TEMPAT
AMAN
BERBAHAYA AMAN SEMENTARA
MUTLAK
EMERGENCY PROCEDURE
Kepanikan yang tidak terkendali akan berkembang
menjadi faktor histeria. Untuk menghindari hal
tersebut, perlu disusun suatu emergency procedure :
yaitu hal yang harus diperhatikan oleh setiap penghuni
gedung pada saat terjadi keadaan darurat ( kebakaran,
gempa bumi, angin topan, banjir dsb ). Tindak lanjut
dari penerapan prosedur emergensi adalah
dilaksanakan pelatihan simulasi (evacuation drill and
fire fighting). Dengan latihan simulasi ini akan
menghilangkan / mengurangi faktor kepanikan karena
merasa yakin dirinya dapat menyelamatkan diri dari
tempat kejadian tersebut.
Bila terjadi kebakaran beberapa sistem peralatan
akan menunjukan aktivitasnya al :
1. saluran listrik induk terputus.
2. secara otomatis generator cadangan akan hidup.
3. Lift umum tidak berfungsi berada dibawah dalam
keadaan terbuka, lift kebakaran akan berfungsi.
4. Fire detektors aktif.
5. Sprinkler sistem bekerja.
Hentikan semua kegiatan.
Amankan file penting uang tunai dan barang
berharga.
Kunci lemari kerja / brancast.
Matikan semua peralatan listrik, dan cabut hubungan
listriknya.
Matikan api rokok.
Untuk mencegah meluasnya kebakaran, tutup semua
jendela dan pintu serta tidak dikunci.
Siap melaksanakan evakuasi, atas perintah kepala
peran kebakaran.
Bunyikan alarm dengan menekan pusth
button yang terdekat.
Hubungi pos satpam dan pimpinan
keselamatan.
Laksanakan evakuasi di sekitar kejadian.
Padamkan kebakaran dengan Apar dan
Hydrant.
Bila perlu hubungi Dinas Pemadam
Kebakaran.
Jangan panik, berjalan cepat teratur dan tidak
berlari.
Segera menuju ketangga darurat.
Beri pertolongan pada tamu, yang kurang
mengerti situasi bangunan / gedung.
Melepas sepatu hak tinggi.
Dahulukan orang cacat atau hamil.
Jangan menuju ke lift.
Segera berkumpul di tempat berhimpun.
Pada saat api membesar, para penghuni
segera mempersiapkan diri untuk evakuasi.
Para penghuni mengikuti petunjuk petugas
peran kebakaran.
Petugas peran kebakaran selalu berhubungan
dengan posko atau pimpinan keselamatan.
Petugas peran kebakaran sebaiknya
mengetahui jumlah karyawan.
Meng-absensi karyawan dari setiap bagian
Melaporkan keadaan karyawan kepada
pimpinan keselamatan
Menunggu sampai kejadian kebakaran dapat
dikuasai / padam
Menunggu instruksi selanjutnya dari pimpinan
keselamatan
Bahaya asap – panas – penyalaan – gas
beracun
Bahaya dari reaksi kimia
Bahaya aliran listrik
Bahaya ledakan dan flash over
Bahaya terperangkap dalam ruangan, lorong
atau masuk kedalam lubang
Bahaya reruntuhan
Helm safety
Fire jacket
Baju tahan panas dan sepatu safety
Baju tahan api dan Sepatu safety
Masker
SCBA (Self Contained Breathing Apparatus)
Lampu sorot tembus asap (warna kuning)
1. Korban siapa saja yang
pertama kali ditemukan
harus segera diselamatkan
dari lokasi tesebut.
2. Petugas penyelamat harus
melakukan pencarian
disemua bagian / ruangan
yang terbakar.
3. Cara membawa korban
Dipapah ( untuk korban dengan luka
ringan)
Dibopong
Dipanggul
Ditarik
Ditandu
4. Sebelum korban diangkut harus
dilakukan indentifikasi terlebih dahulu
:
korban mengalami patah tulang
Korban mengalami luka bakar
Korban pingsan
Korban meninggal
5. Petugas penyelamat hanya
bertugas memindahkan korban dari
tempat kejadian dibawa ketempat
yang aman dan diterima oleh
petugas P3K untuk ditindak lanjuti.
FIRE
Gas - Gas
Carbon Parts
Bagian-bagian Asap
O2 Gas – gas
CO2 Beracun
Oxigen Depresent
Udara sangat kotor
Heat Strucel
Panas
Hipoxia Menyengat
Kurang O2
Fomite
Muntah Collaps
Mati
Pusing Pingsan
MELAKSANAKAN EVAKUASI :
Regu Oprator
Pemadam Regu Pompa Transportasi
Lantai Evakuasi Kebakaran
P3K Petugas
Logistik
Listrik
Komando : Ketua team K3 pada saat jam kerja.
: Dokter UGD diluar jam kerja.
Bertugas : Menugaskan operator hubungi dinas
kebakaran.
: Menetapkan daerah evakuasi.
: Mempersiapkan evakuasi.
• Regu Pemadam
Lantai : Memadamkan kebakaran dengan APAR,
hydran box dan peralatan lainnya.
• Regu Evakuasi : segera mengevakuasi, pengunjung dan
pasien.
• Regu P3K : Menerima dan melanjutkan pasien yang
telah dievakuasi.
• Regu Keamanan : Mengamankan lokasi kebakaran.
: Mengamankan tempat berhimpun.
: Mengatur keluar masuk kendaraan.
Maintenance : Menjalankan Pompa Kebakaran
dan hydrant.
: Mematikan listrik kelokasi kebakaran.
: Memindahkan barang /
alat medik / non medik.
• Humas : Melakukan pencatatan dan
memberikan penjelasan
kejadian serta melaporkan ke
Komando.
• Umum : Mempersiapkan kendaraan untuk
transportasi ke Rumah Sakit dan lain-
lain.
1. Tak ada benda yang mutlak tahan api.
2. Energi panas diteruskan dengan :
a. Radiasi - pancaran
b. Konduksi - merambat
c. Konveksi - perbedaan tekanan udara
3. Bahaya Api : - Panas
- asap
- gas beracun
4. Api – asap menjalar : - Vertikal
- Horizontal
5. Penggunaan gedung mempengaruhi / menentukan jenis bahaya.
6. Hanya dalam beberapa menit, api kecil akan menjadi besar.
7. Apa yang terjadi beberapa menit, akan menentukan
api terkendali / tidak.
8. Pengendalian api dengan :
- Peralatan yang dipasang
- Pasukan pemadam / karyawan
9. Fire Safety Protection :
Peralatan yang dipasang, harus menurunkan nilai
kerugian akibat kebakaran.
10. Peralatan harus dapat diandalkan.
11. Walaupun gedung peralatannya lengkap belum
menjamin LIFE SAFETY.
12. Perlu diadakan secara kontinyu Evacuation Drill dan
Fire Drill.
EXIT
TAHAPAN PERENCANAAN
FIRE EMERGENCY PLAN
Pencegahan
FIRE
Pemulihan EMERGENCY Persiapan
PLAN
Penanganan
Lapisan III Bantuan
Dari Lingkungan
Lapis. I
Pet. Peran Lapis IV
Kebakaran Dinas Pemadam
Lapis II
Fire Men