PATOFISIOLOGI

MENINGITIS
PURULENTA
Departemen Ilmu Kesehatan Anak – RSUD Kota Bekasi
FK Universitas Trisakti
2017
OUTLINE

Daftar
Definisi Diagnosis Pustaka

Patofisiologi Tatalaksana
Definisi

Meningitis purulenta
Meningitis   inflamasi
peradangan piameter leptomeninges yang
dan arakhnoid. disebabkan oleh
berbagai jenis bakteri.
Penyebab umum meningitis
Supurasi dan vaskulitis di basal
otak
 Patofisiologi
Parenkim meningoensfalitis
Faktor nekrosis tumor
Mediator sitokin inflamasi
Aliran Darah Ventrikel Ventrikulitis

Pertumbuhan
Bakteri Meninges bakteri cepat di Inflamasi fokal Aquaduct Hidrosefalus
subaraknoid

Penyebaran Saraf kranial

Langsung Interleukin – 1
Prostaglandin – E Invasi vena Efusi subdural
Diagnosis  Anamnesis, Pemeriksaan fisik,
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

• Demam tinggi, mual dan muntah • Gangguan kesadaran

• Sakit kepala • Tanda-tanda peningkatan intrakranial
• Kejang • Ubun-ubun besar yang membonjol
• Leher kaku • Pemeriksaan rangsang meningeal +
• Nafsu makan dan minum berkurang
• Gangguan kesadaran berupa apati,
letargi, bahkan koma.
• Biasanya diawali dari gangguan saluran
pernafasan atas atau saluran cerna
seperti demam, batuk, pilek, dan muntah
Pemeriksaan Penunjang
• perifer lengkap dan kultur darah.
Darah
• Pemeriksaan gula darah dan elektrolit jika ada indikasi.
• sangat penting untuk menegakkan diagnosis
Pungsi lumbal
• Penentu etiologi
• computed tomography (CT scan) dengan kontras
Radiologi
• magnetic resonance imaging (MRI) kepala
Pada pemeriksaan
• perlambatan umum.
elektroensefalografi
Hasil pemeriksaan lumbal pungsi pada infeksi
Sistem Saraf Pusat
Tatalaksana

Algoritma
Terapi empirik antibiotik
Jika sudah terdapat hasil
Usia l-3 bulan : Usia > 3 bulan :
kultur
• Ampisilin 200-400 • Sefotaksim 200-300 • pemberian antibiotik
mg/kgBB/hari IV dibagi mg/kgBB/hari IV dibagi disesuaikan dengan hasil
dalam 4 dosis + dalam 3-4 dosis, atau kultur dan resistensi.
sefotaksim 200-300 mg/ • Seftriakson 100
kgBB/hari IV dibagi mg/kgBB/hari IV dibagi
dalam 4 dosis, atau 2 dosis, atau
• Seftriakson 100 • Ampisislin 200-400
mg/kgBB/hari IV dibagi mg/kgBB/hari IV dibagi
dalam 2 dosis dalam 4 dosis +
kloramfenikol 100
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 4 dosis.
Deksametason

Injeksi
0,6 deksametason
mg/kgBB/hari diberikan 15-30
IV dibagi menit sebelum
dalam 4 dosis atau pada saat
selama 4 hari. pemberian
antibiotik.
 tergantung dari
Lama kuman penyebab,
Pengobatan umumnya 10-14
hari
Suportif
Periode kritis pengobatan meningitis bakterialis adalah hari ke-3 dan ke-4. Tanda
vital dan evaluasi neurologis harus dilakukan secara teratur.

Mencegah muntah dan aspirasi  dipuasakan.

Lingkar kepala harus dimonitor setiap hari pada anak dengan ubun-ubun
besar yang masih terbuka.

Peningkatan tekanan intrakranial, Syndrome Inappropriate Antidiuretic Hormone

(SIADH), kejang dan demam harus dikontrol dengan baik.
Daftar Pustaka
◦ Tursinawati Y, Tajally A, Kartikadewi A. Meningitis dalam Buku Ajar : Sistem Syaraf. 2017.
◦ Hua, Wang. Purulent Meningitis. Department of Pediatrics, China Medical University. Available from
www.cmu.edu.cn.
◦ Coimbra RS, Calegare BF, Candiani TM, D’Almeida V. A putative role for homocysteine in the pathophysiology of
acute bacterial meningitis in children. BMC clinical pathology. 2014 Nov 22;14(1):43.
◦ Pudjiadi, Antonius H, dkk. Pedoman Pelayanan Medis, Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009.
◦ Meisadona G, Soebroto AD, Estiasari R. Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. CDK. 2015;42(1):15-9.
◦ Kamoun F, Dowlut MB, Ameur SB, Sfaihi L, Mezghani S, Chabchoub I, Hammami A, Aloulou H, Hachicha M.
Neonatal purulent meningitis in southern Tunisia: Epidemiology, bacteriology, risk factors and prognosis. Fetal and
pediatric pathology. 2015 Jul 4;34(4):233-40.
◦ Handryastuti, Setyo. Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi SSP. Divisi Neurologi Departemen IKA FKUI. 2011.
◦ Zayed, Ahmed. Meningitis: Types, Symptoms, Causes, Diagnosis And Treatment. Available from
www.consumerhealthdigest.com/health-conditions/meningitis.html.
TERIMA KASIH