Anda di halaman 1dari 17

BANGUNAN AIR

AULIA AFIFAH ULFAH N


FAJAR ABDILLAH
FIRHAN REZY
MADALIATUL ISLAHIYAH
M. AKBAR LAZUARDI
RONALD GHIFARI E
PERBEDAAN BENDUNG, BENDUNGAN, DAM, WADUK,
EMBUNG, DANAU, TELAGA.
Bendung adalah konstruksi bangunan untuk menambak atau
menghalangi aliran sungai agar permukaan air sungai naik
sampai pada ketinggian bendung. Bendung tidak dilengkapi
dengan pintu air.
Bendungan adalah konstruksi bangunan untuk menambak
atau menghalangi aliran sungai sehingga membentuk
penampungan air raksasa

Dam kalau bendungan ukurannya raksasa, bangunan dam


ukurannya kecil. Yang penting bangunan ini bisa berfungsi
menambak atau menghalangi keluarnya air pada situ atau
telaga, sehingga permukaan air di dalamnya terjaga.yang
disebut waduk.
Waduk. kalau bendungan merupakan konstruksi bangunan
pada waduk, maka waduk adalah tempat penampungan
air yang sangat besar yang dibuat dengan cara membendung
aliran sungai.

Embung adalah kolam buatan untuk menampung air hujan,


sehingga bisa dimanfaatkan pada saat musim kemarau.
Embung bisanya dibuat di daerah pegunungan.

Danau adalah cekungan besar yang digenangi oleh air, dimana


seluruh cekungan dikeliling oleh daratan sehingga airnya tidak
bisa mengalir keluar dari danau.

Telaga atau situ adalah genangan air semacam danau kecil


yang terbentuk karena aliran sungai memenuhi sebuah
cekungan dan keluar lagi menjadi sungai.
SEJARAH BENDUNGAN SECARA UMUM

Bendungan sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun


yang lalu. Awalnya jenis bendungan hanyalah earth fill dam
yang dipadatkan sesuai kemampuan saat itu. Bendungan
yang dikenal dengan nama “Sadd-el Kafara” telah dibangun
di sebelah selatan Kairo (mesir) antara tahun 2950 dan 2750
SM.
Bendungan Sadd-el Kafara, dibangun dengan tinggi 12 m
terdiri dari dua dinding yang dibuat dari puing-puing dengan
ketebalan di dasar antara14-36 meter dengan tengahnya
diisi dengan berbagai material. Diduga bendungan ini
hancur akibat terjadinya overtopping.
Earth dam yang lain juga diperkirakan
telah dibangun di Ceylon sekitar tahun
500 SM, yang menggunakan material
timbunan 13 juta meter kubik.
Kemudian sekitar tahun 1200, banyak
bendungan urugan di Ceylon dengan
tinggi 12-27 meter. Sekitar tahun 1500
bendungan urugan juga dibangun di
India (The Madduk Masur Dam) dengan
tinggi 30 meter tetapi tidak lama runtuh
karena tidak tersedianya spill way.
Pada awalnya bendungan urugan umumnya menggunakan tanah
homogeny dari local diangkut dengan tenaga manusia dan
dipadatkan dengan menggunakan tenaga binatang.
Pada tahun 1789 Estrecho de Rientes Dam dibangun di Spanyol,
dengan tinggi 46 meter, tetapi langsung hancur pada waktu diisi
air. Hal ini merupakan kemunduran dari bendungan tipe urugan.
Kemajuan yang besar untuk menjamin kekedapan bendungan
urugan terhadap air dilakukan oleh Telford (1820) dengan
menggunakan lempung puddle sebagai inti bendungan.
Jenis bendungan berkembang sesuai dengan kemajuan
pengetahuan yang dicapai oleh manusia yaitu bendungan beton
antara lain, adalah arch dam yaitu bendungan yang berbentuk
lengkungan untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar.
Arch dam yang barangkali merupakan bangunan yang
pertama kali dibangun oleh Roman pada abad pertama
terletak kira-kira di sebelah utara Italia dan sebelah selatan
Prancis.
Kemudian disusul dengan arch dam ponte alto dibangun dari
tahun 1611 sampai 1613 dengan ketinggian 5 meter.
Pada tahun 1752 berkembang kemampuan membangun dam
dengan tinggi 17 m pada tahun 1824, 5 buah dam bertambah
dengan tinggi mencapai 25 meter.
Kemudian berikutnya tahun 1847, 50 bendungan buah
bendungan bertambah dengan tinggi mencapai 33 m. Sampai
dengan tahun 1887, bendungan yang ada tetap pada tinggi
tidak lebih dari 36 m. Pada tahap itu, perencanaan bendugan
tampaknya sedang mencari-cari pilihan tentang fondasi yang
bagus.
Benua Australia merupakan benua paling kering di dunia, oleh
karena itu era bendungan yang modern berkembang dari sini.
Bendungan lengkung (arch dam) dengan ketebalan badan
yang tipis, barangkali mulai dibangun di New South Wales
pada akhir abad ke-19. Menjelang pertengahan abad 20, telah
banyak bandungan dengan tinggi lebih dari 250 m dan
beberapa lebih dari 300 m.
Bendungan tertinggi di dunia saat ini adalah Bendungan
Rogun, terletak di Sungai Vakhsh di Tajikistan, dengan
ketinggian 1.099 kaki (335 m). Bendungan tersebut dibangun
untuk menyediakan air untuk keperluan irigasi dan
pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Bendungan kedua
tertinggi sesudah bendunga Rogun adalah Bendungan Nurek,
yang terletak di bawah Bendungan Rogun di sungai yang
sama, dengan ketinggian 300 m.
JENIS – JENIS BENDUNGAN
• Bendungan Separuh
Bendungan separuh adalah bendungan yang tidak
menutup sungai. sebagian dari arus ditampuh di
danau terpisah, di depan bendungan.
• Bendungan Kayu
Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang
karena keterbatasan lokasi dan ketinggian di tempat
ia dibangun.
TIPE – TIPE BENDUNGAN
• Tipe menurut Ukurannya
1. Besar
Bendungan besar punya ukuran ketinggian lebih dari 500 meter.
2. Kecil
Kurang dari 500 meter.
• Tipe menurut Tujuan Pembuatannya
1. Bendungan Serbaguna
Bendungan serbaguna adalah bendungan yang pembangunannya
memiliki beberapa tujuan sekaligus seperti irigasi pertanian, pengendali
bencana banjir, pembangkit listrik dan lainnya.
2. Bendungan tunggal.
Bendungan tunggal dibangun hanya dengan 1 tujuan khusus saja.
• Tipe menurut Aliran Airnya
1. Bendungan Overflow Dams.
adalah sebuah bendungan yang dibikin
secara khusus agar bisa dilewati oleh air.
2. Bendungan Non Overflow Dams.
Tujuan untuk menahan air
ICELANDIC SUPER DAM
Setiap pergantian musim dingin ke
musim semi atau panas, es di
Islandia mencair dan membanjiri
apa yang ada di bawahnya karena
air itu menjadi mubazir dan
tekanannya kuat, volumenya banyak
jika terbuang begitu saja air
tersebut akan sia-sia, oleh karena
itu dibangun bendungan Icelandic
Super Dam.

SEJARAH BENDUNGAN
ICELANDIC SUPER DAM
VIDEO.mp4
FUNGSI ICELANDIC SUPER DAM

Untuk menampung air


dan sebagai pembangkit
listrik

Anda mungkin juga menyukai