Anda di halaman 1dari 26

Konsep Pengukuran

 Engineering Metrology
Ilmu yang berkaitan dengan pengukuran dimensi linier(linear dimensions), dimensi
sudut(angular dimensions), kesalahan bentuk (form errors) dan kualitas permukaan
(surface quality), termasuk satuan(unit) yang digunakan, standarisasi pengukuran, alat
ukur, teknik pengukuran dan analisis hasil pengukuran.

 Dimensi (Dimension)
Merupakan karakteristik geometri yang digunakan untuk menentukan ukuran(size), seperti
diameter, panjang(Length), sudut, lokasi(Location), jarak sumbu(Center Distance).
ISO 17025
MEASUREMENT AS PROCESS
 Untuk mencapai keseragaman hasil analisis antar laboratorium dibutuhkan suatu standar
yang bersifat internasional yang mencakup sistem mutu dan teknis yang baik, salah
satunya adalah standar ISO/IEC 17025:2005:General requirements for the competence of
testing and calibration laboratories.
 ISO/IEC 17025 adalah sebuah standar yang sangat populer di kalangan praktisi
laboratorium. Penerapan standar ini biasanya berkaitan dengan proses akreditasi yang
dilakukan oleh laboratorium untuk berbagai kepentingan.
 ISO/IEC 17025 merupakan sebuah standar yang diakui secara internasional dan
pengakuan formal kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi melalui
akreditasi, digunakan secara luas sebagai persyaratan diterimanya hasil pengujian dan
hasil kalibrasi yang diperlukan oleh berbagai pihak di dunia.

IEC: International Electrotechnical Commission


ISO: International Organization for Standardization
 ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan
teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
Laboratorium yang telah menerapkan ISO/IEC 17025 sudah sesuai dengan persyaratan
standar ISO 9001.
 Kesesuaian dengan ISO/IEC 17025 bukan berarti kesesuaian dengan semua
persyaratan ISO9001 dan Kesesuaian dengan semua persyaratan ISO9001 tidak dengan
sendirinya menyatakan kompetensi sesuai ISO/IEC 17025.
 Badan akreditasi yang mengakui kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium
kalibrasi menggunakan standar ISO/IEC 17025 sebagai dasar acuannya.
 Jika laboratorium mendapatkan akreditasi dari badan akreditasi yang mempunyai
perjanjian pengakuan (Mutual Recognition Agreements: MRA) dengan badan akreditasi
negara lain, maka negara tersebut harus dapat saling menerima data hasil pengujian dan
hasil kalibrasi dari laboratorium yang bersangkutan.
 Indonesia telah mengadopsi ISO/IEC 17025:2005 menjadi SNI ISO/IEC
17025:2008 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan
laboratorium kalibrasi melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada
tahun 2008.
 BSN merupakan lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk menyusun,
mengadopsi, merevisi dan mengesahkan Standar Nasional Indonesia (SNI).
 Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah lembaga yang ditunjuk pemerintah
untuk melakukan akreditasi terhadap laboratorium dan badan sertifikasi.
 Sertifikat untuk laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi yang
dikeluarkan oleh KAN sudah diakui oleh negara-negara kawasan Asia Pasifik
karena sudah mempunyai perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition
Agreements).
 Manfaat penerapan dan akreditasi ISO/IEC 17025:

1. Pengurangan risiko, memungkinkan laboratorium untuk menentukan apakah personel melakukan


pekerjaan dengan benar dan sesuai dengan prosedur.
2. Komitmen untuk semua personel laboratorium sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Perbaikan terus-menerus sistem manajemen laboratorium.
4. Pengembangan keterampilan personel melalui program pelatihan dan evaluasi efektivitas kerja
mereka.
5. Meningkatkan citra serta meningkatnya kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
6. Pengakuan internasional, melalui perjanjian saling pengakuan antar badan akreditasi di berbagai
negara.
7. Menghindari kesalahan dan pengulangan dari proses pengujian atau kalibrasi.
8. Pengurangan pengaduan dan keluhan pelanggan.
9. Keuntungan dalam bidang pemasaran jasa laboratorium.
10. Perbandingan kemampuan antar laboratorium.
 Precision:
Derajat/tingkat yang mana instrumen memberikan pengukuran berulang dengan standar yang
sama.
 Accuracy:
Tingkat Tingkat kesesuaian dimensi terukur dengan besaran sebenarnya.
 Sensitivity:
Perbedaan terkecil dalam dimensi yang dapat dideteksi atau dibedakan
oleh alat ukur(instrument).

 Resolution:
Dimensi terkecil yang dapat dibaca pada alat ukur(instrument).

 Keterangan:
 Standard temperature untuk pengukuran: 200C
 Standard Humidity untuk pengukuran: 50%
 Feature:
adalah bagian tertentu dari Part (komponen), seperti permukaan, lubang,
slot, ulir sekrup atau profil.

 Size:
Ukuran dalam satuan/unit khusus yang menyatakan nilai numerik dari dimensi
linear.

 Actual size:
Ukuran sebenarnya dari suatu dimensi adalah nilai yang diperoleh melalui
pengukuran yang sesuai dengan kondisi standar.
 Basic size (Nominal size)/Ukuran dasar:
Ukuran dasar (Nominal size) suatu dimensi adalah ukuran teoritis yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dimensi tersebut.

 Limits of size (Batas ukuran ):


Limits of size adalah ukuran maksimum dan minimum yang diijinkan untuk dimensi
tertentu.
 Maximum limit of size:
Ukuran terbesar fitur yang diijinkan.
 Minimum limit of size:
Ukuran terkecil fitur yang diijinkan.
 Tolerance:
Toleransi pada dimensi ukuran adalah variasi total yang diperbolehkan dalam ukuran, yang sama
dengan perbedaan antara batas maksimum dan minimum ukuran.
 Fit (kesesuaian):
Kesesuaian antara dua bagian yang berpasangan adalah hubungan antara kedua bagian
tersebut dengan clearance (spasi) atau interferensi (gesekan) yang terjadi ketika keduanya
digabung (assembly)
 Unilateral Tolerance:
Metode toleransi yang menggunakan penyimpangan hanya dalam satu
arah, baik plus atau minus, dari dimensi yang ditentukan.
 Bilateral Tolerance:
Metode toleransi yang menggunakan deviasi plus, sama dan dikurangi
dari dimensi tertentu.
 Inspeksi (INSPECTION)
Inspeksi merupakan operasi penting dalam proses produksi. Produk diuji dan diperiksa untuk
memastikan kesesuaiannya dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Ada dua teknik untuk
mencapai operasi ini. Yang pertama adalah teknik pengukuran (measuring), yang kedua adalah
teknik pengecekan (Checking) atau Gauging Technique.

 MEASURING TECHNIQUE
Produk diukur dengan alat ukur konvensional. Nilai yang terukur kemudian dibandingkan dengan
ukuran yang diminta untuk menentukan apakah ukuran produk diterima atau ditolak (Reject).

 GAUGING (CHECKING) TECHNIQUE


Adalah kegiatan mendeteksi apakah bagian yang diperiksa konsisten dengan spesifikasi yang
dibutuhkan atau tidak (Diterima atau ditolak), tanpa memperhatikan nilai-nilai parameternya.

Perbedaan antara measuring dan gauging:


Measuring: adalah ukuran, berat, jarak atau kapasitas suatu geometri dibandingkan dengan standar yang
ditentukan.
Gauging: adalah standar ukuran; instrumen untuk menentukan dimensi, jarak, atau kapasitas sebuah standar.
Gambar: Cylindrical Gauge Block
Gambar: Steel Ring Gauge
MEASURING RANGE
Jika pembacaan maksimum alat ukur Xmax dan, pembacaan minimum adalah Xmin, maka
Rentang pengukuran = Xmin sampai Xmax

MEASURING SPAN
Jika pembacaan maksimum alat ukur adalah Xmax dan, pembacaan minimum adalah Xmin
, maka Measuring Span = Xmax- Xmin

Anda mungkin juga menyukai