN PERAWATAN & PEMELIHARAAN

TES KEBUGARAN KELAIKAN


POKOK: LANJUT: KHUSUS:
•IDENTITAS •JH WUS-PUS •ATAS INDIKASI
•RIWAYAT KESEHATAN •ATAS INDIKASI PENEGAKAN
(ANAMNESIS) : RPS, METABOLIC DIAGNOSIS DENGAN
RPD, RPK. SYNDROME (FR- BAKU MUTU
•PEMERIKSAAN FISIK PPTM) (GOLDEN STANDAR).
•KESEHATAN JIWA •≥ 60 TAHUN (ADL)
•LABORATORIUM •PENDAMPING/
RUTIN PETUGAS
(KEBUGARAN)
Identitas Jemaah:
•Nama dgn bin/binti,
•Tempat/Tanggal Lahir
•Alamat tinggal (domisili),
•Pekerjaan,
•Pendidikan,
•Status perkawinan

Riwayat Kesehatan
•Riwayat Kesehatan Sekarang ( penyakit menular ttt, PTM/disabilitas)
•Riwayat Penyakit Dahulu (pykt yg pernah diderita , operasi yg pernah
dijalani), ditulis secara kronologis.
•Riwayat Penyakit Keluarga (berhubungan secara
genetik)
Pemeriksaan fisik :
•Tanda vital ( TD, Nadi, Pernapasan, Suhu )
•Postur tubuh (TB, BB, IMT)
•Kepala : pemeriksaan saraf kranial, mata, THT
•Paru/Toraks (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
•Kardiovaskuler (inspkesi, palpasi, perkusi, auskultasi)
•Abdomen (inspkesi, palpasi, perkusi, auskultasi)
•Ekstremitas : bentuk, kekuatan otot, refleks

Pemeriksaan Kesehatan Jiwa:


•Dapat menggunakan Barthel Indeks Bagian 3 - Fungsi Perilaku,
•Algoritme Pemeriksaan Kesehatan Jiwa, atau
•Protap anjuran dari Profesi.
Pemeriksaan Penunjang:
• Laboratorium Rutin: Darah dan Urin.
• EKG : JH dengan gangguan metabolik dan Lansia
• Radiologi dada

Penilaian Kemandirian:
• Menggunakan Barthel Indeks (1 dan 2).
• Dapat menggunakan metode lain yang direkomendasi oleh organisasi
profesi.

Tes Kebugaran:
• Gunakan metode yang sesuai.
• Tuliskan metode yang digunakan pada BKJH.
TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA

 Adalah Tim Pemeriksa  Adalah Tim Pemeriksa


Kesehatan yang akan Kesehatan yang akan
menjalankan fungsi menjalankan fungsi
Penilaian Kesehatan di Pemeriksaan Kesehatan
Puskesmas. Tahap Kedua, meliputi
Tim Pemeriksa Kesehatan
Puskesmas dan Tim
Pemeriksa Kesehatan
Rumah Sakit Rujukan.
TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA

 Tim Pemeriksa Kesehatan  Tim Pemeriksa Kesehatan rujukan


Tahap Pertama : sekurang-kurangnya terdiri dari :
 Satu orang dokter umum
 Dokter spesialis Penyakit
Dalam, Obsgin dan Bedah
pria atau wanita
 Dokter Umum berkemampuan
 Satu orang perawat wanita
melakukan pemeriksaan
 Satu orang perawat pria General Chek Up.
dan  Satu orang perawat wanita
 Satu orang analis lab. kes.  Satu orang perawat pria
 Satu orang analis laboratorium
kesehatan,
TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA

 Tim Pemeriksa Kesehatan  Tim Pemeriksa Kesehatan


Pertama punya legalitas tahap kedua mempunyai
melaksanakan fungsinya (SIP, legalitas untuk melaksanakan
SK Jabatan Fungsional bagi fungsinya (mempunyai SIP yg
tenaga kesehatan lain). masih berlaku, dan SK Jabatan
Fungsional bagi tenaga
kesehatan lain).
 RS yang ditunjuk sebagai RS
 Diusulkan oleh Puskesmas, di- Rujukan mengusulkan kepada
SK-kan oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan untuk
Kesehatan Kab/Kota. di-SK-kan.
TAHAP PERTAMA, Memiliki: TAHAP KEDUA, Memiliki:

 Gedung yg memadai  Gedung yg memadai


 Fasilitas diagnosik yang  Fasilitas diagnostik lengkap
terkalibrasi terkalibrasi
 Fasilitas laboratorium  Fasilitas Laboratorium klinik
sederhana  Fasilitas pemeriksaan
 Sarana dan manajemen penunjang yg dibutuhkan
catatan medik yg baik  Sarana dan manajemen
catatan medik yg baik

Pemeriksaan Kesehatan Non-Rujukan dilaksanakan di Puskesmas


dan Pemeriksaan Kesehatan Rujukan dilaksanakan Rumah Sakit
Batasan
•adalah upaya penentuan kelaikan jemaah haji untuk mengikuti perjalanan ibadah haji dari segi
kesehatan, dengan mempertimbangkan hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama dan Kedua
melalui pertemuan yang dibuat khusus untuk keperluan tersebut oleh Tim Pemeriksa Kesehatan
Puskesmas, Tim Pemeriksa Kesehatan Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Dinas
Kesehatan Provinsi selambat-lambatnya dua minggu sebelum operasional embarkasi haji dimulai.

Langkah-langkah:
•Pertemuan Tim Pemeriksa, dfasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota.
•Seluruh data dikompilasikan.
•Lakukan:
•Pengecekan kelengkapan data.
•Penilaian kelaikan kesehatan berdasarkan kesimpulan pemeriksaan.
•Penentuan kelaikan kesehatan, ditulis dalam BKJH.
•Buat Rekomendasi.

Rekomendasi:

•Disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan.


 Penentuan kategori Status Kes. JH
No Aspek Penilaian Mandiri Observasi Pengawasan Tunda

1 Gangguan Kesehatan Tidak Ya Ya ya

1.1 Jenis Gangguan Tidak Disorder, disfungsi Disabilitas Penyakit menular


kesehatan

1.2 Koreksi gangguan Tidak Obat/alat Orang lain, Karantina, isolasi,


kesehatan obat/alat pengobatan

1.3 Dampak gangguan tidak Gangguan aktivitas Ancaman jiwa Ancaman jiwa
kesehatan sendir orang lain

2 Kebugaran jasmani Istimewa, baik cukup kurang Tidak dapat


diperiksa

3 Kemandirian (ADL) Mandiri Mandiri (perlu pantauan) Mandiri (Perlu Tidak dapat
bantuan orang) diperiksa

4 Kesimpulan Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Tidak memenuhi


dengan baik dengan perhatian dengan catatan syarat
TERIMA KASIH....

Anda mungkin juga menyukai