PELAYANAN KEBIDANAN
PENGERTIAN INDIKATOR
Adalah tolak ukur yang menunjukkan tercapai tidaknya suatu standar pelayanan
kesehatan
Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya, dalam
hal ini aspek komunikasi memegang peranan penting
Empati (sikap peduli) yang ditunjukan oleh para petugas kesehatan, kemudahan
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
Sikap ini akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini akan berpengaruh pada tingkat
kepatuhan pasien (compliance)
Biaya (cost) tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber moral
hazard pasien dan keluarganya biaya perawatan menjadi mahal
Informasi terbatas yang dimiliki pasien dan keluarganya tentang perawatan yang
diterima dapat menjadi sumber keluhan pasien asuransi kesehatan
Bukti langsung penampilan fisik (tangibility); meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
pegawai dan sarana komunikasi
Jaminan keamanan yang ditunjukkan petugas kesehatan (assurance);
kemampuan kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
para staf; bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan, ketepatan
jadwal pemeriksaan dan kunjungan dokter dsb
Kehandalan (reliability); merupakan kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan
Daya tanggap/ kecepatan petugas dalam memberi tanggapan
terhadap keluhan pasien (responsiveness); keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap
EFISIENSI PELAYANAN KESEHATAN
Efisiensi mutu pelayanan kesehatan merupakan dimensi penting dari mutu karena
efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan
Pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang optimal
Petugas akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan sumber daya yang
dimiliki
Pelayanan yang kurang baik karena norma yang tidak efektif atau pelayanan yang
salah harus dikurangi atau dihilangkan, dengan cara ini kualitas dapat ditingkatkan
sambil menekan biaya.
Pelayanan yang kurang baik, disamping menyebabkan risiko yang tidak perlu terjadi
dan kurang nyamannya pasien, seringkali mahal dan memakan waktu yang lama untuk
memperbaiki
Peningkatan kualitas memerlukan tambahan sumber daya, tetapi dengan menganilis
efisiensi, manajer program kesehatan dapat memilih intervensi yang paling cost –
effective.
EFISIENSI
adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang
optimum.
Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan
berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif,
membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima
Contoh waktu kinerja A dan kinerja B
EFEKTIVITAS PROGRAM
Adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari
serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa
pilihan lainnya.
Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah
ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
a. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
b. Pentingnya cara penyelesaian masalah
c. Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Efektivitas adalah melakukan tugas yang benar
Efisiensi adalah melakukan tugas dengan benar. - Penyelesaian yang
efektif belum tentu efisien begitu juga sebaliknya.
Yang efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang
sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu yang
lama.
Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa
mencapai tingkat optimum untuk keduanya.
SISTEM UNTUK PENINGKATAN KINEJA BIDAN
Kinerja bidan proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi
dalam memberikan jasa atau produk kepada pelanggan
Sekumpulan prinsip-prinsip pedoman untuk kegiatan di mana pekerjaan setiap
individu memberikan sumbangan bagi perbaikan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
“Bagaimana saya dapat membantu orang lain untuk memahami arti pekerjaan bagi
keseluruhan”
8 PRINSIP PERBAIKAN MUTU
1. Keinginan untuk Berubah
Tidak hanya menemukan praktek yang tidak benar
Nyatakan secara terbuka keinginan untuk bekerja dalam kemitraan untuk meningkatkan
pelayanan
2. Mendefinisikan Kualitas
Kemampuan pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
3. Mengukur Kualitas
Menggunakan metode statistik yang tepat untuk menafsirkan hasil pengukuran.
Perlu informasi atas proses, kebutuhan pelanggan, dan kualitas penyedia
4. Memahami Saling Ketergantungan
Fragmentasi tanggung jawab akan menimbulkan suboptimaze “saya bekerja dengan
baik yang lain tidak”
5. Memahami Sistem
Kesalahan yang terjadi disebabkan oleh sistem (85%) dan manusia (15%)
6. Investasi Dalam Belajar
Seluruh pakar menekankan pentingnya pelatihan/ pembelajaran. Mencari penyebab lalu
mendapatkan pengalaman utk perbaikan
7. Mengurangi Biaya
Mengurangi kerja sia-sia, duplikasi, kompleksitas yang tak perlu
8. Komitmen Pemimpin
Menunjukkan segala sesuatu baik itu dengan kata-kata maupun perbuatan atas komitmen
yang telah ditetapkan terutama untuk mutu
THANK YOU…