Pencegahan Kecelaakan Kerja Revisi
Pencegahan Kecelaakan Kerja Revisi
KECELAAKAN KERJA
SOP PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
1. Overhole (perawatan)
Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar
yakni: SSDP (Sub-Sub Distribution Panel) SDP (Sub Distribution Panel) panel APP
(Alat Pelindung dan Peukur) panel induk.
2. Comitioning ( pengoperasian )
Saat pengoperasian panel distribusi maka kita harus memulai dari pengaman yang
kapasitasnya terbesar menuju ke yang terkecil.Yakni: panel induk panel APP (Alat
Pelindung dan Peukur) SDP (Sub Distribution Panel) SSDP (Sub-Sub Distribution
Panel)
• SOP PADA SWITCH GEAR
Alat Pelindung Diri (APD) untuk K3 – Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective
Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko
kecelakaan kerja. Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi
bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi Perakitan
Elektronika, beberapa resiko pekerjaan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan
kesehatan serta berpotensi menimbulkan kecelakan kerja.Oleh karena itu, pekerja-pekerja yang
mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya
sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri atau APD ini
merupakan salah satu syarat penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau SMK3.
TUJUAN, MANFAAT, JENIS DAN KEGUNAAN DARI ALAT
PERLINDUNGAN DIRI (APD)
Tujuan, manfaat, jenis dan kegunaan dari APD
1. Tujuan
a. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan
dengan baik.
b. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman
2. Manfaat
a. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.
b. Mengurangi resiko akibat kecelakaan
JENIS – JENIS ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
Berikut ini adalah Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang sering digunakan dalam
Produksi Elektronika.
1. ALAT PELINDUNG
KEPALA
2. ALAT PELINDUNG
ANGGOTA BADAN
ALAT PELINDUNG KEPALA
TOPI PELINDUNG (SAFETY HELMET)
Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi Kepala dari paparan bahaya seperti
kejatuhan benda ataupun paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian Topi Pelindung (Safety Helmet) harus sesuai
dengan lingkar kepala sehingga nyaman dan efektif melindungi pemakainya. Di Produksi Elektronika, Topi
pelindung biasanya digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.Terdapat 3 Jenis Helmet berdasarkan
perlindungannya terhadap listrik, yaitu:
• Helmet Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda serta
mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah hingga 2.200 Volt
• Helmet Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda serta
mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan tinggi hingga 22.000 Volt
• Helmet Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda tetapi
tidak melindungi kepala dari paparan bahaya aliran listrik
KACAMATA PELINDUNG (SAFETY GLASS)
Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda
tajam, debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta percikan bahan kimia. Kacamata
Pelindung terdiri dari 2 Jenis yaitu :
• Safety Spectacles, berbentuk kacamata biasa dan hanya dapat melindungi mata dari bahaya loncatan benda
tajam, debu, partikel-partikel kecil dan mengurangi sinar yang menyilaukan. Biasanya dipakai pada Proses
menyolder dan Proses pemotongan Kaki Komponen.
• Safety Goggles, Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka. Dengan Safety Goggles, mata dapat
terlindung dari bahaya percikan bahan kimia, asap, uap, debu dan loncatan benda tajam. Biasanya dipakai
oleh Teknisi Mesin Produksi.
PENYUMBAT TELINGA (EAR PLUG)
Penyumbat Telinga atau Ear Plug digunakan untuk melindungi alat pendengaran yaitu telinga
dari Intensitas Suara yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, Intensitas Suara dapat
dikurangi hingga 10 ~ 15 dB. Ear Plug biasanya digunakan oleh Pekerja yang bekerja di
daerah produksi yang memiliki suara mesin tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology)
ataupun Mesin Produksi lainnya.
PENUTUP TELINGA (EAR MUFF)
Penutup Telinga atau Ear Muff adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat pendengaran
dari Intensitas Suara yang tinggi. Ear Muff dapat mengurangi intensitas suara hingga 20 ~
30dB. Ear Muff terdiri dari Head Band dan Ear Cup yang terbuat dari bantalan busa sehingga
dapat melindungi bagian luar telinga (daun telinga). Ear Muff sering digunakan oleh Teknisi
Mesin dan Generator (Genset).
MASKER
Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung
dan Mulut dari resiko bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan kimia yang ringan.
Masker biasanya terbuat dari Kain atau Kertas. Masker umumnya dipakai di proses
menyolder.
RESPIRATOR
Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung
dan Mulut dari resiko bahaya seperti asap solder, bau bahan kimia, debu, Uap, Gas serta
Partikel Mist dan Partikel Fume. Respirator sering dipakai oleh Teknisi Mesin Solder,
Operator Pengecatan (Painting) dan Proses bahan Kimia lainnya.
Back
ALAT PELINDUNG ANGGOTA
BADAN
SARUNG TANGAN (HAND GLOVE)
Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan untuk melindungi tangan dari kontak
bahan kimia, tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan tajam.
Sarung Tangan biasanya dipakai pada proses persiapan bahan kimia, pemasangan komponen yang
agak tajam, proses pemanasan dan lain sebagainya. Jenis-jenis sarung tangan diantaranya adalah
sebagai berikut :
• Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat dan luka ringan.
• Sarung Tangan Kulit (Leather Gloves), digunakna untuk melindungi tangan dari tergores,
tersayat dan luka ringan.
• Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan
bahan kimia seperti Oli, Minyak, Perekat dan Grease.
• Sarung Tangan Electrical, digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan arus listrik
yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.
SEPATU PELINDUNG (SAFETY SHOES)
Sepatu Pelindung atau Safety Shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi
kaki dari kejatuhan benda, benda-benda tajam seperti kaca ataupun potongan baja, larutan
kimia dan aliran listrik. Sepatu Pelindung terdiri dari baja diujungnya dengan dibalut oleh
karet yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan oleh Teknisi
Mesin dan Petugas Gudang.
RAMBU – RAMBU KESELAMATAN KERJA
BIDANG LISTRIK
• Standar Rambu–Rambu K3
Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda-tanda atau symbol ada 3 (tiga) bentuk dasar yaitu :
Bentuk Bulat – Wajib atau bentuk larangan
Segitiga – tanda peringatan
Segi Empat – darurat, informasi dan tanda tambahan
DASAR DASAR RAMBU STANDAR
PENGGUNAAN LOCKOUT TAGOUT ( LOTO )
Pengertian / Definisi LOTO (Lockout Tagout) ialah suatu prosedur untuk menjamin
mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama
pekerjaan berbahaya ataupun pekerjaan perbaikan / perawatan sedang berlangsung sampai
dengan pekerjaan tersebut telah selesai.
PROSEDUR UMUM LOCKOUT TAGOUT ( LOTO )
• 1. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya :
• a) Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga
seperti sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan
kecelakaan listrik.
• b) Tidak diperbolehkan : Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih
besar Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar Memasang
kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya
• c) Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal
sambungan kabel, dan lain -lain
• d) Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan
• 2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja,
diantaranya :
• a) Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan lsitrik terbuka, harus diberi tanda
peringatan “ AWAS BERBAHAYA”
• b) Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik
• c) Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik
• 3. Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja, antara lain :
• Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN (AKLI)
• Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman (lengan panjang, tidak
mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan.
• Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL.
• Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik
• Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk
• Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang dan
menarik tusuk kontak tersebut.